• Home
  • Blog
  • Kelor
  • Dijuluki Pohon Ajaib, Ini 7 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan Anda

Dijuluki Pohon Ajaib, Ini 7 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan Anda

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 18, 2017


Pernahkah Anda mendengar pepatah “dunia ini tak selebar daun kelor”? Sepertinya daun kelor lebih terkenal karena pepatah tersebut daripada karena manfaat kesehatan yang dimilikinya. Ya, sebenarnya tanaman ini telah dikenali khasiat pengobatannya sejak ribuan tahun lalu. Dan belakangan ini semakin terbukti bahwa ada manfaat daun kelor bagi kesehatan yang cukup menakjubkan.

Tanaman kelor bahkan punya julukan “pohon ajaib” dan “pohon kehidupan” karena semua bagiannya dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan untuk khasiat pengobatannya. Kelor adalah tanaman pangan yang sangat berharga karena kaya akan zat gizi, bisa tumbuh dengan cepat, dan tahan kekeringan.

Jelaslah bahwa manfaat daun kelor bagi kesehatan patut diakui dan dipuji. Sudah ada ribuan penelitian, artikel, dan laporan yang berfokus pada manfaat tanaman kelor dan kemampuan pengobatannya telah dilakukan yang menunjukkan bahwa tanaman ini penting dimanfaatkan di belahan dunia yang sangat rentan wabah penyakit dan kekurangan nutrisi.

Riset ilmiah memperlihatkan bahwa hampir setiap bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan dengan cara tertentu, entah itu dibuat menjadi teh herbal atau dibuat menjadi minyak. Di seluruh dunia, kelor digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan seperti diabetes, anemia, kanker, artritis, alergi, asma, sembelit, sakit perut, diare, epilepsi, batu ginjal, darah tinggi, gangguan jantung, sakit kepala kronis, gangguan tiroid, dan lain sebagainya.

Kandungan Bermanfaat dalam Daun Kelor

Setiap bagian dari tanaman kelor (Moringa oleifera) adalah gudang zat gizi yang penting. Daun kelor kaya akan mineral seperti kalsium, kalium (potasium), zink, magnesium, zat besi, dan tembaga. Kelor juga mengandung berbagai vitamin antara lain vitamin A beta-karotein; vitamin B seperti asam folat, pyridoxine dan nicotinic acid; serta vitamin C, D, dan E.

Secara garis besar berikut adalah sejumlah kandungan pada setiap 100 gram daun kelor yang masih segar:

  • Protein: 6.7 g
  • Serat: 0.9 g
  • Vitamin A (beta-karoten): 23.43 mg
  • Vitamin B1: 0.06 mg
  • Vitamin B2: 0.05 mg
  • Vitamin B3: 0.8 mg
  • Vitamin C: 220 mg
  • Kalsium: 440 mg
  • Magnesium: 42 mg
  • Fosfor: 70 mg
  • Kalium: 259 mg
  • Tembaga: 0.07 mg
  • Zat Besi: 0.85 mg

Daun kelor mengandung sumber vitamin A dalam bentuk padat, sehingga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan vitamin A yang terkait dengan gangguan fungsi kekebalan tubuh. Selain itu tanaman kelor juga menyediakan mineral, protein, dan fenolat penting.

Kelor mengandung kombinasi fitonutrien yang unik dan langka untuk pencegahan penyakit, termasuk: zeatin, quertecin, beta-sitosterol, asam caffeoylquinic, dan kaempferol—telah terbukti sebagai anti-inflamasi dengan manfaat pengobatan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa senaywa-senyawa tersebut bersifat melindungi jantung, stimulan peredaran darah, anti-tumor, anti-epilepsi, anti-spasmodik, anti-hipertensi, dan anti-diabetes.

Mengingat adanya banyak kandungan gizi yang dimilikinya, kelor menjadi sumber zat gizi penting bagi orang-orang yang tinggal di negara berkembang yang terkadang kekurangan vitamin, mineral, dan protein.

