20 Suplemen yang Disarankan Untuk Mendorong Kinerja Otak: Bagian 3


By Cindy Wijaya

Otak Anda selalu ‘bangun’. Dialah yang menciptakan pikiran dan pergerakan Anda, memerintahkan paru-paru untuk bernapas dan jantung untuk berdetak, serta organ vital dibalik seluruh indera tubuh. Otak bekerja selama 24 jam sehari, walaupun Anda sedang tidur. Jadi masuk akal bila otak membutuhkan energi konstan agar tetap optimal.

Dalam kedua artikel sebelumnya—bagian pertama dan bagian kedua—telah dibahas ke-14 nutrisi dan suplemen otak yang bermanfaat menjaga kesehatan otak. Dengan mengonsumsinya, Anda membantu otak untuk bekerja secara optimal, dengan kinerja daya ingat dan kognitif yang lebih baik, lebih tahan stres, serta lebih kebal terhadap efek kerusakan akibat penuaan. Berikut adalah bagian terakhir dari daftar 20 suplemen dan nutrisi otak.

Ginseng

Ginseng memiliki kemampuan untuk membantu melancarkan sirkulasi darah, termasuk sirkulasi darah menuju otak sehingga suplai oksigen, nutrisi, dan glukosa yang memadai terus dialirkan menuju otak.

Dikatakan bahwa ada manfaat lebih dari jenis ginseng Amerika untuk menstimulasi kinerja otak, terutama dalam membantu meningkatkan kemampuan neurokognitif. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk ‘Effects of American ginseng (Panax quinquefolius) on neurocognitive function: an acute, randomised, double-blind, placebo-controlled, crossover study’ yang diterbitkan dalam Psychompharmacology tahun 2010.

Meski ginseng Asia juga memiliki pengaruh baik terhadap otak, namun dikatakan bahwa stimulan yang terdapat di dalamnya kadang terlalu kuat bagi sebagian orang, sehingga bisa menimbulkan efek kecemasan. Efek ini cenderung lebih rendah pengaruhnya pada mereka yang mengonsumsi ginseng Amerika.

Bacopa

Anda mungkin cukup asing dengan jenis herbal satu ini. Herbal yang dipopulerkan pengobatan ayurveeda ala India ini memang tak seterkenal ginkgo biloba atau ginseng dalam membantu menstimulasi kinerja otak. Namun soal kemampuan herbal satu ini tak perlu lagi diragukan.

Dalam salah satu ulasan mengenai bacopa (Bacopa monnieri) di Examine.COM, dijelaskan bahwa bacopa membantu melancarkan sirkulasi darah menuju otak sehingga juga meningkatkan suplai oksigen, nutrisi dan glukosa menuju otak. Ketiga komponen tersebut sangat dibutukan otak demi menjalankan fungsinya.

Selain membantu meningkatkan sirkulasi darah, bacopa juga dapat mengendalikan keseimbangan hormonal dalam otak sehingga membantu memperbaiki mood, mengatasi kecemasan, sekaligus membantu mengatasi masalah konsentasi dan daya pikir.

Suplemen dari ekstrak bacopa banyak disarankan untuk membantu mengatasi masalah kecemasan, stres, depresi, dan sulit konsentrasi serta mengingat. Dosis konsumsi yang disarankan adalah 50 mg untuk 3 kali sehari.

Lion’s Mane

Lion’s mane sebenarnya merupakan jenis jamur yang memiliki sejumlah komponen substantif yang bekerja sebagai suplemen otak. Memang jamur secara umum adalah nutrisi otak mengingat ada banyak kandungan nutrisi di dalamnya yang bermanfaat bagi kinerja otak, sebut saja magnesium, tembaga, selenium, dan sejumlah komponen vitamin B—semuanya berguna dalam meningkatkan fungsi neurotransmitter serta melindungi jaringan otak dari efek oksidasi.

Namun Anda bisa mendapat manfaat lebih jika mengonsumsi lion’s mane. Pengaruhnya terhadap otak relatif berkali lipat lebih dominan sehingga diberli julukan sebagai smart fungi atau jamur pintar. Lion’s mane secara modern diekstrak untuk menjadi suplemen otak guna menjaga dan mengoptimalkan daya ingat, daya pikir, serta kemampuan kognitif dari otak. Sebagaimana dijelaskan dalam BeBrainFit.COM.

Di Eropa, lion’s mane sudah cukup populer dimanfaatkan sebagai nootropik. Kandungannya diyakini bekerja sebagai penstabil mood, membantu menstimulasi daya ingat, meningkatkan ketajaman berpikir dan intelegensi, mempertahankan kemapuan berkonsentrasi dan fokus, juga mendorong performa serta semangat kerja. Bahkan suplemen otak ini mampu mencegah kerusakan otak yang mengacu pada Parkinson dan Alzheimer.

