• Home
  • Blog
  • Pegagan
  • Manfaat Pegagan untuk Epilepsi: Ini Cara Gampang Mengolahnya

Manfaat Pegagan untuk Epilepsi: Ini Cara Gampang Mengolahnya

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Oktober 8, 2013


Penderita epilepsi mengalami gangguan pada sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan gejala kejang-kejang pada sebagian atau seluruh tubuh. Sebagian masyarakat mencoba mengatasi gejala kejang-kejang ini menggunakan ramuan tradisional. Salah satu yang sering digunakan adalah ramuan dari tanaman pegagan.

Apakah memang ada manfaat pegagan untuk epilepsi? Jika ada bagaimana cara mengolahnya untuk mengatasi kejang-kejang? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Apa Itu Tanaman Pegagan?

Pegagan (bernama latin/ilmiah Centella asiatica) telah sejak lama digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti penyakit kulit, lepra, dan malaria.

Tumbuhan obat ini memiliki efek pemulihan luka dan tukak, efek antinosiseptif dan anti-inflamasi, efek perlindungan terhadap psoriasis, efek kardioprotektif, imunomodulator, sitotoksik, sifat anti-tumor, ansiolitik, dan sifat antioksidan.

Manfaat pegagan untuk epilepsi secara luas digunakan dalam ilmu pengobatan tradisional India (Ayurveda). Dan kini sejumlah penelitian dan riset ilmiah telah dilakukan untuk menyelidiki kebenaran di balik manfaat ini. Bagian berikut akan menjelaskan beberapa penelitian tersebut.

Bukti Penelitian dari Manfaat Pegagan untuk Epilepsi

Dalam penelitian oleh Manasa dan Sachin, efek anti-kejang dari ekstrak cair pegagan diperiksa menggunakan metode PTZ. Efek anti-kejang dari pegagan didapati sebanding dengan efek anti-kejang milik obat sodium valproat. Obat sodium valproat merupakan salah satu obat yang umum diresepkan untuk mengatasi penyakit epilepsi.

Para peneliti mendapati bahwa ekstrak cair pegagan pada dosis 100 mg/kg dan 300 mg/kg sama-sama memiliki efek anti-kejang pada subjek percobaan yang diinduksi kejang melalui PTZ. Efek anti-kejang ekstrak cair pegagan pada dosis 300 mg/kg sebanding dengan obat sodium valproat.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat manfaat pegagan untuk epilepsi. Selain itu banyak penelitian lainnya juga telah melaporkan adanya efek anti-kejang pegagan terhadap berbagai model epilepsi.

Dalam sebuah penelitian oleh Gupta dkk, gangguan kognitif dan stres oksidatif yang diinduksi PTZ dapat dikurangi menggunakan pegagan. Penelitian oleh Katare dan Ganachari melaporkan bahwa pegagan mempunyai efek anti-lipidperoxidative dan anti-epileptik terhadap model epilepsi lithium-pilocarpine.

Kandungan yang diduga memungkinkan adanya manfaat pegagan untuk epilepsi adalah triterpine dan flavonoid. Mekanisme kerja anti-kejang dari pegagan mungkin melibatkan sistem kolinergik, neurotransmisi GABAergik, dan dengan modulasi aktivitas ATPase (Na+- K+, Mg2+ dan Ca2+). Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan mekanisme di balik manfaat pegagan untuk epilepsi.

Bagaimana Cara Mengolah Pegagan untuk Epilepsi?

Sejumlah penelitian telah membenarkan bahwa memang ada manfaat pegagan untuk epilepsi, terutama sebagai anti-kejang. Bahkan didapati bahwa efek anti-kejang pegagan sebanding dengan efek dari obat sodium valproat yang umum digunakan untuk penyakit epilepsi.

Nah, sekarang pertanyaannya bagaimana cara memanfaatkan tanaman pegagan untuk mengatasi penyakit epilepsi? Berikut langkah-langkah dalam membuat ramuan alami pegagan untuk mengatasi kejang-kejang.

  • Ambil segenggam daun pegagan dan cuci bersih dengan air mengalir.
  • Ambil gula aren atau gula jawa secukupnya.
  • Campurkan daun pegagan dengan gula.
  • Blender atau tumbuk hingga halus dan tercampur rata.
  • Ambil sebanyak 1 sendok ramuan dan seduh dengan 1 gelas air mendidih.
  • Saring air dari ramuan tersebut dan minum rutin 1 gelas sehari.

Pengingatnya, ramuan pegagan sebaiknya tidak digunakan oleh wanita hamil dan menyusui serta anak-anak. Penderita diabetes dan hiperlipidemia (kolesterol dan trigliserida tinggi) juga perlu waspada ketika hendak menggunakan ramuan ini karena pegagan dilaporkan dapat meningkatkan gula dan lemak darah.

Pada beberapa kasus, penggunaan ramuan pegagan dapat menyebabkan alergi kulit, termasuk rasa panas terbakar. Konsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas.

Konsumsi pegagan juga sebaiknya diwaspadai bagi Anda yang sedang menggunakan obat antiplatelet, termasuk aspirin. Selain itu, dilaporkan bahwa konsumsi pegagan dapat berinteraksi pada beberapa obat dengan golongan efedrin, teofilin, atropine, dan kodein.

Kesimpulan tentang Manfaat Pegagan untuk Epilepsi

Tanaman pegagan telah sejak lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya untuk penyakit epilepsi. Kemudian sejumlah penelitian modern pun membuktikan bahwa memang ada efek anti-kejang dalam tumbuhan pegagan, yang tentunya bermanfaat dalam pengobatan epilepsi.

Sebuah penelitian juga mendapati bahwa efek anti-kejang dari ekstrak cair pegagan dalam dosis 300 mg/kg sebanding dengan efek anti-kejang dari obat sodium valproat. Sodium valproat adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi kejang akibat epilepsi.

Akan tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan mekanisme yang sebenarnya dari manfaat pegagan untuk epilepsi. Karena itu jika Anda ingin menggunakan herbal ini, sebaiknya gunakanlah secara bijaksana. Pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang manfaat pegagan untuk epilepsi. Temukan juga informasi-informasi menarik lain seputar pemanfaatan tanaman obat hanya di Deherba.com.

Sumber

Manasa, Megaravalli & Sachin, Idoor. (2016). Anticonvulsant action of aqueous extract of Centella asiatica and sodium valproate – A comparative study in pentylenetetrazole-induced seizures. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology. 6. 1. https://dx.doi.org/10.5455/njppp.2016.6.0211201595

Gupta YK, Veerendra Kumar MH, Srivastava AK. Effect of Centella asiatica on pentylenetetrazole-induced kindling, cognition and oxidative stress in rats. Pharmacol Biochem Behav. 2003;74(3):579–85.

Katare SS, Ganachari MS. Effect of Centella asiatica on hypoxia induced convulsions and lithium pilocarpine induced status epilepticus and antilipid peroxidation activity. Ind J Pharmacol. 2001;33(2):128

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}