Kenali Ciri-Ciri Luka Memar dan Cara Mengobatinya dengan Benar


By Cindy Wijaya

Anda jatuh dari sepeda motor, tak sengaja membenturkan kaki ke meja, atau menabrak tembok saat sedang lari. Hasil akhirnya sama, Anda mengalami luka memar. Ciri-ciri luka memar adalah warna kemerahan di kulit yang terasa nyeri saat disentuh. Bagaimana cara mengobati luka memar?

Dalam artikel ini Anda akan mendapatkan info-info penting seputar cara mengobati luka memar. Termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah mengalami cedera agar luka memar tidak terlalu parah. Dapatkan juga informasi tentang salep untuk luka memar di artikel ini.

Apa Itu Luka Memar?

Luka memar disebabkan oleh rusak atau pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil akibat cedera pada bagian kulit tersebut. Bila memar tampak menonjol, itu karena ada darah dari pembuluh darah yang terluka yang bocor ke dalam jaringan, juga karena respon alami tubuh terhadap cedera.

Memar dapat lebih mudah dialami oleh orang tua, karena pembuluh darah kecil mereka sudah lebih rapuh. Kadang orang tua bisa mengalami luka memar hanya karena benturan kecil saja. Dan karena pembuluh darah menjadi lebih rapuh seraya usia bertambah, bisa saja memar terjadi sendiri meskipun ia tidak mengalami cedera apapun.

Bagaimana Ciri-Ciri Luka Memar?

Memar dicirikan dengan rasa nyeri dan perubahan warna kulit. Penampilan dari memar bisa berubah seiring waktu, dan dari situ bisa terlihat lamanya memar itu sudah ada. Ketika baru muncul, memar akan tampak kemerahan, mencerminkan warna darah di balik kulit. Setelah 1 – 2 hari, warna merah dari darah mengalami perubahan dan memar akan tampak biru atau ungu.

Ilustrasi Ciri-Ciri Luka Memar
Ilustrasi Ciri-Ciri Luka Memar (Credit Photo: Aleksey Boyko – Shutterstock)

Setelah 6 hari, ciri-ciri luka memar berubah menjadi kehijauan dan setelah 8 – 9 hari, memar akan terlihat kuning-kecokelatan. Pada umumya, bagian kulit yang memar akan sembuh sendiri dalam waktu 2 – 3 minggu, dan dalam jangka waktu itu warna kulit secara bertahap kembali normal.

Ciri-Ciri Luka Memar yang Parah:

Ada luka memar yang perlu mendapat perhatian lebih. Berikut adalah ciri-ciri luka memar yang sebaiknya diobati oleh dokter:

  • Bengkak dan rasa sakit di bagian yang memar
  • Memar yang terjadi setelah terbentur atau terjatuh dengan keras
  • Memar yang disertai tanda-tanda patah tulang
  • Memar tanpa sebab
  • Memar yang tidak sembuh setelah 4 minggu
  • Memar di bawah kuku yang terasa sangat sakit
  • Memar disertai pendarahan dari gusi, hidung, atau mulut
  • Memar disertai dengan adanya darah di urin, tinja, atau mata

Waspadai juga ciri-ciri luka memar yang berwarna kebiruan, karena dapat disebabkan oleh vena varikosa. Selain itu, waspadailah memar yang kehitaman yang dapat diakibatkan oleh trombosis vena dalam. Trombosis vena dalam bisa berdampak serius jika diabaikan.

Tiga Jenis Luka Memar:

  • Memar Subkutan—luka memar yang terjadi di bawah kulit.
  • Memar Intramuskular—luka memar yang terjadi di otot-otot bawahnya.
  • Memar Periosteal—luka memar yang terjadi di tulang.

Apa Saja Penyebab Luka Memar?

Kebanyakan luka memar disebabkan oleh cedera fisik. Namun ada juga sejumlah masalah kesehatan yang dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami memar di kulit. Berikut akan dijelaskan 15 penyebab luka memar.

Cedera Olahraga:

Cedera yang bisa disebabkan oleh olahraga misalnya retak atau patah tulang, terkilir dan keseleo, dislokasi persendian (sendi bergeser), robek otot tendon, dan bengkak otot.

Cedera olahraga dapat terjadi akibat luka berat atau karena olahraga berlebihan.

Gegar Otak:

Ini adalah cedera ringan pada otak yang dapat terjadi akibat benturan ke kepala atau leher. Gejala gegar otak berbeda-beda tergantung pada seberapa parah cederanya.

