Tips Aman Memberikan Parasetamol pada Anak

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juli 14, 2016


Salah satu pengobatan medis yang paling lazim diberikan ketika seseorang mengalami demam yang disertai ngilu-ngilu adalah parasetamol atau juga disebut dengan asetaminofen. Parasetamol memang termasuk kategori obat dengan fungsi analgesik (pereda nyeri) sekaligus bekerja sebagai anti piretik (penurun demam).

Parasetamol biasanya dicampur dalam racikan obat flu sampai obat migrain. Dan ini termasuk jenis obat penurun demam dan nyeri yang aman untuk anak-anak serta wanita hamil. Juga termasuk rendah efek samping sehingga mudah kita beli di pasaran.

Berdasarkan webmd parasetamol bekerja dalam 3 fungsi, yakni:

  • Fungsi pereda nyeri

    Kemampuan pereda nyeri dari parasetamol bekerja dengan menekan produksi senyawa prostaglandin, sejenis senyawa yang diproduksi tubuh ketika terjadi kondisi pemicu nyeri. Dengan menurunnya prostaglandin, maka saraf kehilangan kepekaannya terhadap efek nyeri yang muncul sehingga nyeri tidak terlalu terasa.

  • Fungsi penurun demam

    Suhu tubuh diatur oleh sejenis sistem kelenjar pada otak belakang. Ketika terjadi serangan infeksi, peradangan atau nyeri otak akan meresponnya dengan menaikkan suhu tubuh. Sistem antipiretik akan bekerja menurunkan suhu tubuh langsung dari sistem kendali pada otak belakang.

  • Meredakan ketegangan saraf

    Ada hubungan timbal balik antara nyeri dan ketegangan saraf. Anda akan merasa nyeri ketika saraf tegang seperti saat pegal-pegal atau stres. Juga dapat terjadi ketegangan saraf akibat nyeri seperti karena luka atau peradangan. Fungsi pereda nyeri parasetamol juga akan meredakan ketegangan saraf hingga membantu meredakan tegang otot leher, migrain, serta membantu mengatasi pegal-pegal. Efek pereda ketegangan saraf ini pula yang menyebabkan parasetamol memicu kantuk ringan.

Meski ketiga fungsi diatas cukup bisa diandalkan dan tergolong rendah efek samping, ini tidak lantas membuat parasetamol selalu aman bagi anak-anak. Biasanya, pemberian obat parasetamol pada anak dibatasi dalam dosis 500 mg dengan jarak konsumsi minimal setiap 4 jam. Akan tetapi sebelum Anda memberikan parasetamol pada anak, bacalah beberapa tips berikut yang dapat membantu Anda.

1. Dosis paling tepat harus berdasarkan berat badan

Pada label dosis kemasan obat parasetamol, biasanya ditulis informasi pemberian dosis berdasarkan usia. Sebenarnya, pemberian dosis parasetamol pada anak yang paling baik adalah berdasarkan berat badan.

2. Batas usia pemberian parasetamol

Parasetamol secara umum aman untuk segala usia, namun khusus untuk bayi dibawah 3 bulan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengurangi risiko keracunan liver. Mengingat pada usia ini kondisi liver mereka belum sepenuhnya bekerja secara sempurna.

3. Kocok terlebih dulu

Kebanyakan parasetamol untuk anak berbentuk cairan atau sirup dimana parasetamol bersifat larutan. Larutan ini kalau dilihat biasanya ada bagian yang mengendap di bawah botol. Karena itu, sebaiknya kocok dulu untuk memastikan komposisi cairan merata.

4. Gunakan sendok takaran yang disediakan

Kebanyakan orang tua menganggap takaran standar dengan sendok teh atau sendok makan bisa digunakan untuk pemberian obat. Ternyata pandangan ini tidak tepat, cara terbaik adalah menggunakan sendok takaran yang biasanya sudah disediakan dalam kemasan. Atau gunakan sendok takaran untuk membuat kue bila tidak disediakan.

5. Perhatikan kandungan obat yang sudah diberikan (jika ada)

Bila si kecil sebelumnya sudah mengonsumsi obat lain seperti obat flu, coba perhatikan adakah kandungan parasetamol di dalam kandungan obat tersebut. Hindari pemberian ganda parasetamol karena pada bayi dan anak kecil bisa membahayakan ginjal dan liver mereka. Perhatikan juga apabila obat juga mengandung sejenis analgesik lain seperti ibuprofen, asetosal, atau aspirin.

6. Perhatikan komposisi parasetamol dalam cairan

Cairan sirup parasetamol untuk anak sebaiknya dalam komposisi aman antara 120 mg per 5 ml untuk anak di bawah 2 tahun atau 160 mg per 5 ml untuk anak di atas 2 tahun. Pastikan Anda tidak salah menggunakan jenis parasetamol cair untuk dewasa dengan komposisi yang lebih padat.

7. Perhatikan dosis per hari

Untuk anak dan bayi, dosis sebaiknya diberikan dalam aturan maksimal 5 kali dalam sehari 24 jam. Lebih dari 5 kali akan meningkatkan risiko overdosis parasetamol yang dapat menyebabkan keracunan liver.

Bersama ini kami tambahkan pula informasi lengkap dosis parasetamol pada anak berdasarkan bobot berat badan yang kami sadur dari babycenter.com.

  • Berat anak 2,7 kg – 5 kg, dosis 40 mg
  • Berat anak 5,5 kg – 8 kg, dosis 80 mg
  • Berat anak 8,5 kg – 10,5 kg, dosis 120 mg
  • Berat anak 11 kg – 16 kg, dosis 160 mg
  • Berat anak 16,5 kg – 21 kg, dosis 240 mg
  • Berat anak 21,5 kg – 27 kg, dosis 320 mg
  • Berat anak 27,5 kg – 32 kg, dosis 400 mg
  • Berat anak 32,5 kg – 43 kg, dosis 480 mg

Pastikan Anda memberikan asupan parasetamol pada anak dalam dosis yang tepat. Karena pada anak, overdosis parasetamol bisa lebih berbahaya dampaknya dibandingkan pada orang dewasa.

Beberapa risiko pemberian parasetamol dalam dosis tinggi pada anak antara lain penurunan tekanan darah, penurunan kadar trombosit dan leukosit serta keracunan pada ginjal dan liver. Karena itu, lain waktu buah hati Anda demam, pastikanlah apakah pemberian parasetamol pada anak memang tepat dan aman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}