9 Penyebab Gusi Berdarah yang Harus Segera Ditangani

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Apakah Anda pernah mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi? Biasanya penyebab gusi berdarah itu hanyalah karena teknik menyikat gigi yang salah atau terlalu kasar. Namun adakalanya masalah gusi berdarah terjadi tanpa sebab, dan ini bisa menunjukkan adanya kondisi yang lebih serius.

Artikel ini akan membahas berbagai penyebab umum dari gusi berdarah, sehingga Anda bisa tahu kapan sebaiknya harus periksa ke dokter gigi sebelum masalahnya bertambah parah.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Gingivitis

Gingivitis bisa menjadi penyebab gusi berdarah. Gingivitis adalah jenis penyakit gusi yang umum dan ringan, dan disebabkan oleh penumpukan plak di garis gusi Anda.

Jika Anda menderita gingivitis, gusi Anda mungkin akan mengalami iritasi, menjadi merah, dan bengkak. Gusi juga mungkin akan berdarah saat menyikat gigi.

Anda dapat mengatasi masalah gingivitis dengan merawat gigi dengan baik. Sikat gigi Anda dua kali sehari, gunakan benang gigi setiap hari, bilas setiap hari dengan obat kumur anti-bakteri, dan kunjungi dokter gigi secara teratur.

Periodontitis

Jika Anda tidak segera mengatasi gingivitis, itu bisa memicu terjadinya kondisi yang lebih parah yaitu periodontitis. Kondisi ini merusak jaringan dan tulang yang menyokong gigi Anda.

Jika Anda menderita periodontitis, gusi Anda mungkin meradang dan terinfeksi dan tertarik dari akar gigi Anda.

Ketika gusi Anda menjadi mudah berdarah, itu mungkin tanda adanya penyakit periodontal. Gigi Anda mungkin lepas atau terpisah. Anda juga bisa mengalami bau mulut, rasa tidak enak di mulut, perubahan susunan gigi saat menggigit, dan gusi menjadi merah, bengkak, dan lunak.

Jika Anda tidak mengobati penyakit periodontitis, Anda bisa kehilangan sebagian gigi.

Diabetes

Diabetes juga bisa menjadi penyebab gusi berdarah tanpa sebab. Jika mengidap diabetes, mulut Anda tidak begitu kuat dalam melawan kuman. Sehingga Anda lebih rentan untuk mengalami infeksi penyakit, termasuk penyakit gusi.

Kadar gula darah tinggi yang menyertai diabetes akan mempersulit tubuh Anda untuk sembuh, yang dapat memperparah kondisi penyakit gusi.

Leukemia

Leukemia, salah satu jenis kanker, dapat menimbulkan gejala gusi berdarah.

Trombosit darah Anda bertugas untuk membantu tubuh menghentikan perdarahan. Jika mengidap leukemia, itu membuat Anda memiliki jumlah trombosit yang rendah. Akibatnya tubuh jadi lebih sulit untuk menghentikan pendarahan di berbagai bagian tubuh, termasuk di gusi.

Kekurangan trombosit inilah yang dapat menjadi penyebab gusi berdarah.

Trombositopenia

Jika gusi Anda berdarah saat menyikat gigi dan tidak berhenti dengan sendirinya, ada kemungkinan gusi mengalami iritasi, atau Anda mungkin mengalami trombositopenia.

Apabila Anda memiliki kondisi trombositopenia, tubuh kemungkinan tidak punya cukup trombosit untuk membentuk pembekuan darah. Hal tersebut dapat menyebabkan terlalu banyak pendarahan di berbagai bagian tubuh, termasuk di gusi.

Hemofilia atau Penyakit von Willebrand

Kalau Anda mengalami gusi berdarah atau pendarahan yang hebat meski mengalami luka kecil atau saat menjalani perawatan gigi, itu mungkin merupakan tanda dari kelainan seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Apabila memiliki kondisi tersebut, darah Anda tidak membeku dengan baik, sehingga Anda lebih mudah mengalami gusi berdarah.

