Penyebab Susah BAB dan Cara Mengatasinya yang Sederhana

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 2, 2020


Susah buang air besar (biasa disingkat BAB) adalah masalah pencernaan yang sangat umum dialami. Seseorang bisa dikatakan mengalami susah BAB kalau dalam waktu seminggu hanya BAB kurang dari 3 kali. Meski sangat umum dialami, tapi ada sebagian orang yang masalahnya sudah kronis (jangka panjang) hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Apa sebenarnya penyebab susah BAB dan bagaimana cara mengatasi susah BAB?

Dalam artikel ini akan dikupas mengenai berbagai penyebab susah BAB yang sering dialami orang-orang serta cara mengatasi susah BAB. Semoga informasi di artikel ini dapat membantu Anda yang sedang mengalami masalah pencernaan ini.

Apa Penyebab Susah BAB?

Tugas utama usus besar Anda adalah menyerap air dari sisa makanan saat melewati sistem pencernaan. Ini kemudian menghasilkan tinja (limbah).

Otot usus besar akhirnya mendorong limbah itu keluar melalui rektum untuk dibuang melalui BAB. Jika tinja tetap berada di usus besar terlalu lama, maka akan menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Pola makan yang buruk sering kali yang menjadi penyebab susah BAB. Dibutuhkan serat makanan dan asupan air yang cukup untuk membantu menjaga tinja tetap lembut.

Makanan kaya serat umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Serat ada dalam bentuk larut dan tidak larut. Serat larut maksudnya dapat larut dalam air dan menghasilkan sesuatu yang lembut seperti gel saat melewati sistem pencernaan.

Sedangkan serat tidak larut mempertahankan sebagian besar strukturnya saat melewati sistem pencernaan. Kedua bentuk serat itu bergabung dengan tinja, menambah berat dan ukurannya, sekaligus melembutkannya. Ini membuatnya lebih mudah melewati rektum.

Stres, perubahan rutinitas, dan kondisi yang memperlambat kontraksi otot usus besar atau menunda keinginan untuk BAB juga dapat menjadi penyebab susah BAB. Untuk diringkaskan, berbagai penyebab susah BAB yang umum antara lain:

Gaya Hidup Penyebab Susah BAB:

  • Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat
  • Tidak cukup minum air (dehidrasi)
  • Kurang banyak beraktivitas fisik atau berolahraga
  • Perubahan pada rutinitas, misalnya karena sedang bepergian atau karena tidur pada waktu yang berbeda
  • Mengonsumsi terlalu banyak susu atau keju
  • Mengalami stres
  • Menahan keinginan untuk BAB

Konsumsi Obat Penyebab Susah BAB:

  • Obat-obatan anti-nyeri yang kuat, misalnya narkotika yang mengandung kodein, oxycodone, dan hydromorphone
  • Obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan naproxen
  • Obat-obatan anti-depresan, termasuk selective serotonin reuptake inhibitor seperti fluoxetine atau antidepresan trisiklik
  • Obat-obatan antasida yang mengandung kalsium atau aluminium
  • Pil zat besi
  • Obat-obatan alergi, seperti antihistamin (contohnya diphenhydramine)
  • Obat tertentu untuk tekanan darah, termasuk calcium channel blocker (seperti verapamil) dan nifedipine dan beta-blocker (seperti atenolol)
  • Obat-obatan psikiatrik, seperti clozapine dan olanzapine
  • Obat-obatan anti-konvulsan / kejang, seperti fenitoin dan gabapentin
  • Obat-obatan anti-mual, seperti ondansetron

Kondisi atau Gangguan Kesehatan Penyebab Susah BAB:

  • Masalah endokrin, seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), diabetes, uremia, hiperkalsemia
  • Sindrom iritasi usus besar
  • Penyakit divertikular
  • Sembelit disfungsi outlet, yaitu cacat pada koordinasi otot dasar panggul. Otot-otot ini menopang organ di dalam panggul dan perut bagian bawah, yang dibutuhkan untuk membantu mengeluarkan tinja.
  • Gangguan neurologis, misalnya cedera tulang belakang, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan stroke
  • Sindrom usus malas, yaitu usus besar berkontraksi secara buruk dan menahan tinja
  • Penyumbatan usus
  • Cacat struktural pada saluran pencernaan (seperti fistula, atresia kolon, volvulus, intususepsi, anus imperforata, atau malrotasi)
  • Penyakit multi organ, misalnya amiloidosis, lupus, dan skleroderma
  • Kehamilan

Siapa Saja yang Berisiko untuk Mengalami SuSah BAB?

