Kencing Berdarah: Apa Penyebabnya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 5, 2015


Kencing berdarah tentu merupakan sebuah kondisi yang menakutkan. Walaupun terkadang pada kondisi tersebut, Anda tak merasa sakit, tetapi pasti ada yang tidak beres. Kondisi kesehatan ini dicirikan dengan adanya darah pada urin yang dikeluarkan sehingga warnanya berubah menjadi kemerahan. Jika kondisi ini baru pertama kali dialami, tentu akan membuat orang tersebut sangat panik dan apalagi jika sama sekali tidak tahu apa yang harus diperbuat. Sebenarnya, mengapa kencing berdarah dapat terjadi?

Hematuria

Hematuria adalah nama lain dari kencing berdarah. Hematuria bisa menandakan terdapat penyakit serius yang sedang menyerang, tetapi bisa juga diakibatkan oleh kecelakaan ringan, seperti olah fisik terlalu keras dan efek samping pemakaian obat-obatan khusus, contohnya saja penggunaan obat aspirin. Terdapat 2 macam hematuria, yakni microscopic hematuria dan gross hematuria.

Untuk gross hematuria, Anda bisa melihat darah yang langsung tercampur di dalam air seni, tetapi untuk microscopic hematuria, seperti namanya “Microscopic”, Anda hanya bisa melihat darah sesudah air seni diperiksa dengan memakai alat mikroskop ataupun dipstik.

Hematuria bisa diidentifikasi melalui air seni yang memiliki warna layaknya minuman cola, atau air seni yang memiliki warna merah. Air seni yang terjadi pendarahan umumnya tak akan terasa sakit, tetapi apabila ada gumpalan darah yang mengakibatkan kencing berdarah, maka hal tersebut akan menyebabkan rasa sakit.

Kesalahpahaman Kondisi Kencing Berdarah

Terkadang warna urin yang berbeda belum tentu disebabkan karena kondisi kencing berdarah. Ada kondisi di mana warna urin juga berubah seperti warna hematuria, namun sesungguhnya bukan. Itu karena faktor penyebab konsumsi obat yang berfungsi sebagai pencuci perut, selain itu juga karena faktor penyebab konsumsi makanan, contohnya buah beri dan kelembak, karena kedua jenis makanan tersebut juga bisa mengakibatkan perubahan pada warna urin, sehingga nampak seperti terkena kencing berdarah.

Untuk contoh obat-obatan yang dapat membuat warna urin berubah itu misalnya obat laksatif sanna dan antibiotik nitrofurantoin. Kedua tipe obat-obatan tersebut dapat membuat urin berubah warna menjadi terlihat kemerahan. Sementara itu, jika Anda seorang wanita jangan salah mengartikan urin memerah akibat bercampur menstruasi dengan kencing berdarah.

Informasi: Jika Anda mengalami perubahan warna urin karena obat-obatan atau karena konsumsi kedua jenis makanan di atas, maka ketika dites, tak akan ditemukan darah pada urin, dengan kata lain bukan kencing berdarah.

Gejala Kencing Berdarah

Tentunya kondisi kesehatan yang satu ini juga memiliki gejala, sama seperti penyakit yang lainnya. Dan gejala yang terjadi pada kencing berdarah cukup mudah diketahui. Salah satu gejala paling jelas dan kasat mata tentu saja adalah perubahan warna urin, perubahan warna tersebut dapat berupa kemerahan, merah muda, ataupun kecoklatan. Di mana perubahan warna urin tersebut karena tercampur dengan sel darah merah dalam tubuh. Selain gejala tersebut, Anda juga dapat menemukan gejala yang lainnya, yaitu:

  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Rasa perih ketika buang air kecil
  • Punggung bagian bawah terasa sakit
  • Kesulitan untuk buang air kecil
  • Sakit di perut sebelah bawah

Itulah beberapa gejala yang akan Anda alami jika Anda mengalami kencing berdarah.

4 Penyebab Kencing Berdarah

Infeksi saluran kemih

Kencing berdarah dapat disebabkan juga karena infeksi saluran kemih. Saat bakteri masuk dalam tubuh dari uretra, kemudian bakteri tersebut berkembang biak dalam kandung kemih, maka gejala kencing berdarah pun akan Anda alami. Jika ini yang terjadi, maka gejala yang akan Anda alami mulai dari rasa sakit, keinginan buang air kecil terus-terusan, dan juga rasa seperti terbakar ketika proses buang air kecil, dan juga aroma urin berubah menjadi lebih tajam dibandingkan biasanya. Itulah beberapa gejala dari kencing berdarah karena infeksi saluran kemih.

Batu ginjal

Kencing berdarah juga dapat disebabkan karena batu ginjal. Apabila batu ginjal berukuran cukup kecil, keadaan tersebut tak akan menyebabkan rasa sakit. Namun akan berbeda ceritanya, jika batu ginjal ukurannya cukup besar, rasa sakit dari kencing berdarah yang Anda alami akan cukup untuk membuat Anda merasa tersiksa.

Infeksi ginjal

Penyebab umum ketiga kencing berdarah adalah infeksi ginjal. Gejala dari infeksi ginjal ini yaitu rasa sakit pada punggung sebelah bawah dan gangguan demam.

Kanker prostat

Masih di penyebab kencing berdarah, yang berikutnya adalah penyakit kanker prostat. Kondisi yang satu ini dapat disembuhkan dengan baik, apabila diketahui serta mendapatkan penanganan tepat sebelum terlambat. Biasanya kanker prostat menyerang orang dengan usia lebih dari 50 tahun. Sementara itu, perkembangan dari kanker prostat tak terlalu cepat, terjadi dengan perlahan.

Jika Anda ingin memastikan apakah perubahan warna di urin itu disebabkan kencing berdarah atau bukan, maka tes urin oleh dokter diperlukan. Dengan menjalankan tes urin, maka informasi yang lebih tepat akan diperoleh. Anda juga mungkin perlu untuk menjalankan tes darah, dengan tujuan pemeriksaan fungsi organ ginjal. Tes lainnya yang terkadang juga perlu untuk dilakukan terkait pemeriksaan kencing berdarah adalah tes ultrasound ginjal, tes pencitraan CT scan, beserta pyelografi intravena. Tes-tes tersebut dilakukan dengan tujuan mengenali jika di dalam sistem saluran kemih Anda itu terdapat batu ginjal atau tidak, juga memeriksa jika ada kelainan yang lainnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}