Belakangan ini banyak bukti menunjukkan bahwa kanker dapat dianggap sebagai penyakit metabolik, bukan sekadar penyakit genetik. Itu artinya, sel-sel pembentuk kanker berkembang akibat cacat pada metabolismeโkhususnya pada cara mereka mendapatkan energi untuk bertumbuh.
Dengan begitu, cara efektif untuk melawannya ialah dengan mengarahkan โpukulanโ pada sumber-sumber energi tersebut, sebaliknya daripada hanya fokus pada mutasi genetik. Dengan kata lain kita berupaya menghalangi sumber asupan makanannya sehingga sel-sel kanker menjadi kelaparan.
Terdapat setidaknya tiga jalur metabolisme yang dimanfaatkan sel kanker sebagai sumber makanan utama mereka: jalur gula (glukosa), jalur protein (glutamina), dan jalur lemak (asam lemak). (Sumber: International Journal of Molecular Sciences Vol. 23 No. 3)
Agar bisa efektif membuat kanker jadi kelaparan, perlu langkah strategis untuk menghalangi ketiga jalur tersebut sekaligus. Kenapa terkadang menghalangi satu jalur saja tidak cukup? Karena sel-sel kanker sangat mudah beradaptasiโjika satu jalur tidak tersedia, kanker akan beralih ke jalur lainnya, tergantung mana yang tersedia.
Jadi yang paling efektif adalah berupaya menjebak kanker berada pada โjalan buntu metabolismeโ (tanpa asupan). Hasilnya kanker akan kelaparan, menjadi lemah, dan bisa lebih mudah dimatikan dengan pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan radiasi.
Melawan Kanker Seperti Mengepung Benteng Musuh dalam Perang
Bayangkan kanker seperti pasukan musuh yang bertahan di balik bentengnya. Mereka butuh makanan untuk bertahan, dan punya 3 jalur utama untuk mendapatkannya: jalur gula, jalur protein, dan jalur lemak.
Kalau kita hanya menutup satu jalur, mereka masih bisa mencari jalan lain. Maka, strategi perang terbaik adalah mengepung benteng dari semua sisi, memutus seluruh jalur suplai sekaligus, sehingga musuh (kanker) tidak punya pilihan selain menyerah.
Begitu pasokan makanan mereka habis, mereka menjadi lemah dan lebih mudah dihancurkan oleh pasukan utama kitaโpengobatan kemoterapi dan radiasi.
Jadi, ini bukan hanya tentang menyerang, tapi juga tentang membuat kanker tidak bisa bertahan. Dengan strategi yang tepat, kita bisa memenangkan pertempuran melawan kanker!
Buku “How to Starve Cancer” oleh Jane McLelland menjelaskan bagaimana cara menghalangi ketiga jalur tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya dalam melawan kanker stadium akhir.ย Dia mengembangkan pendekatan inovatif yang tidak hanya berhasil menghentikan pertumbuhan kanker, tapi juga menyebabkan hilangnya kanker sepenuhnya.
Pendekatan McLelland telah diakui berbagai pihak, termasuk Profesor Thomas Seyfried, peneliti kanker terkemuka dan penulis “Cancer as a Metabolic Disease”.ย ย Mari kita selami ketiga jalur makanan tersebut dan cara menghalanginya.
Bagaimana Sel Kanker Memperoleh Makanannya?
Sel kanker sangat bergantung pada sumber-sumber energi tertentuโterutama glukosa, glutamina, dan lemak. Mereka โmencuriโ nutrisi-nutrisi tersebut dari tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan pembelahannya.
Glukosa sebagai Sumber Energi Utama
Glukosa (gula darah) dianggap sebagai โmakanan utamaโ sel kanker untuk memenuhi kebutuhan energinya. Walaupun proses penguraian glukosa melalui glikolisis tidak seefisien oksidasi dalam mitokondria, kanker mengandalkan kecepatan dan ketersediaan glukosa yang tinggi untuk menghasilkan energi ATP.
Sebagai orang awam, mungkin kita bingung memahami paragraf di atas, tapi tenang perumpamaan berikut akan mempermudah.ย Sel kanker diibaratkan seperti parasit yang โmenghisapโ glukosa dari tubuh, sehingga keberadaan glukosa dalam tubuh yang berlebihan dapat mendorong pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Inilah kenapa dianjurkan melakukan diet rendah karbohidrat atau pengurangan asupan gula untuk membatasi makanan favoritnya ini.
