Paracetamol: Manfaat, Dosis Aman, dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan


By Cindy Wijaya

Paracetamol (asetaminofen) adalah salah satu jenis obat analgesik yang berfungsi sebagai pereda demam dan nyeri. Mekanisme kerja dari paracetamol masih tidak diketahui.

Akan tetapi obat ini sering digunakan untuk mengatasi banyak sekali keluhan, misalnya sakit kepala, nyeri otot, artritis, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam. Obat paracetamol juga dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri akibat artritis ringan, akan tetapi obat ini tidak dapat menyembuhkan penyebab utama dari nyeri artritis tersebut.

Aturan Pakai Paracetamol

Sebelum mulai mengonsumsinya, teradapat sejumlah aturan pakai paracetamol yang perlu diketahui. Anda harus bertanya dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya apabila Anda terbiasa minum lebih dari 3 gelas minuman beralkohol per hari atau jika Anda mengidap penyakit hati/liver alkoholik (sirosis).

Selain itu, konsultasikan juga dengan dokter apabila Anda mengidap penyakit liver/hati apapun, atau punya riwayat alkoholisme (kecanduan alkohol). Jangan kombinasikan paracetamol dengan obat batuk, pilek, alergi, atau obat nyeri lain tanpat terlebih dulu bertanya kepada dokter atau apoteker.

Paracetamol kebanyakan dipasarkan dalam kemasan tablet dengan beberapa dosis berbeda yaitu 100 mg, 120 mg, 250 mg, 500 mg, dan 600 mg. Selain itu terdapat pula paracetamol yang berbentuk cair atau sirup dengan dosis 120 mg, 160 mg, dan 250 mg per 5 ml. Bentuk lainnya berupa obat tetes mulut, cairan infus, dan obat perangsang buang air.

Jangan berikan obat paracetamol kepada anak di bawah 2 tahun tanpa saran dokter. Jika masih demam sampai 3 hari, jika gejala nyeri masih ada hingga 7 hari, atau jika gejala-gejala semakin buruk setelah minum obat, segera hentikan konsumsi obat ini dan periksakan diri ke dokter.

Paracetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam dan kenaikan suhu tubuh pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan apabila suhu benar-benar panas yakni pada suhu tubuh di atas 38,5 derajat C dan membutuhkan terapi penurunan suhu tubuh. Paracetamol dapat digunakan sebagai pereda sakit kepala, demam, sakit gigi, migrain dan nyeri ringan lainnya. Perlu diperhatikan juga pemakaiannya pada pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat kimia.

Paracetamol dapat dikonsumsi oleh anak-anak mulai dari usia 2 tahun sampai usia dewasa di atas usia 16 tahun dengan dosis yang berbeda. Dosis yang dianjurkan perlu dikonsumsi secara rutin setiap 4 hingga 6 jam dalam sehari. Berikut dosis-dosis aman paracetamol disesuai usia penggunanya:

  • Usia 2 – 4 tahun dosis yang dianjurkan 180 mg
  • Usia 4 – 6 tahun dosis yang dianjurkan 240 mg
  • Usia 6 – 8 tahun dosis yang dianjurkan 240 – 250 mg
  • Usia 8 – 10 tahun dosis yang dianjurkan 360 – 375 mg
  • Usia 10 – 12 tahun dosis yang dianjurkan 480 – 500 mg
  • Usia 12 – 16 tahun dosis yang dianjurkan 480 – 750 mg
  • Di atas 16 tahun dosis yang dianjurkan 500 – 1000 mg

Paracetamol dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan dan sebaiknya dengan anjuran atau saran dokter, terutama pada anak-anak. Jangan menggandakan dosis apabila tidak sengaja terlewat mengonsumsi obat tersebut pada jam sebelumnya, karena dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan hati. Segera konsultasikan pada dokter apabila mengalami overdosis saat mengonsumsi paracetamol.

Efek Samping Paracetamol

Meski paracetamol merupakan obat yang dijual bebas dan dapat dikonsumsi hampir oleh segala usia, ada baiknya Anda tetap berhati-hati jika ingin mengonsumsi obat ini. Paracetamol Anda perlu memperhatikan dosis yang digunakan untuk menghindari terjadinya efek samping berlebihan akibat obat kimia yang dapat membahayakan tubuh Anda.

Paracetamol akan menyebabkan overdosis apabila dikonsumsi secara berlebihan dan juga akan menyebabkan efek samping pada tubuh Anda. Efek samping paracetamol yang sering dialami antara lain:

  • Efek samping ringan terjadi pada saluran pencernaan seperti mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi dapat pula menyebabkan risiko pendarahan lambung.
  • Jika terjadi overdosis maka akan terjadi kerusakan organ hati dan ginjal dalam tubuh
  • Mengurangi kadar sel darah putih dan trombosit dalam darah
  • Pada penderita asma terutama anak-anak dapat meningkatkan risiko asma semakin parah
  • Dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah
  • Muncul gejala alergi seperti adanya pembengkakan, susah bernapas, dan ruam pada tubuh
  • Reaksi hipersensitivitas meski sangat jarang namun dapat menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
  • Pada ibu hamil dapat menimbulkan asma dan dan peningkatan ADHD pada calon anak.

Selain efek samping paracetamol, ada hal lain yang perlu Anda perhatikan. Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi terhadap paracetamol

Alternatif Herbal untuk Paracetamol

Ada beberapa obat herbal yang dapat menjadi alternatif paracetamol sebagai pereda demam dan nyeri, yang tentunya tanpa efek samping. Alternatif herbal yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri dan demam salah satunya adalah daun alpukat. Daun alpukat ternyata memiliki fungsi yang sama seperti paracetamol yakni dapat meredakan nyeri dan demam.

Sama seperti paracetamol daun alpukat memiliki fungsi sebagai asetaminofen yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri sakit kepala dan demam. Untuk mengonsumsi daun alpukat sebagai pengganti paracetamol dapat dijadikan serbuk teh, kapsul atau seduhan langsung daunnya, semua itu akan menghasilkan khasiat yang sama.

Menurut penelitian sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung dan riset dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia daun alpukat ternyata memiliki sifat analgesik yang fungsinya dapat meredakan demam dan sakit kepala.

Kedua Institut tersebut juga menyatakan bahwa khasiat daun alpukat memiliki fungsi yang setara dengan paracetamol untuk penggunaan pereda nyeri dan demam yang tentunta tidak memiliki efek samping dalam penggunaannya. Oleh karena itu daun apukat dapat menjadi alternatif herbal sebagai pengganti paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam yang tentunya lebih aman untuk dikonsumsi.

Selain daun alpukat, bahan herbal lainnya yang dapat digunakan untuk pereda nyeri dan demam adalah madu. Madu merupakan obat pengganti paracetamol yang tepat untuk anak-anak, karena madu tentunya tidak memiliki efek samping berbahaya seperti obat kimia dan madu dikenal sangat bagus untuk kesehatan tubuh.

Madu akan bekerja langsung di panas dan dapat efektif menurunkan demam. Madu murni juga memiliki khasiat mengatasi bermacam-macam penyakit akibat infeksi kuman dan memiliki kandungan anti inflamasi alami yang dapat mengurangi peradangan dan nyeri. Madu juga aman dan baik dikonsumsi untuk segala usia, jadi sangat tepat sebagai pengganti paracetamol dalam meredakan nyeri dan demam pada tubuh tanpa efek samping.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}