Sebagaimana telah disebutkan, masalah susah BAB merupakan problem yang dialami banyak orang. Orang-orang dari segala usia bisa terkadang mengalami hal ini. Namun ada juga sebagian orang yang lebih berisiko untuk mengalaminya lebih lama atau kondisi yang disebut sembelit kronis (konstipasi kronis). Mereka ini antara lain:

  • Orang yang sudah berusia tua. Mereka cenderung bergerak lebih sedikit, memiliki metabolisme tubuh yang lebih lambat, dan lebih sedikit kekuatan kontraksi otot di sepanjang saluran pencernaan mereka, yang menjadi penyebab susah BAB mereka.
  • Kaum wanita, terutama saat sedang hamil dan setelah melahirkan. Penyebab susah BAB mereka mungkin adalah perubahan pada hormon wanita mereka. Selain itu bayi di dalam rahim dapat menekan usus, yang kemudian memperlambat pengeluaran tinja.
  • Kurang mengonsumsi makanan tinggi serat. Makanan-makanan yang mengandung banyak serat diperlukan untuk menjaga makanan tetap bergerak melalui sistem pencernaan.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu (lihat di bagian penyebab susah BAB di atas).
  • Mengidap masalah neurologis tertentu (penyakit otak dan sumsum tulang belakang) dan gangguan pencernaan (lihat di bagian penyebab susah BAB di atas).

Meski ada berbagai faktor yang bisa memperbesar risiko Anda untuk susah BAB, namun faktor yang paling utama adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang buruk dan kurang beraktivitas fisik atau berolahraga.

Bagaimana Cara Mengatasi Susah BAB?

Karena faktor utama penyebab susah BAB adalah kebiasaan makan yang buruk dan kurang beraktivitas fisik, maka cara mengatasi susah BAB berhubungan dengan dua hal itu. Untuk itu cobalah tips-tips berikut ini:

  • Setiap hari upayakan untuk minum 1,5 hingga 2 liter cairan tanpa kandungan apapun, misalnya air putih, untuk menjaga kelembapan dalam tubuh.
  • Batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein, yang bisa memicu dehidrasi.
  • Tambahkan makanan-makanan kaya serat dalam menu makan sehari-hari Anda, misalnya buah dan sayur, biji-bijian, atau kacang-kacangan. Asupan serat haran Anda disarankan antara 20 – 35 gram.
  • Kurangi makanan rendah serat, misalnya daging, susu, keju, dan makanan olahan lain.
  • Targetkan sekitar 150 menit olahraga intensitas sedang setiap minggu, dengan target 30 menit per hari setiaknya lima kali seminggu. Cobalah olahraga jalan kaki, berenang, atau bersepeda.
  • Jika Anda merasa ingin BAB, jangan tunda. Semakin lama Anda menahannya, semakin keras kotoran itu.
  • Tambahkan asupan suplemen serat jika perlu. Ingatlah untuk minum banyak air karena cairan membantu serat bekerja lebih efisien.
  • Gunakan obat pencahar secukupnya. Dokter mungkin meresepkan obat pencahar atau enema untuk sementara waktu untuk membantu melunakkan kotoran. Jangan pernah gunakan obat pencahar lebih dari 2 minggu tanpa persetujuan dokter. Tubuh Anda bisa menjadi bergantung padanya untuk berfungsi dengan baik.
  • Pertimbangkan untuk menambahkan asupan probiotik, seperti yang terdapat pada yogurt.

Apabila Anda masih mengalami problem susah BAB, dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu untuk membantu mengatasinya.

Menurut sebuah penelitian, obat linaclotide direkomendasikan untuk orang yang menderita susah BAB akibat sindrom iritasi usus besar. Obat-obatan ini bekerja dengan meningkatkan sekresi di usus, membuat tinja lebih mudah dikeluarkan.

Dokter Anda mungkin juga menyarankan agar Anda berhenti minum obat tertentu yang dapat menjadi penyebab susah BAB.

Dan jika penyebab susah BAB berkaitan dengan gangguan pada usus besar atau rektum yang serius, mungkin dokter menyarankan prosedur manual untuk membersihkan usus besar dari tinja yang terkena. Mungkin juga dokter menyarankan terapi untuk melatih kembali otot yang melambat, atau bahkan operasi untuk mengangkat bagian bermasalah dari usus besar.

Kesimpulan tentang Penyebab Susah BAB

Problem susah buang air besar (BAB) adalah ketika kotoran menjadi sulit untuk dikeluarkan sehingga seseorang jarang BAB, biasanya kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Biasanya penyebab yang paling umum dari masalah ini ialah kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya bergerak atau berolahraga. Namun ada beberapa penyebab susah BAB yang lebih serius sehingga butuh penangangan medis.

Cara mengatasi susah BAB biasanya berfokus pada memperbanyak asupan serat dari makanan dan menambah aktivitas fisik. Jika penyebab masalah ini sesuatu yang serius, dokter mungkin akan menyarankan perawatan yang lebih intensif, misalnya menggunakan obat resep, prosedur pembersihan usus besar, terapi otot usus, hingga operasi.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang penyebab susah BAB dan cara mengatasi susah BAB. Semoga informasi ini membantu Anda untuk mengatasi masalah yang sangat umum ini. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. Constipation. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/syptoms-causes/syc-20354253

Healthline. What You Should Know About Constipation. URL: https://www.healthline.com/health/constipation

Cleveland Clinic. Constipation. URL: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4059-constipation

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}