Imunodefisiensi Primer: Penyakit yang Bikin Sedikit-Sedikit Sakit

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 19, 2017


Kita tahu bahwa sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk melindungi kita dari segala macam bahaya infeksi dan penyakit. Sistem kekebalan inilah yang juga memungkinkan kita bisa melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Tetapi bagaimana jika kekebalan tubuh lemah atau bahkan sama sekali tidak bekerja?

Itulah yang terjadi pada kasus imunodefisiensi primer, penyakit ini membuat tubuh kurang mampu melawan serangan infeksi maupun penyakit lain.

Banyak orang yang memiliki imunodefisiensi primer terlahir tanpa beberapa bagian dari pertahanan kekebalan tubuh, sehingga mereka jadi lebih rentan terserang berbagai kuman yang menyebabkan infeksi.

Ada beberapa jenis penyakit imunodefisiensi primer yang sangat ringan sehingga tidak disadari oleh penderitanya selama bertahun-tahun. Sedangkan jenis yang lainnya cukup parah sehingga langsung terlihat segera setelah kelahiran.

Walaupun begitu, tersedia metode-metode pengobatan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada banyak jenis imunodefisiensi primer. Kebanyakan orang dengan kondisi imunodefisiensi berhasil menjalani hidup yang normal dan aktif.

Gejala-Gejala Imunodefisiensi Primer

Salah satu tanda umum dari keberadaan imunodefisiensi adalah meningkatnya tingkat kerentanan terhadap infeksi. Anda mungkin sering mengalami infeksi yang lebih lama atau sulit untuk diatasi daripada yang dialami orang-orang yang punya kekebalan tubuh normal. Anda juga rentan terkena infeksi yang tidak dialami oleh orang-orang dengan kekebalan tubuh sehat.

Tanda-tanda dan gejala yang terjadi dapat berbeda-beda bergantung pada jenis imunodefisiensi primer-nya. Namun ada beberapa gejala umum yang dialami para penderitanya termasuk:

  • Penyakit pneumonia, bronkitis, infeksi sinus, infeksi telinga, meningitis atau infeksi kulit yang kambuh-kambuhan.
  • Peradangan dan infeksi pada organ-organ tubuh dalam.
  • Penyakit kelainan darah, misalnya jumlah trombosit rendah atau anemia.
  • Gangguan pencernaan, misalnya kram, kehilangan nafsu makan, mual, dan diare.
  • Gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan.
  • Penyakit autoimun, misalnya lupus, artritis rematoid, atau diabetes tipe 1.
Jika Anda atau anak Anda mengalami infeksi parah atau kambuh-kambuhan atau tidak membaik padahal sudah diobati, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan dan pengobatan sejak awal untuk menangani imunodefisiensi primer dapat mencegah berbagai infeksi yang berdampak jangka panjang.

Penyebab Imunodefisiensi Primer

Banyak kasus imunodefisiensi primer yang adalah penyakit keturunan—diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua. Masalah pada DNA—kode genetik yang berperan sebagai cetak biru untuk memproduksi sel-sel yang membentuk tubuh—adalah penyebab kecacatan kekebalan tubuh pada kasus imunodefisiensi primer.

Ada beberapa tipe penyakit imunodefisiensi primer. Dalam bebrapa tahun terakhir ini, para ahli telah berhasil mengidentifikasi berbagai imunodefisiensi primer, sehingga ada sejumlah tipe yang tidak lagi dianggap langka. Secara garis besar mereka bisa dikategorikan menjadi 6 kelompok berdasarkan bagian sistem kekebalan tubuh yang terpengaruh:

  • Defisiensi sel B (antibodi)
  • Defisiensi sel T
  • Kombinasi defisiensi sel B dan T
  • Cacat fagosit
  • Defisiensi komplemen
  • Tidak diketahui (idiopatik)

Satu-satunya faktor penyebab imunodefisiensi primer yang diketahui adalah riwayat keluarga yang juga mengidap penyakit kekebalan tubuh (imunodefisiensi) primer, sehingga meningkatkan risiko seseorang untuk menurunkan kondisi tersebut.

