• Home
  • Blog
  • Infeksi
  • Penyakit Selulitis, Infeksi Kulit yang Bisa Menyebabkan Amputasi

Penyakit Selulitis, Infeksi Kulit yang Bisa Menyebabkan Amputasi


By Cindy Wijaya

Masalah kulit seperti gatal-gatal, ruam, atau jerawat, biasanya tidak terlalu dikhawatirkan. Masalah tersebut sering kali akan pulih dengan sendirinya meski tanpa pengobatan khusus.

Tetapi beda halnya dengan penyakit selulitis; ini adalah infeksi yang berpotensi serius yang dapat menyebabkan kulit menjadi merah, nyeri, dan bengkak. Kita tidak boleh mengabaikannya tanpa pengobatan.

Dalam artikel ini akan dikupas mengenai apa itu penyakit selulitis, apa penyebab selulitis, seperti apa gejala-gejala penyakit ini, bagaimana cara mencegahnya dan bagaimana cara mengobati selulitis.

Apa Itu Penyakit Selulitis?

Penyakit selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan subkutan di bawah kulit. Penyakit ini paling sering terjadi padaa bagian bawah tubuh, termasuk kaki dan jari-jari kaki. Namun selulitis dapat terjadi di bagian tubuh manapun dari tubuh Anda. Juga sering muncul di wajah, lengan, tangan, dan jari-jari tangan.

Siapa pun dapat terkena selulitis. Tetapi ada orang-orang tertentu yang lebih rentan untuk mengalami penyakit kulit ini, yaitu:

  • Anak-anak
  • Punya luka seperti luka sayat, bisul, gigitan serangga, gigitan binatang, sayatan bedah, tato, atau tindik
  • Punya masalah kulit yang kronis seperti kaki atlet, eksem, atau psoriasis
  • Menderita cacar air atau cacar ular/api
  • Punya sistem kekebalan yang lemah
  • Mengalami obesitas

Kulit yang normal bisa terekna selulitis, tetapi biasanya penyakit ini terjadi setelah beberapa jenis cedera menyebabkan kerusakan kulit, termasuk luka atau pembedahan. Setelah kulit rusak, bakteri penyebab selulitis dapat masuk dan menyebabkan infeksi.

Apa Penyebab Selulitis?

Penyebab selulitis adalah bakteri, biasanya Streptococcus atau Staphylococcus. Bakteri ini ada di mana-mana, bahkan dapat hidup di permukaan kulit Anda. Mereka biasanya tidak berbahaya, sampai mereka masuk ke dalam tubuh melalui beberapa bukaan di kulit.

Terkadang bukaan itu disebabkan oleh gigitan serangga, serpihan, atau semacam luka atau goresan. Sangat umum untuk mengalami luka di kulit, misalnya saat tidak sengaja terluka saat mencukur. Kemudian luka itu dapat mengembangkan selulitis. Penyebab selulitis pada kasus seperti ini adalah luka yang terinfeksi.

Tetapi adakalanya seseorang mengembangkan penyakit selulitis tanpa alasan yang jelas. Bisa jadi ada retakan di kulit, yang ukurannya sangat kecil, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang.

Begitu bakteri penyebab selulitis masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan mengenalinya sebagai benda asing dan bersiap untuk melawannya. Di situlah gejala-gejala selulitis muncul: Tubuh mengirimkan sel darah dan protein inflamasi ke daerah yang terkena, yang menyebabkan kulit menjadi merah, hangat saat disentuh, dan gatal atau nyeri.

Bagaimana Cara Mencegah Selulitis?

Anda bisa mencegah infeksi bakteri penyebab selulitis dengan menjaga kebersihan dan merawat luka dengan cara yang benar.

  • Bersihkan luka dengan sabun anti-bakteri dan air mengalir.
  • Oleskan salep antibiotik ke luka Anda.
  • Tutupi luka dengan perban untuk mencegah kotoran atau bakteri masuk ke luka.
  • Jangan menyentuh atau menggaruk luka.

Selain langkah-langkah pencegahan di atas, Anda juga disarankan untuk segera ke dokter apabila mengalami luka yang cukup dalam atau luka tusukan.

Apa Saja Gejala Penyakit Selulitis?

Ketika gejala penyakit selulitis mulai berkembang, kulit Anda mungkin akan sedikit berubah warna. Mungkin akan terasa sedikit hangat saat disentuh. Saat infeksinya menyebar, perubahan warna akan menjadi lebih gelap seraya kulit Anda membengkak dan terasa sakit atau nyeri.

Jika Anda memiliki selulitis di tangan atau kaki, mungkin akan sulit untuk menutup tangan atau untuk berjalan. Infeksi selulitis dapat menyebabkan sejumlah gejala yang menyerupai flu.

