• Home
  • Blog
  • Bipolar
  • Penyebab Gangguan Bipolar: Trauma Masa Kecil Hingga Kelainan Senyawa dalam Otak

Penyebab Gangguan Bipolar: Trauma Masa Kecil Hingga Kelainan Senyawa dalam Otak

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 19, 2020


Karena tidak ada satu penyebab tunggal dari gangguan bipolar, maka sampai saat ini penyebab gangguan bipolar hanya diartikan sebagai sesuatu yang diduga dapat memicu terjadinya gangguan ini. Dan mengetahui apa saja pemicu-pemicu tersebut akan membuat Anda lebih sanggup menangani serta menghadapi gangguan mental ini.

Artikel dapat membantu Anda lebih mengerti apa saja yang memicu timbulnya gejala-gejala gangguan bipolar pada kebanyakan orang. Tetapi ingatlah bahwa setiap orang itu berbeda. Apa yang menjadi penyebab bipolar pada diri Anda belum tentu sama dengan penyebab pada diri orang lain.

Trauma Masa Kecil

Beberapa ahli kesehatan yakin bahwa tekanan emosi yang berat sewaktu masih kecil dapat menjadi penyebab gangguan bipolar pada seseorang. Misalnya akibat:

  • Mengalami kekerasan secara fisik maupun seksual
  • Diabaikan atau tidak dipedulikan
  • Mengalami kejadian yang bikin trauma
  • Kehilangan orang yang sangat dekat, misalnya orang tua

Hal-hal di atas bisa menjadi penyebab bipolar mungkin karena trauma dan penderitaan pada anak-anak dampaknya lebih besar dibandingkan pada orang dewasa. Trauma tersebut bisa sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengendalikan emosi-emosi mereka.

Kejadian yang Bikin Stres

Anda mungkin menyadari bahwa gejala-gejala bipolar yang dirasakan mulai timbul sewaktu Anda sedang tertekan secara emosi. Misalnya akibat:

  • Putusnya suatu hubungan
  • Khawatir soal ekonomi dan kemiskinan
  • Mengalami kerugian yang besar

Memang, stres yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian seperti di atas mungkin bukan penyebab gangguan bipolar. Namun stres tersebut bisa memicu dimulainya satu episode manik atau depresif.

Apa Itu Episode Manik/Depresif?

Gangguan bipolar dicirikan dengan suatu kurun waktu dimana seseorang mengalami suatu emosi yang luar biasa kuat, perubahan kebiasaan tidur dan tingkat aktivitas, juga berperilaku tidak biasa. Satu kurun waktu tersebut disebut satu ‘episode’. Contoh dari episode itu misalnya seperti berikut:

Selama episode manik, Anda bisa saja dengan gegabah memutuskan keluar dari pekerjaan, membelanjakan sejumlah besar uang, atau merasa segar meski cuman tidur dua jam. Selama episode depresif, Anda bisa merasa terlalu lelah dan tidak mau bangun dari tempat tidur, juga dipenuhi dengan perasaan-perasaan benci pada diri sendiri serta keputusasaan karena menganggur atau punya hutang.

  • Depresif adalah fase dimana mood seseorang dipengaruhi oleh kemerosotan emosi (depresi) sehingga menimbulkan perasaan putus asa, patah semangat, dan kecil hati.
  • Manik adalah fase dimana mood seseorang dipengaruhi oleh gejolak emosi (mania) sehingga menimbulkan perilaku hiperaktif dan tidak menentu, serta perasaan senang luar biasa.

Masalah Harga Diri

Sejumlah peneliti menduga bahwa suatu episode manik sebenarnya adalah cara beberapa orang untuk ‘lari’ dari perasaan sangat tidak berharga atau rendah diri. Ada kemungkinan bahwa ketika Anda merasa sangat tidak suka dengan diri sendiri, saat itulah muncul emosi mania untuk menanggulanginya dengan meningkatkan kepercayaan diri Anda.

Senyawa dalam Otak

Ada bukti yang memperlihatkan bahwa gejala-gejala bipolar dapat diatasi menggunakan obat-obatan psikiatris. Obat itu dikenal dengan cara kerjanya pada neurotransmiter (senyawa-senyawa pengantar pesan) di dalam otak.