Bahaya Komplikasi Imunodefisiensi Primer

Ada beberapa komplikasi yang bisa disebabkan oleh penyakit kekebalan tubuh imunodefisiensi, bergantung pada jenisnya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Infeksi kambuhan
  • Penyakit autoimun
  • Kerusakan pada jantung, paru-paru, sistem saraf, atau saluran pencernaan
  • Pertumbuhan terlambat
  • Meningkatnya risiko kanker
  • Kematian akibat infeksi serius

Pengobatan Imunodefisiensi Primer

Pengobatan untuk menangani penyakit kekebalan tubuh semacam ini biasanya ditujukan untuk mencegah serta mengatasi infeksi, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengatasi penyebab dibalik masalah kekebalan.

Dalam beberapa kasus, kondisi imunodefisiensi primer berkaitan dengan penyakit serius, misalnya penyakit autoimun atau kanker, yang harus diatasi agar memulihkan kekebalan tubuh.

Menangani Infeksi

  • Mengatasi infeksi. Infeksi membutuhkan penanganan cepat dan agresif melalui antibiotik. Infeksi yang tidak merespon pengobatan antibiotik mungkin harus ditangani dengan antibiotik intravena (IV).
  • Mencegah infeksi. Ada orang yang membutuhkan pengobatan antibiotik jangka panjang untuk mencegah infeksi pernapasan dan kerusakan permanen yang diakibatkannya pada paru-paru serta telinga. Anak-anak penderita imunodefisiensi primer mungkin tidak boleh menerima vaksin yang mengandung virus hidup, seperti vaksin polio oral dan campak-gondok-rubela.
  • Mengatasi gejala-gejala. Pengobatan dengan obat seperti ibuprofen untuk mengatasi rasa sakit dan demam, obat dekongestan untuk melegakan penyumbatan sinus, serta ekspektoran untuk menipiskan tumpukan lendir di saluran udara mampu membantu meredakan gejala yang disebabkan infeksi.

Pengobatan untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

  • Terapi imunoglobulin. Terapi ini bertujuan memberikan tubuh protein antibodi yang diperlukan sistem kekebalan untuk melawan infeksi. Antibodi ini bisa dimasukkan melalui suntikan ke vena melalui IV atau melalui suntikan (infus subkutan) ke bawah kulit. Pengobatan dengan IV perlu dilakukan setiap beberapa minggu sekali, sedangkan infus subkutan dilakukan sekali atau dua kali seminggu.
  • Terapi gamma interferon. Interferon adalah zat alami yang melawan virus dan merangsang sel sistem kekebalan tubuh. Sedangkan gamma interferon adalah zat buatan (sintetis) yang diberikan melalui suntikan di paha atau lengan 3 kali seminggu. Terapi ini digunakan untuk mengobati penyakit granulomatosa kronis, salah satu jenis imunodefisiensi primer.
  • Faktor pertumbuhan. Jika penyakit kekebalan tubuh disebabkan oleh kekurangan suatu jenis sel darah putih, maka terapi faktor pertumbuhan bisa membantu meningkatkan kadar sel darah putih penguat kekebalan tubuh lemah.

Pengobatan Transplantasi Sel Induk

Transplantasi sel induk dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa jenis imunodefisiensi fatal secara permanen. Sel-sel induk normal akan ditransfer kepada pasien, sehingga dia bisa memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi normal.

Sel-sel induk bisa dipanen melalui sumsum tulang, atau juga bisa didapatkan dari plasenta saat bayi lahir. Pendonor sel induk—biasanya orang tua atau kerabat dekat lain—harus memiliki jaringan-jaringan tubuh yang secara biologis mirip dengan yang dimiliki pasien. Namun transplantasi tidak selalu berhasil, bahkan meskipun sel induk pendonor memiliki jaringan tubuh yang cocok dengan pasien.

Metode pengobatan ini sering kali harus melalui proses kemoterapi atau radiasi untuk menghancurkan sel-sel kekebalan yang ada di dalam tubuh, sehingga untuk sementara waktu pasien akan semakin rentan terserang infeksi.

Sebagian besar penderita imunodefisiensi primer dapat tetap menikmati hidup yang normal—mereka bisa pergi ke sekolah dan bekerja sama seperti orang-orang pada umumnya. Tapi meskipun begitu, tetap saja mereka perlu berupaya lebih ekstra untuk mencegah infeksi karena kekebalan tubuh lemah mereka.

Jika Anda mengidap penyakit kekebalan tubuh seperti ini, upayakanlah kebersihan seluruh tubuh dan lingkungan sekitar, konsumsilah makanan-makanan sehat, tetaplah aktif secara fisik, tidur yang cukup, hindari stres, dan bekerjasama dengan dokter untuk menangani penyakit ini.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}