Berikut adalah sejumlah gejala penyakit selulitis yang perlu diwaspadai:

  • Rasa sakit atau nyeri
  • Pembengkakan
  • Terasa hangat saat disentuh
  • Perubahan warna (merah, ungu, atau sedikit lebih gelap dari warna kulit biasanya) yang mungkin tampak seperti ruam
  • Lepuhan berisi cairan
  • Permukaan kulit tampak menggumpal atau berbintik-bintik, seperti kulit jeruk
  • Demam
  • Menggigil
  • Kelelahan
Gambar Penyakit Selulitis
Gejala Penyakit Selulitis di Kaki (Photo by John Campbell on Flickr)

Tanda-tanda bahwa infeksi selulitis berkembang menjadi lebih serius antara lain adalah adanya garis-garis merah atau ruam yang menyebar dengan cepat, demam, menggigil, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Sebaiknya segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala penyakit selulitis.

Komplikasi Berbahaya dari Selulitis

Komplikasi dari selulitis bisa sangat serius. Ini dapat termasuk kerusakan jaringan dan kematian jaringan (gangren) yang luas. Infeksi juga dapat menyebar ke darah tulang, sistem getah bening, jantung, atau sistem saraf. Infeksi-infeksi tersebut dapat menyebabkan amputasi, syok, atau bahkan kematian.

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Selulitis?

Dokter umumnya akan meresepkan antibotik yang diminum (oral) untuk mengobati selulitis. Antibiotik orang yang diresepkan bisa jadi adalah obat dicloxacillin atau cephalexin.

Kasus selulitis yang parah mungkin tidak mempan diobati dengan antibiotik oral. Anda mungkin harus dirawat inap dan diberikan antibiotik intravena (IV). Dokter akan menggunakan jarum dan tabung kecil untuk mengirimkan antibiotik langsung ke pembuluh darah.

Cara terbaik untuk mengobati penyakit selulitis adalah dengan menghabiskan dosis antibiotik yang telah diresepkan dokter. Di samping itu Anda juga dapat melakukan upaya-upaya untuk mempercepat pemulihan, antara lain:

  • Kompres hangat: Terapkan kompres hangat ke area yang terkena untuk membantu mengurangi pembengkakan dan gejala lainnya.
  • Meninggikan posisi: Mengangkat area badan yang terkena membantu menurunkan tekanan darah di pembuluh darah area tersebut dan meningkatkan aliran darah.
  • Tekanan (kompresi): Pembungkus atau stoking kompresi membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan aliran darah. Tapi jangan membungkus terlalu ketat, ini bisa memutus sirkulasi. Lepaskan bungkus atau stoking kompresi setidaknya 2 kali setiap hari selama 10 – 15 menit.
  • Obat anti-inflamasi non steroid (OAINS): Obat-obatan OAINS seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan. Tidak semua orang bisa mengonsumsi OAINS, jadi sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.

Sering kali gejala penyakit selulitis dapat membaik dalam waktu 7 – 10 hari setelah Anda mengonsumsi antibiotik resep dokter.

Anda akan melihat bahwa gejala-gejala infeksi mulai pulih beberapa hari setelah konsumsi antibiotik. Rasa sakit atau nyeri akan berkurang, pembengkakan mengempis, dan perubahan warna juga mulai memudar.

Kesimpulan tentang Penyakit Selulitis

Apa itu penyakit selulitis? Selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan subkutan di bawah kulit. Meski dapat terjadi di bagian tubuh manapun, selulitisl lebih sering terjadi pada lengan dan kaki.

Apa penyebab selulitis? Penyebab selulitis adalah bakteri, biasanya Streptococcus atau Staphylococcus, yang masuk ke dalam tubuh melalui bukaan di kulit. Bukaan di kulit itu contohnya karena luka, tergores, atau gigitan serangga.

Bagaimana cara mencegah selulitis? Anda perlu menjaga kebersihan dan merawat luka dengan benar. Tutupi juga luka dengan perban agar tidak dimasuki kotoran atau bakteri.

Apa saja gejala penyakit selulitis? Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah rasa sakit atau nyeri, pembengkakan, kulit terasa hangat saat disentuh, perubahan warna yang mirip ruam, demam, menggigil, dan kelelahan.

Bagaimana cara mengobati selulitis? Anda sebaiknya mendapat perawatan ke dokter. Dokter dapat memberikan resep antibiotik untuk mengobati infeksi penyebab selulitis. Biasanya gejala selulitis akan membaik 7 – 10 hari setelah meminum antibiotik.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang penyakit selulitis. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Baca juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Cleveland Clinic. Cellulitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15071-cellulitis

Johns Hopkins Medicine. Cellulitis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cellulitis

Health. What Is Cellulitis—and Is This Life-Threatening Skin Condition Contagious?. https://www.health.com/condition/cellulitis/what-is-cellulitis

Health. What Causes Cellulitis—and How Can You Protect Yourself?. https://www.health.com/condition/cellulitis/what-causes-cellulitis

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}