9 Penyebab Mendengkur yang Mungkin Anda Alami

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Dari suara hirupan napas yang lembut hingga dengkuran yang keras, mendengkur adalah hal biasa. Diperkirakan 45 persen orang dewasa mendengkur sesekali, sementara 25 persen terus mendengkur—sering mengganggu pasangan tidur mereka, bahkan tidur mereka sendiri.

Apa penyebab mendengkur? Anda lebih mungkin untuk mendengkur kalau Anda kelebihan berat badan, seorang pria baruh baya atau lebih tua, atau seorang wanita pasca-menopause. Suara-suara malam ini tampaknya memburuk seiring bertambahnya usia.

Apakah mendengkur itu normal? Mendengkur adalah suara pernapasan yang terhambat, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor dasar, seperti bentuk otot yang buruk, jaringan tenggorokan yang besar, atau langit-langit lunak atau uvula yang panjang.

Mendengkur juga mungkin pertanda bahwa Anda punya masalah kesehatan yang mengganggu pernapasan saat Anda tidur—seperti hidung tersumbat akibat infeksi sinus atau alergi, polip hidung, atau septum hidung yang menyimpang.

Tapi dalam beberapa kasus, mendengkur bisa terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan mengancam jiwa.

Apa Penyebab Mendengkur?

Penyebab mendengkur adalah ketika udara tidak dapat mengalir dengan bebas melalui saluran napas saat Anda menarik dan menghembuskan napas sewaktu tidur. Jika saluran napas menyempit atau tersumbat sebagian, bernapas akan membuat jaringan saluran napas bagian atas bergetar, sehingga menghasilkan suara dengkuran.

Ada banyak kemungkinan penyebab seseorang mengalami penyempitan atau penyumbatan saluran napas selamat tidur, yang kemudian menjadi penyebab mendengkur.

Apnea Tidur Obstruktif

Kebanyakan orang yang memiliki apnea tidur obstruktif akan mendengkur saat tidur. Apnea tidur obstruktif adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan jeda berulang saat bernapas sewaktu tidur, karena kolaps sebagian atau seluruh saluran napas.

Penderitanya cenderung akan mendengkur keras yang akan berhenti saat pernapasan mereka juga berhenti sementara. Ketika mereka kembali bernapas, itu bisa terdengar seperti terengah-engah atau mendengus.

Apnea tidur obstruktif dikaitkan sebagai efek dari masalah kesehatan seperti depresi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Orang yang memiliki gangguan pernapasan ini bisa merasa mengantuk di siang hari, yang berbahaya jika dia harus mengemudi atau bekerja dengan mesin. Kabar baiknya, ada pengobatan yang efektif menangani apnea tidur obstruktif.

Penggunaan Alkohol dan Obat Penenang

Alkohol dan obat penenang bisa menjadi penyebab mendengkur karena zat-zat itu mengendurkan otot-otot yang menopang jaringan di sekitar saluran napas. Karena itu, orang yang sudah sering mendengkur, termasuk penderita apnea tidur obstruktif, jika mengonsumsi alkohol akan mengalami dengkuran yang lebih parah.

Dokter sering menyarankan untuk menghindari alkohol dan obat penenang selama jam-jam menjelang waktu tidur untuk mengurangi dengkuran.

Merokok

Merokok adalah faktor lain yang bisa menjadi penyebab sering mendengkur. Masih belum jelas kenapa orang yang merokok lebih cenderung untuk mendengkur, tapi para peneliti menduga bahwa kemungkinan ada kaitannya dengan peradangan pada saluran pernapasan atas dan edema yang dialami para perokok.

Berhenti merokok sudah terbukti dapat membantu memperbaiki dengkuran, tapi itu butuh waktu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang baru saja berhenti merokok tetap akan mendengkur, tapi dalam empat tahun berikutnya akan menurun mendengkurnya.

Anatomi Kepala dan Leher

Ukuran dan bentuk struktur dapat menyempitkan saluran napas dan menjadi penyebab tidur mendengkur. Misalnya, orang lebih cenderung mendengkur kalau mereka punya septum hidung yang menyimpang, yaitu ketika dinding di antara lubang hidung bengkok atau miring ke satu sisi.

