Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Endometrium

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 10, 2015


Kanker Endometrium sudah pernah kami ulas secara sekilas dalam pembahasan kami sebelumnya mengenai penyakit kanker rahim. Kanker rahim secara harfiah terdiri dari dua jenis kanker, yakni kanker endometrium dan kanker sarkoma.

Menurut National Cancer Institute of America, kanker endometrium ini salah satu dari 10 jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Sedang menurut data dari Depkes, kanker endometrium ini menduduki posisi kanker ketiga paling banyak menyerang wanita di Indonesia.

Kanker endometrium sendiri adalah bentukan massa ganas yang terjadi pada dinding rahim bagian dalam yang lebih dikenal dengan sebutan lapisan endometrium. Lapisan ini memiliki karakter tersendiri karena mampu menyimpan massa darah di dalamnya pada periode tertentu untuk kemudian luruh secara periodik.

Sel endometrium ini memiliki permukaan berpori dengan sifat menyerupai spons. Pada masa subur, ketika ovarium memproduksi estrogen, maka secara otomatis terjadi penebalan pada endometrium ini dengan membentuk massa darah di dalam sel.

Ketika menjelang massa menstruasi datang, ovarium ganti memproduksi lebih banyak hormone progesteron. Hormon ini berfungsi untuk menyiapkan kondisi rahim, termasuk endometrium untuk layak menjadi tempat tinggal janin selama masa kehamilan.

Namun ketika pada massa ini, kemudian sel telur yang dilepas tidak melekat pada endometrium karena memang tidak terjadi pembuahan, maka otomatis progesteron akan berkurang dan menyebabkan endometrium meluruhkan darah di dalamnya beserta lapisan terluar dari sel endometrium. Proses inilah yang kemudian Anda kenal sebagai menstruasi.

Ketika fungsi alami ini mengalami situasi abnormal sehingga sel-sel yang seharusnya turut luruh bersama darah tidak lepas dan disertai pembentukan sel-sel baru pada dinding endometrium ini maka di saat inilah massa tumor bisa terjadi. Tumor pada awalnya bisa saja bersifat jinak dengan hanya membentuk pembengkakan dan massa pada dinding rahim.

Namun ketika kondisi ini dibiarkan dan tidak teratasi dengan baik, maka sel-sel tumor ini dapat berkembang menjadi massa ganas yang agresif. Merusak sel sehat di dalam rahim dan melakukan ekspansi penyebaran pada bagian lain dari sistem genital bahkan menyebar pada organ lain yang berada sekitar rahim.

Penyebab Kanker Endometrium

Penyebab kanker endometrium masih belum sepenuhnya dipahami. Beberapa pakar meyakini adanya pengaruh besar faktor genetik dan paparan hormon estrogen dalam jangka panjang yang dapat memacu munculnya kanker endometrium.

Secara alami wanita memiliki dua jenis hormon alami, yakni estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini bekerja secara seimbang membentuk fungsi dari sistem genital. Beberapa riset yang sudah dikembangkan menunjukan adanya relevansi antara tingginya kadar estrogen yang tidak diimbangi oleh kadar progesteron yang sesuai akan menyebabkan endometrium menebal dan memadat sehingga sulit untuk luruh. Kondisi ini bisa menjadi pra kanker yang perlu Anda waspadai.

Dari penebalan dinding endometrium yang terus berulang inilah kemudian muncul pembengkakan yang bersifat permanen. Pembengkakan dinding rahim ini berasal dari penumpukan sel-sel endometrium lama dengan sel-sel endometrium baru.

Pada satu masa ketika kondisi ini terus terjadi, disertai beberapa faktor penunjang lain, maka sel-sel dinding endometrium ini akan mulai berperilaku abnormal. Pertumbuhan sel menjadi lebih cepat dan mulai menunjukan perilaku ganas dengan merusak sel sehat yang ada di sekitarnya. Membentuk inflamasi pada rahim yang akan menyebabkan produksi keputihan berlebihan pada vagina.

Adapun beberapa kondisi khusus yang memicu seseorang wanita mengalami paparan estrogen tinggi antara lain:

  • Haid yang lebih panjang

    Beberapa orang sudah mendapat haid di usia dini dan mendapatkan menopause lebih terlambat dari kebanyakan wanita. Kondisi ini membuat wanita lebih lama terpapar estrogen setiap bulannya.

