Cara Efektif Mencegah Demam Tifoid

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, mendapatkan air minum yang bersih, sanitasi, serta perawatan medis yang memadai bisa jadi sulit untuk dicapai. Padahal ketiga hal tersebut amat dibutuhkan untuk mencegah demam tifoid. Karena alasan itulah, banyak ahli kesehatan yang yakin bahwa vaksinasi merupakan cara terbaik untuk menekan penularan demam tifoid di negara-negara berkembang.

Apabila Anda hendak bepergian ke tempat-tempat dimana demam tifoid sedang mewabah, ada baiknya untuk terlebih dahulu melakukan vaksinasi tifoid. Terdapat 2 pilihan vaksin yang tersedia. Yang pertama berupa injeksi dalam satu dosis yang diberikan sekitar 2 minggu sebelum pergi ke tempat yang berisiko tinggi. Pilihan yang kedua berbentuk 4 kapsul yang diminum sekali sehari. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai pilihan vaksin yang terbaik bagi Anda.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Kedua vaksin tersebut tidak 100 persen efektif mencegah demam tifoid dan diperlukan imunisasi berulang sebab keefektifan vaksin memudar dari waktu ke waktu. Karena vaksin tidak bisa memberikan perlindungan sempurna, ikutilah panduan mencegah tifoid berikut agar tidak terserang penyakit ini saat sedang bepergian ke tempat yang banyak terdapat kasus demam tifoid.

  • Cuci tangan Anda berulang kali. Ini adalah cara terbaik untuk menghentikan penularan bakteri. Cucilah tangan secara menyeluruh dengan air panas dan sabun, khususnya sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Selalu sediakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol untuk berjaga-jaga jika air bersih tidak tersedia.
  • Jangan minum air yang kelihatan kotor. Air minum yang terkontaminasi merupakan masalah besar di tempat-tempat mewabahnya tifoid. Untuk itu, usahakan minum air dalam kemasan atau air minum berkarbonasi. Bersihkan bagian luar botol atau kaleng sebelum Anda membukanya. Jangan tambahkan es batu ke dalam minuman karena bisa saja es tersebut terbuat dari air yang terkontaminasi.
  • Hindari buah dan sayuran mentah karena bisa jadi dicuci dengan air yang terkontaminasi. Terutama hindari memakan buah atau sayur yang tidak bisa dikupas, misalnya selada.
  • Pilih makanan yang dihidangkan panas-panas. Hindari makanan yang disimpan atau dihidangkan pada suhu ruangan. Makanan yang dikukus panas adalah yang teraman. Dan jika harus makan di luar, sebisa mungkin hanya makan di rumah makan yang terjamin kebersihannya.

Apabila Anda sedang dalam masa pemulihan dari tifoid, langkah-langkah berikut ini dapat membantu supaya Anda tidak menularkannya kepada orang lain.

  • Sering-sering cuci tangan. Langkah penting ini bisa secara efektif mencegah Anda menularkan penyakit ke orang lain. Gunakan air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan secara menyeluruh selama sekurangnya 30 detik, khususnya sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Bersihkan perlengkapan rumah tangga, termasuk toilet, gagang pintu, gagang telepon, dan keran air setidaknya sekali sehari dengan cairan pembersih.
  • Jangan makan pakai tangan atau menyiapkan makanan bagi orang lain sampai dokter memastikan bahwa Anda sembuh total dan tidak lagi menularkan penyakit.
  • Pisahkan barang-barang pribadi, misalnya handuk, seprai, dan peralatan makan yang Anda gunakan. Cucilah benda-benda tersebut dengan air sabun yang panas. Benda yang sangat kotor bisa direndam dulu dalam disinfektan sebelum dicuci.

Demikianlah cara efektif untuk mencegah demam tifoid. Pengendalian penularan penyakit ini banyak bergantung pada seberapa besar upaya Anda untuk menjaga kebersihan pribadi dan makanan/minuman yang dikonsumsi.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}