Selain itu, pertumbuhan di saluran hidup (polip), memiliki rahang yang kecil, dan memiliki lidah atau amandel yang membengkak juga dapat menjadi penyebab mendengkur.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Untuk mengatasi penyebab sering mendengkur akibat masalah anatomi, mungkin dibutuhkan operasi bedah dan peralatan gigi. Tujuannya untuk meningkatkan aliran udara yang masuk dan keluar dari saluran napas sewaktu tidur.

Hidung Tersumbat Kronis

Hidung tersumbat dapat menjadi penyebab tidur mendengkur dengan mengurangi aliran udara melalui saluran napas dan membuat saluran napas kolaps. Penyebab paling umum dari hidung tersumbat adalah infeksi atau alergi, tapi juga bisa karena lingkungan udara kering atau karena memiliki septum yang menyimpang.

Jika kondisi tersebut terus ada, maka masalah hidung tersumbat bisa menjadi kronis (terus-menerus) dan menjadi penyebab sering mendengkur. Sebuah penelitian terhadap orang dewasa paruh baya mendapati bahwa mereka yang mengalami hidung tersumbat di malam hari “selalu” atau “hampir selalu” tiga kali lebih mungkin untuk terus mendengkur.

Posisi Tidur

Mendengkur lebih sering terjadi saat anda berbaring tidur telentang. Saat tidur telentang, gravitasi menarik jaringan di sekitar saluran napas ke bawah, yang membuat saluran napas lebih sempit. Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi dan intensitas mendengkur berkurang pada beberapa orang ketika mereka berbaring miring.

Kelebihan Berat Badan

Punya lemak ekstra di leher dapat menyebabkan ukuran saluran napas menyempit dan membuat saluran napas rentan kolaps. Itu sebabnya orang yang kegemukan akan membaik dengkurannya apabila berhasil menurunkan berat badannya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang berat badannya turun setidaknya 6 pound (2,7 kg) akan berkurang mendengkurnya, dan berat badan yang turun lebih banyak dapat membuat dengkuran hampir hilang sepenuhnya.

Usia Tua

Seraya usia menua maka terjadi juga sejumlah perubahan pada tidur, termasuk pada dengkuran. Lidah dan otot-otot yang mengelilingi saluran napas mungkin menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah suatu gangguan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Jika tidak diobati, itu bisa menimbulkan gejala seperti wajah menjadi bengkak, suara serak, bicara lambat, dan detak jantung lambat. Gejala-gejala tersebut juga dapat menjadi penyebab tidur mendengkur.

Apakah Mendengkur Itu Normal?

Mendengkur dialami oleh sekitar 57% pria dewasa dan 40% wanita dewasa. Sekitar 10 – 12% anak-anak juga mendengkur. Mendengkur sendiri biasanya dianggap biasa dan tidak berbahaya, meskipun bisa sangat mengganggu. Tapi pada sebagian orang yang mendengkur, itu bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan atau gangguan tidur yang serius.

Kapan mendengkur sudah dianggap tanda bahaya? Mendengur mungkin merupakan tanda dari gangguan apnea tidur. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda mendengkur dan mengalami gejala-gejala berikut:

  • Berhenti bernapas sementara sewaktu tidur, diikuti dengan suara tersedak, mendengus, terengah-engah.
  • Sering terbangun di malam hari.
  • Rasa kantuk di siang hari.
  • Sakit kepala di pagi hari.

Gejala-gejala tersebut sering kali tidak disadari oleh orang itu sendiri. Sebaliknya, pasangan tidur atau teman serumah mungkin memberi tahu tentang gejala-gejala itu. Mungkin juga bermanfaat untuk berbicara dengan dokter jika dengkuran Anda sudah mengganggu tidur pasangan Anda dan Anda ingin menjalani perawatan untuk menghentikannya.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa penyebab mendengkur. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar topik kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Johns Hopkins Medicine. Why Do People Snore? Answers for Better Health. URL: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/why-do-people-snore-answers-for-better-health

Sleep Foundation. Why Do People Snore?. URL: https://www.sleepfoundation.org/snoring/common-causes

Sleep Foundation. Is Snoring Harmless?. URL: https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/is-snoring-harmless

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}