  • Obesitas

    Wanita yang mengalami kegemukan biasanya memiliki cadangan lemak lebih tebal dari tubuh wanita langsing. Cadangan lemak ini memicu tubuh lebih banyak memproduksi estrogen lebih aktif dan menyebabkan tubuh lebih banyak terpapar estrogen lebih banyak.

  • Belum pernah hamil

    Kehamilan membuat seseorang terpapar hormon progesterone dalam jumlah besar dan tempo yang lama. Karena hormone pogesteron sendiri adalah hormon penting wanita dalam masa kehamilan. Dan hormon ini bersifat menetralkan estrogen, sehingga bila seseorang tak pernah mengalami kehamilan cenderung mengalami efek samping lebih berat dari paparan estrogen.

  • Mengonsumsi estrogen artifisial

    Beberapa wanita menjalankan terapi kontrasepsi yang mengandung bayak kadar estrogen buatan atau artifisial. Terapi ini membuat wanita mengalami lebih baynak paparan estrogen dari kondisi sewajarnya.

  • Mengalami masalah PCOS

    Beberapa wanita mengalami keluhan Sindrom Ovarium Polisistik atau dalam istilah barat dikenal sebagai PCOS. Penyakit dengan pertumbuhan pesat kista pada dinding ovarium ini memang membuat wanita mengeluarkan hormon androgen lebih dari seharusnya. Namun sebagai reaksi normal, tubuh akan menyeimbangkan kelebihan hormonal ini dengan mengeluarkan lebih banyak estrogen. Hasilnya tubuh akan terpapar estrogen lebih banyak dari seharusnya.

Faktor paparan estrogen yang tinggi dan lama memang menjadi titik tolak awal peningkatan risiko seseorang menderita kanker endometrium, tetapi diperlukan pemicu lain yang meningkatkan risiko kanker endometrium pada seseorang dan beberapa faktor pemicu tersebut antara lain:

  • Kondisi toksinitas

    Mereka yang mengalami masalah serius terkait dengan alkohol, narkoba atau kerap mengkonsumsi makanan tidak sehat kaya akan pengawet, juga mereka yang hidup dalam lingkunga dengan polusi tinggi akan mengalami keluhan serius pula terkait kadar toksin dalam darah. Kadang toksin yang tinggi ini bisa membentuk kondisi karsinogen atau kondisi dimana tubuh berubah menjadi habitat nyaman bagi pertumbuhan kanker.

  • Diabetes

    Kondisi dimana kadar gula dalam darah tinggi biasanya terkait erat dengan tingginya hormone androgen pada seseorang. Untuk penyeimbangnya secara alami tubuh akan mendorong produksi estrogen secara berlebihan. Di sisi lain pengentalan darah karena kadar gula tinggi akan menyebabkan perlambatan pada tubuh, termasuk metabolisme dan ini memicu produksi estrogen.

  • Hipertensi

    Pengentalan darah tak hanya terjadi karena kadar gula darah yang tinggi, pengentalan juga bisa terjadi karena kadar kolesterol dan garam dalam darah tinggi. Dan efek dari pengentalan darh karena hipertensi sama buruknya dengan efek dari diabetes terhadap produksi estrogen.

  • Keluhan dengan empedu

    Masalah dengan empedu akan memicu munculnya toksinitas tinggi dalam tubuh. Residu yang seharusnya secara alami keluar dari tubuh hanya mengendap dan merusak fungsi tubuh. Dan salah satu fungsi yang kerap kali terkena imbasnya adalah masalah keseimbangan hormonal fungsi genital.

  • Konsumsi Tamoxifen dalam jangka panjang

    Tamoxifen merupakan obat untuk mengatasi kanker payudara. Penggunaannya secara langsung dicurigai dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.

  • Masalah usia

    Usia yang lanjut menjadi penanda sudah lamanya tubuh terpapar beragai jenis senyawa, hormone dan residu yang bisa jadi berbahaya bagi tubuh tumpukan kondisi ini selama tahunan akhirnya terhimpun di usia tua dan memicu kanker.

