Kebanyakan jenis kanker memakan gula (glukosa) sebagai sumber energi utama mereka. Tapi penelitian belakangan ini menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker juga menggunakan lemak (asam lemak) sebagai sumber energi.
Sel sehat normalnya menggunakan glukosa dan asam lemak untuk energi, tergantung pada mana yang tersedia. Akan tetapi, sel kanker seringnya mengutamakan penggunaan glukosa. Meski begitu beberapa jenis kanker yang agresif bisa beralih menggunakan asam lemak ketika kekurangan glukosa.
Memahami bagaimana kanker memetabolisme lemak sebagai makanan bisa membantu kita merencanakan strategi melawan kanker dengan membuat kanker kelaparan dan memaksimalkan hasil pengobatan.
Strategi ini dibahas dalam buku berjudul How to Starve Cancer karya Jane McLelland, yang telah diakui kontribusinya dalam bidang literatur kesehatan dan kanker. Buku ini sudah menerima sejumlah penghargaan seperti Best Breast Cancer Audio Book of All Time 2024 untuk versi buku audionya, dan Amazing Women Global Award 2019 untuk menghormati Jane McLelland yang telah memberikan kontribusi besar melalui karyanya.
Mari kita cari tahu bagaimana cara sel kanker memakan asam lemak dan bagaimana cara membuatnya kelaparan dengan mengendalikan metabolisme lemak.
Bagaimana Cara Sel Kanker Memakan Lemak?
Sel kanker punya kemampuan untuk mengubah sumber energi mereka dari glukosa ke lemak bila kondisinya memungkinkan. Berikut penjelasan bagaimana cara mereka โmemakanโ lemak sebagai sumber energinya.
Sel Kanker Mudah Beradapatasi
Selain glukosa, sel kanker juga bisa menggunakan lemak (khususnya asam lemak dan kolesterol) sebagai โmakananโ. Saat pasokan glukosa menjadi terbatas, mungkin karena pola makan atau konsumsi obat tertentu, sel kanker mampu mengalihkan metabolisme mereka untuk mengolah lemak sebagai sumber energi alternatif.
Sel kanker bisa meningkatkan jumlah reseptor LDL di permukaannya sehingga bisa menyerap lebih banyak lemakโtermasuk kolesterol dan asam lemakโdari aliran darah.
Bisa dibilang, sel kanker pandai menyesuaikan diri dalam memenuhi kebutuhan energi mereka di tengah perubahan kondisi lingkungan tubuh.
Lemak sebagai Makanan Cadangan
Saat pasokan glukosa terbatas, sel kanker mengaktifkan jalur metabolik lain untuk mengolah lemak, yaitu proses oksidasi asam lemak atau fatty acid oxidation (FAO). Dengan proses FAO, lemak dipecah untuk menghasilkan ATPโenergi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan aktivitas sel kanker.
Dengan begitu, asam lemak dianggap sebagai โmakananโ cadangan yang memungkinkan sel kanker tetap aktif dan bertahan hidup.
Lemak Mendukung Penyebaran Kanker
Lemak, terutama lemak jenuh, tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tapi juga punya peran struktural dan fungsional dalam mendukung penyebaran kanker (metastasis).
Lemak tersebut membantu membentuk membran sel dan menyediakan bahan baku untuk molekul-molekul pensinyalan yang memfasilitasi invasi dan migrasi sel kanker ke bagian tubuh lain.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Sel kanker bisa menggunakan lemak (asam lemak) sebagai sumber energi ketika pasokan glukosa terbatas.
- Kemampuan beradapatasi: Sel kanker bisa beralih menjadi mengolah lemakโterutama asam lemakโuntuk mendapatkan energi yang mereka butuhkan.
- Peran lemak: Selain sebagai sumber energi, lemak (terutama lemak jenuh) juga membantu sel kanker membangun membran sel dan mendukung penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.
Bagaimana Cara Membuat Kanker Kelaparan Asam Lemak?
Berdasarkan cara kanker memperoleh dan menggunakannya sebagai makanan di atas, kita bisa mengatur strategi untuk memotong asupan asam lemak bagi sel-sel kanker.
Ini dilakukan dengan dua cara utama, yaitu mengurangi asupan lemak yang bisa menjadi sumber energi dan bahan penyebaran bagi sel kanker, serta menghindari pola makan yang meningkatkan penggunaan lemak sebagai โmakananโ bagi kanker.
Mengurangi Asupan Lemak Jenuh
Lemak, terutama lemak jenuh, berperan dalam memberikan energi tambahan dan membantu sel kanker untuk menyebar. Karena itu, mengurangi konsumsi lemak jenuh bisa membuat lingkungan tubuh jadi kurang mendukung bagi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Contoh makanan yang tinggi lemak jenuh antara lain: daging merah berlemak (sapi, kambing, babi), kulit ayam, mentega, produk susu tinggi lemak, minyak sawit, makanan cepat saji, kue, camilan kemasan, dan coklat batangan tinggi lemak.
Sebaliknya ganti dengan sumber lemak sehat, tapi tetap dalam jumlah terbatas. Contohnya: minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna.
Menghindari Diet Ketogenik pada Kasus Kanker yang Didominasi Lemak
Pada jenis kanker tertentuโseperti kanker prostat atau payudara yang pertumbuhannya didorong oleh lemakโdiet ketogenik sebaiknya dihindari.
