• Home
  • Blog
  • Leukemia
  • Kanker Leukemia: Penyakit yang Bisa Menyerang Anak-Anak Maupun Dewasa

Kanker Leukemia: Penyakit yang Bisa Menyerang Anak-Anak Maupun Dewasa


By Cindy Wijaya

Kanker leukemia lebih sering disebut kanker darah. Di Indonesia kanker ini menduduki peringkat no. 9 sebagai kanker yang terbanyak jumlah penderitanya dengan jumlah kasus 14.979 selama tahun 2020 (Sumber: Globocan 2020). Apabila ditangani dengan baik, leukemia merupakan salah satu penyakit kanker yang cukup tinggi tingkat keberhasilan pengobatannya.

Apakah ada orang terdekat Anda yang didiagnosis mengidap kanker ini? Atau mungkin Anda sendiri yang terdiagnosis leukemia? Kemungkinan Anda datang ke artikel ini untuk memahami lebih jelas penyakit ini. Mari kita telusuri penyakit ini, termasuk asal-mula, penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Bagaimana Asal-Mula Kanker Leukemia?

Kanker leukemia adalah penyakit kanker pada jaringan tubuh pembentuk darah, yaitu sumsum tulang dan sistem limfatik (getah bening). Leukemia punya banyak jenis. Beberapa jenis leukemia lebih sering diderita oleh anak-anak, sedangkan yang lainnya oleh orang dewasa. Leukemia biasanya melibatkan sel darah putih, karena itu artikel ini akan berfokus membahas leukemia pada sel darah putih.

Darah punya tiga tipe sel: sel darah putih untuk melawan infeksi, sel darah merah (eritrosit) untuk membawa oksigen, dan trombosit untuk membantu pembekuan darah. Setiap hari, miliaran sel darah baru dibuat di sumsum tulang dan kebanyakan adalah sel darah merah.

Tetapi pada penderita leukemia, tubuh membuat lebih banyak sel darah putih daripada yang dibutuhkan. Ada dua jenis tipe sel darah putih yaitu sel limfoid dan mieloid. Sel limfoid terdiri dari limfosit, sedangkan sel mieloid terdiri dari neutrofil, monosit, eosinofil, basofil. Kanker leukemia dapat terjadi pada keduanya.

Sel-sel darah putih seharusnya tumbuh dan membelah secara teratur, sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Tetapi akibat leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih yang tidak normal (abnormal), yang tidak berfungsi dengan baik. Sel-sel abnormal itulah yang menjadi sel-sel leukemia karena tumbuh dan membelah tak terkontrol.

Sel-sel leukemia itu tidak dapat melawan infeksi sebagaimana sel darah putih normal. Dan karena tumbuh dan membelah tanpa terkendali, jumlahnya menjadi terlalu banyak dan mulai mengganggu fungsi organ-organ utama tubuh. Pada akhirnya, tubuh kekurangan sel-sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke bagian-bagian tubuh, kekurangan trombosit untuk membekukan darah, atau kekurangan sel darah putih normal untuk mengatasi infeksi.

Pengobatan untuk leukemia cukup rumit karena dapat melibatkan lebih dari satu jenis perawatan. Metode pengobatan itu haruslah disesuaikan berdasarkan jenis leukemia dan faktor-faktor lainnya. Karena itu setiap pasien perlu konsultasi dengan dokter ahli untuk mencari tahu metode pengobatan yang terbaik baginya. Setelah mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat, banyak pasien bisa hidup lebih panjang dan lebih baik.

Apa yang Menyebabkan Leukemia?

Sederhananya, kanker leukemia terjadi ketika sejumlah sel darah mengalami mutasi pada DNA mereka. DNA adalah instruksi di dalam setiap sel yang memandu tindakan dari sel tersebut. Kemungkinan ada perubahan-perubahan lain pada sel yang turut menyebabkan leukemia, tetapi hal itu masih belum jelas dimengerti.

Ketidaknormalan tertentu menyebabkan sel untuk bertumbuh dan membelah lebih cepat dan terus bertahan hidup meski sudah waktunya untuk mati. Seiring waktu, sel-sel abnormal itu dapat mendesak sel-sel darah normal di dalam sumsum tulang, dan akibatnya hanya ada sedikit sel darah merah, trombosit, dan sel darah putih yang normal. Jika itu sudah terjadi, maka penderitanya akan mengalami gejala-gejala tertentu.

Penyebab kenapa bisa ada mutasi pada DNA di sel darah masih belum diketahui. Meski sudah berupaya menyelidikinya para ahli masih belum bisa mengerti sepenuhnya. Mereka hanya menduga bahwa tampaknya penyakit ini berkembang akibat gabungan dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor-faktor yang dapat memicu perkembangan penyakit ini disebut sebagai faktor risiko.

