Sel-sel kanker biasanya tumbuh dan membelah dengan cepat, jadi membutuhkan banyak energi untuk melakukannya. Apa yang menjadi sumber energi utama mereka bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Tapi kebanyakan jenis kanker menggunakan glukosa sebagai sumber energi utamanya.
Glukosa adalah gula yang berada dalam darah dan digunakan oleh setiap sel dalam tubuh sebagai sumber energi, tak terkecuali sel kanker. Bedanya, sel kanker membutuhkan sekitar 200 kali lebih banyak daripada sel normal. (Sumber: WebMD)
Sederhananya, sel kanker bisa dibilang memakan gula untuk bertumbuh dan berkembang biak. Karena itu muncul pendekatan terapi kanker dengan memotong sumber makanannya ini, agar sel kanker menjadi kelaparan, melemah, dan mudah dimatikan melalui pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi.
Pendekatan itu dibahas dalam sebuah buku yang sangat populer di komunitas medis dan para penderita kanker, berjudul โHow to Starve Cancerโ oleh Jane McLelland. Buku ini memenangkan berbagai penghargaan seperti NYC Big Book Award pada 2019, dan versi audiobook-nya dinobatkan sebagai Best Cancer Audio Book of All Time oleh Book Authority.
Mari kita pelajari bagaimana cara kanker memakan gula sebagai sumber energinya dan bagaimana cara membuatnya kelaparan dengan cara memotong sumber energi tersebut.
Kenapa Sel Kanker Menyukai Gula?
Sel kanker sangat bergantung pada glukosa (gula darah) untuk menghasilkan energi. Ketergantungan ini dikenal dengan sebutan Efek Warburgโdinamakan menurut ilmuwan Otto Warburg, yang pertama kali menemukan bahwa sel kanker mengubah cara mereka memperoleh energi.
Proses ini membuat mereka mendapat energi dengan cepat dan bsia tumbuh dengan cepat juga. Efek Warburg menjelaskan kenapa sel-sel kanker lebih menyukai proses glikolisis daripada proses di mitokondria yang digunakan oleh sel-sel normal.
Berikut perbedaan cara sel normal dan sel kanker dalam menghasilkan energi.
Bagaimana Sel Normal Menghasilkan Energi?
Sel-sel sehat menghasilkan energi melalui dua proses utama: Fosforilasi oksidatif (OxPhos) di mitokondria dan glikolisis anaerobik di sitoplasma. Sitoplasma adalah cairan di dalam sel, dan mitokondria adalah salah satu organel di dalam sitoplasma.
- Fosforilasi oksidatif: Menggunakan oksigen untuk menghasilkan 36 molekul ATP (energi bagi sel) per molekul glukosa. Ini adalah cara yang efisien dan berkelanjutan untuk menghasilkan energi.
- Glikolisis anaerobik: Proses yang lebih cepat tapi hanya digunakan saat oksigen langka, seperti selama olahraga intens. Hanya menghasilkan 2 molekul ATP per molekul glukosa tetapi memungkinkan sel berfungsi sementara dalam kondisi kurang oksigen.
Bagaimana Sel Kanker Menghasilkan Energi?
Alih-alih bergantung pada proses fosforilasi oksidatif yang sangat efisien, sel-sel kanker menggunakan proses glikolisis di sitoplasma, meskipun ada cukup oksigen tersedia.
Meski proses glikolisis lebih cepat, tapi sangat tidak efisien karena hanya menghasilkan 2 ATP per molekul glukosa. Sebagai ganti ruginya, sel kanker mengonsumsi lebih banyak glukosa daripada sel normal.
Mengapa Sel Kanker Lebih Menyukai Glikolisis?
Pertama, itu membuat mereka bisa bertumbuh dan membelah dengan cepat. Sel kanker membelah jauh lebih cepat daripada sel normal, berarti mereka terus membutuhkan asupan makanan. Meskipun menghasilkan lebih sedikit ATP, tapi proses ini memungkinkan kanker untuk:
- Dengan cepat menghasilkan bahan penyusun untuk DNA, protein, dan membran sel.
