Tidur: Solusi Praktis Bagi Penderita Apnea Tidur!


By Fery Irawan

Apakah Anda pernah merasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari dan tiba-tiba hilang kesadaran untuk sementara waktu? Apakah Anda sering mendengkur saat tidur malam dan mendadak terbangun dengan sensasi kehabisan napas? Jika kondisi ini terjadi, bisa jadi Anda mengalami gangguan tidur yang dikenal dengan apnea tidur.

Apa itu apnea tidur?

Apnea tidur berarti tidak ada napas, hal ini biasanya terjadi selama 10 detik hingga 3 menit dan dapat berulang ratusan kali selama tidur. Penderitanya seringkali berganti posisi tidur berulang-ulang yang disertai dengan kondisi pernapasan yang tidak normal, seperti terputus-putus.

Sekalipun mereka tidur, kondisi mereka sama seperti orang yang tidak tidur. Hal ini dapat terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun ataupun mengalami obesitas, anak-anak juga berisiko. Penderita apnea tidur dapat mengalami tekanan darah tinggi, membengkaknya jantung maupun risiko gagal jantung, dan stroke.

Pada anak-anak gejalanya dapat berupa kecapaian dan lekas marah, selain itu mereka juga mengeluarkan bunyi seperti orang bersiul saat tidur, sakit kepala di pagi hari, kantuk yang tak tertahankan di siang hari, kesulitan mengingat maupun berkonsentrasi. Posisi dada mungkin tampaknya naik-turun seolah sedang bernapas, namun sebenarnya untuk beberapa waktu napasnya sedang terhenti.

Setidaknya ada 3 jenis apnea tidur; Apnea sentral terjadi saat otak tidak memberikan perintah untuk bernapas dengan teratur. Apnea tidur obstruktif terjadi karena tertutupnya jalur udara di belakang kerongkongan bagian atas. Apnea campuran merupakan gangguan tidur yang terjadi karena kombinasi kedua jenis apnea yang disebutkan sebelumnya.

Solusi bagi penderita apnea tidur!

Tindakan yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis gangguan tidur, sehingga beberapa tindakan medis dapat dilakukan untuk menolong pasien. Pengobatan yang diberikan tidak selalu membutuhkan pembedahan, misalnya bagi penderita apnea tidur obstruktif, penggunaan alat yang dapat memberikan tekanan pada jalur udara positif dan berlangsung terus-menerus.

Hal ini dilakukan dengan meminta pasien untuk mengenakan topeng pada hidungnya saat malam tiba, lalu dokter akan menyetel tekanan yang akan menyalurkan udara yang dibutuhkan guna mencegah terjadinya apnea tidur. Pembedahan dilakukan jika terdapat jaringan berlebih yang menutup saluran pernapasan pada tenggorokan dengan menggunakan laser maupun gelombang frekuensi-radio.

Sebuah asosiasi gangguan tidur di Amerika memberikan saran agar penderita apnea tidur memiliki lingkungan tidur yang kondusif, seperti; suhu ruangan yang sejuk, cahaya yang redup, suasana yang tenang dan terhindar dari televisi maupun komputer.

Mereka yang memiliki gangguan tidur demikian hendaknya mempertahankan pola istirahat malam yang teratur. Ingatlah bahwa tidur adalah hal yang penting, ketimbang makan ataupun olahraga. Mengapa? Karena dengan tidur, keseimbangan hormon akan memengaruhi emosi dan sistem kekebalan tubuh yang turut menunjang kehidupan Anda. Demikianlah cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi apnea tidur.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}