Gangguan Mata Silau: Sakit Mata saat Melihat Cahaya Terang


By Cindy Wijaya

Mata membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa melihat. Tetapi kadang-kadang beberapa orang memiliki masalah dengan cahaya terang sehingga terjadilah gangguan mata silau. Jika Anda mengalami masalah ini pasti merasa sangat terganggu ketika harus berpapasan dengan cahaya silau, bahkan kadang masalah ini memicu sakit kepala yang hebat.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana proses penyerapan cahaya ke dalam mata, penyebab gangguan mata silau, dan caranya mengatasi gangguan mata silau ini. Pertama-tama, mari kita simak bagaimana cara kerja mata dalam menerima cahaya.

Bagaimana Cara Kerja Mata?

Sinar cahaya masuk ke depan mata melalui kornea dan lensa yang bening. Lensa dan kornea harus bening untuk memungkinkan cahaya langsung masuk melalui depan mata Anda menuju retina. Kornea dan lensa mata menikung cahaya agar cahaya tersebut dapat difokuskan ke retina di bagian belakang mata. Kornea memfokuskan cahaya ke arah retina sementara lensa mencocokkan fokus cahaya tersebut sehingga Anda dapat melihat gambaran yang jelas.

Air mata membentuk lapisan pelindung di depan mata dan membantu mengarahkan cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris—lingkaran berwarna yang ada di depan mata—mengubah ukuran pupil untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang bisa masuk ke dalam mata.

Pupil mata adalah lubang gelap di tengah-tengah bagian hitam mata. Ukuran pupil mengecil apabila dalam kondisi terang untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk dan akan membesar apabila dalam kondisi gelap untuk membiarkan lebih banyak cahaya masuk.

Bagian tengah mata Anda dipenuhi oleh substansi seperti jelly yang disebut vitreous. Vitreous ini bening sehingga memungkinkan cahaya langsung masuk dari depan ke bagian belakang mata.

Retina di bagian belakang mata adalah lapisan peka cahaya yang terdiri dari sel-sel batang dan kerucut. Sel-sel ini mengumpulkan sinyal-sinyal cahaya lalu mengirimkannya sebagai sinyal-sinyal listrik ke saraf optik.

Sel-sel batang khususnya berada di sekitar tepi retina. Mereka membantu Anda untuk melihat hal-hal yang tidak secara langsung berada di depan mata, dengan memberikan gambaran kasar tentang apa yang ada di sekitar Anda. Mereka membantu Anda menyadari apa yang ada di sekitar Anda sehingga tidak menabrak ketika sedang bergerak. Sel-sel batang juga memungkinkan Anda untuk melihat benda-benda dan pergerakan di sekitar meskipun dalam kondisi remang-remang.

Sel-sel kerucut khususnya berada di tengah retina, lokasi dimana cahaya difokuskan oleh kornea dan lensa. Area ini disebut sebagai makula. Sel-sel kerucut memberikan Anda gambaran terperinci yang Anda perlukan saat sedang membaca, menonton TV, dan melihat wajah orang lain. Mereka juga bertanggung jawab dalam sebagian besar penglihatan Anda yang berwarna.

Saraf optik terdiri dari ribuan serabut saraf. Ini adalah jalur perjalanan sinyal cahaya menuju ke otak. Otak memproses sinyal-sinyal cahaya ini untuk memungkinkan Anda “melihat” dunia di sekitar Anda.

Melihat dapat disamakan sebagai proses pengambilan gambar pada film kamera. Retina Anda bekerja seperti film kamera yang menyimpan gambar yang sedang dilihat. Gambar yang diarahkan ke retina kemudian dikiriman ke otak—tempat dimana gambar tersebut diproses, seperti proses mengembangkan gambar dari film kamera. Oleh karena itu di otak Anda benar-benar “melihat” melalui informasi cahaya yang dikirim ke otak oleh mata Anda. Seluruh proses ini terjadi dengan sangat cepat sehingga semua yang Anda lihat sudah dalam posisi fokus.

Mengapa Cahaya Penting untuk Proses Melihat?

Kita membutuhkan cahaya untuk melihat apa yang ada di sekitar kita dan apa warnanya. Cahaya memantul dari obyek yang kita lihat dan setiap obyek yang berbeda akan memantulkan jumlah cahaya yang berbeda.

Pantulan cahaya masuk ke dalam mata lalu dikumpulkan oleh retina dan diproses oleh otak guna mendapatkan gambar-gambar yang kita sedang lihat. Cahaya merupakan bagian penting dari proses melihat ini, karena itu Anda akan kesulitan untuk melihat jika cahaya sedang redup. Namun kadang-kadang cahaya yang begitu dibutuhkan ini justru bisa menyebabkan masalah penglihatan.

Apa Masalah yang Dapat Disebabkan oleh Cahaya?

Adakalanya jumlah cahaya atau kualitas cahaya yang didapatkan mata dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melihat. Banyak orang yang kemampuan penglihatannya lemah membutuhkan lebih banyak cahaya daripada biasanya untuk bisa membaca. Akan tetapi terlalu banyak cahaya dapat menyebabkan gangguan mata silau.

Apakah Gangguan Mata Silau Itu?

Silau terjadi ketika sumber cahaya memengaruhi kemampuan kita untuk melihat dengan jelas. Ada dua jenis silau, yaitu silau discomfort dan silau disability.