Glutamina sebagai Energi Tambahan & Bahan Pembentuk Sel Kanker
Selain glukosa, glutaminaโasam amino yang berasal dari proteinโjuga berperan penting dalam metabolisme kanker. Glutamina bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi, tapi juga sebagai bahan baku untuk sintesis protein, nukleotida, dan molekul penting lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel kanker.
Dengan memanfaatkan glutamina, sel kanker bisa mendukung proses anabolik yang memungkinkan mereka untuk tumbuh, memperbaiki kerusakan, dan membangun struktur sel-sel baru. Kadar glutamina yang tinggi di dalam tubuh mendukung perbanyakan sel kanker dan membuatnya sulit untuk dikendalikan jika asupannya tidak dibatasi.
Lemak sebagai Energi Cadangan & Pendukung Metastasis
Sel kanker menggunakan lemak (asam lemak)โterutama lemak jenuhโuntuk manfaat ganda. Pertama, lemak berfungsi sebagai sumber energi cadangan jika sumber lain (seperti glukosa) terbatas. Kedua, lemak punya peran dalam membentuk membran sel, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan sel kanker tapi juga memfasilitasi proses metastasis (penyebaran) kanker.
Lemak membantu sel kanker untuk โberkeliaranโ atau berpindah ke bagian tubuh lain. Oleh sebab itu, disarankan untuk mengurangi asupan lemak sebagai upaya menghambat proses metastasis.
Sel kanker mudah beradaptasi dalam menggunakan berbagai sumber energiโglukosa, glutamina, dan lemakโyang membuatnya bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat. Dengan memahami cara kerja sel kanker, kita bisa menyusun strategi โmelaparkanโ kanker yang berfokus pada membatasi ketersediaan nutrisi utama bagi sel kanker.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Glukosa (gula darah) adalah makanan utama bagi sel kanker; semakin banyak gula yang ada dalam tubuh, semakin mudah sel kanker bertumbuh.
Glutamina (yang berasal dari protein) memberikan energi tambahan bagi sel kanker sekaligus juga menjadi bahan baku untuk membangun dan memperbaiki sel-sel kanker.
Lemak (asam lemak) digunakan sebagai energi cadangan dan juga untuk membantu sel kanker berpindah ke bagian tubuh lain (metastasis).
Strategi melaparkan kanker dilakukan dengan membatasi asupan gula, glutamina, dan lemak tertentu sehingga sel kanker โkelaparanโ tanpa membuat tubuh kekurangan nutrisi.
Bagaimana Cara Melaparkan Kanker Tanpa Membuat Tubuh Kelaparan?
Dengan membatasi akses sel kanker terhadap semua nutrisi utama di atas, pertumbuhan dan penyebaran kanker dapat ditekan. Namun tantangannya adalah melakukan hal tersebut tanpa mengorbankan kebutuhan nutrisi tubuh secara keseluruhan.
Dibutuhkan strategi yang menggabungkan penyesuaian pola makan (misalnya pengurangan asupan gula dan karbohidrat sederhana) dan pengendalian nutrisi untuk menciptakan lingkungan tubuh yang tidak mendukung pertumbuhan sel kanker. Itu perlu dilakukan secara hati-hati dan terarah agar tubuh tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup.
Karena itu penting untuk bekerja sama dengan dokter dan ahli gizi untuk membantu merancang pola makan khusus disesuaikan kondisi setiap orang. Misalnya, bagi kanker yang sangat bergantung pada glukosa, pengurangan asupan glukosa menjadi prioritas; sedangkan untuk kanker yang lebih dipengaruhi oleh glutamina atau lemak, diet harus disesuaikan untuk mengurangi asupan nutrisi-nutrisi tersebut.
Ahli gizi juga dapat memantau kadar glukosa, protein, lemak, dan nutrisi-nutrisi penting lain dalam tubuh, memastikan penyesuaian pola makan tidak mengakibatkan kekurangan nutrisi yang membahayakan kesehatan secara keseluruhan.
