Kalau suka berpergian dengan pesawat ke luar negeri, tentu Anda sudah sering mengecek perbedaan zona waktu. Perbedaan inilah yang seringkali menimbulkan masalah, karena mungkin saja Anda mengalami gangguan tidur akibat terganggunya jam biologis tubuh. Jika mengalaminya, Anda kemungkinan besar terkena jet lag.
Di dalam tubuh kita terdapat jam biologis yang salah satu fungsinya adalah mengatur kapan waktu untuk tidur dan bangun tidur. Jam ini akan menjadi kacau jika ada aktivitas yang dilakukan di luar kebiasaan, misalnya terlambat tidur atau waktu makan yang tidak teratur.
Nah, kedua hal tersebut sangat mungkin terjadi saat Anda melakukan perjalanan ke zona waktu yang berbeda. Kekacauan jam biologis inilah yang dikenal dengan istilah jet lag.
Meskipun jet lag bersifat sementara, masalah yang ditimbulkannya tetap berpotensi merusak kenyamanan liburan Anda. Semakin banyak zona waktu yang Anda lintasi, semakin besar kemungkinannya Anda mengalami jet lag.
Tubuh membutuhkan waktu sekitar satu hari untuk menyesuaikan kembali jam biologisnya. Namun, hal ini bergantung pada jumlah zona waktu yang dilalui—artinya jika Anda melintasi 3 zona waktu, butuh 3 hari juga untuk bisa pulih.
Gejala yang Ditimbulkan Jet Lag
Gejala jet lag beragam, Anda mungkin mengalami hanya satu gejala, bisa juga lebih. Gejalanya dapat diuraikan sebagai berikut.
- Gangguan tidur—seperti insomnia, bangun tidur terlalu awal dan kelebihan tidur.
- Rasa lelah yang berlebih pada siang hari
- Kesulitan untuk fokus
- Masalah pencernaan—seperti sembelit atau diare
- Nyeri otot
- Gejala-gejala menstruasi (jika Anda wanita)
Umumnya gejala-gejala ini terjadi setelah hari pertama atau kedua dan akan bertambah parah jika Anda pergi ke lebih dari satu zona waktu berbeda.
Tips-tips mencegah dan mengurangi dampak jet lag
1Atur kembali jam biologis tubuh. Beberapa hari sebelum berpergian, atur jam biologis tubuh agar bisa beradaptasi dengan zona waktu tempat tujuan. Misalnya dengan tidur lebih awal atau lebih larut.
2Minum banyak cairan dan makan sedikit. Minum cairan tambahan selama penerbangan dapat mencegah dehidrasi, tapi hindari atau batasi minuman berakohol dan berkafein. Kedua jenis minuman ini malah memicu dehidrasi dan dapat menyulitkan tidur.
3Jangan minum obat tidur selama penerbangan. Minumlah obat tidur pada tiga malam pertama setelah sampai di tempat tujuan. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan jam biologis tubuh sesuai waktu setempat.
4Ubah rencana sesuai waktu setempat. Sesudah sampai di tempat tujuan, atur kembali jam tangan Anda sesuai waktu setempat. Jangan rencanakan jadwal yang sibuk di hari pertama.
5Sedia melatonin. Penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat membantu Anda cepat tidur sehingga bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami jet lag. Minum melatonin dalam dosis kecil (0,5 mg) 30 menit sebelum tidur.
Melatonin memiliki efek samping yang mencakup pusing, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan mual. Jika Anda ragu, ada baiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum memutuskan membawa melatonin.