Silau discomfort terjadi ketika sumber cahaya terlalu kuat bagi mata Anda. Hal ini biasanya memicu Anda untuk memicingkan mata atau menutupinya dengan tangan, atau malah menutup mata. Salah satu contoh dari jenis silau ini adalah saat Anda pindah dari ruangan gelap langsung ke tempat yang terang. Seraya mata menyesuaikan cahaya yang masuk, mata akan terasa tidak nyaman dan kadang menyakitkan.

Biasanya mata dapat menyesuaikan diri dengan cahaya tersebut hanya dalam waktu beberapa detik. Mata menyesuaikan diri dengan mengecilkan ukuran pupil agar cahaya masuk berkurang. Sebagai kesimpulannya, gangguan mata silau discomfort ini hanya menyebabkan ketidaknyamanan seperti namanya “discomfort”.

Silau disability memengaruhi kemampuan Anda untuk melihat. Jenis silau ini dapat disebabkan oleh gangguan pada mata serta dapat terjadi hanya karena sedikit cahaya saja. Struktur mata Anda biasanya bersih, jernih, atau bening, sehingga memungkinkan cahaya langsung menembus masuk ke retina.

Seraya usia bertambah, bisa saja Anda mengalami gangguan mata yang membuat struktur mata menjadi kurang jernih. Salah satu gangguan mata yang paling umum dialami adalah katarak. Jika Anda memiliki katarak, lensa di mata tidak jernih seperti seharusnya. Hal ini membuat cahaya yang masuk ke mata terhambur dan tidak langsung menembus melalui lensa mata. Akibatnya Anda jadi kesulitan melihat dengan jelas dan mengalami gangguan mata silau.

Jumlah cahaya yang terhamburkan tergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke mata dan seberapa parah katarak yang dimiliki. Semakin terang cahaya yang masuk ke mata maka semakin banyak juga cahaya yang terhambur, sehingga menyebabkan Anda merasa lebih silau. Karena itulah penderita katarak sering mengalami banyak gangguan mata silau.

Apa Penyebab Gangguan Mata Silau?

Berbagai masalah pada mata dapat menyebabkan gangguan mata silau, antara lain:

  • Albinisme okuler—beberapa orang dilahirkan dengan kelainan genetik ini, yaitu kekurangan pigmen di mata.
  • Katarak
  • Degenerasi makula
  • Uveitis
  • Kondisi yang memengaruhi permukaan depan mata, misalnya konjungtivitis (mata merah), mata kering, atau masalah kornea.

Ada juga sejumlah kondisi penyakit lain seperti meningitis yang membuat mata terasa sangat sakit ketika melihat cahaya terang. Beberapa jenis obat juga dapat menyebabkan mata sensitif terhadap cahaya, misalnya obat tetracycline, antibiotik, dan digitalis yang digunakan untuk mengobati masalah jantung.

Jika Anda mulai mengalami gangguan mata silau, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata untuk memeriksakan kondisi mata Anda. Seorang dokter mata dapat mendiagnosis apa penyebab dari gangguan mata yang Anda alami serta mungkin memberikan pilihan pengobatan yang perlu dijalani untuk menyembuhkannya.

Gangguan mata silau yang datang sangat tiba-tiba harus sesegera mungkin diperiksakan ke dokter. Karena dalam beberapa kasus itu adalah tanda pertama dari kondisi penyakit yang serius seperti meningitis.

Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Mata Silau?

Pengobatan untuk gangguan mata silau sangat bergantung pada penyebabnya. Biasanya masalah sensitivitas cahaya adalah gejala dari masalah mata lain seperti katarak. Jika penyebabnya adalah katarak maka Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan yang diperlukan.

Sayangnya tidak semua masalah sensitivitas cahaya disebabkan oleh masalah mata yang dapat diobati, misalnya disebabkan oleh degenerasi makula. Jika hal ini yang Anda alami, kemungkinan Anda harus gunakan cara lain untuk membantu mengatasi gangguan mata silau.

Cara terbaik untuk mengatasi silau adalah dengan membatasi jumlah cahaya yang masuk ke mata. Berikut tips-tips yang bisa Anda ikut:

  • Lindungilah mata Anda dengan tangan atau pakai topi yang pinggirannya lebar agar menghalangi cahaya berlebihan masuk ke dalam mata.
  • Kacamata yang lensanya bisa berubah warna juga membantu meminimalkan cahaya masuk ke mata sehingga mengurangi gangguan mata silau yang Anda alami.
  • Jika berada di luar ruangan kenakanlah kacamata hitam yang memiliki filter UV sehingga dapat melindungi mata Anda dari sinar UV berbahaya dari cahaya matahari. Kacamata hitam yang baik memberikan perlindungan terhadap UV A dan UV B.
  • Bisa juga dengan mengenakan kacamata light activated yang lensanya bisa berubah menjadi gelap dalam kondisi terang.
  • Lensa polarized dapat mengurangi silau yang terpantul dari permukaan benda-benda, misalnya cahaya yang dipantulkan dari air atau dari kap mobil.
  • Sebelum memasuki ruangan yang terang atau tempat yang silau, pakailah dulu kacamata hitam agar tidak sampai sakit mata.

Beberapa orang memiliki sensitivitas terhadap cahaya meskipun mereka merasa tidak mengalami gangguan mata apapun. Meskipun begitu tetaplah penting bagi Anda untuk memeriksakan mata ke dokter mata jika mulai mengalami masalah gangguan mata silau, karena kemungkinan ada gangguan penglihatan yang mulai Anda alami. Selain itu orang yang menderita migrain cenderung lebih sensitif terhadap cahaya, terutama ketika migrainnya sedang kambuh.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}