Khasiat Daun Kelor
Credit Photo: EyeEm/Alamy Stock Photo

7 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan yang Telah Terbukti

Mengandung berlimpah antioksidan serta senyawa fitonutrien lain, menjadikan daun kelor sangat bagus bagi kesehatan kita. Berikut akan dibahas setidaknya ada 6 manfaat daun kelor bagi kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Manfaat Daun Kelor sebagai Antioksidan & Anti-Inflamasi

Salah satu alasan mengapa ada begitu banyak manfaat daun kelor adalah mereka mengandung kemampuan yang serupa dengan obat kimia. Hanya saja mereka tidak memiliki efek samping yang sama berbahayanya dengan obat-obatan kimia.

Berdasarkan laporan yang dimuat Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, tanaman kelor mengandung beragam asam amino esensial (bahan pembangun protein), fitonutrien karotenoid (jenis yang sama ditemukan dalam tomat dan wortel), antioksidan seperti quertecin, serta senyawa antibakteri alami yang bekerja dengan cara serupa dengan banyak obat anti-inflamasi kimia.

Daun kelor mengandung sejumlah senyawa anti-penuaan dalam jumlah tinggi sehingga dapat menekan dampak stres oksidatif dan peradangan. Senyawa dan kandungan tersebut antara lain polifenol, beta-karoten, vitamin C, quertecin, dan asam chlorogenic. Mereka dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis, misalnya kanker lambung, paru-paru, atau usus besar; diabetes; hipertensi; dan gangguan penglihatan karena pengaruh usia.

Manfaat Daun Kelor untuk Seimbangkan Hormon & Memperlambat Penuaan

Dalam sebuah penelitian tahun 2014 yang dipublikasikan oleh Journal of Food Science and Technology menguji khasiat daun kelor bersamaan dengan daun bayam untuk meringankan tingkat peradangan serta stres oksidatif yang dialami wanita menopause. Para peneliti ingin menyelidiki apakah keduanya mampu memperlambat efek penuaan dengan cara menyeimbangkan hormon secara alami.

90 wanita pasca menopause antara usia 45 – 60 tahun dipilihan dan dibagi dalam 3 kelompok yang diberikan suplemen dalam dosis berbeda. Hasilnya memperlihatkan bahwa suplemen daun kelor dan bayam menyebabkan peningkatan signifikan terhadap tingkat antioksidan disertai penurunan signifikan pada tingkat stres oksidatif.

Lebih jauh lagi, kendali glukosa darah selama puasa juga lebih baik dan didapati juga ada peningkatan hemoglobin yang positif. Berdasarkan hasil positif tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa kedua tanaman ini memang berpotensi membantu memulihkan dan mencegah dampak penuaan serta perubahan hormon secara alami.

Daun kelor juga dapat mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh selama masa kehamilan serta meningkatkan produksi ASI selama masa menyusui.

Manfaat Daun Kelor untuk Menurunkan Kolesterol

Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dikaitkan dengan risiko lebih besar untuk mengidap penyakit jantung. Beruntung tersedia beragam tanaman obat untuk membantu mengatasi kolesterol tinggi, salah satunya adalah daun kelor.

Penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol “jahat” LDL, dan trigliserida. Kemungkinan kandungan dalam daun kelor yang bertanggung jawab untuk manfaat penurun kolesterol ini adalah polifenol dengan cara memengaruhi metabolisme lipid.

Manfaat Daun Kelor untuk Memperbaiki Kesehatan Pencernaan

Karena mengandung anti-inflamasi, manfaat daun kelor telah digunakan sejak dulu sebagai obat tradisional untuk mencegah atau mengatasi sakit maag, penyakit hati, kerusakan ginjal, infeksi jamur (misalnya kandida), serta keluhan pencernaan.

Minyak tanaman kelor umumnya digunakan untuk membantu meningkatkan fungsi hati sehingga membantu detoksifikasi zat-zat berbahaya dari dalam tubuh, seperti racun logam berat. Daun kelor juga mampu membantu mengatasi batu ginjal, infeksi saluran urin, sembelit, penumpukan cairan (edema), dan diare.

Manfaat Daun Kelor untuk Menstabilkan Kadar Gula Darah

Daun kelor mengandung asam chlorogenic yang diketahui sanggup membantu mengendalikan kadar gula darah serta memungkinkan sel-sel untuk mengambil atau melepaskan glukosa (gula darah) sesuai kebutuhan. Karena itu bisa dibilang bahwa daun kelor bersifat anti-diabetes dan penyeimbang hormon alami. Ada juga kandungan senyawa isothiocyanates yang juga dikaitkan dengan perlindungan alami terhadap diabetes.