Gejala Kanker Endometrium

Gejala kanker endometrium yang paling umum muncul pada kebanyakan kasus adalah perdarahan abnormal yang keluar dari vagina. Hampir semua kasus kanker endometrium mengalami gejala ini bahkan pada stadium awalnya sehingga memungkinkan pasien mendeteksi keberadaan kanker endometrium ini lebih awal.

Kondisi ini semakin mudah dikenali ketika pasien sudah mencapai titik menopause dan seharusnya tidak lagi mengalami menstruasi. Dan ketika terjadi keluarnya darah dari vagina layaknya darah dalam periode menstruasi, jelas ini bisa menjadi penanda adanya hal tidak normal dalam area genital.

Bagi mereka yang sudah mencapai titik premenopause, kondisi perdarahan vagina ini juga dapat dengan mudah pula untuk pasien kenali. Biasanya pada masa premenopause, pasien akan mengalami perubahan dalam siklus menstruasi mereka. Jumlah darah akan berkurang drastis dan masa haid akan lebih pendek dengan jarak antar periode yang lebih panjang.

Namun ketika perdarahan muncul lebih banyak dari biasanya, dengan tempo yang lebih lama atau datang secara terputus-putus di antara waktu periode haid, sudah sepatutnya pasien curiga akan keberadaan masalah dalam organ genital mereka. Mengingat adanya kerentanan yang tinggi terhadap kanker endometrium pada wanita usia lanjut.

Kecurigaan perlu ditingkatkan ketika pasien juga mengeluhkan rasa nyeri pada area pinggul dan munculnya pembengkakan pada area pinggul. Kadang wanita dengan keluhan kanker endometrium juga menunjukan keluarnya cairan lendir dan keputiha yang berlebihan, kadang beraroma dan tampak berwarna kemerahan atau justru kuning sedikit keruh.

Warna merah ini datang dari darah yang keluar dari inflamasi yang terbentuk dari serangan kanker terhadap sel sehat dan kadang juga menyebabkan munculnya abses serius sehingga menyebabkan keputihan yang bercampur nanah.

Pasien yang mengalami masalah dalam area genitalnya juga biasanya akan mengeluhkan rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Meski keluhan ini bersifat lebih umum dan tidak selamanya keluhan sakit ini merupakan gejala dari kaner endometrium.

Pengobatan Kanker Edometrium

Pengobatan kanker endometrium biasanya bergantung pada kondisi dari tiap pasien, kondisi stadium kanker dan faktor usia. Itu pula sebabnya penting untuk pasien menjalani test untuk memastikan kondisi kanker dan stadium yang sudah dicapai untuk memastikan terapi yang paling tepat untuk dijalankan.

Rangkaian test untuk mendeteksi keberadaan kanker endometrium bisa berupa langkah-langkah seperti test darah untuk menguji kadar senyawa CA 125, USG transvaginal atau dengan Hidro USG menggunakan larutan garam yang dimasukan ke dalam rongga rahim untuk mempertajam kualitas gambar, atau dengan metode lain seperti denga MRI, ST-can, dan Rontgen.

Begitu kasus kanker ditemukan, maka dilakukan tindakan biopsi dengan mengambil sampel jaringan pada sel endometrium untuk memastikan stadium kanker yang diderita pasien. Biasanya biopsi dilakukan dengan metode endoskopi atau menggunakan selang berkamera yang dimasukan melalui vagina atau dengan laparoskopi untuk memasukan selang melalui lubang buatan di dekat panggul.

Bila seorang pasien sudah positif mengidap kanker endometrium,maka beberapa pilihan prosedur pengobatan kaker endometrium berikut bisa Anda jalankan:

  • Tindakan Operasi Pengangkatan

    Tindakan ini biasanya menjadi pilihan utama mayoritas kasus kanker endometrium. Solusi ini dianggap paling efektif mengangkat jaringan yang sudah terserang kanker dengan cara yang aman dan efek samping lebih ringan.

    Prosedur pengangkatan rahim ini disebut pula dengan istilah histerektomi. Kadang pasien hanya membutuhkan pengangkatan rahim sebagain atau histerektomi parsial, bila kasus kanker belum menyebar dan masih dalam stadium awal. Namun pada kasus yang lebih berat, diperlukan radikal histerektomi dimana seluruh bagian rahim perlu diangkat.

