Waspadai 7 Gejala Tipes Ini dan Tangani Tanpa Menunda!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Dari dulu sampai sekarang demam tipes adalah salah satu ancaman kesehatan serius di negara berkembang, terutama bagi anak-anak. Seseorang yang terjangkit biasanya akan mengalami beberapa gejala tipes yang khas.

Jumlah penderita tipes di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana penderitanya terutama adalah anak-anak dari berbagai rentang usia. Tipes menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak dekat dengan seseorang yang sudah terinfeksi.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Penyebab Penyakit Tipes

Penyakit tipes disebakan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Dalam dunia kedokteran penyakit ini dikenal dengan nama demam typhoid—berasal dari nama bakteri penyebabnya “typhi”.

Penyebaran melalui Jalur Feses-Oral

Sebagaimana sudah disebut, bakteri penyebab tipes menyebar melalui makanan/minuman yang terkontaminasi dan kadang-kadang juga melalui kontak langsung dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Di negara-negara berkembang, dimana penyakit tipes menjadi endemik, kebanyakan kasus terjadi akibat air minum yang terkontaminasi bakteri serta sanitasi yang buruk. Sedangkan di negara-negara maju, mayoritas orang-orang terjangkit bakteri tipes selagi mereka bepergian ke suatu negara/daerah lalu menyebarkannya ke orang lain melalui jalur feses-oral.

Bakteri Salmonella typhi (S. typhi) diteruskan ke tinja (feses) dan kadang-kadang juga ke urin dari orang yang terinfeksi. Anda bisa ikut terinfeksi jika mengonsumsi (oral) makanan/minuman yang diolah oleh seseorang yang terkena tipes, terutama jika dia tidak cuci tangan setelah buang air besar/kecil. Anda juga bisa terinfeksi melalui air minum yang terkontaminasi bakteri S. typhi.

Orang-Orang Pembawa Tipes

Bahkan setelah mendapatkan perawatan dengan obat antibiotik, ada beberapa orang yang meski sudah pulih namun tetap menyimpan bakteri S. typhi di saluran usus atau kantong empedu mereka, seringkali sampai bertahun-tahun ke depan.

Orang-orang adalah pembawa tipes kronis, karena mereka terus meneruskan bakteri penyebab tipes ke feses mereka. Mereka berpotensi menyebarkan infeksi bakteri tipes ke orang-orang lain, meski mereka sendiri tak lagi merasakan tanda atau gejala tipes.

Faktor Risiko Penyakit Tipes

Demam typhoid sejak dulu hingga sekarang masih menjadi ancaman kesehatan yang serius—terutama di negara-negara berkembang—dimana ada sekitar 26 juta orang atau lebih yang terjangkit setiap tahunnya. Penyakit ini menjadi endemik di India, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika, Amerika Selatan, dan banyak wilayah lainnya.

Di seluruh dunia yang paling riskan terinfeksi bakteri penyebab tipes adalah anak-anak, meskipun mereka biasanya mengalami gejala-gejala tipes yang lebih ringan daripada orang dewasa.

Akan tetapi bagi Anda yang tinggal di negara atau wilayah yang jarang terjadi kasus tipes pun harus tetap berhati-hati. Anda bisa saja berisiko terkena gejala penyakit tipes apabila:

  • Bekerja atau bepergian ke area-area dimana penyakit tipes sedang endemik.
  • Bekerja sebagai seorang ahli mikrobiologi klinis yang menangani bakteri typhi.
  • Berinteraksi dekat dengan orang yang terinfeksi atau baru saja terinfeksi tipes.
  • Minum dari air yang terkontaminasi oleh limbah yang mengandung typhi.

Gejala-Gejala Penyakit Tipes

Tanda dan gejala tipes umumnya bertambah parah secara bertahap—sering kali muncul setelah 1 – 3 minggu setelah terkena penyakit tipes. Berikut adalah ciri-ciri tipes berdasarkan waktu kemunculannya.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Gejala Tipes Tahap Awal

Pada waktu muncul gejala penyakit tipes, kemungkinan Anda akan mengalami beberapa keluhan seperti:

  • Demam

    Demam yang disebabkan oleh gejala tipes biasanya terjadi dalam waktu 7 – 10 hari, terutama di malam hari. Awalnya biasanya demam ringan tapi lama-lama meninggi setiap hari, mungkin bisa mencapati setinggi 40,5 derajat C.

  • Sakit kepala

    Ciri-ciri tipes selanjutnya adalah sakit kepala. Infeksi bakteri S. typhi bisa mengakibatkan peradangan parah dalam tubuh sehingga sistem imun tubuh memproduksi sejenis protein bernama histamin. Histamin inilah yang menimbulkan kontraksi dan menyempitnya pembuluh darah di otak, lalu akhirnya menyebabkan rasa nyeri di kepala.

  • Nyeri otot

    Seorang pasien tipes mungkin mengalami nyeri otot dan rasa sakit yang menyeluruh di seluruh tubuh, di samping sakit kepala. Selain nyeri otot, biasanya juga muncul gejala tipes lain yang berhubungan, yaitu kelelahan dan kelemahan.