Gejala-gejala yang mungkin muncul yaitu gangguan ingatan, kebingungan, mengantuk atau merasa lesu, pusing, penglihatan ganda atau buram, sakit kepala, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya atau suara, dan masalah keseimbangan.

Gejala gegar otak dapat langsung muncul setelah cedera, atau mungkin baru timbul setelah beberapa jam, hari, minggu, bahkan bulan setelah cedera ke kepala.

Trombositopenia:

Trombositopenia maksudnya adalah jumlah trombosit dalam darah yang rendah daripada normal. Masalah ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Gejala trombositopenia berbeda-beda tergantung pada keparahannya.

Gejala-gejala yang dapat muncul yaitu luka memar kemerahan, keunguan, atau kecokelatan, ruam dengan bintik-bintik merah atau ungu, mimisan, gusi berdarah, darah di tinja dan urin, muntah berdarah, dan pendarahan menstruasi yang berat.

Leukemia:

Istilah leukemia merujuk pada jenis kanker darah dimana jumlah sel darah putih di sumsum tulang bertumbuh tak terkendali.

Jenis-jenis leukemia dikategorikan berdasarkan kemunculannya (kronis atau akut), dan tipe sel-sel yang terkena kanker (sel myeloid dan limfosit).

Gejala-gejala leukemia umumnya yaitu keringat berlebihan (terutama di malam hari), merasa lelah dan lemas meski sudah cukup istirahat, berat badan turun tanpa sebab, sakit tulang, dan rasa nyeri.

Gejala-gejala lain yang mungkin muncul adalah pembengkakan kelenjar getah bening (khususnya di leher dan ketiak), pembengkakan hati atau limpa, bintik-bintik merah di kulit, gampang berdarah dan memar, demam atau menggigil, dan infeksi kambuh-kambuhan.

Penyakit Von Willebrand:

Penyakit von Willebran adalah penyakit kelainan pendarahan yang disebabkan oleh kekurangan von Willebrand factor (vWF).

Jika kadar vWF Anda rendah, maka trombosit Anda tidak akan mampu membekukan darah dengan baik, sehingga memicu pendarahan berkepanjangan.

Gejala penyakit ini yang paling umum ialah gampang memar, mimisan berlebihan, pendarahan berkepanjangan setelah cedera, gusi berdarah, dan pendarahan mensturasi yang berat.

Cedera Kepala:

Ini maksudnya cedera apapun yang terjadi pada otak, tengkorak, atau kepala. Cedera kepala yang sering terjadi yaitu gegar otak, tengkorak retak, dan luka di kepala.

Cedera kepala biasanya disebabkan oleh benturan ke kepala atau wajah, atau gerakan yang dengan keras menggelengkan kepala. Semua cedera kepala bisa berdampak serius, jadi Anda perlu ke dokter untuk menanganinya.

Gejala cedera kepala yang berbahaya misalnya hilang kesadaran, kejang, muntah-muntah, hilang keseimbangan, kebingungan, gerakan mata yang aneh, sakit kepala yang hebat, kehilangan kendali otot, hilang ingatan, keluar cairan dari telinga atau hidung, dan rasa kantuk yang hebat.

Keseleo Pergelangan Kaki:

Ini adalah cedera yang terjadi pada pita jaringan keras (ligamen) yang mengelilingi dan menghubungkan tulang-tulang tungkai kaki ke kaki bawah.

Keseleo biasanya terjadi jika kaki tiba-tiba melintir, sehingga sendi pergelangan kaki terdorong keluar dari posisi normalnya.

Gejala keseleo yang biasanya muncul yaitu bengkak, nyeri, luka memar, perubahan warna, dan rasa kaku.

Cedera Otot (Strain):

Cedera otot terjadi jika otot ditarik berlebihan atau robek akibat cedera atau aktivitas berlebihan.

Gejala strain otot biasanya adalah rasa sakit yang tiba-tiba, nyeri, jangkauan gerak terbatas, luka memar, perubahan warna kulit, pembengkakan, kejang otot, dan terasa kaku.

Carilah pertolongan medis jika rasa sakit, memar, atau bengkaknya tidak hilang setelah 1 minggu atau bertambah parah, jika cederanya terasa mati rasa atau berdarah, jika tidak bisa berjalan, atau jika Anda tidak bisa menggerakkan tangan atau kaki.

