Vitamin A dan Kesehatan Tulang, Benarkah Saling Merugikan?


By Cindy Wijaya

Kita semua memahami dengan baik betapa vitamin A sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sebagian besar dari kita pasti mengidentikkan vitamin A dengan kesehatan mata. Namun kemampuan vitamin A tidak hanya berhenti sampai di sana, karena vitamin A juga bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan, proses pembentukan dan regenerasi sel, penyerapan kalsium, sistem imunitas, hingga sistem reproduksi.

Tetapi tahukah Anda bahwa ada hubungan kontradiksi antara vitamin A dengan kesehatan tulang. Sehingga ketika Anda mengonsumsi vitamin A lebih dari kebutuhan tubuh Anda, maka Anda berisiko mengalami masalah kesehatan tulang.

Vitamin A—Retinol dan Karotenoid

Pada dasarnya vitamin A terbagi dalam dua formula, yakni retinol dan karotenoid. Yang membedakan keduanya adalah formulanya. Retinol adalah bentuk vitamin A matang yang siap langsung diserap oleh tubuh. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin A siap konsumsi ini dari sejumlah daging-dagingan, hati, kuning telur dan sejumlah daging ikan berdaging merah. Tetapi sebagian besar sumbernya justru datang dari suplemen.

Hal berbeda dengan karotenoid yang dalam bentuk alaminya terbagi dalam dua formula, beta karoten dan alfa karoten. Keduanya bisa Anda dapatkan dalam beragam jenis sayuran warna hijau gelap, aneka sayuran, dan buah dengan warna kuning tua, jingga, dan merah.

Bila retinol memiliki sifat siap konsumsi dan diserap tubuh, maka karotenoid adalah bakal dari vitamin A. Tubuh perlu memprosesnya dulu bersama dengan lemak dan sejumlah senyawa lain sebelum dapat berubah menjadi retinol dan siap diserap tubuh. Biasanya karotenoid akan disimpan dalam hati sebagai cadangan vitamin A dan sifatnya justru sebagai anti oksidan, membantu sejumlah kinerja hati dalam menetralisir toksin dan residu metabolisme dalam darah.

Namun hal berbeda dengn retinol alias vitamin A yang siap untuk diserap tubuh. Retinol dalam tubuh sendiri secara medis memiliki batas asupan.

Batas Asupan Vitamin A Berdasarkan Kelompok Umur

Menurut Recommended Dietary Allowance (RDA) yang dirilis oleh NIH Osteoporosis And Related Bone Deseases, National Research Center disebutkan batasan konsumsi vitamin A dengan skema berikut ini.

  • Usia 1 – 3 tahun 1000 IU
  • Usia 4 – 8 tahun 1300 IU
  • Usia 9 – 13 tahun 2000 IU
  • Usia 14 – dewasa, pria 3000 IU, wanita 2300 IU
  • Wanita hamil 2500 IU
  • Wanita menyusui 4000 IU

Kaitan Antara Vitamin A dan Masalah Tulang

Dalam sebuh riset yang dikembangkan dan dilaporkan oleh NIH Osteoporosis And Related Bone Deseases, National Research Center, ditemukan fakta bagaimana kelebihan vitamin A justru menyebabkan tubuh kesulitan menyerap vitamin D.

Sementara vitamin A sangat mudah untuk terpenuhi hanya dengan mengandalkan sejumlah besar sayuran, buah, dan beragam jenis sereal sehat. Vitamin D justru tidak mudah didapatkan dan kebanyakan orang kesulitan menyerap vitamin D akibat kurangnya aktivitas luar ruangan di pagi hari.

Anda tentu sudah mengetahui pentingnya paparan sinar matahari pagi dalam membantu proses pengolahan vitamin D menjadi siap diserap tubuh. Dan dari sinilah masalah antara kelebihan vitamin A dan kesehatan tulang dimulai.

Karena vitamin A yang demikian mudah berada dalam jumlah yang tinggi, ditambahnya vitamin A retinol lebih sering berada pada angka yang tinggi ketika dimasukan dalam bentuk suplemen. Dan jika vitamin A sudah berlebihan justru menyebabkan tulang kesulitan menyerap vitamin D, yang pada dasarnya sudah sulit dipenuhi jumlahnya sesuai kebutuhan tubuh.

Hasilnya, densitas tulang tidak lagi seimbang. Untuk membentuk tulang yang sehat, dibutuhkan materi kalsium, vitamin D, sejumlah mineral lain seperti mangan, magnesium, dan fosfor. Jika tulang kekurangan vitamin D, otomatis daya ikat sel tulang akan berkurang karena vitamin D menyempurnakan ikatan antar sel dan membantu kepadatan tulang. Ini menyebabkan sel tulang mudah keropos, rapuh, dan akhirnya rentan mengalami osteoporosis.

Cara Agar Vitamin A Tidak Menjadi Masalah bagi Tulang

Sebenarnya pengaruh vitamin A terhadap kesehatan tulang ini hanya berlaku pada retinol atau bentuk vitamin A siap serap. Sedangkan pada karotenoid baik dalam bentuk alfa maupun beta, sifat bawaan ini tidak mendominasi. Sehingga beberapa pakar lebih menyarankan untuk mengonsumi vitamin A dalam bentuk karotenoid ketimbang dalam bentuk retinol. Lebih baik mengonsumsi vitamin A dari aneka buah segar ketimbang dari bentuk suplemen.

Bila memang perlu untuk mengkonsumsi suplemen, sebaiknya tetap bertahan pada asupan senilai kisaran 70 – 800 IU saja perharinya. Anda masih bisa mengkonsumsi daging merah, hati, daging ikan atau telur selama Anda konsumsi dengan bijak. Kadar dari vitamin A dalam 3 ons hati sapi bisa mencapai angka 30.000 IU dan pada ¼ telur mencapai 1300 IU.

Perhatikan pula dengan baik asupan yang Anda konsumsi, usahakan untuk mengonsumsi dalam porsi wajar. Dan bila Anda menkonsumsi jenis sumber makanan mengandung vitamin A dalam bentuk retinol ini pastikan Anda juga mengonsumsi asupan vitamin D untuk membantu memenuhi kebutuhan tulang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}