Kenapa Anda Lebih Sering Digigit Nyamuk?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 2, 2016


Mungkin Anda pernah bertanya-tanya kenapa pada saat Anda dan keluarga atau rekan-rekan Anda berkumpul bersama, hanya Anda yang demikian kerap digigit nyamuk, dan justru beberapa orang bisa demikian dijauhi oleh nyamuk, bahkan hampir tidak pernah digigit nyamuk?

Apakah benar ada alasan kenapa seseorang lebih disukai nyamuk dari yang lain?

Ternyata memang benar, sejumlah fakta terungkap dan membuktikan bahwa nyamuk lebih cenderung menyukai beberapa orang dibandingkan orang yang lain, dengan sejumlah alasan sebagai berikut ini.

  • Golongan darah O

    Alasan kenapa nyamuk mengonsumsi darah adalah karena mereka membutuhkan serum protein yang terkandung di dalam darah. Dan jenis protein yang menurut mereka paling terbaik, setidaknya berdasar indera mereka adalah protein yang terdapat dalam golongan darah O.

    Jenis protein ini juga terdapat dalam jenis golongan darah lain, namun kadarnya tidak sebanyak pada golongan darah O, malah menjadi sangat sedikit kadarnya pada golongan darah A. Ini pula sebabnya ditemukan adanya fakta bahwa nyamuk bisa menggigit 2 kali lebih banyak pada seseorang dengan golongan darah O dibandingkan mereka dengan golongan darah O.

    Nyamuk mengindentifikasi keberadaan protein dalam darah ini melalui sinyal kimiawi yang dilepas tubuh. Sinyal kimia ini tercium dari aroma tubuh yang kemudian diidentifikasi oleh nyamuk. Setidaknya 85% manusia memiliki kencenderungan melepas senyawa kimia tertentu terkait dengan protein dalam golongan darah mereka.

  • Pelepasan kimiawi

    Selain pelepasan senyawa kimia terkait dengan jenis protein, ternyata pelepasan senyawa kimia lain yang berkaitan dengan keringat, rasa lelah dan efek stress juga bisa memicu nyamuk lebih menyukai Anda.

    Pada saat Anda lelah dan selesai berakitivitas seharian, tubuh akan mengeluarkan senyawa kimia residu proses metabolisme dan pembentukan energi, sebut saja asam laktat, amoniak dan jenis senyawa residu lain. Dan inilah yang kemudian menjadikan mereka yang lelah cenderung beraroma tubuhnya.

    Aroma tubuh inilah yang kemudian menarik minat nyamuk. Semakin tebal lapisan amoniak dan asam laktat pada kulit, semakin tertarik nyamuk untuk menyerang. Dan karenanya, mandi setelah lelah beraktivitas juga menjadi cara sangat jitu mencegah tubuh mendapat serangan nyamuk. Karena berkebalikan dari itu, nyamuk justru enggan mendekati kulit yang bersih dengan aroma sintetis dan wewangian mencolok termasuk aroma sabun.

  • Karbondioksida

    Cara lain yang menjadi teknik nyamuk untuk menemukan target sasarannya adalah karbondioksida. Semakin banyak Anda melepas karbondioksida, semakin kuat selera nyamuk terhadap Anda.

    Menariknya, nyamuk ini bahkan bisa mencium keberadaan pelepasan karbondioksida ini dalam jarak sangat jauh, sekitar 164 kaki atau sekitar 50 meter. Itu sebabnya mereka berbadan lebih besar dan gemuk juga cenderung lebih menarik dan disukai nyamuk.

  • Wanita hamil

    Ada beberapa alasan kenapa wanita hamil cenderung lebih disukai nyamuk dibandingkan yang lain. Salah satu alasannya karena kadar karbondioksida yang dilepas oleh wanita hamil memang setidaknya 2 -3 kali lebih banyak. Dalam tubuhnya terdapat janin yang juga bernafas dan menghasilkan karbondioksida yang mekanismenya juga dilepas melalui pernafasan.

    Selain itu, wanita hamil cenderung mengalami peningkatan metabolisme, sehingga mereka lebih mudah berkeringat serta memproduksi residu metabolisme seperti asam laktat dan amoniak dalam jumlah lebih besar. Ditambah dengan sejumlah kondisi hormonal yang menyebabkan mereka menghasilkan senyawa-senyawa lainpada keringat mereka sehingga semakin mudah menarik nyamuk untuk mendekat.

  • Bakteri

    Mereka dengan bakteri yang hidup dalam kulit mereka memiliki kecenderungan untuk disukai nyamuk. Bakteri menghasilkan sejumlah senyawa kimia yang menghasilkan aroma tertentu pada tubuh. Aroma inilah yang mendorong nyamuk untuk lebih tertarik untuk menyerang.

    Sebuah riset tahun 2011 yang sempat diulas dalam National geografi Indonesia mengatakan bahwa pada beberapa kasus pertumbuhan bakteri tertentu pada kulit, terbukti memicu ketertarikan nyamuk sedang jenis bakteri lain justru menyebabkan nyamuk menjauh.

  • Suhu tubuh

    Anda yang tinggal di udara panas pasti menyadari bahwa jumlah nyamuk di daerahnya cenderung lebih banyak dibandingkan dengan daerah dengan suhu dingin. Pada dasarnya nyamuk enggan tinggal pada daerah bersuhu rendah. Dan karenanya juga lebih tertarik pada mereka yang memancarkan suhu tubuh lebih tinggi. Namun pada kondisi suhu sangat tinggi seperti demam, nyamuk justru enggan mendekat.

    Suhu meningkat akibat aktivitas fisik yang tinggi, kadar stress lebih mampu menarik nyamuk. Biasanya peningkatan hanya berkisar antara 0,2 derajat C sampai 0,7 derajat C. Kenaikan suhu ini tak membuat Anda mengalami demam namun memancarkan efek radian panas disekitar tubuh Anda. Mereka yang gemuk juga biasanya memiliki kecenderungan memiliki suhu tubuh lebih hangat sehingga juga lebih disukai nyamuk.

  • Warna gelap

    Pernahkah Anda penasaran kenapa nyamuk gemar mengerubungi rambut? Alasan utamanya karena rambut berwarna gelap sehingga menarik mata nyamuk. Dan benar bila dikatakan nyamuk gemar dengan warna gelap. Sehingga ruangan gelap cenderung disukai nyamuk, juga mereka yang mengenakan pakaian berwarna gelap, juga termasuk mereka dengan kulit berwarna gelap.

Secara genetik dan dalam kondisi tubuh tertentu, Anda memang seolah memiliki kecenderungan untuk lebih disukai nyamuk. Cara terbaik untuk mencegah nyamuk mendekati Anda adalah dengan menjaga kebersihan tubuh. Setidaknya dengan kulit yang sehat dan bersih, nyamuk akan berkurang minatnya untuk mendekati dan menggigit Anda.

Selain itu, Anda harus tahu bagaimana caranya untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk pembawa virus penyakit. Jika tidak, Anda akan sangat rentan terkena penyakit tertentu misalnya DBD, malaria, atau bahkan virus Zika yang sedang tenar-tenarnya. Untuk mengetahui cara mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti silakan lihat artikel: Pedoman Mencegah Penyebaran Virus DBD.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}