- Mempertahankan laju metabolisme tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Kedua, itu membuat penyerapan glukosa meningkat. Sel kanker mengekspresikan transporter glukosa tingkat tinggi (seperti GLUT1), yang membantu mereka menyerap gula lebih efisien daripada sel normal.
- Ini membuat kanker menyerap glukosa dari aliran darah pada tingkat yang jauh lebih tinggi.
- Itu sebabnya PET scan mendeteksi kanker menggunakan pelacak glukosa radioaktifโsel kanker menyala karena mereka menyerap lebih banyak glukosa daripada sel normal.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Sel kanker โmenyukaiโ gula karena memberi mereka energi instan untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Meski mereka memakai proses yang kurang efisien dalam mengolah gula jadi energi, tapi sel kanker mengimbanginya dengan “memakan” lebih banyak gula dalam waktu lebih singkat.
Kalau paham ketergantungan kanker terhadap gula ini, kita bisa membuat rencana yang tepat untuk melawan kanker. Karena sel kanker butuh makan banyak gula, maka kita bisa membuatnya “kelaparan” dengan mengendalikan asupan gula kita.
Bagaimana Cara Membuat Kanker Kelaparan Glukosa?
Karena kanker sangat bergantung pada gula, jadi strategi untuk melaparkannya adalah dengan membatasi ketersediaan glukosa melalui penyesuaian pola makan (diet) dan konsumsi obat atau suplemen yang cocok.
Mengurangi Asupan Gula & Karbohidrat
Sangat penting untuk menghindari gula, makanan manis, dan karbohidrat yang punya indeks glikemik tinggi, karena makanan tersebut menyebabkan lonjakan gula darah yang bisa memberi โmakanโ sel kanker. Indeks glikemik adalah angka untuk menilai seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah bisa mencegah kenaikan gula darah karena efek pelepasan gula ke dalam darahnya lebih lambat. Dengan begitu, kadar gula darah tetap stabil dan ketersediaan glukosa yang bisa diakses oleh sel kanker menjadi terbatas.
Kita bisa menerapkannya dengan menjalankan diet rendah karbo, yang membatasi asupan tinggi karbohidrat. Diet ketogenik dengan meningkatkan asupan lemak juga mungkin bermanfaat bagi sebagian orangโtapi sebaiknya tidak dilakukan pada kasus kanker yang โdidominasi oleh lemakโ (seperti kanker prostat atau payudara).
Selain itu, diet paleo dengan asupan protein yang terkontrol juga mungkin bisa diterapkan. Atau bisa juga dengan melakukan puasa intermiten, dengan memberi jeda antara periode makan dan periode puasa.
Yang penting, diet atau penyesuaian pola makan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Kita bisa konsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk membantu menyusun strategi yang tepat.

Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi:
- Makanan rendah indeks glikemik: Contohnya sayuran hijau, buah-buahan, gandum utuh, biji-bijian.
- Sumber karbohidrat kompleks: Contohnya oat, beras merah, kacang-kacangan, umbi-umbian.
- Lemak sehat: Contohnya minyak zaitun, alpukat, minyak kelapa.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari:
- Gula dan makanan/minuman manis: Contohnya permen, kue, soda, minuman berenergi.
- Karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi: Contohnya roti putih, nasi putih, mie/pasta dari tepung olahan, dan makanan cepat saji.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Penting untuk mengurangi jumlah gula dalam darah agar sel kanker kekurangan “makanan”. Ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan asupan makanan seperti berikut ini.
- Makanan yang dianjurkan: Sayuran hijau, buah-buahan, gandum utuh, biji-bijian, beras merah, oat, kacang-kacangan, umbi-umbian, minyak zaitun, minyak kelapa.
