• Home
  • Blog
  • Hernia
  • Sakit Hernia: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobatinya

Sakit Hernia: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobatinya


By Cindy Wijaya

Sakit hernia, yang juga disebut penyakit turun berok, adalah gangguan kesehatan yang umum dialami. Ciri-ciri penyakit hernia yang terutama yaitu tonjolan di perut atau di selangkangan. Kadang tonjolan itu tidak terasa sakit, tetapi terkadang juga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan apa saja penyebab penyakit hernia yang perlu dihindari, seperti apa gejala-gejala hernia yang perlu diantisipasi, dan bagaimana cara mengobati penyakit hernia dengan atau tanpa operasi.

Apa Itu Sakit Hernia?

Sakit hernia terjadi ketika ada lubang atau kelemahan pada dinding otot peritoneum di dinding perut. Otot peritoneum seharusnya bertugas untuk menjaga organ-organ dalam perut tetap pada tempatnya. Tetapi kelemahan atau lubang pada dinding otot itu membuat organ dan jaringan di dalam terdorong ke luar, sehingga menimbulkan tonjolan.

Tonjolan itu mungkin akan hilang ketika penderitanya berbaring, dan kadang tonjolan itu bisa ditekan ke dalam. Namun ketika ia batuk, tonjolan itu akan terdorong keluar lagi.

Tonjolan hernia biasanya muncul di antara dada dan paha atas. Sering kali tidak ada atau hanya sedikit gejala-gejala hernia yang dirasakan penderitanya, meskipun tonjolan atau benjolan hernia sudah terlihat.

Jenis-Jenis Penyakit Hernia

Ada beberapa jenis penyakit turun berok yang umum dialami oleh orang-orang. Masing-masing jenis sakit hernia ini dibedakan berdasarkan lokasi kemunculannya. Berikut adalah sejumlah jenis penyakit hernia:

Hernia Inguinal (Selangkangan):

Sebanyak 75% dari seluruh penyebab penyakit hernia di dinding perut adalah hernia inguinal. Bisa dibilang ini adalah jenis penyakit turun berok pada pria karena laki-laki 25 kali lebih berisiko mengalaminya daripada wanita. Hernia inguinal terjadi jika ada jaringan lemak atau sebagian dari usus Anda yang masuk ke selangkangan di bagian atas paha sebelah dalam.

Hernia Femoral:

Sakit hernia femoral juga terjadi jika ada jaringan lemak atau sebagian usus Anda yang terdorong ke selangkangan di bagian atas paha sebelah dalam. Tetapi jenis penyakit turun berok ini lebih jarang daripada hernia inguinal. Boleh dibilang ini adalah jenis penyakit turun berok pada wanita, karena lebih sering dialami oleh perempuan.

Hernia Umbilical:

Penyakit hernia ini terjadi ketika ada jaringan lemak atau sebagian usus Anda yang terdorong ke dinding perut dekat pusar. Bisa dikatakan bahwa ini adalah penyakit turun berok pada anak-anak, karena bahkan bayi pun bisa mengalaminya jika lubang di dinding perut bekas tali pusar tidak menutup sempurna saat lahir.

Hernia Hiatal:

Jenis sakit hernia ini muncul karena ada bagian dari dalam perut yang terdorong hingga ke dada melalui bukaan di diafragma. Diafragma adalah lapisan otot tipis yang memisahkan dada dengan perut. Biasanya penderitanya tidak merasakan ciri-ciri penyakit hernia yang kentara, tapi kadang juga bisa menimbulkan gejala heartburn.

Hernia Incisional:

Penyebab penyakit hernia incisional adalah luka sehabis operasi di dinding perut yang belum menutup sempurna. Akibatnya organ atau jaringan di dalam bisa terdorong keluar dan menimbulkan tonjolan hernia. Kasus hernia incisional terjadi pada sekitar 2-10% dari seluruh operasi di perut.

Hernia Spigelian:

Ini adalah jenis penyakit turun berok yang langka. Terjadinya di sepanjang pinggir otot rektus abdominus dan melalui fasia spigelian. Lokasi tonjolan hernia spigelian berada di sekitar tengah perut.

Hernia Diafragmatik:

Jenis penyakit hernia ini terjadi ketika organ-organ di dalam perut terdorong ke dada melalui bukaan di diafragma. Ini juga merupakan jenis penyakit turun berok pada bayi jika diafragmanya tidak berkembang dengan baik sewaktu masih di kandungan.

