Obat Tradisional Kanker Anal Ini Bisa Dijadikan Alternatif


By Cindy Wijaya

“Saya mendapat perawatan terakhir saya pada 11 September 2009. Dan saya dianggap bebas kanker pada Desember 2009, ketika hasil scan saya setelah menyelesaikan perawatan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit kanker.” Seperti pengalaman seorang survivor kanker anal ini, Anda bisa memperoleh hasil baik jika tidak menyerah dalam menghadapi kanker. Mungkin Anda sampai ke artikel ini dalam upaya mencari pengobatan dan berharap mendapat saran herbal untuk obat tradisional kanker anal.

Pada artikel ini kami akan mengulas tentang sebuah herbal asli Indonesia yang sedang dicari banyak orang untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional kanker. Mengapa herbal ini yang kami sarankan? Bagaimana kemampuannya dalam membantu melawan kanker anal? Bagaimana cara meramunya supaya bisa diminum? Bacalah artikel ini hingga selesai untuk memperoleh jawabannya.

Tanaman Obat Tradisional Penumpas Kanker Anal

Pada umumnya dokter akan menyarankan pasien kanker anal untuk menjalani perawatan kombinasi antara kemoterapi dan radiasi. Kedua perawatan ini dilakukan bersamaan untuk saling melengkapi satu sama lain dan memperbesar kesempatan untuk pulih. Meski begitu kedua perawatan ini sering memberikan efek samping yang tidak menyenangkan.

Selain kemoterapi dan radiasi, dokter juga mungkin menyarankan pasien untuk menjalani operasi pembedahan. Misalnya sewaktu kanker anal masih kecil sehingga dapat diangkat melalui operasi. Atau ketika perawatan lainnya tidak menunjukkan hasil baik sehingga operasi menjadi jalan solusi dengan  mengangkat saluran anus, rektum, dan sebagian usus besar yang sudah terkena kanker.

Namun banyak pasien yang merasa khawatir atau tidak tahan dengan efek samping dan dampak negatif dari perawatan-perawatan medis seperti di atas. Mereka kemudian mencoba mencari solusi alternatif untuk mengatasi kanker mereka, atau setidaknya untuk meringankan gejala-gejala kanker yang menyiksa.

Solusi alternatif yang mungkin dipilih oleh para penderita kanker anal adalah mengonsumsi obat tradisional yang terbuat dari tanaman herbal. Herbal yang saat ini mulai banyak dicari para penderita kanker ialah Sarang Semut Papua, dan herbal inilah yang akan kami ulas di sini.

Kilas balik ke belakang, sebenarnya sepak terjang herbal ini sebagai obat kanker tradisional bukan hanya baru-baru ini. Sarang Semut Papua telah diperkenalkan sejak 2006 sebagai tanaman herbal yang berpotensi menumpas kanker. Meski sudah lebih dari 10 tahun sejak saat itu, Sarang Semut Papua tetap diminati di tengah munculnya berbagai herbal baru yang diklaim ampuh untuk kanker.

Apabila sebuah herbal terus dicari orang-orang meski sudah bertahun-tahun sejak diperkenalkan, apa artinya itu? Masuk akal bila disimpulkan bahwa Sarang Semut Papua pasti memang berkhasiat dan tepat untuk digunakan dalam membantu pengobatan kanker. Kami sendiri sebagai penyedia info herbal mengamati bahwa herbal ini telah membantu ribuan penggunanya, yang kebanyakan adalah penderita kanker, tumor, atau benjolan abnormal “cikal bakal” kanker.

Bagaimana kemampuan Sarang Semut Papua sebagai obat tradisional untuk membantu pengobatan kanker anal? Mari kita cermati apa yang diungkapkan oleh penelitian mengenai cara kerja herbal ini dalam mengatasi sel-sel kanker.

Kandungan Sarang Semut Ampuh untuk Mengatasi Kanker

Tanaman Sarang Semut Papua, yang berasal dari spesies Myrmecodia pendans, telah diteliti secara ilmiah oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan didapati mengandung senyawa-senyawa yang berguna untuk menumpas kanker. Contoh yang paling terkenal adalah senyawa flavonoid.