- Makanan yang dihindari: Gula, makanan dan minuman manis, roti putih, nasi putih, mie/pasta dari tepung olahan, makanan cepat saji.
Diet atau penyesuaian pola makan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Jadi, bekerjasama lah dengan dokter dan ahli gizi untuk memastikan kita tetap mendapat gizi yang cukup sambil menjaga gula darah tetap stabil.
Konsumsi Obat & Suplemen yang Menghambat Penyerapan Glukosa
Ada beberapa jenis obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah dan menghambat penyerapan glukosa, sehingga mengganggu metabolisme glukosa pada sel-sel kanker. Obat-obatan tersebut memang tidak ditujukan untuk kanker, tetapi bisa digunakan untuk mendukung pengobatannya (disebut obat off-label).
Metformin
Metformin bekerja dengan menghambat produksi glukosa di hati, sehingga mengurangi kadar gula darah. Pada gilirannya, ini akan mengurangi asupan makanan bagi sel kanker.
Penelitian tahun 2022 yang dimuat International Journal of Molecular Sciences mendapati bahwa pasien kanker payudara yang mengonsumsi metformin secara signifikan memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik.
Selain itu, ulasan tahun 2019 dalam Cancer Management and Research menjelaskan bahwa sejumlah penelitian uji klinis memperlihatkan bahwa metformin meningkatkan keefektifan kemoterapi dan mencegah kekambuhan.
Di Indonesia, Metformin tersedia dengan berbagai merek dagang dengan harga yang terjangkau. Beberapa yang umum dijumpai antara lain:
- Glucophage
- Glucophage XR (untuk bentuk extended release)
- Metformin HCl Hexpharm
- Metformin OGB Dexa Medica
Kami tidak bosan ingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika memilih menggunakan obat ini dalam terapi Anda melawan kanker. Saran dokter Anda bisa sangat berguna.
Berberine
Alternatif dari metformin adalah berberine, yang merupakan senyawa alami dari tanaman seperti goldenseal dan barberry. Berberine tersedia dalam bentuk suplemen yang bisa langsung diminum. Mirip seperti metformin, suplemen ini dapat mengurangi ketersediaan glukosa dalam tubuh.
Bagi sebagian orang tertentu, berberine bisa menjadi alternatif alami jika metformin tidak dapat ditoleransi dengan baik, atau sebagai pelengkap untuk meningkatkan efektivitas pengaturan kadar glukosa.
Berberine mampu mengurangi produksi glukosa di hati, sehingga menurunkan ketersediaan glukosa dalam tubuh. Berberine juga memiliki manfaat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Ulasan tahun 2022 yang dimuat jurnal Molecules mendapati bahwa bahwa berberine dapat menghambat pertumbuhan tumor pada berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru, payudara, lambung, hati, kolorektal, indung telur, serviks, dan prostat.
Sinergisitas Metformin dan Berberine
Beberapa pasien memilih untuk menambahkan berberine bahkan sesudah meminum Metformin karena sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan efek penurun glukosa yang dapat memberikan dukungan tambahan pada mekanisme kerja metformin, dengan kata lain keduanya bisa bekerja secara sinergis.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Beberapa obat dan suplemen bisa mengurangi gula darah sehingga menghambat pertumbuhan kanker.
- MetforminโObat ini bantu menekan gula darah dan membuat sel kanker sulit bertahan.
- BerberineโSuplemen alami dari tanaman ini bisa menekan gula darah dan memperlambat kanker bertumbuh.
- Metformin dan BerberineโDapat diminum bersamaan jika dirasa perlu, tapi tidak harus.
Kombinasikan Pendekatan Pola Makan & Konsumsi Obat
Banyak ahli memercayai bahwa cara terbaik untuk membuat kanker kelaparan adalah dengan menggabungkan kedua pendekatan di atas untuk memaksimalkan efeknya.