Kekurangan Vitamin C

Vitamin C bermanfaat membantu jaringan dalam tubuh untuk bertumbuh dan memperbaiki diri. Hal itu akan menyembuhkan luka dan memperkuat tulang dan gigi Anda.

Apabila tubuh Anda tidak punya cukup vitamin C, Anda mungkin jadi merasa lemah dan mudah marah. Seiring waktu, Anda juga bisa mengalami gusi bengkak dan berdarah.

Skorbut

Skorbut (scurvy) adalah kondisi yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang parah. Penyakit ini berhubungan dengan gizi buruk atau malnutrisi.

Penyakit skorbut dapat membuat Anda menjadi lemah, menyebabkan anemia, dan menyebabkan pendarahan di bawah kulit. Kondisi tersebut dapat menjadi penyebab gusi berdarah.

Kekurangan Vitamin K

Kekurangan asupan vitamin K kemungkinan dapat menjadi penyebab gusi berdarah dalam jumlah cukup banyak.

Vitamin K membantu pembekuan darah dengan benar. Vitamin ini juga baik untuk tulang Anda. Jika tidak mendapatkan cukup vitamin K melalui asupan makanan atau tubuh Adna tidak menyerapnya dengan baik, hal itu dapat menyebabkan masalah pendarahan.

Bagaimana Cara Mengatasi Gusi Berdarah?

Kunjungilah dokter gigi setidaknya sekali setiap 6 bulan untuk menghilangkan plak di gigi. Ikuti petunjuk dan saran tentang perawatan gigi di rumah dari dokter gigi Anda.

Sikat gigi Anda dengan lembut menggunakan sikat gigi berbulu lembut setidaknya dua kali sehari. Yang terbaik adalah menyikat gigi setiap habis makan. Selain itu, menggunakan benang gigi dua kali sehari dapat membantu mencegah pembentukan plak dan mencegahnya berubah menjadi karang gigi.

Dokter gigi Anda mungkin meminta Anda untuk berkumur dengan air garam atau hidrogen peroksida dan air, atau obat kumur yang dirancang untuk mengobati radang gusi. Beberapa obat kumur mengandung alkohol, jadi konsultasikan dengan dokter gigi Anda sebelum menggunakan salah satu jenis obat kumur ini.

Anda juga bisa mengurangi dan mencegah gusi berdarah dengan menjalani pola makan sehat bergizi seimbang. Cobalah untuk menghindari mengemil di antara waktu makan dan kurangi karbohidrat.

Berikut tips-tips lain untuk membantu mengatasi gusi berdarah:

  • Lakukan pemeriksaan gusi.
  • Jangan merokok, karena bisa memperparah gusi berdarah. Penggunaan tembakau juga bisa menutupi masalah lain yang menjadi penyebab gusi berdarah.
  • Kendalikan gusi berdarah dengan menekannya dengan kain kasa yang sudah direndam dalam air es.
  • Jika Anda telah didiagnosis kekurangan vitamin tertentu, minumlah suplemen vitamin.
  • Hindari aspirin kecuali jika dokter mengizinkan.
  • Jika efek samping obat menjadi penyebab gusi berdarah, mintalah dokter untuk menggantinya dengan obat lain. Tapi jangan pernah ganti obat tanpa terlebih dulu berbicara dengan dokter Anda.
  • Temui dokter gigi Anda jika gigi palsu atau peralatan gigi lainnya tidak pas atau menyebabkan titik-titik nyeri pada gusi Anda.
  • Ikuti petunjuk dokter gigi tentang cara menyikat dan menggunakan benang gigi sehingga Anda tidak melukai gusi.

Kapan sebaiknya periksa ke dokter? Sebaiknya periksakan kondisi gusi berdarah apabila pendarahannya parah atau terjadi dalam jangka panjang (kronis); jika gusi berdarah tidak membaik meski sudah diobati; jika Anda memiliki gejala-gejala mengkhawatirkan lain di samping gusi berdarah.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang sejumlah penyebab gusi berdarah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

WebMD. Bleeding Gums and Your Health. URL: https://www.webmd.com/oral-health/bleeding-gums-other-conditions

MedlinePlus. Bleeding gums. URL: https://medlineplus.gov/ency/article/003062.htm

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}