Kenapa Anda Mengalami Bau Mulut saat Berpuasa?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 9, 2016


Tahun ini sudah memasuki bulan Ramadhan dimana umat muslim dituntut untuk menjalankan ibadah puasa. Puasa memang bisa memberi manfaat kesehatan, tetapi juga tak bisa lepas dari situasi buruk yang melekat dari aktivitas puasa, salah satunya adalah bau mulut.

Kenapa seseorang yang sedang puasa cenderung bau mulut? Apa saja sebenarnya penyebab bau mulut? Bagaimana beberapa faktor penyebab ini bisa bekerja menyebabkan bau mulut? Kadang beberapa pertanyaan ini timbul dalam benar banyak orang.

Bagi kebanyakan orang masalah bau mulut akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan halitosis ini jelas bisa mempengaruhi kehidupan sosial Anda.

Apa Sebenarnya Penyebab Bau Mulut?

Menurut sumber everydayhealth.com dikatakan bahwa penyebab umum dari keluhan bau mulut adalah infeksi dan paparan bakteri yang terjadi pada area mulut. Bahkan dalam data WebMD setidaknya 80% penyebab bau mulut adalah keluhan pada oral mulut seperti karang gigi, keluhan gusi, sariawan dan coated tongue yakni kondisi dimana lidah memiliki lapisan putih atau kekuningan pada lidah akibat endapan karang, asam atau inflamasi.

Pada dasarnya mulut menyimpan ribuan bakteri di sela gigi dan lidah dan gusi. Bakteri ini secara alami membantu fungsi mulut dan memproses makanan yang masuk. Hanya saja ketika terjadi iritasi atau inflamasi pada gigi, gusi atau lidah, maka bakteri justru bekerja menginfeksi dan merusak jaringan dalam mulut. Saat inilah biasanya seseorang kemudian mengalami masalah bau mulut.

Selain keluhan pada area mulut, sejumlah keluhan lain juga bisa menjadi penyebab bau mulut seperti keluhan pada paru-paru akan mendorong gas beraroma keluar pada pernafasan termasuk ke area mulut. Keluhan pada sistem pencernaan menghantarkan aroma asam dan gas dari lambung naik ke area mulut dan menyebabkan bau mulut. Mereka dengan keluhan sinusitas, intoleransi laktosa atau keluhan pada usus juga bisa memicu bau mulut.

Dalam beberapa kasus keluhan hati, ginjal, diabetes dan jantung juga ditemukan adanya kecenderungan terhadap munculnya keluhan bau mulut. Pada hati dan ginjal bau mulut berasal dari tingginya kadar toksin dalam tubuh karena disfungsi hati dan ginjal dalam menetralkan toksin. Inflamasi dan peradangan pada ginjal dan hati juga menyisakan gas yang bisa naik ke mulut dan membawa aroma tidak sedap.

Diabetes dan jantung juga mendorong tubuh memproduksi sejenis senyawa kimia khusus yang beraroma khas. Ini membuat terjadinya produksi ketonin yang secara umum sebenarnya mempengaruhi aroma tubuh, namun juga bisa naik ke area mulut dan mempengaruhi aroma mulut.

Selain masalah kesehatan, ternyata beberapa jenis makanan dan minuman juga bisa menjadi penyebab bau mulut. Anda sebaiknya mengurangi asupan makanan penyebab bau mulut seperti bawang putih dan bawang merah termasuk bawang bombay mentah, alkohol, durian, beragam jenis makanan beraroma tajam seperti pete dan jengkol serta kopi, rokok dan teh.

Khusus untuk kopi, rokok dan teh, ternyata kedua jenis minuman ini memiliki kecenderungan untuk menyisakan plak pada mulut, seperti pada gigi, gusi dan lidah. Plak ini berupa rona kecoklatan yang membungkus gigi , gusi atau lidah. Plak ini menyisakan aroma khas pada mulut yang bila terpapar bakteri akan menimbulkan bau mulut yang sulit diatasi.

Sejumlah sayuran dengan kadar sulfur tinggi seperti brokoli, asparagus, daun sawi hijau dan jenis sayuran hijau pekat lain juga bisa memicu terjadinya bau mulut. Pada dasarnya bakteri dalam mulut memproduksi sejenis senyawa kimia serupa sulfur. Ditambah dengan sulfur yang tertinggal pada mulut dari sisa makanan yang diasup, maka akan menimbulkan interaksi dengan senyawa alami bakteri dan menjadi penyebab bau mulut.

Makanan dengan kadar lemak tinggi sebut saja lemak daging, susu, keju, cream cheese bahkan cake dengan kadar susu atau keju tinggi juga bisa memicu bau mulut. Lemak mudah melekat dan tertinggal dalam mulut dan memicu adanya interaksi lemak dengan senyawa kimia yang dilepas oleh bakteri. Juga memicu terjadinya pembusukan lemak oleh bakteri dan menyisakan bau asam yang menyengat pada mulut.

Kenapa Puasa Menjadi Penyebab Bau Mulut?

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dalam mulut tersimpan banyak bakteri. Bakteri ini secara alami menghasilkan senyawa kimia khusus dengan kandungan sulfur yang memberi efek aroma tidak sedap pada mulut.

Masalah muncul ketika puasa, karena senyawa kimia penyebab aroma tadi terus mengendap dalam mulut. Karena tidak ada minuman atau makanan yang membuat senyawa sulfur ini tertelan ke dalam pencernaan. Juga produksi air liur yang menurun sehingga proses netralisasi senyawa sulfur ini tidak terjadi maksimal. Inilah yang kemudian menyebabkan mereka yang berpuasa menjadi lebih mudah mengalami bau mulut.

Mencegah Bau Mulut Muncul Selama Puasa

Karena faktor penyebab bau mulut adalah terjadinya interaksi antara bakteri dan sisa makanan dalam mulut yang menyebabkan terjadinya pelepasan senyawa sulfur dalam mulut, maka sangat penting bagi Anda memastikan untuk menyikat gigi tepat selepas sahur. Ini membantu menyingkirkan sisa makanan sehingga mengurangi terjadinya interaksi sisa makanan dan bakteri.

Selain itu berkumur sebanyak 5 kali sehari sebelum dan sesudah puasa bisa membantu meringankan aroma mulut. Pada saat berkumur, senyawa sulfur turut terbuang bersama dengan air dan ini membantu meringankan aroma dalam mulut. Sekaligus membantu menyingkirkan plak, sisa makanan dan beberapa kelebihan bakteri yang menjadi penyebab bau mulut.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}