Penyakit Angin Duduk: Info Seputar Nyeri Dada


By Fery Irawan

Apakah Anda pernah mendengar istilah “penyakit angin duduk”? Apa sebenarnya penyakit angin duduk ini? Apa saja gejala angin duduk yang perlu dicermati? Apa penyebab angin duduk yang perlu diwaspadai? Adakah pengobatan angin duduk yang tersedia? Apakah ada cara mengobati angin duduk secara tradisional yang mampu meringankan penderitanya?

Temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar penyakit angin duduk dalam artikel berikut ini! Mulai dari fakta lengkap seputar angin duduk, kaitannya dengan penyakit jantung. Keberadaan penyebab angin duduk yang cukup beragam, beserta dengan gejala angin duduk yang perlu Anda ketahui. Hingga pengobatan angin duduk dan cara mengobati angin duduk secara tradisional. Source: Mayo Clinic – Angina.

Penyakit Angin Duduk

Penyakit Angin duduk juga disebut dengan istilah medis “angina(angina pectoris), penyakit ini tidak sama dengan “masuk angin” yang biasa Anda alami. Istilah ini menjadi umum berdasarkan keberadaan gejala yang dialami penderitanya.

Penderita angin duduk seringkali merasakan adanya sensasi “ seperti angin yang menekan di sekitar dada dan perut” seolah-olah “sedang duduk”. Maka terlahirlah istilah angin duduk. Namun itu hanyalah gejala utama yang dirasakan oleh penderitanya. Masih banyak gejala lain yang akan dirasakan oleh penderitanya.

Perlu Anda ketahui bahwa angin duduk seringkali mengarah pada kondisi penyakit jantung. Istilah angina lebih merujuk pada kondisi gejala berupa rasa sakit yang terjadi disekitar dada. Gejala ini juga dapat mengarah pada pembuluh darah koroner yang ada di jantung. Hal inilah yang menyebabkan adanya keterkaitan antara angin duduk dengan penyakit jantung.

Seorang dokter dari Yayasan Jantung Indonesia bernama dr. Jetty Sedyawan, Sp.JP (K) mengatakan “Angin duduk merupakan bahasa awam yang dirasakan seperti ‘masuk angin berat’ yang tidak akan hilang sekalipun Anda mencoba untuk memijat atau ‘mengerik’-nya”.

Memang banyak kematian berawal dari angin duduk dikaitkan dengan penyakit jantung, namun sebenarnya angin duduk tak hanya menjadi bagian dari penyakit jantung. Hanya saja, kematian karena penyakit jantung lebih sering terjadi setelah mengalami angin duduk.

Dampak kematian setelah mengalami angin duduk dapat berlangsung sangat cepat, kira-kira 15 hingga 30 menit setelahnya Anda bisa kehilangan nyawa. Sekalipun tampaknya Anda merasa baik-baik saja dan tak pernah mengalami penyakit jantung. Serangan dadakan ini akan mengejutkan anggota keluarga maupun kerabat terdekat, seperti yang dialami orang-orang terkenal berikut!

Kematian Yang Berawal Dari Angin Duduk

Penyakit angin duduk telah mengidap banyak orang, seperti “Mike Mohede” yang memiliki nama Michael Prabawa Mohede seorang pemenang Indonesian Idol – 2nd Season. Ia wafat pada tanggal 31 Juli 2016 di Rumah Sakit Premier Bintaro – Tanggerang Selatan. Setelah ditemukan tidak sadarkan diri, sewaktu sedang tidur dengan posisi tubuh yang tidak biasa.

Kematiannya diduga berkaitan dengan penyakit jantung yang berawal dari gejala angin duduk. Sekalipun ada dugaan terjadinya penyakit jantung, namun tampaknya penyanyi ini tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Hal ini dilontarkan oleh salah seorang manajer “Mike” kepada liputan6 – 1 Agustus 2016.

Memang angin duduk bukanlah penyakit jantung, tapi kondisi ini dapat menjadi salah satu tanda yang perlu diwaspadai. Mengingat potensi besar penyakit jantung dirasakan dengan adanya angin duduk.

Tak hanya “Mike” yang mengalami dampak dari penyakit angin duduk, beberapa pesohor tanah air juga sempat mengalaminya. Misalnya; Adjie Massaid, seorang aktor dan politikus yang wafat pada tanggal 5 Februari 2011. Ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah merasakan keluhan sesak nafas dan sakit pada dadanya, seperti uraian detik – 5 Februari 2011.

