Sekedar Lapar atau Hipoglikemia? Pahami Dulu Bedanya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 31, 2016


Di siang hari yang panas dan mendadak Anda merasa sangat lapar, sulit berkonsentrasi dan mendadak menjadi mudah kesal hanya karena perkara kecil. Apa yang sebenarnya terjadi pada Anda, mungkinkah Anda sebenarnya hanya sekedar lapar atau malah Anda sedang mengalami hipoglikemia? Di titik apa Anda sebaiknya segera waspada?

Kebanyakan orang, memang akan mengalami penurunan metabolisme bersamaan dengan mereka merasa lapar. Ada sinergi yang berkaitan antara keduanya sehingga ketika hari mulai siang, dimana Anda sedang disibukan dengan aktivitas Anda, rasa lapar akan membuat Anda sedikit pening, kehilangan konsentrasi, sedikit lemas dan juga mengalami mood yang buruk.

Rasa Lapar Bisa Jadi Sinyal Hipoglikemia?

Menurut Erin Palinski Wade, RD, CDE, penulis dari buku Belly Fat Diet for Dummies, dijelaskan tak selalu efek lapar itu merupakan pertanda hipoglikemia. Dan menariknya, tak selamanya hipoglikemia ditandai dengan efek lapar. Meski dalam banyak kasus keduanya akan muncul bersamaan.

Dalam laman Everydayhealth dijelaskan kenapa seorang yang lapar di jam aktif mereka akan mengalami keluhan lemas, pening serta kendali emosi dan konsentrasi yang menurun. Sebagaimana sudah kami singgung, ini berkaitan dengan penurunan metabolisme.

Rasa lapar tak selamanya berkaitan dengan kebutuhan energi dalam tubuh. Anda juga bisa lapar karena efek sejumlah sinyal-sinyal hormonal dalam tubuh dan akibat datangnya jam makan yang sudah biasa Anda atur dalam keseharian Anda. Rasa lapar bisa muncul di jam-jam ketika Anda biasa makan setiap harinya.

Rasa lapar biasanya lebih berkaitan dengan pencernaan Anda yang sudah tak lagi memiliki makanan untuk diolah. Pencernaan akan mengirimkan sinyal bahwa tak ada lagi makanan yang bisa digerus dan diolah. Sinyal ini diterima oleh otak dan diolah menjadi sinyal lapar. Kadang lapar berasal dari kondisi hormonal yang menstimulasi sinyal palsu, seakan perut sudah kosong.

Bersamaan dengan rasa lapar muncul, tubuh akan mengirim sinyal lain yang dikirim ke sel-sel dalam tubuh untuk menurunkan metabolisme tubuh. Sel akan menurunkan aktivitas metabolisme mereka dan mengurangi jumlah energi yang dihasilkan.

Inilah yang menyebabkan seseorang yang lapar menjadi lemas dan sulit konsentrasi. Karena sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan cukup energi, termasuk sel otak. Selain itu pada ada kaitan berlingkar antara sistem hormonal dengan rasa lapar. Anda akan merasa lapar ketika stress dan Anda akan merasa stress ketika lapar. Dan ketika hormon stress muncul Anda akan merasa tidak nyaman, merasa menjadi mudah emosi dan kehilangan konsentrasi.

Kapan Tubuh Mulai Menunjukkan Hipoglikemia?

Hipoglikemia adalah kondisi dimana glukosa yang terlarut dalam darah berada pada kadar sangat rendah di bawah angka normal. Bila kadar normal glukosa darah berkisar pada angka 70 mg/dL maka Anda sudah mengalami hipoglikemia.

Ketika terjadi hipoglikemia pasien akan menampakan tanda yang lebih dari sekedar efek lapar biasa. Bahkan tidak sedikit kasus hipoglikemia yang berujung pada kondisi lebih serius bilamana kondisi hipogikemia muncul pada penderita diabetes.

Sebenarnya hampir kebanyakan kasus hipoglikemia terjadi pada pengidap diabetes. Mereka yang sudah divonis memiliki keluhan dengan sistem insulin mereka, akan secara rutin mengkonsumsi obat penurun kadar glukosa darah setiap harinya. Asupan ini akan bekerja sangat efektif menurunkan glukosa darah.

Sementara itu, pasien juga akan menjalankan diet khusus diabetes yang rendah kalori dan gula. Ini artinya, pasien juga akan meminimalisir asupan glukosa. Dan kondisi inilah yang bisa menyebabkan seseorang mengalami hipoglikemia.

