Myeloma: Peningkatan Abnormal Sel Plasma Darah


By Fery Irawan

Myeloma adalah salah satu jenis dari penyakit kanker darah. Istilah kanker satu ini memang cukup asing bagi telinga kalangan awam. Tetapi kanker darah ini termasuk salah satu kanker langka yang bisa mematikan. Mari kita lihat ulasan lengkap seputar kanker darah myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan).

Terlepas dari fakta bahwa penyakit kanker darah sendiri hingga kini masih menjadi salah satu kanker yang menakutkan dengan tingkat kematian yang tinggi. Sejauh mana sebenarnya tingkat risiko dari kanker darah ini? Kita juga akan mengungkap, apa sebenarnya penyakit kanker darah itu? Bagaimana fakta seputar penyakit ini? Dan apakah jenis kanker ini juga termasuk memiliki tingkat kematian yang tinggi?

Kanker Darah Myeloma

Myeloma adalah jenis penyakit kanker darah yang berkembang pada sel plasma darah. Pada umumnya kanker ini berawal dari serangan sumsum tulang belakang. Gangguan ini menyebabkan sumsum tulang belakang justru membentuk sel plasma yang sudah bersifat malignant atau menjadi kanker.

Myeloma adalah gangguan serius yang akan menyebabkan sistem daya tahan tubuh pasien menurun dengan drastis. Alih-alih membentuk sistem daya tahan tubuh yang sehat. Kerusakan sumsum tulang belakang ini juga akan merusak fungsi ginjal dan menimbulkan sejumlah keluhan lain.

Jenis penyakit kanker darah ini akan menyebabkan sel plasma darah akan terbentuk masif dan berlebihan. Sementara sel plasma darah lama tidak dapat menjadi tua dan mati. Ini membuat sumsum tulang belakang akan dipenuhi oleh sel plasma darah.

penyakit kanker darah
Sumber: selecciones

Kondisi ini akan menyebabkan sumsum tulang belakang tidak dapat memproduksi sel darah lain dengan normal sesuai kebutuhan tubuh. Sebagaimana fungsi sumsum tulang belakang seharusnya. Ini akan memicu masalah kekurangan darah.

Bukan hanya sel darah merah, tetapi juga sel drah putih hingga trombosit. Ini akan menyebabkan sejumlah gangguan fungsi tubuh yang serius, memungkinkan pasien mengalami koma, gangguan infeksi serius hingga perdarahan berat.

Selain itu, myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) merupakan salah satu kanker yang berpotensi menyerang ginjal. Ini karena sel plasma darah pada kasus kanker ini akan membawa sejenis protein yang disebut dengan monokronal protein yang akan merusak sel-sel ginjal.

Penyebab Myeloma

Secara empiris belum ditemukan dengan jelas apa sebenarnya yang menjadi penyebab myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan). Penyakit kanker darah ini memang dapat dikaitkan dengan masalah genetik, tetapi kasus kanker darah yang berkaitan dengan unsur genetik tidak mencapai 20% dari seluruh kasus.

Beberapa kondisi dapat meningkatkan resiko dari jenis penyakit kanker darah ini. Dalam kondisi tertentu dengan tingkat resiko tinggi seseorang akan disarankan untuk lebih kerap melakukan tes darah.

Dan beberapa kondisi yang memiliki tingkat resiko lebih tinggi untuk mengidap kanker darah adalah sebagai berikut.

  • Usia — Sebagian besar kasus dari kanker darah adalah mereka dengan usia di atas 60 tahun.
  • Gender — Pria memiliki resiko untuk mengidap kanker darah lebih tinggi dari wanita. Demikian menurut penjelasan yang diungkap pada American Cancer Society.
  • Ras — Mereka dengan ras afrika campuran cenderung memiliki resiko lebih tinggi mengidap penyakit kanker darah ini.
  • Genetik — Mereka yang memiliki riwayat keluarga mengidap kanker darah akan memiliki resiko lebih tinggi mengidap kanker ini pula.
  • Kegemukan — Mereka dengan masalah kegemukan atau obesitas ternyata juga memiliki resiko gangguan pada fungsi sumsum tulang yang rentan mengalami kanker darah.
  • Gangguan plasma darah — Seperti monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS), solitair plasmasitoma atau amiloidosis akan memiliki resiko mengidap kanker darah.

Beberapa pakar juga melihat adanya potensi pro kanker dari radiasi yang kemudian merusak sel punca pada jaringan sumsum tulang. Meski belum sepenuhny dikuatkan dengan bukti-bukti memadai, sejumlah pakar melihat mereka yang bekerja atau terindikasi terpapar radiasi besar cenderung lebih mudah mengidap kanker darah ini.

