Apa Itu Penyakit Bell’s Palsy? Penyakit Lumpuh Sebagian Wajah

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 4, 2015


Baru-baru ini publik Indonesia cukup dikejutkan dengan berita Gubernur Definitif Banten yang mengalami kekakuan di separuh wajahnya. Beliau menderita penyakit bell’s palsy yang menyebabkan mulutnya tampak miring dan membuatnya agak sulit berbicara.

Apa itu bell’s palsy? Bell’s palsy adalah nama penyakit saraf yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot-otot di salah satu sisi wajah. Kerusakan pada saraf wajah yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah lah yang menyebabkan separuh wajah tampak terkulai.

Kerusakan saraf juga mungkin memengaruhi indera perasa dan proses pembuatan air mata serta air liur. Kondisi ini terjadi tiba-tiba, seringkali dalam semalam, dan biasanya jadi lebih baik dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Bell’s palsy bukanlah akibat dari serangan stroke. Meskipun stroke memang bisa menyebabkan kelumpuhan wajah, tetapi tidak ada hubungan antara bell’s palsy dengan serangan stroke jenis apapun. Akan tetapi kelumpuhan apapun yang terjadi di separuh wajah perlu segera dicek oleh dokter untuk memastikan apa penyebab sesungguhnya.

Apa Penyebab Penyakit Bell’s Palsy?

Penyebab penyakit bell’s palsy diyakini berkaitan dengan virus herpes yang juga menyebabkan herpes labialis. Pada sebagian besar kasus bell’s palsy, saraf yang mengendalikan otot sebelah wajah mengalami kerusakan akibat peradangan. Banyak masalah kesehatan dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan di wajah. Jika tidak ada alasan spesifik mengapa terjadi kelumpuhan wajah, maka barulah kondisi tersebut dianggap sebagai bell’s palsy.

Bagaimana Caranya Mengobati Bell’s Palsy?

Sebagian besar penderita bell’s palsy bisa pulih seperti sedia kala tanpa perawatan dalam waktu 1-2 bulan. Hal ini khususnya bagi mereka yang masih sanggup menggerakkan separuh wajahnya. Namun sejumlah kecil pasien dapat mengalami kelumpuhan permanen atau masalah lain yang memengaruhi separuh wajahnya.

Oleh karena itu mereka mungkin membutuhkan perawatan medis dengan obat-obatan kortikosteroid untuk membantu memulihkan saraf-saraf penggerak otot wajah.

Perawatan Diri untuk Memulihkan Bell’s Palsy

  • Olahraga wajah. Seraya saraf wajah mulai bisa digerakkan kembali, lakukan olahraga-olahraga kecil—misalnya menegangkan dan melemaskan otot-otot wajah. Hal tersebut dapat menguatkan otot-otot wajah dan mempercepat pemulihan. Pijat-pijatlah dahi, pipi, dan bibir menggunakan minyak atau krim kulit.
  • Perawatan mata. Jika Anda tidak bisa berkedip atau menutup mata sepenuhnya, mata bisa menjadi kering. Mata kering bisa menimbulkan problem penglihatan yang serius. Karenanya lindungi mata Anda dengan menggunakan jari untuk membuka-tutup kelopak, meneteskan obat tetes mata untuk menjaga kelembapannya, serta menggunakan penutup mata saat tidur atau kacamata sepanjang hari.
  • Perawatan mulut. Bell’s palsy bisa mengurangi produksi air liur sehingga mulut jadi kering dan kerap membuat makanan tersangkut. Makanan yang membusuk di mulut dapat menyebabkan penyakit gusi atau pembusukan gigi. Cegah hal ini dengan rutin menyikat gigi dan mengunyah makanan sampai benar-benar lumat sebelum ditelan. Mengonsumsi makanan yang lembut, seperti yogurt, juga dapat membantu.

Apabila Anda mengalami kelemahan mendadak pada salah satu sisi wajah sehingga tampak terkulai, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter dapat membantu Anda menentukan cara terbaik untuk mempercepat proses pemulihan penyakit bell’s palsy.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}