    Sedang dalam kondisi yang lebih berat, prosedur pengangkatan bisa berkembang sampai pada pengangkatan seluruh bagian organ genital berikut dengan sistem limfatik yang menyertainya ketika kanker sudah menyebar ke seluruh bagian organ dan memasuki sistem limfatik.

  • Radioterapi

    Prosedur ini memanfaatkan efek radiasi dari gelombang radio yang memang berdifat mematikan sel. Pada gelombang dan frekuensi tertentu sifat gelombang radio ini sangat efek tif untuk mematikan sel kanker. Dan untuk pelaksanaan terapinya diperlukan penembakan gelombang dengan sistem khusus sehingga terfokus pada area kanker berada.

    Terapi ini bisa dilakukan dari luar dengan efek samping kerusakan sel yang dilalui oleh gelombang untuk mencapai area kanker dan dengan pembedahan khusus sehingga gelombang radio bisa langsung mengenai sasaran tanpa perantara.

    Prosedur ini efektif untuk mengecilkan kanker sebelum tindakan operasi atau menghabisi sisa kanker yang ada pasca operasi. Namun prosedur ini memiliki beberapa kelemahan terutama karena kerap kali menyebabkan kerusakan sel ringan dan gangguan kondisi pasien karena paparan radiasi, seperti mual, nyeri sendi, iritasi dan pusing.

  • Kemoterapi

    Terapi ini dilakukan biasanya untuk membantu mengecilkan kanker sebelum operasi atau untuk menangani kanker yang tersisa pasca operasi. Kadang pilihan terapi ini juga diambil untuk menangani kanker stadium lanjut demi menekan persebaran dan efek kerusakan sel sehat.

    Kemoterapi ini memanfaatkan bahan kimiawi tertentu yang bersifat mematikan sel. Bahan kimiawi ini disuntikan atau di infuskan ke dalam tubuh melalui aliran darah sehingga tersebar ke seluruh tubuh. Terapi ini akan mencari sel abnormal dan menyerangnya sampai mati. Sehingga sangat tepat untuk kasus kanker yang sudah bermetastatis.

    Namun terapi ini dapat menyisakan kerusakan sel yang lebih berat, penurunan kondisi yang lebih tinggi seperti kerusakan sel, nyeri sendi dan otot, mual dan pusing, hilang libido, hilang kemampuan indera pencicip dan penciuman, sariawan, kerontokan rambut, dan gejala-gejala lainnya.

Dalam menghadapi kanker endometrium yang dikenal sebagai salah satu mesin mematikan dalam dunia kesehatan ini, Anda perlu mempertimbangkan upaya tambahan yang bisa meningkatkan keberhasilan dari proses pengobatan kanker endometrium secara medis.

Meski dikatakan pada stadium awal, prosedur pengobatan secara medis memiliki tingkat keberhasilan yang relatif tinggi, namun hal ini tidak berlaku pada kasus kanker stadium lanjut. Belum lagi menghitung adanya risiko-risiko pengobatan dan terapi yang perlu ditaggung oleh pasien, sekalipun itu adalah tindakan operasi yang dikatakan memiliki risiko dan efek samping lebih ringan dari terapi kanker.

Menjalankan upaya tambahan atau solusi alternatif bisa membantu Anda meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan sekaligus menekan risiko dan efek samping dari terapi. Atau malah menjadi pilihan alternatif ketika Anda masih merasa ragu menjalankan pengobatan medis yang terbilang mahal dan kaya akan efek samping.

Salah satu pilihan solusi alternatif ini adalah dengan menggunakan khasiat anti kanker dari obat herbal. Terdapat beberapa jenis obat herbal kanker endometrium yang manjur dalam mengatasi kanker endometrium dan sudah terbukti baik melalui pengalaman pasien atau dari studi empiris yang sudah dikembangkan. Dan adapun obat herbal kanker endometrium tersebut adalah :

  • Sarang Semut

    Hasil penelitian ilmiah modern yang dilakukan terhadap Sarang Semut menemukan bahwa herbal ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tokoferol, polifenol, dan limpah dengan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker yang terbukti efektif melawan beragam jenis tumor dan kanker.