Membatasi Asupan Gula & Karbohidrat Sederhana
Glukosa adalah makanan utama sel kanker, maka kita perlu mengurangi konsumsi makanan yang menjadi sumber utama glukosaโgula dan karbohidrat sederhana.
Makanan yang perlu dihindari contohnya adalah gula pasir, permen, coklat, minuman manis (soda, teh manis, jus buah kemasan), nasi putih, roti putih, mie, dan makanan olahan.
Makanan yang disarankan adalah makanan dengan indeks glikemik rendah yang tidak menyebabkan kenaikan glukosa yang drastis. Contohnya sayuran hijau, buah-buahan, dan sereal utuh seperti beras merah, oat, dan gandum utuh.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang cara membuat kanker kelaparan glukosa, bacalah artikel: Membuat Kanker Kelaparan dengan Strategi Mengendalikan Gula
Mengatur Asupan Protein
Banyak sel kanker menggunakan glutamina untuk mendukung pertumbuhan dan sintesis molekul penting. Diet yang dirancang untuk mengendalikan asupan protein akan mengurangi ketersediaan glutamina dalam tubuh yang bisa menjadi asupan makanan bagi sel kanker.
Makanan yang perlu dihindari adalah sumber protein hewani yang tinggi, terutama daging merah dan daging unggas, karena banyak mengandung glutamina.
Makanan yang disarankan adalah sumber protein yang lebih โringanโ atau non-hewani. Contohnya ikan dan protein nabati.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang cara membuat kanker kelaparan protein, bacalah artikel: Membuat Kanker Kelaparan dengan Strategi Mengendalikan Protein
Mengatur Asupan Lemak
Jenis lemak tertentu, terutama lemak jenuh, tidak hanya memberikan energi, tapi juga membantu menyebarkan sel kanker. Dengan mengatur jenis dan jumlah lemak yang dikonsumsi, diharapkan juga dapat menghambat penyebaran kanker.
Makanan yang perlu dihindari contohnya adalah kulit ayam, jeroan, mentega, produk susu full cream, minyak sawit, santan kental, gorengan, kue, biskuit, keripik, dan makanan cepat saji.
Makanan yang disarankan adalah sumber lemak yang sehat, tapi tentunya dalam jumlah terbatas. Contohnya minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang cara membuat kanker kelaparan lemak, bacalah artikel: Membuat Kanker Kelaparan dengan Strategi Mengendalikan Lemak
Penyesuaian pola makan sebaiknya dilakukan secara terpadu dengan penggunaan obat off-label dan suplemen. Strategi ini memastikan bahwa meskipun sel kanker kekurangan makanan, tapi tubuh tetap memperoleh nutrisi penting untuk sel normal.
Penggunaan Obat Off-Label
Obat-obatan off-label maksudnya adalah obat-obatan yang sebenarnya ditujukan untuk kondisi/penyakit lain tetapi punya fungsi yang dapat mengganggu metabolisme sel kanker. Sederhananya, mereka bisa mengganggu caranya sel kanker memperoleh makanannya, dengan begitu bisa menghambat pasokan makanan ke sel kanker.
Masing-masing obat dikonsumsi dengan cara berurutan dan diberi jeda, jadi tidak dikonsumsi bersamaan. Tujuannya agar setiap obat punya waktu kerja optimal dan tubuh diberi waktu untuk pemulihan serta untuk meminimalkan risiko efek samping serius.
Karena itu penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah bimbingan dokter atau ahli medis yang berpengalaman untuk memastikan penggunaannya tidak mengganggu pengobatan konvensional dan tetap sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Metformin
Obat yang umumnya untuk diabetes ini berperan menurunkan kadar gula darah, sehingga mengurangi pasokan makanan utama bagi sel kanker.
Dipyridamole
Obat ini biasanya untuk mencegah pembekuan darah dan stroke. Obat ini bisa mengganggu suplai nutrisi ke sel kanker dengan cara menghambat aliran darah atau mengubah pergerakan metabolisme dalam sel kanker.
Statin
Statin biasanya digunakan untuk menurunkan kolesterol. Obat ini bekerja dewngan mengurangi sintesis kolesterol dan lipid (lemak) dalam tubuh. Jika produksi lemak berkurang, maka pasokan lemak ke sel kanker juga ikut berkurang.