Hal ini juga dialami oleh Ida Kusumah seorang “aktris papan atas” yang wafat pada tanggal 25 November 2010 di lokasi shooting. Sesaat sebelumnya pesinetron ini sempat ‘membetulkan posisi bantal’ dan kemudian mengalami ‘kejang-kejang’.

Masih banyak orang terkenal di Indonesia yang wafat secara mendadak dan diawali dengan gejala yang tampak seperti angin duduk. Menariknya, ketiga kasus kematian yang disebutkan juga berkaitan dengan adanya dugaan penyakit jantung. Padahal penderitanya tampak baik-baik saja sebelum serangan ini terjadi secara tiba-tiba.

Gejala Angin Duduk

Apa sebenarnya gejala angin duduk yang perlu Anda cermati? Dari kasus yang disebutkan tampaknya keberadaan nyeri dada, sesak nafas, hingga kejang-kejang merupakan gejala angin duduk. Namun, apalagi gejala lain yang turut menyertainya?

Gejala angin duduk atau angina dapat beragam bergantung jenisnya. Angina merupakan gejala yang berkaitan dengan penyakit pembuluh darah koroner. Gejala angin duduk digambarkan dengan nyeri dada yang disertai dengan sensasi tertahan, berat, sesak, tertekan hingga seperti teremas-remas.

Selain nyeri dan rasa tidak nyaman di dada, penderitanya bisa jadi merasakan nyeri di sekitar bahu, leher, dagu, pundak, hingga punggung.

Selain itu, penderitanya juga merasakan mual, kelelahan, kesulitan bernapas, pusing, hingga berkeringat. Jika ini tergolong gejala ‘unstable angina’ ada kemungkinan terjadinya risiko penyakit jantung, sehingga penderitanya harus segera mendapatkan bantuan medis.

Lain halnya dengan gejala ‘stable angina’ yaitu rasa nyeri dada saat Anda sedang mendaki atau sedang menghadapi udara dingin. Gejala ini biasanya akan hilang setelah Anda beristirahat atau selang periode waktu 5 menit.

Sedangkan pada ‘unstable angina’, gejalanya dapat berlangsung hingga 30 menit. Jenis lainnya ialah ‘prinzmetal’s angina’ ditandai dengan rasa nyeri dada yang sering terjadi selama Anda beristirahat.

Rasa nyeri dada karena angin duduk sering disalah mengerti sebagai rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh gangguan lambung. Jika Anda merasakan gejalanya, segera lakukan pemeriksaan medis guna memastikan apakah rasa nyeri dikarenakan gangguan lambung atau memang angina atau penyakit angin duduk.

Penyebab Angin Duduk

Penyebab angin duduk ialah nyeri dada yang dikarenakan oleh berkurangnya aliran darah menuju jantung. Namun bukan itu yang menyebabkan rasa nyeri. Nyeri dada terjadi saat kekurangan oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung.

Berkurangnya aliran darah terjadi karena penyempitan pembuluh darah koroner jantung. Penyempitan ini memperlambat laju darah yang membawa oksigen menuju jantung. Lama-kelamaan otot jantung dapat mengalami kematian karena kekurangan oksigen, kondisi ini dikenal dengan istilah iskemia.

Penyempitan pembuluh darah koroner jantung dapat terjadi karena adanya ‘plak’ atau timbunan lemak, kondisi ini juga disebut sebagai aterosklerosis.

Sekalipun Anda mengalami penyempitan pembuluh darah koroner karena keberadaan timbunan lemak. Nyeri dada karena angin duduk bisa jadi tidak terjadi saat itu. Mengingat pada kondisi normal, oksigen masih bisa diterima dengan baik oleh otot jantung.

Jika Anda mengalami penyumbatan pembuluh koroner, cobalah untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai menekan jantung Anda untuk bekerja lebih keras diluar kemampuannya.

Sehingga aktivitas yang seharusnya menyehatkan malah menjadi penyebab angin duduk yang mengarah pada penyakit jantung. Penyebab angin duduk yang disebutkan ini terjadi pada ‘unstable angina’.

Sedangkan pada kasus ‘stable angina’ rasa nyeri dipicu oleh aktivitas fisik atau perubahan suhu. Misalnya, saat berolahraga atau melakukan aktifitas fisik yang lebih kuat, sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memperoleh asupan oksigen. Ini juga menjadi penyebab angin duduk, saat manakala asupan oksigen tidak terpenuhi.

