Penyakit Tonsilitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya


By Cindy Wijaya

Penyakit tonsilitis (radang amandel) sering dialami oleh anak-anak. Setidaknya ada dua jenis penyakit ini, yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronis. Gejala tonsilitis bisa mirip dengan flu. Dan sama seperti flu, penyebab tonsilitis biasanya adalah infeksi virus. Bila anak Anda mengalaminya, Anda pasti ingin tahu pengobatan tonsilitis yang terbaik.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan informasi mengenai penyakit tonsilitis, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan tonsilitis. Anda juga akan diberi penjelasan mengenai perbedaan antara tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.

Apa Itu Penyakit Tonsilitis?

Penyakit tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Amandel merupakan dua kelenjar getah bening yang terletak di setiap sisi belakang tenggorokan. Mereka berfungsi sebagai mekanisme pertahanan alami tubuh. Mereka membantu melindungi tubuh dari infeksi. Tapi kalau amandel itu sendiri yang terinfeksi dan mengalami peradangan, maka kondisi ini disebut tonsilitis.

Tonsilitis dapat dialami oleh siapapun, tetapi khususnya paling sering pada anak-anak. Seringnya penyakit ini terdiagnosis pada anak-anak di usia 2 tahun sampai usia remaja. Pada waktu amandel terinfeksi dan meradang, kemungkinan akan muncul gejala tonsilitis yang mirip dengan gejala flu.

Penyakit ini dapat menular serta ada berbagai jenis virus dan bakteri penyebab tonsilitis. Untungnya penyakit tonsilitis mudah untuk dideteksi, dan gejalanya sering kali akan membaik dalam beberapa hari. Apabila penyakitnya cukup parah, mungkin dibutuhkan pengobatan tonsilitis yang khusus.

Tonsilitis Akut:

Tonsilitis akut adalah peradangan pada amandel yang biasanya cepat sembuh dalam waktu 3 – 4 hari. Tetapi ada juga yang gejala-gejalanya terus ada hingga 2 minggu meski sudah mendapatkan pengobatan tonsilitis. Tonsilitis akut lebih umum dialami oleh anak-anak.

Tonsilitis Kronis:

Tonsilitis kronis adalah peradangan pada amandel yang berlangsung dalam waktu lama (kronis). Penyakit ini dicirikan dengan gejala-gejala tonsilitis yang terus ada hingga lebih dari 2 minggu. Tonsilitis kronis lebih umum dialami oleh remaja dan orang dewasa.

Apa Saja Gejala Tonsilitis?

Meskipun ada beberapa gejala tonsilitis yang mirip dengan flu, tetapi ada gejala-gejala lain yang khas. Pada tonsilitis, amandel yang ada di sisi belakang tenggorokan akan membengkak dan menjadi kemerahan. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah sejumlah gejala tonsilitis yang umum pada anak-anak maupun orang dewasa berikut:

  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Suara serak atau habis
  • Demam 38 derajat C atau lebih
  • Batuk-batuk
  • Sakit kepala
  • Merasa tidak enak badan
  • Sakit telinga
  • Merasa kelelahan
Ilustrasi gejala tonsilitis, amandel bengkak & merah
Ilustrasi gejala tonsilitis, amandel bengkak & merah (Photo by Supersmario from Getty Images Signature via Canva)

Pada anak-anak yang masih kecil, mereka biasanya akan cepat marah, tidak mau makan, atau mengeluarkan banyak air liur ketika mengalami gejala tonsilitis. Pada kasus tonsilitis akut, gejala-gejalanya biasanya akan hilang dalam 3 – 4 hari.

Tetapi pada tonsilitis kronis, gejala-gejalanya bisa lebih lama hingga lebih dari 2 minggu. Kemungkinan penderita tonsilitis kronis juga akan mengalami gejala halitosis (bau mulut) dan nyeri pada kelenjar getah bening di leher.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kadang-kadang penyakit tonsilitis dapat membuat tenggorokan menjadi sangat bengkak sehingga menyulitkan untuk bernapas. Jika ini terjadi, Anda sebaiknya segera datang ke dokter. Selain itu, kunjungilah dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti berikut:

  • Demam lebih dari 39,5 derajat C
  • Otot-otot terasa lemah
  • Leher terasa kaku
  • Sakit tenggorokan yang tidak membaik setelah 2 hari

Apa Saja Penyebab Tonsilitis?