Hernia Otot:

Ini adalah jenis penyakit hernia yang biasanya terjadi akibat cedera saat olahraga. Tonjolan hernia di perut muncul akibat ada bagian otot yang terdorong keluar.

Penyebab Penyakit Hernia

Selain pada kasus hernia incisional yang disebabkan oleh luka operasi, dalam sebagian besar kasus lain, tidak ada penyebab tunggal untuk penyakit hernia. Risiko mengalami sakit hernia akan lebih besar pada orang yang sudah berusia dan terutama pada pria.

Adakalanya sebagian penyebab penyakit hernia adalah karena aktivitas atau masalah kesehatan tertentu yang memperbesar tekanan pada dinding perut. Beberapa aktivitas atau masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab penyakit hernia yaitu:

  • Merokok
  • Batuk terus-menerus
  • Mengangkat beban berat
  • Terlalu banyak aktivitas fisik
  • ‘Ngeden’ atau mengejan saat buang air besar
  • ‘Ngeden’ atau mengejan saat buang air kecil
  • Kegemukan atau obesitas
  • Asupan nutrisi yang buruk (kurang gizi)
  • Pembesaran prostat
  • Kelainan kondisi testis yang tidak turun
  • Penumpukan cairan di perut
  • Fibrosis kistik
  • Dialisis peritoneal
Penyakit turun berok dapat bersifat kongenital (bawaan sejak lahir) atau dapat berkembang pada anak-anak yang dinding perutnya memiliki kelemahan. Riwayat keluarga juga berpengaruh pada risiko Anda mengalami sakit hernia. Contohnya, jika orang tua Anda terkena penyakit turun berok, Anda pun rentan untuk mengalaminya juga.

Ciri-Ciri Penyakit Hernia

Pada kebanyakan kasus, ciri-ciri penyakit hernia hanyalah tonjolan tanpa rasa sakit. Sering kali tonjolan tersebut tidak menimbulkan masalah lain dan bukan kondisi gawat darurat.

Tapi kadang-kadang bisa muncul rasa nyeri dan tidak nyaman di tonjolan hernia. Gejala hernia tersebut seringnya muncul atau memburuk ketika Anda sedang berdiri, mengerahkan tenaga, atau mengangkat benda-benda berat.

Pada beberapa kasus, penyakit turun berok harus diobati dengan operasi hernia. Misalnya apabila ada bagian usus yang terhalang atau tercekik akibat penyakit hernia inguinal. Ciri-ciri penyakit hernia inguinal yang dikatakan sebagai kondisi gawat darurat dan harus segera ditangani oleh dokter yaitu:

  • Terasa sakit atau nyeri
  • Ada rasa mual
  • Muntah-muntah
  • Tonjolan yang tidak bisa ditekan ke dalam perut

Di samping ciri-ciri penyakit hernia seperti di atas, Anda juga mungkin merasakan gejala heartburn jika mengalami penyakit hernia hiatal. Heartburn adalah nyeri di area dada yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Cara Mengobati Penyakit Turun Berok

Jika ciri-ciri penyakit hernia yang ada hanyalah tonjolan tanpa rasa sakit atau gejala lain apapun, biasanya dokter meminta pasien untuk menunggu dan melihat perkembangan penyakit ini. Namun dokter tidak akan melakukannya pada kasus penyakit turun berok yang berisiko, misalnya jenis hernia femoral.

Jika berisiko, pada umumnya cara mengobati penyakit hernia yang dilakukan dokter yaitu dengan operasi perbaikan hernia (disebut herniorrhaphy). Tujuan operasi hernia biasanya untuk menghindari risiko tercekiknya usus jika hernia terus dibiarkan.

Cara mengobati penyakit hernia dengan operasi harus mempertimbangkan kondisi pasien itu sendiri, termasuk lokasi hernianya. Ada dua jenis operasi hernia yaitu:

Operasi Hernia Terbuka:

Operasi hernia yang terbuka dilakukan dengan membuat sayatan di lokasi hernia untuk mendorong kembali tonjolan ke posisi semula. Sayatan ini kemudian ditutup dengan jahitan, staples, atau lem bedah. Pasien yang menjalani operasi ini bisa diberikan bius lokal atau bius total, tergantung keadaan.

Operasi Hernia Laparoskopik:

Operasi hernia ini menggunakan alat laparoskopi untuk membuat sayatan lebih kecil sehingga pasien lebih cepat pulih setelah operasi. Cara mengobati penyakit hernia ini sebenarnya sama dengan operasi terbuka, hanya saja menggunakan tabung laparoskopi yang dipasang senter dan kamera kecil.