Terlebih jika penyumbatan pembuluh darah koroner menghambat laju aliran darah pengangkut oksigen. Selain itu, ‘prinzmetal’s angina’ juga dapat terjadi karena stres, konsumsi rokok, atau penggunaan narkotika ilegal yang mengakibatkan kejang pada pembuluh darah koroner.

Pengobatan Angin Duduk

Pengobatan angin duduk tidak sekadar pengobatan yang dilakukan secara medis saja. Hal ini juga mencakup perubahan gaya hidup penderitanya guna mengurangi sumbatan dan mencegah terjadinya timbunan lemak berlebihan pada saluran peredaran darah koroner.

Beberapa metode pengobatan angin duduk yang umum dilakukan ialah penggunaan obat-obatan, angioplasti dan stenting, serta operasi bypass pada pembuluh darah koroner.

Pengobatan Angin Duduk
Sumber Gambar — gontovoy-kod.ru

Bagaimana dengan pengobatan angin duduk yang dilakukan dengan perubahan gaya hidup? Hal ini baik dilakukan bagi mereka yang mengalami gejala ringan hingga kondisi yang lebih parah.

Anda dapat mengawalinya dengan berhenti melakukan aktivitas tidak sehat, seperti; berhenti merokok dan menjauhi lingkungan yang penuh dengan asap rokok. Jika Anda memiliki berat badan yang berlebih cobalah untuk menguranginya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter sehubungan dengan jenis olahraga yang tepat.

Jika Anda memiliki kondisi penyakit lainnya seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, ataupun diabetes cobalah untuk mengatasinya. Hindari kebiasaan makan yang mengenyangkan maupun kebiasaan minum-minuman beralkohol.

Jangan buat diri Anda stres, cobalah untuk lebih relaks agar pembuluh darah koroner dapat bekerja secara normal. Pengobatan angin duduk harus dilakukan sedini mungkin sebelum Anda mengalami komplikasi penyakit lainnya. Seperti; serangan jantung.

Hal ini ditandai dengan nyeri yang menyebar dari dada menuju bahu, lengan, punggung, bahkan gigi dan dagu. Rasa nyeri berlangsung lebih lama di area perut bagian atas. Terasa seperti ada yang menekan atau meremas di bagian dada tengah yang berlangsung selama beberapa menit. Penderitanya mulai berkeringat, mual, muntah, bernafas pendek, bahkan pingsan.

Cara Mengobati Angin Duduk Secara Tradisional

Selain pengobatan angin duduk secara medis dan perubahan gaya hidup, Anda perlu mengetahui cara mengobati angin duduk secara tradisional.

Ini merupakan alternatif pengobatan dengan bantuan herbal yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi peredaran darah koroner agar tidak tersumbat. Sumbatan yang terjadi karena timbunan lemak perlu dihancurkan agar peredaran darah dapat bekerja normal seperti sedia kala. Adakah herbal yang mampu membantu atasi gangguan ini?

Cara Mengobati Angin Duduk Secara Tradisional
Sumber Gambar — vinhtiendalat.com

Cara mengobati angin duduk secara tradisional dapat dilakukan dengan konsumsi Noni Juice. Noni Juice yang dikenal dengan nama buah ‘pace’ atau buah mengkudu merupakan herbal alami yang memiliki ragam kegunaan.

Berdasarkan pengalaman pengguna, Noni Juice mampu membantu memulihkan gangguan pada peredaran darah koroner. Menghancurkan timbunan lemak yang menghalangi atau menyumbat peredaran darah tersebut. Serta menurunkan tekanan darah yang meningkat.

Herbal ini diyakini sebagai salah satu cara mengobati angin duduk secara tradisional yang sangat efektif. Apa kandungan alami yang membantu Anda untuk dapat pulih kembali?

Dalam noni juice mengandung senyawa aktif skopoletin yang dikenal baik berkhasiat dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan, salah satunya ialah melenturkan dan memperbesar saluran peredaran darah yang menyempit.

Saat pembuluh darah yang menyempit mulai melebar, perlahan-lahan timbunan lemak akan terkikis. Sehingga pembuluh darah dapat kembali ke ukuran normalnya dan peredaran darah menjadi lancar kembali.

Demikianlah info lengkap seputar penyakit angin duduk, mulai dari gejala angin duduk, penyebab angin duduk, pengobatan angin duduk, hingga cara mengobati angin duduk secara tradisional. Anda dapat terus menantikan informasi kesehatan lainnya hanya di Deherba.com

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}