Dalam sebagian besar kasus, penyebab tonsilitis akut maupun kronis adalah infeksi virus. Tetapi kadang penyakit ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Tonsil (amandel) merupakan benteng pertahana pertama terhadap infeksi penyakit.

Amandel menghasilkan sel-sel darah putih untuk membantu tubuh melawan infeksi. Mereka berfungsi melawan bakteri dan virus yang memasuki tubuh melalui mulut. Akan tetapi, amandel juga rentan terinfeksi dari bakteri dan virus itu. Jika terjadi infeksi dan kemudian peradangan, maka saat itulah Anda mengalami penyakit tonsilitis.

Ilustrasi Streptococcus pyogenes, bakteri penyebab tonsilitis
Ilustrasi Streptococcus pyogenes, salah satu bakteri penyebab tonsilitis (Photo by DpArtPhoto from Getty Images via Canva)

Virus-virus yang paling sering menjadi penyebab tonsilitis yaitu adenovirus, rhinovirus, influenza, respiratory syncytial virus, dan coronavirus. Sedangkan bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit tonsilitis yaitu bakteri dari genus Streptococcus.

Siapa Saja yang Riskan Terkena Tonsilitis?

Setidaknya ada dua kelompok orang yang paling berisiko mengalami infeksi virus atau bakteri penyebab tonsilitis, yaitu:

  • Anak-anak dan remaja: Penyakit tonsilitis paling sering dialami oleh anak-anak, tetapi jarang terjadi pada anak di bawah 2 tahun. Tonsilitis akibat bakteri paling sering dialami oleh anak usia 5 – 15 tahun, sedangkan tonsilitis akibat virus lebih sering terjadi pada anak kecil.
  • Mereka yang sering terpapar kuman: Anak-anak usia sekolah sering melakukan kontak fisik dengan teman-temannya sehingga sering terpapar virus atau bakteri yang bisa menyebabkan tonsilitis.

Bagaimana Pengobatan Tonsilitis?

Gejala-gejala tonsilitis ringan sering kali tidak membutuhkan perawatan khusus, terutama jika penyebabnya adalah virus. Apabila dipastikan bahwa penyakit tonsilitis masih dalam taraf ringan atau hanya tonsilitis akut, dokter mungkin hanya menyarankan pasiennya melakukan perawatan sendiri di rumah. Berikut adalah tips-tips untuk perawatan sendiri di rumah:

  • Tidur dan istirahat yang banyak.
  • Minum banyak air agar tenggorokan tetap lembap dan untuk mencegah dehidrasi.
  • Konsumsi makanan atau minuman yang hangat, seperti sop, teh, atau air hangat dicampur madu.
  • Berkumur air garam untuk melegakan sakit tenggorokan. Anda bisa membuat air garam dengan mencampurkan 1 sdt garam dengan 1 gelas air hangat. Jangan berikan air garam pada anak yang belum bisa berkumur.
  • Isap permen pelega tenggorokan yang disebut Jangan berikan permen ini pada anak di bawah 4 tahun.
  • Hindari zat-zat yang bikin iritasi di tenggorokan seperti asap rokok dan produk-produk pembersih.
  • Atasi rasa sakit dan demam. Dokter mungkin meresepkan obat ibuprofen atau acetaminophen untuk meringankan sakit tenggorokan dan menurunkan demam. Tapi demam ringan yang tanpa rasa sakit tidak perlu minum obat.

Pengobatan tonsilitis kronis atau yang tarafnya lebih serius mungkin mencakup pemberian antibiotik atau operasi tonsilektomi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode pengobatan tonsilitis menggunakan antibiotik dan tindakan operasi.

Konsumsi Antibiotik:

Jika penyebab tonsilitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Biasanya dokter meminta pasien mengonsumsi antibiotik jenis penicillin selama 10 hari. Jika pasien alergi terhadap penicillin, dokter mungkin akan meresepkan alternatif antibiotik lainnya.

Pasien diwajibkan menghabiskan seluruh antibiotik sesuai dengan petunjuk di resep, bahkan meskipun sudah tidak ada gejala tonsilitis lagi. Bila antibiotik tidak dikonsumsi sesuai petunjuk dokter, dikhawatirkan infeksi akan memburuk atau menyebar ke bagian tubuh lain.