5 Faktor Risiko Umum Kanker Leukemia

  • Pernah menjalani perawatan kanker: Orang yang pernah menjalani kemoterapi dan terapi radiasi untuk pengobatan jenis kanker lain memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap jenis leukemia tertentu.
  • Kelainan genetik: Ketidaknormalan genetik tampaknya berperan dalam perkembangan leukemia. Kelainan genetik tertentu, misalnya sindrom Down, dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker ini.
  • Paparan terhadap zat kimia tertentu: Paparan terhadap zat kimia seperti benzena, yang ada dalam benis dan digunakan oleh pabrik kimia, dikaitkan dengan meningkatnya risiko beberapa jenis leukemia.
  • Merokok: Meningkatkan risiko leukemia mielogenus akut atau acute myelogenous leukemia (AML).
  • Riwayat keluarga penderita leukemia: Risiko Anda meningkat apabila ada anggota keluarga yang terdiagnosis kanker leukemia.

Apa Saja Jenis-Jenis Kanker Leukemia?

Para ahli membagi jenis-jenis leukemia berdasarkan kecepatan perkembangannya dan tipe-tipe sel darah yang terlibat. Berdasarkan kecepatan dari perkembangannya, kanker leukemia dibagi menjadi dua jenis:

Kanker Leukemia Akut:

Pada leukemia akut, sel-sel darah yang abnormal adalah sel-sel darah yang belum matang (blast). Mereka tidak mampu mengerjakan fungsi-fungsi normal mereka, dan mereka membelah diri dengan cepat, sehingga penyakit lebih cepat memburuk. Leukemia akut membutuhkan pengobatan yang agresif dan tepat waktu.

Kanker Leukemia Kronis:

Leukemia kronis dapat dibagi lagi menjadi banyak jenis. Beberapa jenis leukemia ini membuat tubuh menghasilkan terlalu banyak sel darah dan beberapa yang lain membuat tubuh terlalu sedikit menghasilkan sel. Leukemia kronis melibatkan sel-sel darah yang lebih matang.

Sel-sel darah itu lebih lambat membelah dan menumpuk, juga dapat berfungsi normal untuk sementara waktu. Beberapa jenis leukemia kronis awalnya tidak menimbulkan gejala apa-apa dan bisa tidak disadari atau tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.

Chronic Myeloid Leukemia (CML)
Penampakan Mikroskop Chronic Myeloid Leukemia (Photo by Md Ariful Islam from Getty Images via Canva)

Selain dikelompokkan berdasarkan kecepatan perkembangannya, kanker leukemia juga dikelompokkan berdasarkan tipe-tipe sel darah yang terlibat. Berikut adalah dua jenis leukemia berdasarkan sel darah putih yang terlibat:

Kanker Leukemia Limfositik:

Jenis leukemia ini melibatkan sel-sel limfoid (limfosit), yang membentuk jaringan limfoid atau limfatik (getah bening). Jaringan limfatik merupakan pembentuk sistem imun tubuh.

Kanker Leukemia Mielogenus:

Jenis leukemia ini melibatkan sel-sel mieloid. Sel-sel ini memunculkan sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan sel-sel penghasil trombosit.

4 Jenis Utama Kanker Leukemia

  • Acute lymphocytic leukemia (ALL) atau leukemia limfositik akut: Merupaka jenis yang paling sering diderita oleh anak-anak. Namun ALL juga dapat diderita oleh orang dewasa.
  • Acute myelogenous leukemia (AML) atau leukemia mielogenus akut: Merupakan jenis AML yang sering diderita. Leukemia ini bisa diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. AML adalah jenis leukemia akut yang paling sering terjadi pada orang dewasa.
  • Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis: Merupakan jenis leukemia kronis yang paling sering dialami orang dewasa. Jenis ini dapat muncul dan berkembang di dalam tubuh penderitanya selama bertahun-tahun tanpa disadari, bahkan penderitanya mungkin merasa baik-baik saja.
  • Chronic myelogenous leukemia (CML) atau leukemia kronis mielogenus: Merupakan jenis leukemia yang terutama diidap oleh orang dewasa. Penderita CML mungkin hanya sedikit merasakan gejala, bahkan mungkin tidak sama sekali, selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum memasuki fase dimana sel-sel leukemia bertumbuh lebih cepat.

Seperti Apa Gejala Kanker Leukemia?

Gejala-gejala mulai muncul saat sel-sel leukemia jumlahnya semakin banyak hingga mendesak sel-sel darah yang normal. Akhirnya tubuh kekurangan sel-sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke bagian-bagian tubuh, kekurangan trombosit untuk membekukan darah, atau kekurangan sel darah putih normal untuk mengatasi infeksi.