Hemofilia A:

Ini adalah kelainan pendarahan keturunan, dimana penderitanya kekurangan protein bernama faktor pembeku, sehingga darah tidak membeku dengan benar.

Kekurangan faktor pembeku menyebabkan seseorang mudah berdarah dan pendarahannya tidak mudah berhenti.

Gejala-gejala hemofilia A yang dapat muncul yaitu pendarahan tiba-tiba, gampang memar, mimisan, gusi berdarah, pendarahan berkepanjangan setelah operasi atau cedera, pendarahan di sendi-sendi, pendarahan organ dalam, atau pendarahan di otak.

Hemofilia B:

Ini adalah kelainan genetik yang langka, dimana tubuh hanya sedikit atau tidak sama sekali memproduksi faktor IX, sehingga darah tidak membeku dengan benar. Biasanya kelainan ini didiagnosis sejak masih kecil.

Gejala-gejala hemofilia B yang dapat timbul yakni pendarahan berkepanjangan, luka memar besar tanpa sebab, gusi berdarah, atau mimisan berkepanjangan.

Bercak darah mungkin muncul di urin atau tinja, dan pendarahan organ dalam dapat terkumpul di persendian, sehingga menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan.

Kekurangan Faktor VII:

Masalah ini terjadi bila tubuh tidak memproduksi faktor VII yang cukup atau ada sesuatu yang mengganggu proses produksinya, seringnya akibat masalah kesehatan atau konsumsi obat tertentu.

Gejala kekurangan faktor VII biasanya terdiri dari pendarahan tak normal (setelah melahirkan, operasi, atau setelah cedera), gampang memar, mimisan, gusi berdarah, dan pendarahan menstruasi yang berat.

Pada sejumlah kasus yang lebih parah, gejala-gejalanya bisa juga mencakup kerusakan pada bantalan kartilago di persendian akibat pendarahan serta pendarahan di usus, lambung, otot, atau kepala.

Kekurangan Faktor X:

Kekurangan faktor X, juga disebut kekurangan faktor Stuart-Power, adalah kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup protein bernama faktor X di dalam darah.

Kelainan ini dapat diturunkan dalam keluarga, tetapi juga bisa disebabkan oleh pengobatan medis atau penyakit lainnya.

Kekurangan faktor X menyebabkan gangguan pada mekanisme normal tubuh untuk membekukan darah. Gejala-gejala kekurangan faktor X mirip dengan gejala-gejala yang diakibatkan oleh kekurangan faktor VII.

Kekurangan Faktor II:

Kelainan ini disebabkan oleh kekurangan faktor II, yang juga disebut protrombin. Protrombin adalah bagian penting dari mekanisme pembekuan darah.

Kelainan yang sangat langka ini menyebabkan pendarahan berlebihan dan berkepanjangan setelah cedera atau operasi.

Kelainan ini dapat diturunkan dalam keluarga, atau bisa juga disebabkan oleh penyakit, pengobatan, atau respon autoimun.

Gejala-gejala kekurangan faktor II yaitu pendarahan tali pusat saat lahir, memar tanpa sebab, mimisan berkepanjangan, gusi berdarah, pendarahan menstruasi yang berat, serta pendarahan organ-organ dalam, otot, tengkorak, atau otak.

Vena Varikosa:

Vena varikosa terjadi bila pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik, sehingga menjadi membesar, melebar, dan dipenuhi darah.

Gejala utama vena varikosa yaitu pembuluh vena yang sangat terlihat dan bentuknya aneh. Selain itu juga dapat timbul rasa sakit, bengkak, berat, dan nyeri di sekitar pembuluh darah vena.

Pada kasus yang lebih parah, pembuluh vena dapat mengalami pendarahan dan menjadi luka. Vena varikosa paling sering terjadi di kaki.

Trombosis Vena Dalam:

Trombosis vena dalam adalah masalah serius yang terjadi bila bekuan darah terbentuk di pembuluh vena yang ada di bagian tubuh dalam.

Gejala-gejala trombosis vena dalam misalnya adalah bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau tungkai kaki (biasanya hanya di satu sisi), kram di betis, serta rasa sakit yang parah di kaki dan pergelangan kaki.

Gejala-gejala lain yang juga bisa muncul yaitu rasa hangat di sekitar kulit, dan perubahan warna kulit menjadi pucat atau kemerahan atau kebiruan.

