Sunburn, Luka Bakar Akibat Sinar Matahari

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 6, 2014


Berjemur di bawah sinar matahari terkadang terasa nyaman, apalagi jika Anda berjemur di tepi pantai dengan panorama hamparan laut biru dan ombaknya yang seolah menari-nari. Pemandangan seperti ini dapat membuat siapapun betah memandanginya sampai lupa waktu. Tapi, harus Anda sadari bahwa terlalu lama berjemur bisa menyebabkan luka bakar atau sunburn.

Luka bakar akibat sinar matahari—dicirikan dengan warna merah dan terasa nyeri atau panas di kulit ketika disentuh—biasanya mulai muncul beberapa jam seusai Anda berjemur terlalu lama. Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dari sinar matahari atau sinar lampu bisa merusak kulit Anda.

Jika sudah terlampau parah, kulit bisa saja membengkak dan membentuk lepuhan berisi cairan. Bukan hanya menimbulkan luka di kulit, sunburn juga dapat menyebabkan sakit kepala, demam, dan kelelahan.

Lindungi Diri Anda dari Sengatan Sinar Matahari!

Terlalu lama berada di luar ruangan ketika sinar matahari sedang terik bukan saja menyebabkan luka bakar, tapi juga memicu timbulnya keriput, bintik hitam, dan bahkan memperbesar resiko kanker kulit. Karenanya, sedapat mungkin lindungilah kulit Anda dengan tindakan pencegahan di bawah ini.

  • Hindari aktivitas di luar ruangan dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore—saat di mana radiasi sinar UV mencapai puncaknya.
  • Lindungi bagian tubuh Anda yang terbuka dengan memakai topi lebar, baju berlengan panjang, dan celana panjang. Pilihlah yang berwarna gelap karena semakin gelap warnanya, semakin bagus perlindungannya terhadap sinar UV.
  • Oleskan kulit Anda dengan tabir surya yang ber-SPF minimal 15 (kalau bisa yang ber-SPF 30). Oleski agak tebal dan setiap 2 jam sekali.  
  • Pakailah kacamata hitam yang memiliki pelindung UV selama berada di luar ruangan.

Bagaimana jika sunburn sudah terlanjur terjadi? Anda tidak dapat berbuat banyak untuk mengurangi kerusakan pada kulit selain menunggu kulit menyembuhkan diri sendiri. Meski begitu, Anda bisa mengikuti tips di bawah ini guna mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan lain yang diakibatkannya.

Dinginkan kulit Anda. Tempelkan handuk yang dibasahi air dingin ke area kulit yang terluka. Atau, Anda bisa mengurangi nyeri dengan mandi dan berendam dalam air dingin.

Oleskan pelembap kulit. Krim pelembap, losion aloe vera, atau krim yang berkadar hidrokortison rendah (0,5-1%) dapat meredakan nyeri, bengkak, dan mempercepat proses penyembuhan.

Jangan pecahkan luka lepuh. Jika dipecahkan, tidak ada lagi lapisan pelindung di luka. Hal ini malah memperlambat proses penyembuhan dan memicu infeksi. Sebaliknya, tutupilah luka lepuh dengan kain kasa dan olesi krim anti-bakteri ketika lepuhan pecah sendiri.

Minumlah lebih banyak air. Tubuh kehilangan banyak cairan ketika terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Anda harus mengganti cairan yang hilang agar tidak sampai dehidrasi.

Oleskan krim pelembap saat kulit mengelupas—pengelupasan termasuk dalam proses penyembuhan.

Terus lindungi luka sunburn dari sinar matahari. Lindungi diri Anda dari sinar matahari dimanapun Anda berada dengan menerapkan tindakan pencegahan yang sudah dijelaskan di atas.

Adakalanya sunburn yang terjadi sangat parah sampai menyebabkan luka lepuh di sekujur tubuh dan disertai demam tinggi. Segera cari bantuan dokter apabila mengalaminya atau jika Anda merasa tidak sanggup menangani sendiri luka bakar akibat sinar matahari.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}