Karena pertumbuhan dan perkembangan sel leukemia berbeda-beda pada setiap tipe leukemianya, maka gejala-gejala yang muncul juga bisa bervariasi. Berikut adalah sejumlah gejala umum yang dikeluhkan oleh penderita leukemia:

  • Demam atau menggigil
  • Terus-menerus merasa lelah atau lemas
  • Sering infeksi atau mengalami infeksi yang berat
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Kelenjar getah bening, hati, atau limpa membengkak
  • Gampang berdarah atau memar
  • Sering mimisan
  • Bintik-bintik merah kecil di kulit
  • Keringat berlebihan, terutama di malam hari
  • Rasa nyeri di tulang

Apakah Anda mengalami keluhan-keluhan seperti di atas? Jika ya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter terutama jika gejala-gejala itu sudah dirasakan selama lebih dari 2 minggu dan tidak ada tanda-tanda membaik.

Gejala leukemia sering kali samar-samar dan tidak punya ciri khas. Seseorang bisa saja tidak sadar sudah mengalami tanda-tanda awal dari kanker ini karena keluhannya mirip seperti flu atau penyakit ringan lainnya. Sebab itu setiap orang perlu melakukan pemeriksaan medis secara teratur untuk mendeteksi dini masalah kesehatan apapun yang mungkin timbul.

Bagaimana Pengobatan Medis untuk Leukemia?

Metode pengobatan yang disarankan dokter biasanya ditentukan berdasarkan beberapa faktor. Dokter mungkin akan mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan keseluruhan Anda, jenis leukemia yang diderita, dan apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Pada umumnya, perawatan yang digunakan untuk melawan kanker ini yaitu:

Kemoterapi:

Kemoterapi adalah metode perawatan utama yang digunakan untuk leukemia. Metode ini menggunakan obat kimia untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemianya, Anda mungkin diberikan satu jenis obat saja atau beberapa jenis obat sekaligus. Obat-obat itu dapat berbentuk pil, atau langsung disuntikkan ke dalam pembuluh darah.

Terapi Biologis:

Terapi biologis menggunakan perawatan untuk membantu sistem imun tubuh mengenali dan menyerang sel-sel leukemia.

Terapi Tertarget:

Terapi tertarget menggunakan obat-obat yang khusus menyerang kelemahan tertentu dari sel-sel kanker. Contohnya, obat imatinib dapat menghentikan aksi dari protein di dalam sel leukemia pada pasien leukemia mielogenus kronis (CML). Terapi ini dapat membantu mengendalikan kanker.

Terapi Radiasi (Radioterapi):

Terapi radiasi menggunakan sinar-X atau sinar berenergi tinggi lain untuk merusak sel-sel leukemia dan menghentikan pertumbuhannya. Selama terapi radiasi, Anda diminta berbaring di sebuah meja sementara sebuah mesin besar bergerak di sekeliling Anda, mengarahkan radiasi ke titik-titik yang tepat pada tubuh Anda.

Terapi radiasi mungkin diberikan hanya pada suatu area spesifik dimana terdapat sel-sel leukemia, atau mungkin juga diberikan ke seluruh tubuh. Terapi ini dapat digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum menjalani transplantasi sel induk.

Transplantasi Sel Induk:

Transplantasi (pencangkokan) sel induk adalah tindakan medis untuk mengganti sumsum tulang yang sakit dengan sumsum tulang yang sehat. Sebelum pencangkokan, pasien akan menjalani kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi untuk menghancurkan sumsum tulang yang sakit. Kemudian pasien menerima infusi sel induk pembentuk darah yang membantu membangun kembali sumsum tulang baru.

Pasien mungkin menerima sel induk dari seorang pendonor, atau pada beberapa kasus pasien bisa menggunakan sel induknya sendiri. Tindakan transplantasi sel induk sangat mirip dengan transplantasi sumsum tulang.

Ayo Berjuang Hadapi Leukemia!

Diagnosis kanker leukemia dapat terasa seperti pukulan berat bagi sang pasien maupun bagi keluarganya. Namun seraya waktu berlalu, Anda akan menemukan cara untuk menghadapi penyakit ini dan berbagai dampak yang ditimbulkannya. Bila Anda sedang berjuang menghadapi leukemia, pelajarilah sebisanya mengenai penyakit ini agar bisa membuat keputusan yang bijak soal perawatan atau yang lainnya.

Terimalah dukungan dari keluarga dan teman-teman yang peduli. Ungkapkanlah perasaan dan kekhawatiran Anda kepada mereka. Anda membutuhkan dukungan emosional agar tetap semangat selama menjalani perawatan. Mereka juga dapat membantu Anda untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tidak sanggup lagi Anda lakukan.

Dan yang juga tidak kalah penting, berusahalah merawat diri Anda. Upayakan gaya hidup sehat, dengan pola makan yang sehat dan teratur berolahraga. Tetapi konsultasikan dulu dengan dokter mengenai pola makan atau olahraga yang akan Anda upayakan.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang kanker leukemia. Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk semakin paham mengenai leukemia. Temukan juga info-info menarik lain seputar penyakit kanker dan informasi kesehatan lain hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}