Penyebab Tinnitus Yang Perlu Diwaspadai


By Cindy Wijaya

Tinnitus adalah kondisi dimana seperti ada suara berdenging di telinga. Ini adalah masalah yang umum dialami, yang memengaruhi sekitar 1 dari antara 5 orang. Apa penyebab tinnitus yang perlu Anda ketahui?

Dalam artikel ini Anda akan melihat beragam penyebab tinnitus yang bisa terjadi. Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan hanya gejala dari suatu masalah kesehatan lain yang mendasari, misalnya gangguan pendengaran terkait usia, cedera telinga, atau kelainan sistem peredaran darah. Berikut ulasannya menurut mayoclinic.

Penyebab Tinnitus

Walaupun mengganggu, tinnitus biasanya bukanlah pertanda sesuatu yang serius. Meskipun masalah telinga berdenging bisa bertambah buruk seraya usia bertambah, namun sering kali tinnitus bisa membaik dengan pengobatan.

Agar pengobatan efektif, sebaiknya yang lebih dulu dilakukan adalah mencari tahu apa penyebab tinnitus. Dengan begitu Anda bisa mengatasi masalah kesehatan yang mendasari gangguan ini, sehingga suara berdenging menjadi berkurang. Pertama-tama mari kita cari tahu apakah Anda memang mengalami gangguan tinnitus dengan mencermati gejala-gejala yang dialami.

Kerusakan Sel Telinga Dalam

Terdapat beragam masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab telinga berdengung, atau setidaknya memperparah gejala tersebut. Sayangnya dalam banyak kasus penyebab pastinya tidak pernah ditemukan.

Penyebab telinga berdengung umumnya adalah kerusakan sel pada telinga bagian dalam. Rambut-rambut halus kecil di bagian dalam telinga bergerak mengikuti tekanan dari gelombang-gelombang suara. Hal ini memicu sel-sel telinga untuk mengeluarkan sinyal elektrik melalui saraf dari telinga menuju ke otak.

Otak kemudian menafsirkan sinyal-sinyal tersebut sebagai suara. Jika rambut-rambut halus di dalam telinga bagian dalam tertekuk atau rusak, mereka bisa mengeluarkan sinyal-sinyal elektrik acak yang tak semestinya menuju ke otak, sehingga menyebabkan telinga berdenging.

Penyebab telinga berdengung yang lain adalah masalah telinga lainnya, masalah kesehatan kronis, dan cedera atau kondisi lain yang memengaruhi saraf-saraf di dalam telinga atau pusat pendengaran pada otak.

Perubahan Kondisi Telinga

Gangguan tinnitus pada banyak orang disebabkan oleh salah satu dari kondisi di bawah ini:

  • Gangguan pendengaran terkait penuaan. Banyak orang tua yang berusia di atas 60 tahun mulai mengalami gangguan pendengaran. Hal ini turut menjadi penyebab tinnitus. Istilah medis untuk jenis gangguan pendengaran ini adalah presbikusis.
  • Sering mendengar suara keras. Suara-suara keras, misalnya dari alat berat, gergaji mesin, dan senjata api, merupakan sumber umum gangguan pendengaran yang terkait dengan kebisingan. Pemutar musik portable, seperti pemutar MP3 atau iPod, juga merupakan penyebab gangguan pendengaran jika diputar dengan suara keras dalam waktu lama. Tinnitus yang muncul setelah mendengar suara keras dalam waktu singkat, misalnya setelah menghadiri konser musik, biasanya akan hilang; tapi mendengar suara keras dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen.
  • Penyumbatan serumen. Serumen melindungi saluran telinga dengan mengumpulkan kotoran dan memperlambat pertumbuhan bakteri. Bila terlalu banyak kotoran telinga yang terkumpul, maka serumen jadi terlalu sulit dibersihkan secara alami, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran atau iritasi pada gendang telinga, yang dapat menjadi penyebab tinnitus.
  • Perubahan tulang telinga. Pengerasan tulang-tulang di bagian tengah telinga (otosklerosis) mungkin memengaruhi pendengaran serta menyebabkan telinga berdenging. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan tulang tidak normal yang cenderung diturunkan dari orang tua.

