Penyebab Anyang-Anyangan dan Bahaya Dibaliknya

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Juni 10, 2018


Anda sering mengalami anyang-anyangan? Apakah sebenarnya penyebab anyang-anyangan? Apakah kondisi ini dapat berbahaya bagi tubuh? Apa kaitannya dengan kesehatan kandung kemih dan saluran kemih?

Anyang-anyangan sesekali memang terjadi, ketika Anda menahan keinginan untuk buang air kecil. Atau kadang rasa ini muncul ketika Anda berada di kawasan berudara dingin atau karena terlalu banyak minum. Anyang-anyangan ini muncul dengan rasa ingin terus menerus berkemih.

Tetapi tahukah Anda bahwa anyang-anyangan juga bisa menjadi tanda bahaya akan adanya masalah pada fungsi renal dan sistem pada saluran kemih Anda?

Untuk itu kali ini kita akan mencoba melihat lebih jauh beragam fakta seputar keluhan anyang-anyangan ini. tentang bagaimana keluhan ini dapat terjadi dan apa sebenarnya penyebab anyang-anyangan dan kaitannya dengan fungsi saluran kemih serta kandung kemih.

Di sini kita juga akan mencoba memahami, pada kondisi apa sebenarnya anyang-anyangan kemudian menjadi sinyal bahaya akan kondisi tubuh Anda.

Apa yang Terjadi Ketika Anyang-anyangan?

Secara medis tidak ada penggambaran yang jelas mengenai gejala anyang-anyangan. Anyang-anyangan hanya pandangan tradisional mengenai keluhan ini terus berkemih.

Dalam pandangan tradisional anyang-anyangan dikenal sebagai rasa ingin berkemih yang tidak kunjung usai sekalipun Anda sudah BAK. Kadang dorongan ini terasa tumpul dan tidak kuat, kadang disertai rasa linu dan panas di lubang urinasi.

Anyang-anyangan sebenarnya adalah kondisi ketika sistem saraf pada saluran renal manusia merasakan sinyal akan adanya cairan dalam saluran renal atau saluran kemih.

Masalahnya, Anda baru saja menuntaskan buang air kecil, sehingga tak seharusnya rasa ini muncul. Karena ketika sistem saraf ini mendapatkan sinyal semacam ini, maka dengan sendirinya Anda akan merasa terus menerus ingin berkemih.

penyebab anyang-anyangan - saluran kemih - kandung kemih
Sumber: Shutterstock

Ada banyak alasan kenapa rasa anyang-anyangan muncul, tetapi secara umum diakibatkan oleh tertinggalnya sebagian kecil dari cairan urin dalam saluran kencing dan kandung kemih ketika kita melakukan buang air kecil. sisa air urin inilah yang kemudian dibaca oleh sistem saraf di area renal.

Pada kebanyakan kasus, gangguan anyang-anyangan ini berawal dari masalah menahan kencing. Karena Anda menahan untuk BAK, hingga sedikit memberi efek stress pada sistem otot dan saraf pada sistem renal. Kondisi ini yang membuat urin tidak dapat keluar hingga habis.

Akibat kondisi ini, Anda akan merasakan rasa linu ringan yang menggelitik pada saluran kemih. Rasa khas yang muncul saat anyang-anyangan ini adalah reaksi saraf dan otot akibat sinyal tersebut.

Rasa linu ini akan berangsur hilang ketika otot kembali relaks. Karena saat otot kembali relaks, urin yang tersisa di dalam akan lebih mudah pula untuk keluar.

Apakah Anyang-anyangan Berbahaya?

Masalah muncul ketika rasa anyang-anyangan ini muncul terus menerus. Karena bisa jadi memang ada kondisi khusus yang perlu Anda waspadai hingga anyang-anyangan terus menerus muncul. Penyebab anyang-anyangan semacam ini bisa karena kondisi yang dikenal overactive bladder (OAB).

OAB adalah kondisi ketika kandung kemih terlalu sensitif dan mudah sekali mendorong keluarnya urin. Anda akan mudah terpancing untuk berkemih hanya karena paparan air dingin, menginjak lantai dingin atau sekedar minum segelas air.

Biasanya ada sejumlah kondisi yang memicu seseorang menjadi OAB. Beberapa karena efek penyakit, pengobatan atau karena pengaruh hal-hal lain yang bersifat fisiologis.

Siapa yang Beresiko Mengalami Anyang-anyangan?

Kondisi anyang-anyangan sendiri ternyata cenderung menyerang kelompok orang tertentu saja. Beberapa kondisi bisa meningkatkan resiko dari anyang-anyangan. dan beberapa kondisi tersebut adalah.