Namun beberapa pakar dapat melihat adanya kondisi yang kemudian menyebabkan DNA merubah sel plasma normal menjadi sel kanker. DNA sendiri merupakan unsur kimiawi tertentu yang menjadi penentu karakter dari sel normal.

Sekilas Tentang Sel Plasma Darah

Sel pasma darah sebenarnya cairan yang menjadi pengikat dari semua jenis sel darah dan mengantarnya ke seluruh tubuh. Fungsinya adalah membawa sel darah merah ke seluruh tubuh beserta dengan sejumlah komponen lain termasuk enzim, garam, protein tertentu, agem pembekuan darah dan immunoglobulin yang merupakan elemen antibodi dalam sistem imunitas.

Sel plasma darah juga menjadi bagian kinerja tubuh dalam mengangkat kotoran dan residu metabolisme tubuh yang tersisa di seluruh bagian tubuh. Kemudian membawanya menuju liver dan ginjal untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Sel ini dikembangkan dari sumsum tulang belakang untuk mengalir ke seluruh tubuh dan kembali lagi pada sumsum tulang belakang untuk didaur ulang.

Bagian penting dari sel plasma darah adalah immunoglobulin yang bekerja sebagai antibodi. Immunoglobulin adalah pengembangan oleh sumsum tulang belakang terhadap sel B limfosit. Immunoglobulin akan menyerang sel-sel abnormal termasuk sel kanker dan mikroba dengan melalui komponen protein yang tersimpan di dalamnya.

Sekilas Tentang Sumsum Tulang Belakang

Kanker darah adalah keluhan kanker yang menyerang sumsum tulang belakang, terutama bagian sumsum yang terkonsentrasi memproduksi sel plasma darah. Tetapi, sebenarnya akibat dari multiple myeloma, sumsum tulang belakang juga akan mengalami gangguan produksi sel darah lainnya.

Sumsum tulang belakang adalah bagian lembut dan sedikit lekat yang mengisi bagian tengah dari rongga tulang. di dalam sumsum tulang ini tersimpan sel punca dan sel-sel lemak yang bekerja menjadi induk dari sejumlah jenis sel tubuh, termasuk sel darah.

Di sinilah tubuh membentuk sejumlah sel darah, termasuk sel darah merah, sel trombosit, sel darah putih dan sel plasma darah. Di sini tubuh akan mendaur ulang setiap sel darah yang usang untuk membentuk kembali sel darah yang baru.

Sel kanker pada sumsum tulang muncul ketika bagian gen dari DNA bekerja dengan cara yang tidak tepat atau bermutasi. Ini menyebabkan gen pertumbuhan meningkat drastis dan gen yang bekerja menghentikan sel abnormal justru berkurang intensitasnya.

Beberapa pakar melihat pula adanya peningkatan jenis hormon interleukin 6 yang bekerja sebagai stimulan pertumbuhan sel plasma berada pada kadar berlebihan dan mendorong pertumbuhan sel plasma dengan masif.

Indikasi Myeloma

Tetapi sebenarnya kanker darah memiliki sejumlah gejala khusus. Dan beberapa gejala myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) adalah sebagai berikut:

Gangguan Ginjal

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, gangguan ginjal kerap kali menjadi ancaman lazim pada kanker darah. Ini karena myeloma adalah jenis kanker yang menyebabkan peningkatan kadar protein tertentu dalam tubuh.

Peningkatan kadar protein tertentu termasuk kanker darah dan monokronal protein akan memicu gangguan pada fungsi ginjal. Ini menyebabkan ginjal kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan garam, cairan dan residu tubuh. Pasien dapat menjadi terlalu sering BAK atau malah menjadi sulit untuk BAK.

Tingginya kadar toksin dan kotoran dalam tubuh akan menyebabkan overtoksin yang ditandai dengan gejala gatal-gatal, tubuh yang lemah, rasa pegal-pegal, mual, pembengkakan pada kaki juga keluhan pernafasan yang pendek.

Gangguan Pencernaan

Beberapa gejala lain yang kadang muncul pada pasien kanker darah myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) adalah sebagai berikut:

  • Gangguan kencing
  • Lidah yang membengkak
  • Liver yang membengkak
  • Edema pada kaki dan tangan
  • Kulit yang mudah iritasi dan lebam
  • Kaku dan nyeri pada telapak tangan (Carpal Tunnel Syndrome)
  • Kerap pusing dan tubuh melemah

Sejumlah pasien kanker darah juga akan mengeluhkan munculnya masalah pencernaan. Biasanya keluhan berkisar pada masalah mual, kerap muntah, kehilangan selera makan hingga keluhan konstipasi.