Keberadaan Penyakit

Beberapa penyebab tinnitus lainnya tidak begitu umum, antara lain:

  • Penyakit Meniere. Tinnitus bisa menjadi gejala awal dari penyakit Meniere, yaitu sejenis kelainan telinga bagian dalam yang dapat disebabkan oleh tekanan tidak normal dari cairan di telinga dalam.
  • Gangguan sendi temporomandibular. Masalah pada sendi ini—yaitu sendi pada setiap sisi kepala di depan telinga, dimana tulang rahang bawah bertemu dengan tengkorak—dapat menyebabkan tinnitus.
  • Cedera kepala atau leher. Cedera pada kepala atau leher bisa memengaruhi telinga bagian dalam, saraf-saraf pendengaran, atau fungsi otak yang berkaitan dengan pendengaran. Cedera seperti ini biasanya menyebabkan tinnitus hanya pada satu telinga.
  • Neuroma akustik. Tumor non-kanker (jinak) ini berkembang pada saraf kranial yang membentang dari otak ke telinga bagian dalam, dan mengendalikan keseimbangan serta pendengaran. Tumor ini pada umumnya menyebabkan tinnitus hanya di satu telinga.

Gangguan Pembuluh Darah

Dalam kasus-kasus yang langka, penyebab telinga berdengung adalah gangguan pada pembuluh darah. Jenis tinnitus ini disebut sebagai tinnitus pulsatile. Gangguan-gangguan pembuluh darah tersebut misalnya:

  • Aterosklerosis. Seraya usia bertambah dan kolesterol menumpuk, pembuluh darah utama di dekat telinga bagian tengah dan dalam kehilangan sejumlah kelenturannya—kemampuan untuk sedikit melentur atau melebar pada setiap detak jantung. Hal itu menyebabkan aliran darah menjadi lebih kuat, sehingga memudahkan telinga mendeteksi detak jantung. Anda biasanya bisa mendengar jenis tinnitus ini di kedua telinga.
  • Tumor pada kepala dan leher. Tumor yang menekan pembuluh darah di kepala atau leher (neoplasma vaskular) dapat menyebabkan tinnitus dan gejala-gejala lain.
  • Tekanan darah tinggi. Darah tinggi serta faktor-faktor lain yang meningkatkan tekanan darah, misalnya stres, konsumsi alkohol dan kafein, dapat membuat tinnitus menjadi lebih terdengar.
  • Gangguan aliran darah. Penyempitan atau pengkusutan pada pembuluh arteri leher (arteri karotid) atau vena di leher (vena jugularis) bisa menyebabkan aliran darah menjadi bergejolak dan tidak beraturan, lalu memicu tinnitus.
  • Kelainan bentuk kapiler. Suatu kondisi bernama arteriovenous malformation (AVM), yang secara tidak normal menghubungkan arteri dengan vena, dapat menyebabkan tinnitus. Jenis tinnitus ini umumnya hanya ada di satu telinga.

Pengobatan Tertentu

Ada beberapa jenis obat yang dapat menjadi penyebab telinga berdengung atau setidaknya memperparah. Secara umum, semakin tinggi dosis dari obat-obatan ini, maka semakin parah tinnitus. Biasanya suara mengganggu di telinga akan menghilang setelah menghentikan penggunaan obat-obatan ini. Obat tersebut antara lain:

  • Antibiotik, termasuk polymyxin B, erythromycin, vancomycin, dan neomycin.
  • Obat-obatan kanker, termasuk mechlorethamine dan vincristine.
  • Obat pencahar (diuretik), misalnya bumetanide, asam ethacrynic, atau furosemide.
  • Obat kina yang digunakan untuk mengobati malaria atau masalah kesehatan lain.
  • Obat-obat antidepressan tertentu bisa memperparah tinnitus.
  • Aspirin yang diminum dalam dosis tinggi (biasanya selama 12 kali atau lebih dalam sehari).

Masalah telinga berdenging yang parah bisa sangat mengganggu kehidupan seseorang. Apabila Anda juga menderita gangguan telinga ini, ada baiknya periksa ke dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter dapat membantu Anda mencari apa penyebab dibalik telinga berdenging.

Sebagaimana sudah disebutkan di awal artikel, mencari tahu dan mengatasi masalah kesehatan penyebab telinga berdengung adalah langkah tepat untuk mengurangi gangguan yang ditimbulkannya. Dan jika Anda punya kebiasaan yang membahayakan pendengaran, misalnya sering mendengar musik dalam suara keras, sebaiknya mulai sekarang hentikan kebiasaan tak sehat itu.

Adakah obat tinnitus alami yang tersedia? Temukan informasi lengkap seputar gangguan kesehatan dan pengobatan alternatif dengan menggunakan herbal – hanya di deherba.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}