  • Hilang selera makan dan berat badan turun

    Beberapa gejala penyakit tipes, misalnya sakit perut, mual, dan muntah bisa membuat seseorang jadi tidak lagi nafsu makan. Jika kurang makan, maka otomatis berat badannya juga turun.

  • Sakit perut

    Keluhan sakit perut disebabkan karena pembengkakan limpa dan ulu hati akibat peradangan yang diakibatkan infeksi bakteri S. typhi. Rasa sakit perut ini akan semakin parah bila tidak cepat ditangani. Dan karena terjadi peradangan, mungkin juga ukuran perut jadi membesar.

  • Diare

    Ciri-ciri tipes ini disebabkan karena bakteri penyebab tipes menyerang saluran pencernaan dan menghambat proses penyerapan cairan pada usus. Karena itu, feses yang dibentuk dan dikeluarkan bentuknya lebih cair. Kadang-kadang seorang penderita tipes juga mengalami sembelit akibat terganggunya proses di saluran pencernaan mereka.

  • Bercak-bercak merah di kulit

    Bercak atau bintik merah di kulit ini agak mirip dengan gejala demam berdarah. Timbulnya bercak merah disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.

Gejala Tipes Tahap Lanjut

Jika sejak awal kemunculan ciri-ciri tipes tidak segera ditangani, maka penyakit tipes akan terus bertambah parah sehingga mungkin timbul gejala-gejala seperti:

  • Menjadi mengigau
  • Sangat kelelahan sehingga harus berbaring tak bergerak dengan mata setengah tertutup.

Adakalanya komplikasi penyakit tipes yang dapat berakibat fatal mulai berkembang pada tahap ini. Komplikasi paling serius dari tipes adalah pendarahan usus atau lubang di usus, yang mungkin terjadi pada minggu ketiga jika tidak mendapat penanganan yang baik.

Lubang pada usus menyebabkan isi usus bocor ke rongga perut dan menimbulkan gejala-gejala seperti sakit perut parah, mual, muntah, dan infeksi saluran darah (sepsis). Komplikasi seperti ini dapat menyebabkan kematian sehingga sangat membutuhkan pertolongan medis secepatnya.

Sedangkan komplikasi lain yang dapat terjadi antara lain adalah peradangan otot jantung, peradangan lapisan dan katup jantung, pneumonia, peradangan pankreas, infeksi ginjal atau kandung kemih, infeksi dan pembengkakan selaput serta cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), juga gangguan kejiwaan (seperti halusinasi dan paranoid).

Gejala-gejala penyakit tipes bisa dipulihkan dengan baik jika segera ditangani secara medis. Tanpa pengobatan, beberapa orang bisa saja mengalami komplikasi tipes yang parah dan nyawanya terancam.

Tips Mencegah Penyakit Tipes

Sebenarnya penyakit tipes cukup mudah dicegah. 3 prinsip utama untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran tipes adalah: air minum yang aman dikonsumsi, perbaikan sanitasi, dan perawatan medis yang memadai. Tapi sayangnya di beberapa daerah Indonesia, terutama yang terpencil, ketiga hal tersebut masih sulit dipenuhi.

Karena itulah ada pendapat dari beberapa ahli kesehatan yang menyarankan untuk melakukan vaksinasi sebagai cara terbaik mengendalikan penyebaran tipes. Vaksin khususnya disarankan apabila Anda ingin pergi ke daerah dimana banyak terjadi kasus tipes.

Namun vaksin tetap saja tidak menjamin 100 persen tahan terhadap infeksi S. typhi, dan biasanya harus dilakukan berulang karena efektivitasnya menurun seraya waktu berlalu. Karena itu, selain vaksin, Anda bisa melindungi diri dari penyakit tipes saat bepergian ke daerah yang berisiko tinggi dengan beberapa tips berikut:

  • Cuci tangan. Sering-seringlah cuci tangan dengan air panas dan sabun. Cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet. Gunakan hand sanitizer berbahan alkohol jika tidak tersedia air.
  • Jangan sembarang minum air. Minumlah hanya air dalam kemasan atau air yang sudah dipastikan kebersihannya.
  • Jangan makan buah dan sayur mentah. Karena makanan mentah mungkin telah dicuci dengan air yang terkontaminasi.
  • Hanya pilih makanan panas. Sebelum makan, pastikan untuk memanaskannya agar mematikan kuman atau bakteri yang mungkin terkandung di dalamnya. Dan sebaiknya jangan makan dari penjual makanan yang tidak terjamin kebersihannya.

Semoga dengan membaca artikel ini Anda jadi mengerti apa saja gejala tipes yang mesti diwaspadai dan tahu cara mencegah penyakit ini. Kalau Anda mengalami gejala-gejala penyakit tipes yang mirip seperti di artikel ini, ada baiknya segera datang ke dokter untuk pemeriksaan.

Bila Anda belum pernah terkena penyakit tipes, maka bersyukurlah. Tapi meskipun di lingkungan Anda tidak ada kasus tipes, bukan berarti tidak perlu berhati-hati. Anda sebaiknya tetap melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar, terutama kebersihan makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}