Ketika sebenarnya asupan glukosa dalam darah sudah minim, namun tubuh juga masih tetap mengkonsumsi obat penurun kadar glukosa darah. Sehingga kadar glukosa dalam darah akan drop pada level yang sangat rendah dibawh 70 mg/dL.

Pada kondisi ini, tubuh akan mengalami kekurangan energi seperti yang Anda alami ketika merasa sangat lapar. Hanya saja dengan kondisi yang lebih spesifik. Adapun beberapa gejala spesifik yang muncul ketika seseorang mengalami hipoglikemia antara lain:

  • Efek gelisah, gemetar dan terasa tidak berenergi.
  • Tubuh menjadi sangat lemas dan sangat lesu.
  • Tubuh akan berkeringat dingin dan tangan menjadi kikuk.
  • Kehilangan konsentrasi dan mudah merasa bingung.
  • Kadang disertai efek panik dan mudah marah.
  • Emosi tidak stabil dengan mood yang berubah-ubah.
  • Jantung berdetak lebih cepat.
  • Kepala merasa sangat pening, penglihatan berkunang-kunang.
  • Lidah dan bibir terasa kaku dan seperti kesemutan.
  • Kulit, tangan, kaki atau malah kepala kesemutan dan terasa mati rasa.
  • Tangan dan kaki kadang kehilangan kendali.
  • Sakit kepala.
  • Sangat mengantuk.
  • Kejang

Kasus hipoglikemia memang juga merujuk pada kondisi sel kekurangan asupan energi. Tetapi ada perbedaan mendasar antara Anda hanya lapar dengan Anda mengalami kondisi hipoglikemia. Perbedaan mendasar ini menyebabkan Anda bisa menganggap enteng keluhan ketika lapar namun harus lebih waspada ketika mengalami hipoglikemia.

Bila pada saat Anda lapar, efek lemas sebenarnya tidak bisa dipastikan menjadi penanda Anda kehilangan kalori. Lapar memang bisa disebabkan tubuh kekurangan kalori, tetapi juga bisa disebabkan oleh datangnya waktu makan, oleh efek hormonal dan efek-efek stimulan lain. Rasa lemas tak selalu berarti karena kekurangan energi, tetapi karena terjadi penurunan metabolisme.

Sedang ketika Anda hipoglikemia, Anda akan mengalami efek lemas dan segala gejala di atas karena tubuh Anda kekurangan energi secara mutlak. Sel tidak menghasilkan energi sebagaimana mestinya karena memang tidak cukup bahan baku yang bisa Anda olah sebagai energi.

Gula adalah komponen utama dalam proses pembentukan energi. Ketika sel tidak mendapatkan cukup asupan glukosa, maka terjadi penurunan metabolisme yang menyebabkan tubuh sangat lemas dan sel-sel mulai kehilangan fungsinya karena kekurangan energi.

Bagaimana Cara Mengatasi Hipoglikemia?

Pada saat Anda mengalami gejala hipoglikemia, sebaiknya Anda mulai melakukan pengecekan dengan tes gula darah sesaat. Mereka dengan diabetes memang disarankan memiliki alat pengukur ini untuk melakukan pengecekan rutin harian.

Bilamana pasien memang mengalami hipoglikemia, coba untuk segera mengkonsumsi makanan manis dengan ukuran glukosa 15 gram. Lakukan pengecekan ulang 15 menit untuk memastikan efek asupan glukosa tadi dalam tubuh Anda. Tambahkan lagi sebanyak 15 gram glukosa bila ternyata upaya pertama Anda tak membuahkan hasil.

Anda bisa gunakan beberapa jenis sumber glukosa untuk kebutuhan 15 gram glukosa ini sepert permen, glukosa tablet, 1 sendok makan gula pasir yang bisa Anda larutkan dalam minuman, 125 ml air minuman soda ringan, 1 sendok makan madu yang bisa pula Anda larutkan dalam minuman atau 150 cc air susu dengan tambahan gula 1 sendok teh.

Selain itu, pastikan selalu melakukan pengecekan kadar glukosa darah secara rutin. Bahkan sangat disarankan untuk mengecek tiap hari demi memastikan kadar glukosa dalam darah. Ini untuk mencegah kondisi hipoglikemia atau penurunan kadar glukosa dalam darah menjulang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}