Vaksin Kanker Payudara: Cegah Kanker Sejak Dini

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Maret 28, 2019


Vaksin kanker payudara—mungkinkah mencegah serangan kanker pada payudara Anda? Jika ini benar-benar efektif tentu akan memberikan harapan bagi “kaum hawa”. Mengingat serangan kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak dialami oleh wanita Indonesia.

Mari kita lihat ulasan selengkapnya mengenai vaksin kanker payudara dalam membantu Anda agar terbebas dari serangan kanker. Ketahuilah bahwa info berikut bukan pengganti saran medis yang seharusnya dilakukan dengan konsultasi medis. Sekarang saatnya menyimak informasi penting berikut!

Vaksin Kanker Payudara—Harapan untuk Cegah Kanker

Apa itu vaksin kanker payudara? Sama seperti vaksin kanker lainnya yang diperlukan tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap keberadaan mikroorganisme penyebab penyakit. Vaksin payudara dibutuhkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah mengalami kanker payudara. Hal ini tidak berarti bahwa setelah Anda memperoleh injeksi vaksin, secara otomatis tubuh Anda tidak akan mengalami serangan kanker. Vaksin merupakan salah satu metode pencegahan terhadap kemungkinan serangan penyakit dan tidak 100% menangkal penyakit.

Namun, jika memang vaksin ini tersedia bagi Anda tak ada salahnya untuk melakukan upaya pencegahan dari pada sama sekali tidak memperoleh perlindungan. Beberapa tahun lalu, sempat diberitakan sehubungan adanya vaksin untuk kanker payudara di Ohio. Keberadaan vaksin tersebut diyakini mampu menghentikan aktivitas tumor yang pernah muncul ataupun sedang menyerang tubuh. Tampaknya vaksin ini lebih cenderung bersifat mengobati ketimbang mencegah keberadaan kanker payudara.

Kandungan apa yang digunakan dalam penelitian vaksin kanker payudara? Vaksin ini mengandung protein dasar alpha-laktoalbumin yang diduga berkaitan erat dengan keberadaan kanker payudara. Bagaimana kinerja vaksin tersebut? Pada saat protein alpha-laktoalbumin masuk kedalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan terangsang untuk membunuh alpha-laktoalbumin tersebut, sehingga diharapkan sel tumor berhenti bertumbuh. Selain itu keberadaan vaksin tersebut dalam tubuh disebutkan mampu mengecilkan tumor hingga setengahnya.

Hasil percobaan terhadap vaksin ini baru dilakukan terhadap hewan percobaan, walaupun disebutkan adanya upaya yang akan dilakukan terhadap uji klinis pada manusia hasilnya belum dilaporkan. Berdasarkan percobaan keberadaan vaksin ini mampu menghentikan serangan kanker payudara hingga 70%. Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menghasilkan vaksin yang dapat bertahan seumur hidup atau bersifat permanen. Jika penelitian berhasil dikembangkan, maka akan sangat membantu jutaan wanita.—Vincent Tuohy, PhD dari Cleveland Clinic di Ohio.

Pentingnya Vaksin Kanker Payudara!

Kanker payudara merupakan masalah yang dihadapai oleh setiap wanita diseluruh dunia. Para ahli kesehatan berupaya memberantas keberadaan kanker, hal ini termasuk meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan penyakit. Saat ini pengobatan kanker yang memanfaatkan kinerja sistem kekebalan tubuh, seperti imunoterapi sedang dikembangkan hanya saja sehubungan dengan keberadaan vaksin kanker payudara masih dalam tahap penelitian.

Keberadaan vaksin kanker payudara juga menjadi peluang emas untuk mengendalikan subtipe kanker payudara. Efektivitas vaksin kanker juga sangat bergantung pada sistem imun subjek. Maka diperlukan optimalisasi luas dalam penemuan dosis, pemilihan pasien, konstruksi protokol kombinatori, pemecahan masalah teknis dalam meningkatkan deteksi target, presentasi antigen, pemberian obat, respon spesifik sel dan sitokin, hingga evaluasi respons untuk mengurangi risiko efek samping dan residen.

Penelitian lainnya juga dilakukan terhadap protein Granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. GM-CSF merupakan jenis protein yang berkaitan dengan faktor pertumbuhan yang diproduksi tubuh untuk meningkatkan jumlah sel darah putih. Bagaimana simulasi yang seharusnya diperoleh dari penggunaan vaksin? Saat vaksin disuntikkan di bawah kulit dan masuk kedalam tubuh, maka sel dendritik akan segera meluncur menuju lokasi injeksi.

