PPS (Post-Polio Syndrome): Apakah Anda Mengalami Sindrom Pasca Polio?


By Fery Irawan

Bagi Anda yang pernah mengalami polio semasa kecilnya tentu berminat dengan Sindrom Pasca Polio yang sering menimpa pasien yang telah melewati mimpi buruk tersebut. Lalu, bagaimana Anda dapat mengetahui gejala serangan kedua? Menurut kesimpulan para ahli, seseorang pengidap sindrom pasca polio harus memiliki ciri berikut:

Apa Ciri Sindrom Pasca Polio?

Pernah mengalami poliomyelitis (polio), pulihnya fungsi otot dan saraf yang stabil baik seluruhnya atau sebagian selama selang waktu 15 tahun sejak serangan pertama, dan kesulitan saat bernapas atau menelan. Pada Awalnya penderita tampak tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan saraf atau ortopedis.

Namun, secara bertahap dan mendadak pasien bisa jadi mengalami kelelahan, otot yang terasa lemas dan terkadang mengalami nyeri pada persendian. Gejala tersebut tidak akan hilang selama kurun waktu minimum 1 tahun. Jika Anda mengalaminya bisa jadi merupakan ciri dari sindrom pasca polio.

Setidaknya Anda bisa lega, tidak semua orang yang pernah mengidap polio akan mengalaminya lagi. Walaupun Anda bisa jadi merasa mudah lelah bisa saja itu reaksi karena penuaan dini yang terjadi secara alami karena saraf otot yang telah bekerja keras. Maka untuk memastikannya ada baiknya berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman di bidangnya.

Ya, 50% persen pasien yang telah memeriksa diri karena mengalami gejala serupa malah terbukti tidak mengidap sindrom pasca polio. Lalu, 60% pasien lainnya mengidap penyakit lainnya yang tidak berkaitan dengan polio. Dan, 20% pasien yang memiliki masalah ortopedis yang berkaitan dengan kasus polio.

Adakah Obat yang Dapat Mengatasi Sindrom Pasca Polio?

Mengingat penyebab serangan kedua seringkali tidak jelas, maka uji laboratorium pun sulit dilakukan sehingga pengobatan tuntas untuk serangan kedua masih belum ditemukan. Tapi, bukan berarti Anda tidak dapat mengurangi derita akibat penyakit tersebut. Ada sekitar 80% pasien pengidap sindrom pasca polio yang mendapatkan manfaat dari tiga metode rehabilitasi berikut:

Pertama, penyesuaian gaya hidup dapat dilakukan, misalnya dengan menghemat tenaga, menggunakan alat bantu, olahraga ringan yang tidak menimbulkan kelelahan, dan menjaga suhu tubuh tetap dalam keadaan hangat.

Kedua, waspadai penggunaan obat-obatan dan suplemen. Walau mungkin ada yang merasa bahwa mereka pulih setelah minum obat tertentu, penelitian tetap dibutuhkan untuk mendukung pernyataan tersebut. Jika Anda memilih herba guna mengurangi derita yang dirasa, ada baiknya untuk memberitahu dokter sebelum mengonsumsinya, khususnya jika Anda mengonsumsinya bersamaan dengan obat yang telah diresepkan guna menghindari interaksi obat yang tidak sesuai.

Ketiga, perbaiki mutu kehidupan Anda. Seorang dokter bernama Susan Perlman mengatakan bahwa obat yang paling mujarab adalah memberikan penyuluhan dan ajuran yang dapat membantu mereka dalam memecahkan masalah, lingkungan yang memiliki fasilitas lengkap guna memudahkan aktivitas mereka, dan mendapatkan cukup banyak informasi atau dukungan sehingga mereka dapat beradaptasi dengan rutinitas harian.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}