Menurut Journal of Traditional and Complementary Medicine 2013 bertajuk ‘Neuronal Health – Can Culinary and Medicinal Mushrooms Help’, dua komponen utama dalam lion’s mane, hericenones dan erinacines, dipercaya sebagai substansi utama yang bekerja mengoptimalkan fungsi otak.

Magnesium Threonate

Sebagaimana disebutkan dalam ulasan mengenai lion’s mane, bahwa salah satu penyebab jamur dianggap sebagai salah satu nutrisi otak adalah karena kandungan magnesium di dalamnya. Sebagaimana pula diketahui bahwa magnesium memiliki peran sangat kompleks di seluruh tubuh, termasuk fungsi otak, imunitas, fungsi pencernaan, dan sistem elektrolit.

Dan ternyata keberadaan magnesium cukup krusial bagi fungsi otak. Dalam laman BeBrainFit.COM, dijelaskan bahwa magnesium memiliki peran untuk mengatasi depresi, stres, tekanan, kecemasan, ADHD, bipolar, dan skizofrenia. Bahkan juga bermanfaat sebagai stimulan daya ingat, kemampuan fokus, dan daya pikir.

Yang menarik, ternyata dari beragam formula magnesium, magnesium threonate adalah formula terbaik untuk diserap oleh otak. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh, setidaknya dibutuhkan magnesium threonate sebesar 420 mg untuk pria dan 320 mg untuk wanita.

Secara khusus, magnesium trheonate adalah jenis magnesium sintesis yang diciptakan dalam laboratorium. Namun Anda bisa menemukan sejumlah makanan dengan kandungan magnesium yang memiliki kemiripan formula dengan jenis magnesium threonate seperti pada bayam, kacang-kacangan, jamur, cokelat, serta alpukat.

S-Adenosyl Methionine

Substansi yang mungkin asing bagi sebagian besar orang ini memiliki peran cukup krusial dalam tubuh. Dan tentu saja berperan dalam membantu kinerja otak sehingga layak dimasukkan dalam daftar suplemen nootropik.

Dan salah satu fungsi utamanya adalah sebagai anti depresan. Menurut sumber AUTHORITY NUTRITION, S-Adenosyl Methionine yang biasa disingkat dengan SAMe ini akan bekerja meningkatkan manfaat anti depresan m setidaknya hingga 14 persen. Pengaruhnya lebih terlihat pada mereka yang tampak tidak terpengaruh terhadap terapi anti depresan biasa.

Dalam riset lain yang diungkap Journal of Affective Disorder tahun 2014 bertajuk ‘S-adenosyl methionine (SAMe) versus escitalopram and placebo in major depression RCT: efficacy and effects of histamine and carnitine as moderators of response’ dikatakan bahwa terapi dengan SAMe akan membantu Anda mengatasi depresi sama baiknya dengan terapi depresi konvensional.

Dimana Anda bisa mendapatkan nutrisi otak ini? Anda bisa dapatkan dengan mengonsumsi suplemen khusus atau dengan mengasup sejumlah makanan kaya methionine, seperti beragam jenis ikan-ikanan terutama jenis ikan laut perairan dalam semacam salmon, cod, atau tuna.

Anda juga bisa mendapatkannya dalam berbagai jenis sayuran seperti pada bawang putih, brokoli, dan asparagus. Pastikan Anda tidak kelebihan mengonsumsi nutrisi otak ini, karena dapat mendorong kenaikan kadar homoseistin yang berkaitan dengan kerusakan sel otak.

Rhodiola Rosea

Yang terakhir dalam daftar asupan suplemen otak adalah rhodiola rosea. Meski di Indonesia tak banyak dikenal, tetapi ekstrak dari tanaman yang populer dalam pengobatan tiongkok ini juga digunakan mengatasi sejumah keluhan terkait kesehatan otak.

Biasanya secara tradisional, terapi dengan rhodiola rosea dilakukan untuk mengatasi keluhan pusing yang terus menerus, efek lemas, dan tidak bergairah. Menurut Phytomedicine tahun 2000 dengan jurnalnya bertajuk ‘Rhodiola rosea in stress induced fatigue–a double blind cross-over study of a standardized extract SHR-5 with a repeated low-dose regimen on the mental performance of healthy physicians during night duty’, herbal ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelelahan serta anti depresan.

Hal tersebut juga dijelaskan kembali dalam WebMD.COM, juga dikatakan bahwa terapi dengan rhodiola rosea akan bekerja sebagai stimulan saraf pusat dan nootropik atau nutrisi otak.

Demikianlah daftar 20 jenis nutrisi dan suplemen otak untuk meningkatkan performanya. Suplemen dan nutrisi dalam daftar di atas telah diteliti secara ilmiah dan memang menunjukkan manfaatnya untuk memperbaiki serta melindungi kesehatan otak.

Akan tetapi, ingatlah bahwa suplemen di atas tidak banyak berpengaruh jika Anda tidak mengupayakan gaya hidup sehat. Jadi seimbangkan konsumsi nutrisi otak dengan gaya hidup sehat yang terdiri dari aktif berolahraga serta pola makan bergizi seimbang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}