    Apa yang memungkinkan terjadinya proses yang menakjubkan ini? Salah satunya berkat kandungan flavonoid – senyawa antioksidan tinggi dalam herbal Sarang Semut. Secara empiris atau berdasarkan pengalaman pengguna – Sarang Semut berhasil membantu mereka dalam membunuh sel kanker pada organ tubuh mereka.

    Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, diantaranya:

    • Inaktivasi karsinogen
      Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
    • Anti-proliferasi
      Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
    • Penghambatan siklus sel
      Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
    • Induksi apoptosis dan diferensiasi
      Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
    • Inhibisi angiogenesis
      Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
    • Pembalikan resistensi multi-obat
      Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.

    Selain itu, Sarang Semut juga mengandung senyawa mirip vitamin E, yakni tokoferol. Tokoferol memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti-kanker yang mampu menangkal serangan radikal bebas secara antidegeneratif. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar Sarang Semut memiliki kandungan Alfa-tokoferol yang mampu meredam radikal bebas hingga mendekati 100%.

    Untuk keterangan lebih lengkap mengenai keampuhan Sarang Semut dalam membantu pengobatan kanker endometrium, silakan baca halaman artikel “Obat Kanker Endometrium“.

  • Noni Juice

    Herbal satu ini juga bisa Anda jadikan andalan dalam mengatasi kanker endometrium. Sari dari buah noni, yang dikalangan umum juga dikenal dengan nama buah pace atau mengkudu. Noni merupakan jenis tanaman khas tropis dan banyak tumbuh di kawasan pasifik. Buah ini dikenal sebagai salah satu tanaman dewa kekuatannya dalam menyembuhkan beragam penyakit, termasuk beragam jenis kanker.

    Dan rahasia dari kekuatannya dalam melawan kanker bisa Anda temukan di sini.

    • Mengandung Flavonoid

      Kekayaan flavonoid dalam buah noni berkhasiat sebagai anti karsinogen dan anti proliferasi yang cukup kuat. Kadar flavonoidnya memang tidak setinggi sarang semut, tetapi tertutupi oleh khasiat senyawa lain dalam noni yang tak kalah berkhasiat.

    • Xeronine dan Pro-Xeronine

      Xeronine adalah senyawa protein penting dalam proses regenerasi sel. Tak hanya xeronine, tetapi proxeronine yang merupakan jenis pembentuk alami xeronine. Protein ini sangat penting untuk normalitas regenerasi sel dan menjauhkan dari mutasi gen.

    • Mengandung Scolopetin

      Mengaktifkan sistem imunitas dan juga sistem limfosit sehingga mampu dengan aktif melawan infeksi, inflamasi serta membentuk antigen kuat atau senyawa perlawanan terhadap sel kanker.

    • Mengandung Terpenoid

      Kemampuan terpenoid adalah merangsang regenerasi sel sehat sekaligus menghambat proses pembentukan sel abnormal, mempercepat proses penyembuhan seperti ketika terjadi inflamasi karena kerusakan sel akibat kanker serta membantu mengatasi kerusakan sel akibat terapi. Termasuk pula membantu mempercepat penyembuhan.

    • Mengandung Polisakarida

      Mencegah melekatnya sel rusak atau sel kanker melekat pada sel sehat atau denga kata lain menghindari efek metastasis.

    • Damnachantal

      Sejenis senyawa anthraquinon yang terbukti mampu menekan efek samping dari kerusakan sel, termasuk kecenderungan munculnya sel abnormal dan menekan seminimal mungkin supaya mutasi gen tidak terjadi pada sel. Perannya sangat besar untuk menekan risiko kerusakan sel akibat kanker dan akibat terapi terhadap kanker.

    • Asam Kaprat dan Asam Kaproat

      Asam yang menjadi sumber aroma asam dari buah noni ini dikenal sebagai salah satu antibiotik denga kekuatan tinggi. Efektif melawan banyak jenis infeksi sehingga dapat mencegah perkembangan infeksi menjadi kondisi abses berat yang bisa berkembang menjadi kanker.

Tak mudah memang memilih herbal yang sesuai dengan kebutuhan pengidap pasien kanker Endometrium. Pasalnya dibutuhkan pengobatan efektif yang bekerja cepat sebelum penyakit ini bergerak lebih agresif menyerang tubuh pasien. Namun relatif aman dan sesuai dengan pengobatan medis.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}