Gangguan Saraf

Ketika tulang melemah, sejumlah potensi tekanan pada jaringan saraf akan mudah terbentuk. Tekanan ini disebut dengan spinal cord compression yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.

Gejala terkait fungsi saraf pada kanker darah adalah sejumlah keluhan yang kerap kali dianggap remeh, seperti rasa kebas hingga kesemutan yang muncul pada tangan atau kaki. Tetapi ketika efek kesemutan ini juga disertai dengan melemahnya saraf atau rasa linu yang tajam sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan.

Selain itu, kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) dapat menyebabkan munculnya sejumlah jenis protein asing di dalam tubuh. Pelepasan sejumlah jenis protein asing ini dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, termasuk pada fungsi saraf.

Gangguan Tulang

Myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) juga dapat menyerang tulang belakang. Karenanya pasien akan mengeluhkan sejumlah gejala termasuk di antaranya rasa sakit dan linu pada tulang. Keluhan nyeri akan lebih kerap muncul pada area sekitar punggung, bahu belakang, hingga leher dan panggul belakang. Sedang efek dari melemahnya tulang biasanya dapat dikaitkan dengan osteoporosis dan plasmasitoma.

Pasien akan lebih mudah mengalami cedera tulang seperti patah dan retak tulang. Ini karena pasien mengalami penurunan kepadatan tulang dan melemahnya struktur tulang. Pasien akan lebih mudah mengalami pengeroposan tulang yang menyebabkannya sulit berjalan dan bergerak normal.

Kadar kalsium pada tulang memang cenderung turun ketika seseorang mengidap kanker darah. Ditambah dengan gangguan struktur pada rongga tulang yang juga turut menyebabkan tulang lebih lemah.

Hiperkalsemia

Ini adalah kondisi ketika level kalsium dalam darah sangat tinggi melebihi batas normal. Normalnya seharusnya kadar kalsium dalam darah berada pada kisaran dibawah 10, 2 mgDl. Tetapi bila kadarnya melebihi 10.5 mgDl maka Anda sudah berada pada situasi yang perlu segera ditindak lanjuti.

Kelebihan kalsium dalam darah dapat menyebabkan sejumlah keluhan seperti rasa haus yang sulit hilang, BAK berlebihan, kehilangan selera makan, konstipasi, gangguan ginjal, serta gangguan kesadaran. Pada level tertentu pasien dapat menjadi koma akibat kondisi ini.

Pasien kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) akan rentan mengalami hiperkalsemia karena pelepasan berlebihan kalsium untuk membantu memperbaiki keseimbangan elektrolit tubuh yang akan turut terganggu karena kelebihan kadar plasma darah.

Hiperkoagulasi

Akibat dari tingginya kadar myeloma dalam darah akan menyebabkan darah menjadi lebih kental. Akibatnya laju darah akan melambat dan tekanan darah turun drastis. Beberapa pasien akan mengalami efek kunang-kunang, pening dan kehilangan kesadaran. Tidak jarang ini juga memunculkan gejala stroke ringan.

Biasanya pasien akan menjalankan sejenis prosedur bernama plasmapheresis yang bekerja menurunkan level myeloma dalam darah. Prosedur lain adalah dengan menjalankan terapi untuk meningkatkan kadar fluida dalam darah atau mencairkan darah.

Infeksi

Gangguan pada plasma darah akan menyebabkan fungsi immunoglobulin akan turut terganggu komponen kimia dan protein yang seharusnya ada untuk membentuk fungsi antibodi akan terganti dengan komponen kimia dan protein yang justru bersifat agresif dan merusak.

Kondisi ini akan menyebabkan pasien lebih rentan untuk mengalami infeksi. Bahkan lebih buruk lagi pasien menjadi lebih mudah terserang infeksi serius yang beresiko kematian.

Kurang Darah

Sebagaimana dijelaskan bahwa sumsum tulang belakang memiliki sejumlah fungsi penting dalam pebentukan sel darah. Kasus myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) dapat menimbulkan masalah dalam produksi sel darah, baik itu sel darah merah maupun sel darah putih.

Itu menyebabkan pasien akan mudah mengalami keluhan anemia, masalah kekurangan sel darah merah. Biasanya keluhan akan berkembang relatif serius dan sulit diatasi dengan sekedar terapi penambah darah biasa.