Suatu studi yang dimuat International Journal of Food Science Technology mendapati bahwa daun kelor memiliki dampak positif pada kendali glukosa dan insulin pada pasien diabetes ketika mereka mengonsumsi daun kelor sebagai bagian dari menu makan tinggi karbohidrat.

Penelitian lain dilakukan oleh Biotechnology Institute di Sadat City University, Mesir, mendapati bahwa sifat anti-diabetes dari bubuk kelor dosis rendah (50 – 100 miligram per kg berat badan) membantu meningkatkan tingkat antioksidan serta produksi enzim di dalam hati, pankreas, dan ginjal dari tikus percobaan.

Kadar tinggi immunoglobulin, gula darah puasa, juga hemoglobin glikosilasi—ketiga tanda diabetes—juga didapati berkurang sebagai hasil konsumsi kelor yang diberikan pada tikus percobaan yang mengalami diabetes. Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia, namun dari hasil positif pengujian pada hewan bisa disimpulkan bahwa memang ada manfaat daun kelor bagi pencegahan atau pengobatan diabetes.

Manfaat Daun Kelor untuk Melindungi & Menutrisi Kulit

Daun kelor mengandung senyawa-senyawa antibakteri, antijamur, dan antivirus alami yang bakal melindungi kulit dari beragam infeksi. Beberapa khasiat daun kelor bagi kesehatan kulit misalnya: mengatasi penyakit kaki atlit, menghilangkan aroma badan tak sedap, mengurangi peradangan yang berkaitan dengan jerawat, mengobati infeksi atau abses, menghilangkan ketombe, mengatasi penyakit gusi, dan membantu menyembuhkan luka gigitan, luka bakar, kutil, dan luka lainnya.

Minyak kelor bisa dioleskan langsung ke kulit dan bermanfaat untuk membunuh bakteri di kulit. Dan di saat bersamaan ada manfaat daun kelor untuk wajah dan kulit lainnya yaitu melembutkan dan melembapkan dengan cara mengembalikan lapisan kelembapan alami kulit.

Manfaat Daun Kelor untuk Stabilkan Mood & Melindungi Kesehatan Otak

Sebagai sumber makanan kaya protein dan asam amino triptofan, tanaman kelor bermanfaat bagi fungsi-fungsi neurotransmitter otak, termasuk yang bertugas memproduksi hormon serotonin (pemicu perasaan senang). Kelor kaya akan kandungan antioksidan dan senyawa yang memperbaiki kesehatan tiroid, sehingga juga berkhasiat untuk menjaga tingkat energi sekaligus mengatasi kelelahan, depresi, libido rendah, mood labil, dan insomnia.

Telah dibuktikan melalui sejumlah besar penelitian ilmiah bahwa memang ada banyak khasiat daun kelor yang cukup mengagumkan. Untuk mendapatkan manfaatnya, daun kelor biasanya diolah menjadi teh herbal dengan cara menyeduh daun yang sudah dikeringkan dalam air panas sehingga melepaskan senyawa-senyawa aktif spesialnya.

Daun kelor kering juga dapat digiling menjadi bubuk yang bisa disimpan lebih lama. Atau bisa juga diambil esktraknya untuk dikonsumsi dalam bentuk kapsul suplemen. Tidak ada rekomendasi dosis konsumsi daun kelor karena sifatnya hanya sebagai suplemen herbal. Yang pasti sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja dan tidak berlebihan jika ingin merasakan manfaat daun kelor tanpa perlu khawatir dengan efek samping apa pun.

Sumber
Gopalakrishnan, Lakshmipriya & Doriya, Kruthi & Kumar, Devarai. (2016). Moringa Oleifera: A Review on Nutritive Importance and its Medicinal Application. Food Science and Human Wellness. 5. https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.001

Healthline. 6 Science-Based Health Benefits of Moringa oleifera. https://www.healthline.com/nutrition/6-benefits-of-moringa-oleifera

Abdull Razis, A. F., Ibrahim, M. D., & Kntayya, S. B. (2014). Health Benefits of Moringa oleifera. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 15(20), 8571-8576. https://doi.org/10.7314/apjcp.2014.15.20.8571

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}