Osteopenia: Tanda-Tanda Awal Pengeroposan Tulang

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 16, 2017


Sebelum osteoporosis menyerang, biasanya seseorang akan terlebih dulu mengalami tanda-tanda awal kerapuhan tulang. Mengenali bagaimana kondisi awal dari pengeroposan tulang dan cara mencegahnya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang Anda di masa tua nanti.

Sinyal awal pengeroposan tulang ini disebut sebagai kondisi osteopenia. Dimana tulang Anda menjadi lebih rapuh daripada normalnya, tetapi masih belum terlalu rapuh sehingga mudah patah. Boleh dibilang osteopenia adalah batas tengah antara kondisi tulang yang sehat dan tulang yang osteoporosis.

Tulang mencapai tingkat kepadatan tertinggi ketika kita berusia 30-an. Dan pada usia setelah 50, kita rentan mengalami osteopenia, bergantung pada seberapa kuat tulang kita pada waktu masih muda. Jika sewaktu muda kita punya tulang yang kuat, maka kemungkinan kita tidak akan mengalami osteopenia. Namun bila tulang kita dari dulu tidak terlalu kuat, bisa jadi osteopenia datang lebih cepat.

Kabar baiknya, osteopenia bukanlah kondisi yang tidak bisa dicegah. Melalui pola makan sehat, olahraga, dan kadang-kadang pengobatan, kondisi tulang Anda dapat dibantu untuk tetap padat dan kuat hingga puluhan tahun ke depan.

Yang Paling Rentang terhadap Osteopenia

Kondisi ini terjadi apabila tubuh Anda lebih banyak menghilangkan kepadatan tulang daripada menciptakannya. Beberapa orang secara genetik memang sudah memiliki kecenderungan ini, dan punya riwayat keluarga yang mengalami osteopenia.

Selain itu, wanita juga lebih rentan terhadap pengeroposan tulang karena biasanya mereka punya kepadatan tulang yang lebih rendah dibandingkan pria. Juga, wanita sering kali hidup lebih lama jadi proses penuaan tulangnya lebih panjang.

Dan umumnya wanita juga tidak mendapat cukup kalsium dibandingkan pria. Seperti yang sudah kita pahami, kalsium merupakan kunci untuk menjaga kesehatan tulang.

Perubahan hormon yang sering terjadi di masa menopause juga meningkatkan risiko osteopenia pada wanita. Sedangkan bagi pria, mereka rentan mengalami kondisi pengeroposan tulang jika memiliki kadar testosteron yang rendah.

Penyebab Osteopenia dari Segi Medis

Adakalanya osteopenia dipicu oleh keadaan medis atau pengobatan medis tertentu. Misalnya, jika seseorang mengidap kelainan makan, seperti anoreksia dan bulimia, yang sengaja membuat tubuh kelaparan sehingga kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya guna menjaga kekuatan tulang.

Disamping itu ada juga penyebab-penyebab medis lain, beberapa diantaranya:

  • Penyakit celiac kronis.
  • Kondisi tiroid yang terlalu aktif.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya obat steroid dan obat anti-kejang.

Penyebab Osteopenia Akibat Gaya Hidup

Anda rentan mengalami pengeroposan tulang jika memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang olahraga, dan kebiasaan-kebiasaan tak sehat lainnya. Waspadai pengaruh gaya hidup tak sehat berikut:

  • Kurang mengasup makanan yang mengandung kalsium atau vitamin D
  • Kurang olahraga, terutama olahraga latihan beban
  • Merokok
  • Kebanyakan minum alkohol
  • Gemar minuman bersoda

Periksa ke Dokter Jika…

Osteopenia biasanya tidak akan menimbulkan gejala apa pun yang bisa Anda rasakan. Karena itu Anda perlu menjalani tes kepadatan mineral tulang jika ingin tahu seberapa kuat kondisi tulang Anda.

Lembaga The National Osteoporosis Foundation merekomendasikan untuk menjalani tes ini jika memiliki salah satu persyaratan berikut:

  • Seorang wanita berusia 65 tahun atau lebih.
  • Seorang wanita berusia 50 tahun atau lebih yang sudah menopause.
  • Seorang wanita di usia menopause dan rentan mengalami patah tulang.
  • Seorang wanita di bawah 65 tahun, yang telah melewati menopause, dan memiliki kondisi yang membuat Anda rentan mengalami osteopenia.
  • Seorang pria di atas 50 tahun yang rentan mengalami osteopenia.
  • Mengalami patah tulang di usia di atas 50 tahun.
Tes kepadatan mineral tulang tidak sakit dan cepat selesai. Dengan tes ini Anda bisa mengetahui perkiraan seberapa padat atau tebal tulang Anda menggunakan sinar X-ray.

Apakah ada dari beberapa pemicu atau penyebab osteopenia di atas yang sekarang ini Anda miliki? Jika Anda masih berusia cukup muda, maka sebaiknya jangan tunggu lebih lama untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan. Ingatlah bahwa kondisi tulang di masa muda Anda akan berpengaruh pada seberapa kuat tulang Anda di masa tua nanti.

Langkah untuk Mencegah dan Mengobati Osteopenia

Tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan tindakan pencegahan osteopenia. Situs WebMD.com menyarankan untuk berbicara dengan dokter mengenai rencana olahraga yang tepat dan aman bagi Anda. Dan Anda juga harus mengonsumsi jenis makanan yang tepat.

Lalu bagaimana jika sudah terlanjur mengalami osteopenia? Masih belum terlambat bagia Anda untuk menghentikan perkembanganan pengeroposan tulang sebelum menjadi osteoporosis. Lakukanlah langkah-langkah utama berikut ini:

Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D: Langkah ini mungkin adalah yang terpenting yang bisa Anda lakukan demi kesehatan tulang. Dapatkan kalsium dari: produk-produk susu, seperti yogurt, keju, dan susu (pilih yang low-fat atau nonfat); sayur bayam dan brokoli, kacang kering, dan ikan salmon.

Vitamin D, yang membantu tubuh untuk menyerap kaslium, bisa didapatkan dari telur dan ikan yang memiliki minyak, seperti ikan salmon dan sarden. Beberapa makanan, termasuk jus jeruk, sereal, dan roti, juga diperkaya oleh kalsium serta vitamin D.

Jika dokter melihat bahwa Anda belum memenuhi kebutuhan kalsium serta vitamin D, ia mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi suplemen.

Olahraga latihan beban: Anda bisa melakukan olahraga latihan beban secara rutin untuk mencegah atau memperlambat pengeroposan tulang. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai suatu progam latihan beban.

Lakukan perubahan gaya hidup: Berhentilah merokok jika Anda merokok. Kurangi konsumsi minuman bersoda dan minuman beralkohol.

Ingatlah bahwa osteopenia umumnya tidak akan menimbulkan gejala apa pun, sehingga Anda kemungkinan besar tidak bisa merasakan keluhan-keluhan awal dari kondisi pengeroposan tulang.

Jadi kalau Anda merasa memiliki atau mengalami salah satu penyebab osteopenia seperti yang sudah dijelaskan, maka lebih baik lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kepadatan tulang sebagai antisipasi. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter dalam upaya Anda mencegah osteopenia maupun osteoporosis.

Baca artikel selanjutnya yang bermanfaat bagi Anda yang ingin mencegah maupun memperlambat pengeroposan tulang terkait osteopenia: 3 Cara Mengatasi Pengeroposan Tulang Akibat Osteopenia.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}