Selain anemia, pasien juga rentan mengalami leukopenia, yakni kondisi kekurangan sel darah putih leukosit. Sebagaimana sel darah putih adalah komponen penting dari sistem daya tahan tubuh, kekurangan leukosit akan menyebabkan pasien rentan mengalami infeksi serius, termasuk pula infeksi yang mematikan seperti pneumonia dan meningitis.

Trombositopenia adalah keluhan kekurangan sel darah palet atau sel trombosit. Mengingat fungsi utama dari trombosit adalah pembekuan darah, maka kekurangan trombosit akan menyebabkan pasien mudah mengalami perdarahan dan sulit menutup luka.

Sulit sebenarnya mengenali apa saja gejala awal dari kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan). Gejala dari penyakit kanker darah ini termasuk samar dan sulit dikenali. Itu sebabnya kebanyakan kasus kanker darah termasuk myeloma ini terdiagnosa terlambat. Karena sulitnya pasien menyadari adanya gejala dari myeloma.

Pemeriksaan Myeloma

Menurut sumber American Cancer Society, penyakit kanker myeloma adalah jenis kanker yang relatif sulit untuk dapat didiagnosa awal. Kebanyakan kasus penyakit kanker darah jenis ini tidak menampakan gejala yang kentara sampai akhirnya mencapai stadium yang serius.

Pada umumnya, mereka dengan tingkat resiko relatif tinggi akan disarankan untuk melakukan uji darah secara berkala untuk membantunya mengenali penyakit kanker darah ini lebih awal.

Pengujian standar untuk mendiagnosa keberadaan kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) adalah dengan uji darah. Tes akan dilakukan dengan membaca kadar protein dalam darah, terutama keberadaan protein monokronal atau serum mikroimmunoglobulin tertentu dalam darah.

Tes darah juga akan membantu ahli onkologi Anda untuk melihat bagaimana kadar kalsium dalam darah, jumlah dari setiap jenis sel darah yang ada dalam tubuh dan melihat kadar protein lain seperti albumin dan asam urat.

Beberapa uji sumsum tulang juga mungkin dilakukan untuk melihat keberadaan sitogenetik atau kerusakan kromosom pada sel punca. Uji urin akan diperlukan pula untuk melihat sejauh mana kadar protein pada urin. Semakin tingginya kadar protein pada urin akan menunjukan bahwa kadar protein dalam darah juga meningkat dan dapat menjadi salah satu parameter kondisi pasien.

Stadium Myeloma

Sebagaimana kebanyakan kasus kanker lain, penyakit kanker darah myeloma juga memiliki tingkat stadium untuk menggambarkan sejauh mana kanker telah menyebar dalam tubuh. Untuk menentukan sejauh mana perkembangan kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan), sejumlah aspek menjadi pertimbangan. Faktor penentu stadium dari kanker myeloma ialah:

  • Kadar albumin dalam darah
  • Kadar mikroimmunoglobulin (protein monokronal) dalam darah
  • Kadar LDH dalam darah (Laktat Dehidro Genesis)
  • Sitogenetik dari sel plasma darah (gen pro kanker)

Stadium 1 kanker myeloma — Tanda utama dari stadium 1 dari kanker myeloma adalah kadar albumin dan serum mikroimmunoglobulin yang masih berada hanya tipis di atas normal, masih di bawah 3.5 mgDL untuk mikroimmunoglobulin dan 3.5 gDL untuk albumin. Sitogenetik belum tinggi dan kadar LDH juga masih normal. Pada kondisi ini tingkat kemungkinan hidup relatif masih tinggi.

Stadium 2 kanker myeloma — Pada stadium 2, kondisi albumin dan serum mikroimmunoglobulin masih berada pada level yang kurang lebih sama dengan stadium 1. Hanya saja pada kondisi ini, pasien akan menunjukan peningkatan pada kadar sitogenetik dan atau kadar LDH. Pada stadium 2, kemungkinan hidup hanya mencapai kisaran 83 bulan.

Stadium 3 kanker myeloma — Menginjak stadium 3, pasien akan memiliki level mikroimmunoglobulin sekitar 5.5 mgDl, bahkan mungkin lebih dari level itu. Pasien juga cenderung memiliki resiko tinggi dengan sitogenetik dengan kadar LDH yang juga tinggi. tingkat prognosis dari pasien dengan stadium 3 hanya sekitar 43 bulan.

Pengobatan Myeloma Secara Medis

Penyakit kanker darah termasuk jenis kanker yang relatif sulit untuk diatasi. Beberapa kasus dikatakan tidak mendapatkan terapi secara khusus selain terapi obat yang dikhususkan menurunkan level protein dan senyawa kimiawi tertentu. Tetapi pada umumnya terdapat beberapa jenis terapi yang secara standar diberikan bagi pasien myeloma. Beberapa terapi untuk pasien kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan) adalah sebagai berikut.