Sel dendritik merupakan sel yang mengirimkan sinyal bahaya untuk memanggil sistem kekebalan tubuh agar memberikan respon bahaya. Pada umumnya sel ini tidak bereaksi, walaupun tumor sudah menyerang, karena sel ini menganggap tumor tersebut sebagai sel normal. Namun, saat injeksi masuk kedalam tubuh sel dendritik mulai menyadari abnormalitas ini. Setelah sel dendritik mengetahui keberadaan tumor sebagai benda asing, maka sistem kekebalan akan berusaha memberantas sel kanker tersebut.—Leisha Emens, MD, PhD dari Johns Hopkins Kimmel Cancer Center.

Efektivitas Vaksin Kanker Payudara!

Sebuah studi kecil fase 1 terhadap 14 orang penderita kanker payudara yang stabil namun mengalami metastasis telah menunjukkan bahwa penggunaan vaksin cukup aman. Selain itu, ada bukti sehubungan dengan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel tumor dan memperlambat penyebaran penyakit. Penelitian yang dilakukan menargetkan protein mammaglobin-A yang telah dieksplorasi sebagai biomarker untuk kanker payudara selama hampir 20 tahun.

Fungsi protein ini tidak terlalu jelas, namun berguna dalam pensinyalan sel dan respons imun. Setelah menerima vaksin, sistem kekebalan tubuh seharusnya membunuh sel yang mengekspresikan protein tersebut. Vaksin ini memiliki efek samping ringan hingga sedang, termasuk gejala yang biasa dialami penderita flu, nyeri di lokasi suntikan, dan ruam. Satu tahun setelah menerima vaksin, 7 dari 14 peserta tidak mengalami perkembangan penyakit. Namun, penelitian lain perlu dikembangkan untuk melihat seberapa manjur penggunaan vaksin tersebut.

“Pemberian vaksin kepada pasien di awal pengobatan, maka sistem kekebalan tubuh tidak boleh dikompromikan seperti pada pasien metastasis. Kami juga akan dapat melakukan pemantauan kekebalan yang lebih informatif daripada yang kami lakukan dalam uji coba pendahuluan ini. Sekarang kami memiliki bukti yang baik bahwa vaksin itu aman, kami pikir mengujinya pada pasien yang baru didiagnosis akan memberi kami gagasan yang lebih baik tentang efektivitas terapi”.—William Gillanders, MD dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis.

Hubungan Vaksin Kanker dan Uji Klinis!

Perlu diketahui bahwa terdapat dua macam vaksin, yakni yang bertujuan untuk mencegah serangan penyakit disebut dengan vaksin pencegahan. Sedangkan vaksin yang ditujukan untuk pengobatan sering disebut dengan istilah vaksin perawatan. Kedua jenis vaksin ini perlu dilakukan uji klinis sebelum digunakan oleh masyarakat luas. Uji klinis penting untuk dilakukan guna mempelajari lebih lanjut sehubungan dengan vaksin kanker. Hal ini guna mengetahui tingkat kemanan dan efektivitas penggunaan vaksin di masa mendatang.

Para peneliti sedang menguji vaksin untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara. Beberapa studi dilakukan untuk menguji vaksin perawatan untuk kanker payudara, yang diberikan secara tunggal atau dengan terapi lain. Peneliti lain juga sedang berupaya memasukkan vaksin pencegahan ke dalam uji klinis. Selain itu dosis penggunaan yang tepat sehubungan dengan pemberian vaksin tersebut juga perlu diteliti. Jika dosis yang tepat telah berhasil ditemukan, tentu kasus kanker payudara akan menurun.

Apabila Anda hendak memperoleh vaksin sebaiknya ajukan beberapa pertanyaan pada penyedia, misalnya; Apakah para peneliti sudah menguji vaksin untuk tipe dan stadium yang sesuai dengan kanker saya? Apakah uji klinis dapat dibuktikan? Apa jenis vaksinnya dan bagaimana kinerjanya dalam tubuh Anda? Terbuat dari bahan apa vaksin yang hendak disuntikan? Bagaimana dan seberapa sering atau berapa lama pemberian vaksin dilakukan? Apa efek sampingnya? Dapatkan penggunaan vaksin dilakukan dengan perawatan tertentu? Adakah alternatif lainnya?

Beberapa negara berkembang tengah mengadakan penelitian tersebut, diharapkan di Indonesia juga dapat melakukan hal yang sama. Agar kasus kanker payudara dapat dikendalikan. Di Indonesia pemberian vaksin pencegahan kanker masih berkaitan dengan keberadaan Human Papilloma Virus dan Hepatitis saja. Itulah informasi lengkap terkait dengan vaksin kanker payudara, jika Anda mencurigai adanya keluhan kesehatan tertentu segera lakukan pemeriksaan medis untuk memperoleh bantuan yang tepat.

Sumber
Johns Hopkins Kimmel Cancer Center. Breast Cancer Vaccine.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}