Flavonoid akan berfungsi begitu masuk ke dalam sistem tubuh kita. Contoh fungsinya ialah melindungi struktur sel-sel, bekerja secara sinergis dengan vitamin C (meningkatkan keefektifan vitamin C), anti-inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai anti-virus serta antibiotik.

Lalu bagaimana persisnya peran flavonoid dalam menjadi obat tradisional kanker anal? Menurut sebuah artikel ilmiah “Flavonoids: A versatile source of anticancer drugs”, mekanisme kerja dari flavonoid telah diidentifikasi antara lain: inaktivasi karsinogen, anti-proliferasi, penangkapan siklus sel, induksi apoptosis, penghambatan angiogenesis, antioksidan, serta pembalikan resistensi multi-obat, atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Berikut akan dijelaskan sebagian dari mekanisme-mekanisme kerja flavonoid yang secara langsung bermanfaat untuk mengatasi pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh:

  • Anti-proliferasi: Menghambat perkembangbiakan sel-sel pembentuk kanker.
  • Penangkapan siklus sel: Menghambat perbanyakan dari sel-sel pembentuk kanker.
  • Induksi apoptosis: Memaksa sel-sel kanker untuk mengalami kematian lebih cepat.
  • Penghambatan angiogenesis: Mencegah terbentuknya pembuluh darah yang mengalirkan nutrisi ke sel-sel kanker.

Flavonoid bukan satu-satunya senyawa milik Sarang Semut yang berkhasiat untuk mengatasi kanker. Misalnya ada senyawa tanin yang bersifat antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel-sel sehat dan DNA di dalamnya. Hal ini penting dalam menghambat perkembangan sel-sel kanker. Selain itu juga terdapat berbagai mineral yang memperkuat daya tahan tubuh agar lebih sanggup menghadapi kanker.

Berbekal mekanisme dari flavonoid serta kandungan-kandungan bermanfaat lainnya, tidak heran jika Sarang Semut dapat membantu pengobatan kanker anal. Sebenarnya penelitian telah membuktikan bahwa herbal ini dapat membantu mengatasi banyak jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker serviks, kanker darah, kanker getah bening, dan lain sebagainya. Karena itu kami tidak ragu merekomendasikan herbal ini untuk Anda coba.

Resep Tradisional Sarang Semut untuk Obat Kanker Anal

Jika ingin mencoba menggunakan herbal ini, tentu harus tahu bagaimana cara meramunya untuk bisa diminum. Namun sebelum itu Anda perlu mencari bahan baku yang tepat, sebab di Indonesia ada lebih dari 70 jenis tanaman Sarang Semut. Namun hanya satu yang secara luas telah terbukti secara empiris dan didukung oleh penelitian ilmiah sebagai obat tradisional kanker.

Seperti telah disinggung di atas, jenis itu adalah Sarang Semut Papua dari spesies Myrmecodia pendans. Jenis ini hanya tumbuh di Papua, jadi disarankan Anda membelinya melalui perantara keluarga atau kenalan yang tinggal di sana. Jika ingin membeli dari penjual, tanyakan dulu apa jenis yang dijual dan dari mana dia memperolehnya. Jika tidak bisa menjawab dengan meyakinkan, sebaiknya cari penjual lain.

Setelah memastikan Anda mendapat bahan baku yang tepat, yang biasanya dalam bentuk bongkahan-bongkahan, kini saatnya untuk meramunya menjadi obat herbal. Pastikan hanya mengolah bongkahan-bongkahan yang dalam kondisi baik dan tidak berjamur, kemudian ikuti langkah-langkah berikut.

