Nyeri Payudara Sering Mengganggu? Kenali dan Atasi Penyebabnya!


By Cindy Wijaya

Setiap wanita tentu pernah merasakan nyeri di payudaranya, bahkan ada juga yang merasa nyeri menusuk, sensasi terbakar atau sesak di payudaranya. Rasa nyeri ini dapat bersifat menetap, dapat juga hanya terjadi sesekali. Jika Anda seorang wanita, pasti pernah terpikir “Apa penyebab saya merasa nyeri payudara?”.

Rasa nyeri ini berkisar dari ringan sampai berat serta terasa dari hanya beberapa hari sampai lebih dari 7 hari. Biasanya, keluhan ini dialami ketika seorang wanita akan memasuki periode haid. Nyeri di payudara lebih sering dialami oleh wanita yang berusia muda dibandingkan dengan wanita yang sudah memasuki usia menopause.

Dua Jenis Nyeri Payudara

Nyeri Siklis—adalah jenis yang paling umum dialami oleh wanita, biasanya terasa di kedua payudara. Nyeri siklis seringkali rutin dialami setiap bulan sebelum atau selama periode haid dan akan mereda atau menghilang setelah periode haid selesai. Umumnya, nyeri payudara ini terasa sampai ke ketiak dan lengan atas.

Nyeri Nonsiklis—adalah jenis yang umum dialami oleh wanita berusia 30-50 tahun. Rasa nyeri nonsiklis secara umum dideskripsikan sebagai nyeri tertusuk dan terbakar yang mungkin dirasakan hanya di satu payudara.

Beberapa Faktor Penyebab Nyeri Payudara

Kadang, penyebab jelas dari nyeri payudara sulit untuk diidentifikasi. Namun beberapa faktor diyakini berkontribusi menimbulkan nyeri ini, di antaranya yaitu:

  • Hormon Reproduksi

    Nyeri payudara yang konstan dialami setiap bulan (siklis) tampaknya erat kaitannya dengan hormon dan siklus menstruasi Anda. Nyeri payudara siklis sering kali akan mereda atau hilang selama masa kehamilan atau setelah usia menopause.

  • Struktur Payudara

    Nyeri payudara nonsiklis seringnya diakibatkan oleh benda abnormal yang tumbuh di payudara (misalnya kista). Penyebab lainnya adalah perubahan struktur payudara akibat trauma atau bekas operasi payudara. Nyeri payudara juga mungkin mulai dirasakan dari area sekitar payudara—rongga dada, otot, persendian atau jantung, misalnya—lalu kemudian menyebar ke payudara.

  • Ketidakseimbangan Asam Lemak

    Jika asam lemak dalam sel tubuh menjadi tidak seimbang, ini dapat mempengaruhi sensitivitas jaringan payudara dalam sirkulasi hormon.

  • Pengunaan Obat

    Penggunaan obat yang mempengaruhi hormon, termasuk beberapa jenis obat kesuburan dan pil KB, dapat memicu nyeri di payudara. Rasa perih di payudara mungkin juga adalah efek samping dari terapi hormon estrogen serta progesteron. Obat antidepresan juga dicurigai menjadi penyebab nyeri.

  • Ukuran Payudara

    Jika ukuran payudara Anda tergolong besar, Anda kemungkinan akan mengalami nyeri payudara nonsiklis yang disertai nyeri leher, bahu, serta punggung.

Nyeri di payudara tidak selalu merupakan tanda kanker payudara. Bagi kebanyakan wanita, rasa nyeri di payudara biasanya akan mereda dan menghilang dengan sendirinya sehingga pengobatan tidak diperlukan.

Namun disarankan untuk periksa ke dokter jika Anda mengalami nyeri yang tidak jelas penyebabnya dan tidak kunjung mereda setelah satu/dua siklus menstruasi atau yang tetap dialami setelah usia menopause. Selain itu, jika penyebab nyeri payudara adalah pertumbuhan abnormal (misalnya kista), Anda membutuhkan penanganan yang lebih khusus untuk mengatasinya.

Bagi yang tetap merasa khawatir bahwa nyeri yang Anda alami apakah tanda-tanda kanker di payudara atau bukan, kami sediakan artikel yang membantu Anda mengenali apa sebenarnya tanda-tanda keberadaan kanker di payudara. Silakan kunjungi artikel utamanya: Kanker Payudara.

Lalu, bagaimana jika Anda ingin memanfaatkan herbal untuk mengatasi nyeri di payudara yang dicurigai berhubungan dengan kanker? Herbal Sarang Semut adalah jawabannya.

Mengatasi Nyeri di Payudara dengan Herbal Sarang Semut

Mengapa Sarang Semut dapat secara efektif mengatasi nyeri di payudara? Ini berkaitan erat dengan berbagai kandungan aktif Sarang Semut.

Kandungan flavonoid, tokoferol, dan tanin dalam herbal ini secara efektif berfungsi detoksifikasi dan membangun iklim sehat pada tubuh yang mendorong tubuh menyeimbangkan setiap bagiannya, termasuk menyeimbangkan masalah hormonal. Dengan keseimbangan hormonal, maka masalah nyeri di payudara otomatis juga akan berkurang atau bahkan menghilang.

Sarang Semut Efektif Atasi Nyeri Payudara Gejala Kanker

Dan mengenai nyeri di payudara yang dicurigai merupakan tanda awal kanker, ada fungsi anti proliferasi dan anti karsigenik dari senyawa tokoferol dan polifenol yang mencegah sel abnormal tumbuh dan berkembang menjadi sel tumor atau sel kanker.

Ada senyawa alkaloid yang akan membantu menekan pertumbuhan sel kanker. Ditambah lagi, Sarang Semut mampu menghentikan aliran darah menuju sel abnormal sehingga sel tersebut akan mati perlahan-lahan.

Bahkan, rata-rata pengguna Sarang Semut sudah bisa merasakan perubahan positif, seperti berkurangnya nyeri di payudara, setelah 1-2 bulan konsumsi rutin.

Akan tetapi perlu diingat bahwa Sarang Semut tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil, karena belum ada penelitian yang memastikan Sarang Semut tidak berbahaya bagi janin. Namun Sarang Semut boleh dikonsumsi setelah melahirkan untuk meredakan nyeri payudara yang biasa dialami ibu menyusui, serta bagus untuk menambah stamina dan meningkatkan produksi ASI.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai herbal Sarang Semut, silakan kunjungi artikel: Sarang Semut Terbukti Tumpas Kanker, Tumor, Benjolan Abnormal dengan Cepat. Kami berharap herbal ini bisa dimanfaatkan secara efektif dalam upaya Anda mengatasi nyeri payudara.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}