Tanaman Sarang Semut sudah dikenal sebagai obat herbal yang mampu mengatasi beragam jenis penyakit berat. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa ada begitu banyak jenis tanaman Sarang Semut di Indonesia dan di seluruh dunia.
Setidaknya ada 5 genus Sarang Semut, namun yang umum digunakan sebagai obat herbal berasal adalah genus Myrmecodia (memiliki 26 spesies) dan Hydnophytum (memiliki 45 spesies). Berikut ini adalah 3 spesies Sarang Semut dari kedua genus di atas yang paling sering digunakan sebagai obat tradisional.
Myrmecodia Pendans
Dari banyaknya spesies Sarang Semut, diketahui bahwa Myrmecodia pendans yang paling dikenal diantara genus Myrmecodia. Rata-rata diameter Myrmecodia pendans ialah 25 cm dengan tinggi 45 cm. Sarang Semut jenis ini bisa mencapai berat 3-4 kg, jenis semut yang tinggal didalamnya ialah Ochetellus sp.
Myrmecodia pendans adalah spesies Sarang Semut yang paling sering digunakan untuk membantu pemulihan beragam jenis kanker dan tumor, mulai dari kanker otak, kanker payudara, kanker hidung, kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, dan kanker darah.
Myrmecodia Tuberosa
Menurut National Center for Biotechnology Information, Myrmecodia tuberosa merupakan tanaman asli yang juga digunakan oleh orang-orang Papua Barat sebagai obat tradisional dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
Pada Myrmecodia tuberosa jenis semut yang tinggal didalamnya ialah Iridomyrmex cordatus. Spesies ini tidak memiliki cabang pohon. Selain di Papua, Sarang Semut ini tersebar di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.
Hydnophytum Formicarum
Beberapa produk olahan dari Hydnophytum formicarum digunakan untuk mengatasi pembengkakan, sakit kepala, rematik, liver, hernia, maag, obat cacing, tonik jantung, penyakit tulang, penyakit kulit, penyakit paru-paru, sakit persendian, campuran bahan anti-diabetes, diare, dan gangguan pencernaan. Pemanfaatannya sebagai obat tradisional dapat ditemui di Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Penyebaran Sarang Semut dalam berbagai genus sudah mencapai Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, dan kepulauan Solomon. Tanaman ini dapat tumbuh di tepi pantai hingga daerah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter dari permukaan laut.
Banyak yang meyakini kehebatan Sarang Semut dalam membantu pemulihan berbagai penyakit berat seperti kanker dan tumor karena interaksi antara semut yang tinggal didalam didalamnya dengan tanaman itu sendiri, sehingga menghasilkan reaksi kimia tertentu, walaupun sampai hari ini masih belum adanya penelitian yang lengkap tentang hal tersebut.