Bagaimana Cara Mengobati Luka Memar?

Memar adalah akibat cedera atau luka di kulit yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di situ. Meski dapat sembuh sendiri, namun ada beberapa cara mengobati luka memar untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhannya.

Kompres Es:

Segera kompres area yang cedera dengan es untuk mengurangi aliran darah di area itu. Cara ini bisa mencegah luka memar sekaligus juga bisa menjadi cara mengobati luka memar.

Untuk memakai kompres es, Anda bisa menggunakan es batu atau sayuran beku, lalu bungkus dengan kain atau handuk. Kompres cedera selama 10 menit. Lalu tunggu 20 menit dulu baru kompres lagi.

Kompres Hangat:

Kompres hangat dapat membantu melancarkan sirkulasi dan meningkatkan aliran darah. Ini akan membantu menghilangkan darah yang terperangkap di area yang memar. Kompres hangat juga bisa membantu meredakan ketegangan di otot dan meringankan rasa sakit. Anda bisa menggunakan sebotol air panas untuk kompres panas. Cara lainnya ialah dengan berendam di bak berisi air hangat.

Kompresi atau Tekanan:

Bungkus luka memar dengan perban elastis. Ini akan menekan jaringan yang mengalami memar dan membantu mencegah kebocoran pembuluh darah. Kompresi dapat mengurangi memar dan membantu meringankan rasa sakit serta bengkak.

Ilustrasi Cara Mengobati Luka Memar
Ilustrasi Cara Mengobati Luka Memar (Credit Photo: kdshutterman – Shutterstock)

Elevasi atau Diangkat:

Angkatlah bagian tubuh yang mengalami memar sehingga posisinya di atas jantung. Ini akan membantu meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan cairan dari area yang memar. Elevasi juga mengurangi tekanan dan kompresi. Cara mengobati memar ini memungkinan Anda untuk istirahat dan rileks, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Krim Vitamin K:

Vitamin K adalah nutrisi penting yang membantu proses pembekuan darah. Pada sebuah penelitian, krim vitamin K telah diteliti kemampuannya dalam mengurangi memar akibat perawatan laser. Untuk menggunakan salep atau krim vitamin K, oleskanlah krim atau salep ini ke luka memar setidaknya dua kali sehari.

Aloe Vera (Lidah Buaya):

Aloe vera telah diteliti kemampuannya dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan. Anda bisa mengoleskan gel aloe vera langsung ke luka memar. Tetapi pastikan gel yang Anda gunakan murni terbuat dari aloe vera. Bacalah label kemasannya untuk melihat kandungan-kandungan di dalamnya.

Vitamin C:

Vitamin C memiliki kemampuan anti-peradangan yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penyembuhan memar. Anda bisa menggunakan gel, krim, atau serum yang mengandung vitamin C. Gel, krim, atau serum itu bisa langsung dioleskan ke memar. Selain itu, cara mengobati luka memar menggunakan vitamin C juga bisa dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran mengandung vitamin C.

Nanas:

Nanas mengandung enzim bernama bromelain. Bromelain dapat membantu meringankan luka memar dan mengurangi peradangan. Untuk cara mengobati memar, Anda bisa makan buah nanas atau mengonsumsi suplemen bromelain.

Kesimpulan tentang Luka Memar

Memar biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa minggu. Istirahatkanlah badan Anda agar proses penyembuhannya lebih maksimal. Lakukanlah beberapa cara mengobati luka memar seperti di atas untuk mempercepat penyembuhannya. Pantaulah bagaimana perkembangan dari memar itu.

Tetapi apabila memar disebabkan oleh cedera parah atau patah tulang, ada baiknya Anda segera pergi ke dokter. Selain itu, ciri-ciri luka memar lain yang perlu mendapat perawatan dokter yaitu jika tidak sembuh setelah 4 minggu, memar tanpa sebab, dan jika disertai gejala urin atau tinja berdarah. Itu bisa menjadi tanda-tanda adanya cedera atau masalah kesehatan yang serius.

Demikianlah ulasan mengenai luka memar. Semoga dengan mengetahui info-info ini Anda jadi tahu bagaimana cara mengobati luka memar sehingga bisa cepat sembuh. Nantikan juga informasi menarik lainnya seputar info kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Healthline. What’s Causing These Black and Blue Marks?. https://www.healthline.com/health/bruise

Healthline. 10 Ways to Get Rid of Bruises. https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-bruises

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}