Alat tersebut dimasukkan melalui sayatan kecil. Kemudian bagian dalam perut dipompa dengan gas agar dokter bedah bisa melihat lebih jelas dan punya ruang yang cukup untuk bekerja. Seluruh operasi dilakukan saat pasien sudah dibius total.

Cara Mengobati Penyakit Hernia Tanpa Operasi

Apabila dokter meminta untuk menunggu dan melihat perkembangan penyakit hernia, pasien mungkin akan diminta melakukan beberapa penyesuaian gaya hidup. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda upayakan untuk membantu perawatan penyakit turun berok:

Makan dalam Porsi Kecil:

Dianjurkan untuk makan sebanyak 6 kali sehari tapi dalam porsi-porsi kecil, yang terdiri dari 3 menu makanan utama dan 3 makanan selingan. Makan sekaligus dalam jumlah besar tidak dianjurkan karena bisa menambah tekanan pada perut yang memperburuk tonjolan hernia.

Hindari Makanan Tertentu:

Saran ini khususnya berlaku bagi penderita hernia hiatal. Hindari makanan-makanan pedas, mengandung kafein (teh, kopi, soda), beberapa jenis jeruk dan buah lain yang asam. Makanan tersebut dikhawatirkan akan membuat asam lambung naik.

Jangan Langsung Beraktivitas Setelah Makan:

Jangan langsung beraktivitas, berbaring, atau membungkuk setelah makan. Kegiatan semacam itu bisa memicu aliran balik asam lambung. Hindarilah aktivitas-aktivitas yang dapat menimbulkan lebih banyak gangguan pada lokasi hernia.

Turunkan Berat Badan:

Berat badan yang berlebihan dapat menambah tekanan pada dinding perut dan menyebabkan tonjolan semakin terdorong keluar. Upayakanlah pola makan sehat (termasuk membagi menu makan menjadi porsi-porsi kecil) dan lakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan Anda. Sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk tahu pola makan dan olahraga yang tepat bagi Anda.

Memakai Celana Hernia:

Sambil menunggu dan melihat perkembangan penyakit ini, Anda bisa menggunakan celana hernia yang dirancang khusus. Terutama saat Anda akan menjalani operasi hernia, dokter mungkin akan menyarankan Anda memakai celana khusus ini yang juga disebut truss untuk menjaga hernia tetap pada posisinya. Beberapa pasien merasa gejala-gejala hernia mereka berkurang ketika memakainya.

Jangan Mengangkat Beban Berat:

Sering mengangkat benda-benda berat adalah salah satu penyebab penyakit hernia. Jadi selama perawatan, lebih baik jangan mencoba mengangkat beban yang cukup berat dan mintalah bantuan orang lain.

Konsumsi Obat Herbal Hernia:

Ada sejumlah manfaat herbal Noni juice dalam membantu perawatan penyakit hernia. Pertama, Noni juice mampu mendorong pemulihan dari kerusakan atau kelemahan pada otot-otot di dinding perut. Kedua, herbal ini membantu menguatkan otot-otot di dinding perut. Dan ketiga, kandungan-kandungan bermanfaat yang dimiliki herbal ini dapat meringankan gejala-gejala hernia seperti rasa nyeri dan tidak nyaman di sekitar lokasi hernia.

Cara Mengobati Sakit Hernia dengan Noni Juice
Noni Juice (Photo by genphoto_art from Getty Images via Canva)

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dari artikel ini, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat. Pertama, penyebab penyakit hernia adalah lubang atau kelemahan pada dinding otot peritoneum di perut sehingga organ atau jaringan di dalamnya menonjol keluar. Kedua, ciri-ciri penyakit hernia yang paling khas adalah tonjolan di sekitar area dada dan perut. Ketiga, dokter biasanya menggunakan 2 cara mengobati penyakit hernia: menunggu dan melihat perkembangan penyakit, dan melakukan operasi hernia bila penyakitnya cukup parah.

Demikianlah artikel ini mengenai sakit hernia atau penyakit turun berok. Semoga Anda jadi lebih paham mengenai penyebab penyakit hernia, ciri-ciri penyakit hernia, dan cara mengobati penyakit hernia. Nantikan juga ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, dan pengobatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Medical News Today. Types and treatments for hernia. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/142334

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}