Infus Immunoglobulin

Sementara sel plasma meningkat drastis, pasien justru mengalami kadar immunoglobulin yang rendah. Untuk itu pasien perlu mendapatkan tambahan immunoglobulin untuk mempertahankan fungsi imun tubuh.

Kemoterapi

Kemoterapi masih menjadi terapi konvensional populer yang dipilih untuk merawat pasien kanker myeloma. Meski kadang dianggap bekerja dengan cara terlalu general, metode kimiawi ini memiliki efektifitas relatif tinggi untuk mengatasi sel kanker myeloma yang agresif.

Kortikosteroid

Jenis terapi kortikosteroid adalah terapi sintetis hormon steroid yang pada dasarnya memang bekerja sebagai anti inflamasi. Terapi ini akan diberikan ketika tingkat inflamasi pada tubuh meningkat signifikan.

Plasmapheresis

Ini merupakan tindakan khusus untuk menurunkan level protein dalam darah akibat peningkatan plasma darah dan komponen protein tertentu dari myeloma. Ini akan menjadi cara untuk mengatasi peningkatan kekentalan darah akibat tingginya kadar protein dalam darah.

Terapi Biologi

Terapi biologi bekerja dengan menstimulasi atau membentuk secara khusus sistem imun tubuh alami untuk memiliki sistem serangan khusus pada sel myeloma yang rusak dan berkembang menjadi kanker. Pil semacam thalidomide (Thalomid), lenalidomide (Revlimid) dan pomalidomide (Pomalyst) akan menjadi contoh dari jenis terapi ini.

Terapi Radiasi

Terapi radiasi akan dilakukan dengan menembakan radiasi secara khusus pada sumsum tulang untuk mencegah sumsum membentuk lebih banyak sel myeloma. Terapi ini juga dapat bekerja merusak sel-sel myeloma baru yang terbentuk dalam sumsum.

Transplantasi Sumsum

Transplantasi sumsum tulang sebenarnya dilakukan untuk memasukan sel punca dari donor sehat kepada pasien kanker myeloma. Beberapa kasus transplantasi sumsum dapat dilakukan dengan menarik sumsum sehat dari pasien, kemudian pasien mendapatkan kemoterapi untuk menghancurkan sisa sel punca yang sudah rusak untuk kemudian digantikan dengan sumsum sehat yang tadi sudah dikumpulkan.

Terapi Tertarget

Terapi ini dilakukan dengan memberikan terapi kimiawi tertentu yang secara khusus membaca karakter khas dari sel kanker pada plasma darah dan secara khusus menyerang sel-sel rusak ini. Beberapa jenis terapi tertarget seperti Bortezomib (Velcade), carfilzomib (Kyprolis) dan ixazomib (Ninlaro) bekerja dengan menyerang sel myeloma untuk tidak membentuk protein pertahanan tubuh dan melemahkan sel myeloma ini hingga mati dengan sendirinya. Biasanya terapi ini dipadukan dengan inhibitor protein monokronal.

Selain tindakan yang memang khusus menyerang sel kanker, pasien juga akan mendapatkan sejumlah terapi tambahan yang fungsinya membantu pasien mengatasi efek dari munculnya kanker myeloma. Namun, beberapa tindakan tersebut hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang merawat Anda.

Itulah sejumlah fakta mengenai penyakit kanker myeloma pada anak (bayi), orang tua (lansia), pria (laki-laki), serta wanita (perempuan). Penyakit kanker darah ini memang termasuk jenis yang mematikan tetapi juga termasuk jenis kanker yang langka. Meski myeloma adalah kanker yang sulit dideteksi, dengan mengenali tingkat resiko lebih baik, kita bisa melakukan pengetesan dengan rutin untuk diagnosa lebih awal.

Sumber

American Cancer Society. Multiple Myeloma. https://www.cancer.org/cancer/multiple-myeloma.html. Accessed: 2018-08-26. (Archived by WebCite®)

Mayo Clinic. Published : 15-12-2017. Multiple Myeloma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-myeloma/symptoms-causes/syc-20353378 . Accessed: 2018-08-26. (Archived by WebCite®)

Kimberly Holland. Healthline. Published : 28-02-2018. Signs and Symptoms of Multiple Myeloma. https://www.healthline.com/health/cancer/multiple-myeloma-signs-symptoms. Accessed: 2018-08-26. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}