Penyesuaian pola makan diperlukan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil tidak berlebihan, agar ketersediaan glukosa yang bisa diakses oleh sel kanker menjadi terbatas.
Penggunaan obat atau suplemen dilakukan untuk menekan produksi glukosa dalam tubuh. Dengan begitu meskipun ada asupan makanan, kadar glukosa yang diproduksi dan beredar dalam darah tidak berlebihan.
Jadi, pola makan dapat menurunkan jumlah glukosa yang masuk dari luar tubuh (eksternal), sementara obat atau suplemen bisa menurunkan jumlah glukosa yang diproduksi dari dalam tubuh (internal).
Namun mengombinasikan berbagai pendekatan haruslah dilakukan secara hati-hati dan disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Selalu konsultasikan dengan dokter dan tim medis lain untuk merencanakan yang aman dan efektif sesuai kebutuhan spesifik kita.
Dokter dan tim medis dibutuhkan khususnya untuk menentukan penyesuaian pola makan yang aman, konsumsi obat atau suplemen yang sesuai, dan untuk memantau bagaimana respons tubuh kita terhadap penyesuaian-penyesuaian yang telah kita lakukan.
Penjelasan yang Disederhanakan tentang Membuat Kanker Kelaparan Glukosa:
Kanker sangat butuh gula (glukosa) untuk tumbuh dan berkembang biak. Jadi strategi menghambat pertumbuhannya adalah dengan mengurangi asupan gula dan ketersediaan gula dalam tubuh kita. Ini bisa dilakukan dengan cara:
- Makan lebih sedikit gula dan karbohidrat: Misalnya dengan menghindari makanan manis, karbohidrat olahan, dan makanan indeks glikemik tinggi.
- Coba puasa intermiten: Misalnya makan dalam rentang 8 jam dan puasa 16 jam, agar kadar glukosa turun.
- Gunakan obat atau suplemen tertentu: Contohnya obat metformin atau suplemen berberine, yang bisa membantu kurangi kadar glukosa.
Penting: Strategi ini perlu dikombinasikan secara hati-hati dan selalu dikonsultasikan dengan dokter agar aman dan efektif.
Lengkapi dengan Strategi Melaparkan Kanker Lainnya
Selain memakan gula, sel kanker juga punya sumber makanan cadangan, yaitu protein dan lemak. Sel kanker sangat gampang beradaptasi, artinya mereka bisa beralih ke sumber makanan cadangan jika satu sumber makanan tidak tersedia.
Itu artinya kita perlu menggabungkan strategi melaparkan kanker dengan memotong semua sumber makanan tersebutโgula, protein, dan lemakโdi waktu bersamaan.
Hasilnya, kanker jadi benar-benar kelaparan, menjadi lemah, dan bisa lebih gampang dimatikan melalui pengobatan konvensional seperti kemoterapi atau radiasi.
Bacalah artikel yang membahas tentang strategi kombinasi tersebut: Melaparkan Kanker dengan Menghambat 3 Jalur Sumber Makanannya.
Kesimpulan dari Artikel Ini
Mengingat sel kanker sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energinya, maka mengurangi ketersediaan glukosa bisa dijadikan strategi untuk membuatnya โkelaparanโ dan melemah. Itu bisa membuat kanker jadi lebih mudah dimatikan melalui pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan radiasi.
Strategi ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan pola makan serta menggunakan obat metformin atau suplemen berberine. Tujuannya supaya mengurangi asupan glukosa bagi sel kanker yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Ingat juga bahwa kanker bisa beralih memakai sumber makanan lain seperti protein atau lemak jika asupan glukosanya tidak cukup. Jadi agar benar-benar melaparkan kanker, kita perlu mempelajari strategi gabungan untuk memotong semua sumber makanan sel kanker tersebut secara bersamaan.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua yang sedang berjuang menghadapi kanker atau anggota keluarganya yang ikut merawat.