Penyebab Kanker Anal


By Cindy Wijaya

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker anal (kanker anus) terjadi ketika mutasi genetik mengubah sel-sel normal menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel abnormal tumbuh dan berkembang biak secara tak terkendali, dan mereka tidak mati. Akibatnya jumlah mereka menumpuk dan membentuk gumpalan massa (tumor). Ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu mutasi genetik pada sel-sel normal di anus dan menjadi penyebab kanker anal terbentuk.

Faktor-faktor tersebut disebut sebagai faktor risiko. Meski tidak serta-merta menyebabkan kanker anal, namun memiliki satu atau beberapa faktor tersebut dapat memperbesar risiko seseorang untuk mengembangkan kanker anal. Apa saja faktor risiko pemicu kanker anus tersebut? Berikut faktor-faktor utamanya.

Infeksi HPV

Infeksi yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) adalah faktor risiko yang paling utama sebagai penyebab kanker anus. HPV juga adalah virus yang dapat memicu jenis-jenis kanker lain, termasuk kanker serviks.

HPV dapat menyebar dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit ke kulit. Salah satu cara penyebaran HPV adalah melalui aktivitas seksual, termasuk seks anal.

Biasanya sistem kekebalan tubuh akan mengatasi infeksi HPV sehingga tidak menimbulkan masalah apapun. Tetapi ada sejumlah kecil infeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker.

Ada jenis HPV yang berisiko tinggi untuk menyebabkan kanker anus. Jenis yang paling berisiko menjadi penyebab kanker anus adalah HPV-16. Jenis lainnnya yang juga berisiko tinggi adalah HPV-18, tetapi ini lebih sering menyebabkan jenis kanker lainnya.

Kutil Anus

Orang-orang yang pernah memiliki kutil anus (jenis dari kutil kelamin) lebih berisiko terkena kanker anal. Ini karena orang yang terinfeksi jenis HPV penyebab kutil kelamin berarti juga lebih rentan untuk terinfeksi jenis HPV penyebab kanker anal.

Anal Intraepithelial Neoplasia

Anal intraepithelial neoplasia (AIN) terjadi saat sel-sel abnormal berkembang di kulit tepat di dalam atau di luar anus. Ini biasanya disebabkan oleh HPV.

Kebanyakan orang yang menderita AIN tidak mengalami gejala-gejala. Tetapi kadang ada gejala-gejala yang muncul seperti: perubahan kulit di sekitar anus, gatal-gatal, rasa sakit, dan pendarahan (jarang terjadi).

Jika AIN tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker anal dalam waktu bertahun-tahun ke depan.

Mengalami Kanker Lain

Seorang wanita yang pernah menderita kanker serviks, vagina, atau vulva punya risiko lebih besar untuk terkena kanker anal. Ini mungkin karena kanker-kanker tersebut juga disebabkan oleh infeksi HPV.

Infeksi HIV

Orang yang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus), virus penyebab AIDS, lebih mungkin terkena kanker anal dibandingkan mereka yang tidak terinfeksi virus ini.

Aktivitas Seksual

Memiliki lebih dari satu pasangan seks meningkatkan risiko untuk terinfeksi HPV sekaligus HIV. Kedua hal tersebut merupakan faktor risiko pemicu kanker anus.

Menjadi penerima seks anal juga meningkatkan risiko kanker anal pada pria maupun wanita. Karena itu, pria yang berhubungan seks dengan sesama pria memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker anal.

Merokok

Merokok memperbesar risiko kanker anus. Ini karena merokok mengakibatkan perubahan sel-sel normal menjadi sel-sel abnormal menjadi lebih cepat terjadi.

Semakin banyak dan semakin sering seseorang merokok, maka semakin besar juga risikonya. Dan seseorang yang masih aktif merokok lebih berisiko dibandingkan dengan orang yang sudah berhenti merokok.

Kekebalan Menurun

Risiko kanker anal lebih besar pada orang-orang yang kekebalannya melemah, misalnya pada penderita AIDS atau orang yang menerima transplantasi organ dan harus mengonsumsi obat yang menekan kekebalannya.

Berdasarkan faktor-faktor risiko penyebab kanker anal di atas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Misalnya dengan mendapatkan vaksin HPV, mengobati infeksi HIV, dan dengan tidak terlibat dalam aktivitas seks yang berisiko.

Apabila Anda sudah memiliki faktor-faktor di atas, ada baiknya untuk lebih waspada. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda menemukan adanya benjolan atau gejala-gejala mengkhawatirkan lain di daerah anus.

Kanker yang dideteksi sejak awal punya harapan pulih yang lebih besar. Dan pengobatannya pun lebih mudah dibandingkan kanker yang sudah berkembang cukup lanjut.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang penyebab kanker anal. Semoga inofrmasi ini berguna bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan bermanfaat lain seputar kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

American Cancer Society. Risk Factors for Anal Cancer. URL: https://www.cancer.org/cancer/anal-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html

Macmillan Cancer Support. Causes and risk factors of anal cancer. URL: https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/bowel-cancer/causes-and-risk-factors-of-anal-cancer

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}