Meski dapat digunakan dalam strategi mengontrol kadar gula darah, tapi tidak semua jenis kanker cocok dengan diet ini. Karena diet ketogenik berfokus pada asupan tinggi lemak, yang bisa meningkatkan pemanfaatan lemak oleh sel kanker.
Menggunakan Obat Statin
Statin digunakan sebagai salah satu obat off-label dalam strategi melaparkan kanker dengan tujuan mengurangi pasokan lemak yang dibutuhkan sel kanker. Obat off-label maksudnya adalah obat yang sebenarnya tidak ditujukan untuk kanker, tapi bisa bermanfaat dalam upaya menghambat kanker.
Obat ini dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yang merupakan kunci dalam sintesis kolesterol dan lipid.
Dengan menurunkan produksi kolesterol dan lipid, statin mengurangi jumlah lemak yang tersedia dalam aliran darah. Lemak ini bisa menjadi bahan penting yang digunakan oleh sel kanker untuk membangun membran sel baru saat terjadi pembelahan.
Dengan begitu, penggunaan statin diharapkan bisa membantu memotong asupan lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Penting untuk diingat, penggunaan obat statin harus dilakukan dengan pengawasan dan petunjuk dokter untuk meminimalkan potensi risiko serta efek samping.
Pendekatan Diet yang Terpadu
Strategi menghalangi asupan lemak bagi kanker harus dilakukan secara menyeluruh, tidak berdiri sendiri. Artinya, pengaturan asupan lemak harus dikombinasikan dengan pengaturan asupan glukosa dan protein secara seimbang.ย Penyesuaian pola makan secara keseluruhan dapat menciptakan kondisi metabolik yang kurang mendukung bagi pertumbuhan kanker.
Karena itu penting untuk bekerja sama dengan ahli gizi agar pola makan yang dirancang bisa dilakukan dengan aman dan efektif. Ahli gizi bisa membantu menyusut diet yang mengurangi asupan gula, protein, dan lemak; sementara tetap memenuhi kebutuhan nutrisi yang penting bagi tubuh.

Penjelasan yang Disederhanakan:
Strategi untuk menghalangi asupan lemak bagi sel-sel kanker adalah sebagai berikut:
- Kurangi lemak jenuh: Lemak jenuh memberi โbahan bakarโ ekstra dan membantu kanker menyebar. Contohnya daging merah berlemak (sapi, kambing, babi), kulit ayam, mentega, susu full cream dan olahannya, minyak sawit, makanan cepat saji.
- Ganti dengan lemak sehat dalam jumlah terbatas: Contohnya minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak.
- Hindari diet tinggi lemak pada kasus kanker tertentu: Untuk kanker yang menggunakan lemak sebagai sumber energi (misalnya kanker prostat dan payudara), diet tinggi lemak seperti diet ketogenik tidak dianjurkan.
- Konsumsi obat statin (harus sesuai petunjuk dokter): Statin dapat menurunkan kadar lemak dalam aliran darah, sehingga mengurangi pasokan lemak pada sel kanker.
- Pola makan seimbang: Gabungkan pengaturan asupan lemak dengan pengaturan asupan gula dan protein.
Pengingat penting: Kerja samalah dengan ahli gizi untuk menyusun diet yang sesuai dengan kondisi kita, agar tetap aman dan memenuhi kebutuhan nutrisi penting bagi tubuh.
Gabungkan dengan Strategi Melaparkan Kanker Lainnya
Kanker menggunakan tiga sumber makanan utama: gula (glukosa), protein (glutamina), dan lemak (asam lemak). Jika kita hanya memotong hanya salah satu sumber, maka kanker bisa dengan gampang beralih ke sumber makanan lainnya.
Jadi tidak cukup hanya mengendalikan lemak; kita perlu mengendalikan ketiganyaโgula, protein, dan lemakโdi waktu bersamaan, agar benar-benar membuat kanker kelaparan.
Hasilnya, kanker berada pada “jalan buntu metabolik” dimana mereka kehabisan sumber makanan, menjadi lemah, dan lebih mudah dimatikan melalui pengobatan konvensional seperti kemoterapi atau radiasi.
Bacalah artikel yang menjelaskan tentang strategi kombinasi tersebut: Melaparkan Kanker dengan Menghambat 3 Jalur Sumber Makanannya.
Kesimpulan Batasi Asupan Lemak untuk Lawan Kanker
Sebagian kanker bisa beralih dari menggunakan lemak sebagai makanan cadangan apabila mereka kekurangan gula sebagai makanan utama. Karena itu kita bisa berupaya membuat kanker kelaparan dengan menghentikan asupan lemak ke sel-sel kanker.
Ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi asupan lemak jenuh dan menghindari diet tinggi lemak (seperti diet ketogenik), terutama pada kasus kanker yang menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama (seperti kanker payudara atau prostat).
Selain itu, pendekatan terbaik adalah mengendalikan semua sumber energi kankerโglukosa, protein, dan lemakโsecara bersamaan untuk membuatnya kelaparan dan lebih rentan terhadap pengobatan seperti kemoterapi atau radiasi.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua yang sedang berjuang menghadapi penyakit kanker atau anggota keluarganya yang ikut merawat.