Etodolac
Etodolac adalah obat anti-peradangan nonsteroid yang bekerja dengan mengurangi peradangan dalam tubuh. Kondisi peradangan dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi yang digunakan sel kanker untuk tumbuh-kembangnya.
Cimetidine
Obat yang biasanya untuk gangguan lambung ini punya efek dalam memodulasi sistem kekebalan tubuh dan pengaruhnya terhadap metabolisme. Cimetidine digunakan untuk mendukung sistem imun agar lebih efektif dalam โmembasmiโ sel kanker yang telah diperlambat pertumbuhannya oleh obat-obat lain.
Penggunaan Suplemen Pendukung
Selain obat-obatan, suplemen dan bahan-bahan alami dari tanaman dapat digunakan. Mereka berfungsi untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan mendongkrak kemampuan tubuh dalam melawan kanker.
Mereka mendukung sistem kekebalan tubuh serta membantu memperbaiki jaringan tubuh.ย Beberapa suplemen juga dapat bekerja sinergis dengan obat-obatan off-label, memastikan bahwa meski sel kanker kekurangan makanan, tapi tubuh masih mendapat nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya. Berikut beberapa contohnya:
Vitamin C
Digunakan sebagai suplemen untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh dalam memperbaiki jaringan normal yang rusak.
Meskipun tubuh sedang berupaya โmelaparkanโ sel kanker dengan membatasi pasokan nutrisi tertentu, sangat penting agar sel-sel normal tetap mendapatkan perlindungan dan dukungan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat terapi.
Vitamin C, yang diberikan secara oral (diminum) maupun melalui infus, diharapkan dapat bekerja sebagai antioksidan, mengurangi stres oksidatif, dan memperkuat kemampuan tubuh untuk pulih dari kerusakan pada tingkat sel.
EGCG dari Teh Hijau
EGCG adalah kandungan yang ada dalam teh hijau dan punya sifat antioksidan yang kuat. EGCG tersedia dalam bentuk suplemen dan bisa mendukung dengan cara meningkatkan respons tubuh terhadap pengobatan yang dijalani.
Cara kerjanya terkait dengan kemampuannya untuk mengurangi peradangan dan membantu mengatur sinyal-sinyal di dalam sel, sehingga EGCG dapat mengganggu metabolisme sel kanker.
Curcumin dari Kunyit
Curcumin, kandungan yang banyak terdapat pada kunyit, memiliki sifat anti-peradangan yang dapat mendukung melawan kanker. Curcumin juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Mengonsumsinya dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuhโsuatu kondisi yang sering kali mendukung pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Efek ini bekerja sinergis dengan obat off-label dan suplemen lainnya untuk menciptakan hambatan metabolik pada sel kanker.
Sarang Semut Papua
Khusus herbal Sarang Semut Papua, ini adalah rekomendasi asli Indonesia dari kami, dimana herbal ini punya kemampuan untuk menghambat glukosa, glutamina, dan asam lemak sekaligus, sehingga ini bisa menjadi satu-satunya suplemen yang akan Anda butuhkan.
Kepercayaan kami pada herbal ini juga didasarkan dari hasil-hasil positif para penggunanya yang telah pulih dari kanker dan tumor.
Untuk membaca pembahasannya soal bagaimana Sarang Semut Papua dapat mendukung metode yang dikembangkan dalam buku How to Starve Cancer, baca artikel:ย Sarang Semut Papua: Buat Kanker Mati Kelaparan.
Sedangkan untuk membaca bagaimana herbal ini berperan dalam melawan kanker, tumor, kista, kandungan aktif, awal perkenalan kami dengan tanaman ini, testimoni pengguna, jenis Sarang Semut yang dianjurkan (ada 70 jenis lebih), dan produk yang disarankan, bisa menbaca:ย Sarang Semut Papua: Lawan Kanker, Tumor, Kista, Benjolan Abnormal
Minuman Hijau
Minuman hijau maksudnya campuran dari ekstrak tumbuhan alga seperti spirulina dan chlorella, yang kaya antioksidan, vitamin, dan mineral. Manfaat utamanya adalah untuk membantu tubuh tetap memperoleh dukungan antioksidan, vitamin, dan mineral penting.