Bukti tersebut menunjukkan bahwa gangguan bipolar mungkin ada kaitannya dengan masalah-masalah yang terjadi pada fungsi dari neurotransmitter itu. Dan memang ada beberapa penelitian yang mendukung dugaan ini. Tapi masih belum ditemukan alasan pastinya kenapa masalah-masalah di otak itu muncul, atau apa yang menyebabkannya.

Ilustrasi Penyebab Gangguan Bipolar
Photo by doidam10 via Canva

Bawaan Genetik

Ada penderita gangguan bipolar yang memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gejala-gejala bipolar (mungkin tidak terdeteksi). Temuan tersebut menunjukkan bahwa gangguan bipolar mungkin dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Tapi bukan berarti kita bisa menyimpulkan bahwa ada ‘gen bipolar’—karena bisa jadi ada faktor-faktor lain yang terlibat.

Contohnya, para peneliti berpendapat bahwa faktor lingkungan juga bisa memicu seseorang mengalami gejala-gejala bipolar. Dan bagi sebagian besar orang, kehidupan awal mereka bersama keluarga (pola asuh, cara komunikasi, perilaku orang tua, dsb) adalah bagian dari faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada mereka.

Bisakah Obat Jadi Penyebab Gangguan Bipolar?

Obat medis, narkoba, atau alkohol bukanlah penyebab bipolar, tetapi mengonsumsinya bisa membuat Anda mengalami beberapa gejala bipolar. Contohnya:

  • Beberapa obat antidepresan dapat menyebabkan emosi mania atau hipomania sebagai efek sampingnya. Jika Anda mulai mengalami mania setelah mengonsumsi antidepresan untuk depresi, itu bisa membuat dokter menduga bahwa Anda memiliki gangguan bipolar. Dalam kasus seperti itu, biasanya yang paling baik adalah menunggu untuk melihat apakah gejala-gejalanya bisa membaik dengan sendirinya.
  • Obat-obatan terlarang (narkoba) atau alkohol bisa membuat Anda mengalami gejala-gejala yang mirip dengan mania dan depresi. Kalau itu terjadi, tentu akan sulit untuk membedakan mana gejala yang disebabkan oleh narkoba/alkohol, dan mana yang benar-benar dari gangguan mental.

Jika Anda khawatir tentang efek samping dari suatu jenis obat terhadap kesehatan mental Anda, sebaiknya tanyakan hal itu ke dokter Anda.

Pengaruh Masa Kehamilan dan Melahirkan

Gangguan bipolar bisa mulai terjadi saat masa kehamilan atau setelah melahirkan. Itu bisa jadi episode yang pertama, atau kelanjutan/kekambuhan dari gangguan bipolar yang pernah terjadi sebelumnya.

Yang lebih berisiko mengalami episode bipolar di masa-masa ini adalah wanita yang sebelumnya pernah mengalami gangguan ini atau yang punya keluarga penderita bipolar.

Dalam hal menangani bipolar pada ibu hamil dan menyusui, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Beberapa jenis obat untuk bipolar bisa membahayakan bayi, sehingga dibutuhkan penanganan dari psikiater/dokter berpengalaman untuk mengobati bipolar pada mereka.

Sumber: Black Dog Institute

Ingatlah bahwa setiap orang itu tidak sama. Walaupun ada orang yang gangguan bipolar-nya dipicu oleh salah satu penyebab bipolar di atas, bukan artinya Anda juga pasti akan mengalami bipolar bila memiliki penyebab itu.

Dan meskipun tidak tahu pasti apa pemicu gejala-gejala bipolar yang sedang Anda rasakan, Anda tetap disarankan untuk mencari bantuan dokter atau ahli kesehatan lain yang berpengalaman. Gangguan bipolar yang tidak ditangani dengan baik lama-kelamaan bisa menjadi makin parah dan mengganggu kehidupan Anda.

Demikianlah informasi tentang penyebab gangguan bipolar. Bacalah artikel-artikel penting lain yang terkait, yaitu tentang: gejala gangguan bipolar, pengobatan gangguan bipolar, dan mengatasi gangguan bipolar. Nantikan juga artikel-artikel menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}