Tindakan Operasi:

Operasi yang dilakukan dokter untuk mengangkat amandel disebut tonsilektomi. Tonsilektomi mungkin disarankan dokter apabila pasiennya mengalami penyakit tonsilitis kronis, tonsilitis yang berulang kali kambuh, atau tonsilitis akibat bakteri yang tidak berhasil diatasi dengan obat antibiotik.

Tonsilektomi juga digunakan sebagai pengobatan tonsilitis yang telah menimbulkan komplikasi tertentu. Komplikasi itu misalnya apnea tidur obstruktif, kesulitan bernapas, sangat sulit menelan, dan abses di amandel yang tidak bisa diobati dengan antibiotik.

Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, kecuali pasiennya adalah anak yang masih sangat kecil, orang yang punya penyakit kompleks, atau jika timbul komplikasi selama operasi. Itu berarti sering kali pasien bisa pulang ke rumah di hari yang sama setelah operasinya selesai. Pemulihan total biasanya memakan waktu 7 – 14 hari.

Herbal Noni Juice untuk Membantu Pengobatan Tonsilitis

Setidaknya ada dua hal yang diberikan Noni juice dalam membantu pengobatan tonsilitis, yakni kemampuan analgesik dan anti-bakteri. Sebagai analgesik alami, Noni juice dapat membantu pasien untuk meringankan gejala rasa sakit atau nyeri yang dialaminya.

Noni juice membantu pengobatan tonsilitis

Dan dengan kemampuan anti-bakterinya, Noni mampu menghambat perkembangan bakteri dari genus Streptococcus yang merupakan salah satu penyebab tonsilitis. Dengan begitu, Noni dapat dikonsumsi untuk membantu mengatasi infeksi bakteri di amandel.

Kemampuan Noni juice atau buah Noni (bahan baku Noni juice) sebagai analgesik dan anti-bakteri alami dijelaskan dalam jurnal berjudul “The Noni Fruit (Morinda Citrifolia L.): A Review of Agricultural Research, Nutritional and Therapeutic Properties.”

Kesimpulan tentang Penyakit Tonsilitis

Penyakit tonsilitis adalah peradangan pada amandel yang terletak di sisi belakang tenggorokan. Setidaknya ada dua jenis penyakit ini, yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronis. Pada tonsilitis akut, gejala-gejala biasanya cepat sembuh dalam 3 – 4 hari. Tetapi pada tonsilitis kronis, gejala-gejalanya berlangsung lebih lama hingga lebih dari 2 minggu.

Gejala tonsilitis yang umum dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa antara lain: bengkak dan kemerahan di amandel, sakit tenggorokan, kesulitan untuk menelan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, suara serak, dan sakit kepala.

Sering kali penyebab tonsilitis adalah infeksi virus, tetapi kadang juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Apabila penyebabnya adalah virus atau gejala-gejalanya tidak terlalu parah, dokter biasanya menyarankan pasien untuk perawatan sendiri di rumah. Kadang dokter juga meresepkan obat pereda nyeri dan penurun demam bila dibutuhkan.

Apabila penyebabnya adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk pengobatan tonsilitis tersebut. Antibiotik harus dihabiskan dan dikonsumsi sesuai petunjuk dokter agar infeksi benar-benar teratasi. Jika tonsilitis tidak teratasi dengan antibiotik, dokter mungkin akan menyarankan pasien menjalani operasi tonsilektomi untuk mengangkat amandelnya.

Demikianlah informasi penting mengenai penyakit tonsilitis. Semoga Anda jadi lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Nantikan juga artikel-artikel menarik lain yang membahas masalah kesehatan, tips kesehatan, dan pemanfaatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Pietrangelo, Ann, Rachel Nall. Tonsillitis. URL: https://www.healthline.com/health/tonsillitis

Mayo Clinic. Tonsillitis. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479

NHS. Tonsillitis. URL: https://www.nhs.uk/conditions/tonsillitis/

Chan-Blanco, Yanine, dkk. 2006. The Noni Fruit (Morinda Citrifolia L.): A Review of Agricultural Research, Nutritional and Therapeutic Properties. Journal of Food Composition and Analysis. 19 (2006): 645-654

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}