Kedua ekstrak ini memang sering digunakan sebagai bahan baku produk suplemen bubuk hijau yang menggabungkan berbagai superfood untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Kombinasi obat off-label dan suplemen saling mendukung. Tidak hanya membantu menghambat jalur metabolik yang mendukung pertumbuhan kanker, tapi juga melindungi dan memperkuat sistem kekebalan serta jaringan tubuh normal.
Penjelasan yang Disederhanakan:
Untuk membuat kanker kelaparan, kita perlu mengurangi pasokan nutrisi ke sel-sel kanker, tapi tetap mempertahankan pasokan nutrisi penting bagi sel-sel tubuh yang sehat. Caranya adalah dengan:
- Mengurangi gula & karbohidrat sederhana: Kurangi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat; ganti dengan makanan dengan indeksi glikemik rendah (sayuran, buah, serealia utuh).
- Mengatur protein: Batasi asupan protein hewani tinggi (misalnya daging merah dan unggas); ganti dengan ikan dan protein non-hewani.
- Mengatur lemak: Hindari lemak jenuh dari produk seperti minyak sawit, mentega, dan santan; gunakan lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat, tapi tetap secara terbatas.
- Obat-obatan off-label: Menggunakan obat-obatan yang bisa mengganggu metabolisme atau cara sel kanker memperoleh makanannya. Contohnya: metformin, dipyridamole, statin, etodolac, cimetidine).
- Suplemen pendukung: Mengonsumsi suplemen seperti vitamin C, EGCG, curcumin, dan minuman serbuk hijau untuk mendukung sistem kekebalan dan perbaikan jaringan sehat.
Pengingat penting: Semua langkah di atas harus dilakukan dengan bimbingan dokter dan ahli gizi agar tetap aman dan efektif.
Padukan dengan Pengobatan Konvensional
Pengobatan konvensional berperan untuk menyerang kanker dengan cara langsung, terutama melalui kemoterapi, radiasi, dan pembedahan. Pengobatan ini fokus pada target genetik dan siklus pembelahan sel kanker sehingga dapat mengecilkan kanker dalam waktu singkat.
Namun, pengobatan konvensional tidak menangani akar permasalahanโyakni, jalur metabolik yang menyediakan โmakananโ bagi sel kanker untuk tumbuh.
Akibatnya, meskipun pengobatan ini bisa mengendalikan kanker untuk sementara, tapi kemungkinan kekambuhan tetap menjadi masalah. Ini karena sel kanker yang tersisa masih dapat menggunakan jalur metabolik tersebut untuk kembali tumbuh.
Di sinilah peran pendekatan metabolik diperlukan. Strategi melaparkan kanker diharapkan bisa memotong, atau setidaknya mengganggu, jalur metabolik sel kanker sehingga pengobatan konvensional bisa bekerja lebih baik.
Jadi ada kerja sama yang baik antara keduanya. Pengobatan konvensional dapat mengurangi jumlah sel kanker secara agresif, sedangkan strategi melaparkan kanker dapat mencegah sel-sel yang tersisa tumbuh kembali. Karena itu penting untuk selalu konsultasi dan komunikasi dengan dokter agar kedua pendekatan ini bisa dipadukan secara tepat.
Lalu Apa Kesimpulannya?
Karena kanker memanfaatkan jalur-jalur metabolisme sebagai sumber makanan utama mereka, maka kita bisa melawannya dengan menghalangi jalur tersebut agar membuatnya kelaparan.
Kanker akan melemah jika kelaparan sehingga bisa lebih mudah dimatikan dengan pengobatan konvensional seperti kemoterapi, radiasi, dan pembedahan.
Tiga jalur metabolisme yang terutama dimanfaatkan kanker sebagai sumber makanannya adalah jalur gula, jalur protein, dan jalur lemak. Ketiga jalur itu perlu dihalangi di saat yang bersamaan agar benar-benar membuat kanker kelaparan.
Kita bisa menghalangi ketiga jalur itu dengan menyesuaikan pola makan, mengonsumsi obat-obatan dan suplemen-suplemen yang cocok. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dan bekerja sama dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana yang efektif sesuai keadaan kita.
Mereka bisa membantu kita untuk memeriksa stadium dan jenis kanker kita, bagaimana respons tubuh kita terhadap penyesuaian ini, serta bagaimana kondisi sistem imun dan kesehatan kita secara keseluruhan.