Apa Itu Demam Tifoid?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Banyak orang sering salah mengira bahwa penyakit tipes dan demam tifoid adalah dua hal yang serupa. Meskipun kedua penyakit ini sama-sama menyebabkan demam tinggi, akan tetapi tipes dan tifoid adalah dua penyakit yang sama sekali berbeda.

Demam tifoid merupakan sejenis penyakit akut yang dicirikan dengan demam dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Penyakit ini ditularkan melalui air atau makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Bagaimana Cara Penularan Demam Tifoid?

Demam tifoid menular ke seseorang apabila ia meminum atau makan sesuatu yang telah terkontaminasi. Orang yang sudah terinfeksi bakteri tifoid dapat menularkannya kepada orang lain melalui feses yang dikeluarkannya.

Feses tersebut bisa jadi mencemari pasokan air di suatu wilayah sehingga pada akhirnya menyebabkan sejumlah orang di wilayah tersebut ikut tertular demam tifoid. Bakteri tifoid dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dalam air.

Sekitar 3%-5% penderita demam tifoid menjadi penular bakteri. Sementara yang lainnya mungkin mengalami gejala yang sangat ringan sehingga tidak diobati. Mereka ini dapat menjadi penular bakteri jangka panjang dan menjadi sumber wabah demam tifoid untuk waktu yang lama.

Bagaimana Demam Tifoid Dikenali dan Didiagnosis?

Setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, bakteri Salmonella menyerang usus halus dan memasuki aliran darah untuk sementara waktu. Bakteri kemudian dibawa oleh sel darah putih di dalam liver, limpa, dan sumsum tulang belakang, tempat dimana mereka berkembang biak dan masuk kembali ke aliran darah. Pada tahap ini, penderitanya sudah mengalami gejala-gejala, termasuk demam.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Bakteri lalu menyerang kantung empedu, sistem empedu, dan jaringan limfatik pada usus. Disini, bakteri memperbanyak diri dalam jumlah besar. Bakteri memasuki saluran usus sehingga bisa diidentifikasi dengan pemeriksaan sampel feses. Apabila hasil pemeriksaan dengan sampel feses masih tidak mencukupi, maka diperlukan pemeriksaan sampel darah untuk mendapatkan diagnosis.

Apa Sajakah Gejala Demam Tifoid?

Masa inkubasi—jangka waktu dari awal infeksi sampai munculnya gejala—biasanya memakan waktu 1-2 minggu, dan penyakitnya sendiri umumnya berlangsung selama 3-4 minggu. Gejala-gejala demam tifoid diantaranya yaitu:

  • Kurang selera makan
  • Sakit kepala
  • Nyeri dan sakit di sekujur tubuh
  • Demam dengan suhu mencapai sekitar 40 derajat C
  • Badan lesu
  • Diare

Banyak orang juga merasakan nyeri di dada dan perut. Gejala demam lama kelamaan menjadi semakin sering. Dan perbaikan kondisi biasanya mulai terjadi pada minggu ketiga atau keempat. Sekitar 10% orang mengalami kekambuhan gejala yang berulang setelah merasa lebih baik selama 1-2 minggu. Kekambuhan ini sebenarnya lebih rentan dialami oleh pasien yang diobati dengan antibiotik.

Agar tidak sampai terkena demam tifoid, Anda sebaiknya menghindari makanan maupun minuman yang kebersihannya tidak terjamin. Tersedia juga vaksin untuk mencegah infeksi tifoid, akan tetapi efek vaksin tidak ada gunanya apabila Anda tetap makan atau minum sembarangan.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}