Cara Meramu Sarang Semut Papua:


  1. Patahkan kecil-kecil dengan tangan, masukkan dalam blender untuk dihaluskan.
  2. Sediakan panci yang terbuat dari keramik atau tanah liat.
  3. Masukkan air 2 gelas dan masukkan Sarang Semut yang sudah halus 1 sendok makan.
  4. Rebus hingga mendidih dengan api kecil sambil sesekali diaduk sampai 15 menit atau sampai airnya tersisa kira-kira setengahnya.
  5. Matikan api dan diamkan ramuan sampai dingin.
  6. Saring airnya dan ramuan siap diminum sebagai obat tradisional kanker anal.
  7. Minum ramuan sebanyak 1 – 3 kali sehari.

Setelah berhasil meramu obat tradisional ini, ingatlah untuk mengonsumsinya secara rutin setiap hari. Berdasarkan pengalaman mereka yang menggunakan herbal ini, rata-rata perbaikan-perbaikan sudah mereka alami dalam waktu 1 bulan atau lebih jika dikonsumsi secara rutin. Namun ada juga yang sudah merasakannya dalam waktu lebih cepat, bahkan 1 minggu saja.

Apa saja perbaikan-perbaikan tersebut? Misalnya dari yang sudah merasakan kesakitan menahun karena kanker jadi jauh berkurang rasa sakitnya, dari yang tidak bisa bangun dari tempat tidur jadi bisa berjalan dan beraktivitas kembali, dari yang sulit makan jadi bisa makan dengan baik, ukuran gumpalan atau massa kanker yang berangsur mengecil, serta luka akibat kanker yang mengering dan menutup.

Jangan Ragu Mencoba Sarang Semut sebagai Obat Kanker Anal Tradisional

Kini keputusan ada di tangan Anda. Sebelum membuat keputusan, diskusikanlan dulu bersama keluarga. Jika sedang menjalani perawatan medis tertentu, tanyakanlah pada dokter bagaimana bisa memanfaatkan herbal ini sebagai pendukung dari perawatan tersebut.

Anda mungkin sempat punya pengalaman buruk dengan pengobatan alternatif karena pernah mencoba obat tradisional yang lain namun hasilnya mengecewakan. Namun berdasarkan apa yang kami lihat sampai hari ini, mereka yang mengonsumsi Sarang Semut Papua mengalami perbaikan yang lebih signifikan dan cenderung lebih cepat daripada banyak herbal lainnya.

Kadang saat membaca pengalaman-pengalaman para pengguna Sarang Semut kami sendiri sampai tidak menyangkan bahwa hasilnya akan luar biasa. Bahkan ada yang sampai mengatakan bahwa bisa saja herbal ini diciptakan khusus bagi para penderita kanker.

Apabila Anda sudah memutuskan untuk mencoba obat tradisional kanker anal ini, ingatlah untuk mencari bahan baku yang tepat, meramunya sesuai langkah-langkah di atas, dan meminumnya setiap hari. Bila ingin membeli produk Sarang Semut yang sudah jadi dan siap minum, sebaiknya cari yang diolah dalam bentuk produk ekstrak. Teknik pengolahan inilah yang paling baik dalam mempertahankan senyawa aktif di dalamnya sehingga Anda memperoleh manfaat sepenuhnya. Selamat mencoba.

Sumber

Sumber Referensi:

Sudiono, Janti, dkk. (2015). The Scientific Base of Myrmecodia pendans as Herbal Remedies. British Journal of Medicine & Medical Research. 8(3): 230-237. DOI: 10.9734/BJMMR/2015/17465

Wulan, Kholifah, dkk. (2017). Sarang Semut (Myrmecodia pendans) sebagai Antikanker. Medula. 7(5): 140-143

Chahar, Maheep K, dkk. (2011). Flavonoids: A versatile source of anticancer drugs. Pharmacognosy Review. 5(9): 1–12. DOI: 10.4103/0973-7847.79093

Subroto, M. Ahkam, Saputro, Hendro. 2007. Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Jakarta: Penebar Swadaya

Redaksi Trubus. 2006 Mei. Sarang Semut vs Penyakit Maut. Trubus. Rubrik Topik: 10-23

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}