Wanita

Dikatakan bahwa wanita memiliki peluang 50% lebih besar untuk mengalami anyang-anyangan. Wanita cenderung 3 kali lebih kerap mengalami gangguan ini dibandingkan pria.

Bentuk saluran kemih yang lebih pendek dan dangkal menjadi alasan kenapa wanita cenderung mudah merasa anyang-anyangan. karena tekanan dan ketegangan kecil pada area vital bisa memicu gangguan pada saluran renal ini.

Selain itu sisi lain, karena bentuk kelamin wanita yang khas, mereka cenderung lebih mudah terinfeksi penyakit dari bakteri dan jamur dari saluran vagina dan anus.

Wanita juga cenderung mengalami gangguan fungsi renal akibat perubahan hormonal yang terjadi pada tubuhnya. Karena estrogen berperan dalam fungsi keseimbangan cairan, sehingga kekurangan estrogen akan berdampak menurunnya kadar urin. Turunnya kadar urin memungkinkan terjadinya anyang-anyangan.

Kehamilan juga rentan menjadi penyebab anyang-anyangan. sulit mengatasi anyang-anyangan pada kondisi ini, karena masalah anyang-anyangan sepenuhnya karena efek tekanan dari besarnya perut hingga membuat saluran kemih terhimpit dan mengecil.

Biasa Bekerja dengan Duduk

Ketika kita duduk bekerja dalam posisi yang sama selama berjam-jam, sebenarnya Anda sedang memberi tekanan lebih pada area pelvis. Tekanan yang ternyata mempengaruhi kondisi otot dan saraf pada saluran kemih.

Tekanan yang diberikan saat duduk terlalu lama ini membuat saluran kemih mengalami gangguan dan kesulitan untuk mengeluarkan air urin dengan optimal.

Sedang Menggunakan Kateter

Kateter adalah perangkat selang tipis yang dipasangkan pada saluran kemih kita. Fungsinya adalah sebagai saluran keluarnya urin. Biasanya dipasangkan pada pasien yang terpaksa harus bedrest sehingga mereka harus melakukan buang air kecil di atas tempat tidur.

Masalahnya, beberapa orang justru mengeluhkan betapa tidak nyamannya untuk melakukan buang air kecil pada kateter. Keberadaan kateter justru memberi efek tidak nyaman dan akhirnya kesulitan untuk membuang habis urin pada kantung saluran kemih.

Sedang Menggunakan Alat KB Tertentu

Tak jauh berbeda dari efek kateter, beberapa perangkat KB seperti model spiral, kontrasepsi diafragma dan spermisida akan memicu terjadinya masalah anyang-anyangan.

Perangkat seperti spiral dan kontrapsepsi diafragma dilakukan dengan memasukan perangkat ke dalam organ vital. Baik proses pemasangan maupun keberadaan perangkat ini dalam jangka panjang dapat memicu reaksi negatif dari sistem renal pada beberapa orang.

Karena perangkat memberi efek stimulan kepada sistem saraf yang memicu dorongan untuk terus berkemih. Dorongan yang datang terus menerus dan tidak disertai dengan minum yang cukup akan menjadi penyebab anyang-anyangan.

Bentuk Saluran Kemih yang Tidak Normal

Beberapa orang lahir dengan bentuk saluran kemih yang tidak normal. Ini semacam kondisi genetik yang sulit dihindari dan diatasi. Bentuk yang tidak normal menyebabkan keluarnya urin tidak dapat berjalan dengan lancar. Dan membuat sebagian kecil urin tersisa di antara saluran kemih.

Tinggal di Kawasan Berudara Dingin

Meski tidak berlaku bagi kebanyakan orang, tetapi mereka yang berdiam di kawasan berudara sejuk dan dingin cenderung memiliki kecenderungan untuk lebih mudah mengalami masalah anyang-anyangan.

Penyebab anyang-anyangan di sini adalah efek udara yang membuat seseorang lebih mudah berasa ingin buang air kecil. dorongan ini bisa cukup kuat dan ketika tidak segera dipenuhi justru memicu anyang-anyangan.

Aktif secara Seksual

Menjadi aktif secara seksual sebenarnya bukan masalah, justru dikatakan memiliki efek positif lebih besar bagi tubuh. Hanya saja beberapa pakar melihat efek tekanan ketika beraktivitas seksual kadang menimbulkan efek iritasi pada dinding saluran kemih.

Aktivitas seksual juga menyebabkan saraf dan otot pada saluran kemih mengalami efek tegang dan menyebabkan jalan keluar urin tersumbat. Kadang urin justru terdorong masuk hingga semakin sulit untuk BAK.

Beberapa pandangan mengatakan sebaiknya setelah beraktivitas seksual, pasangan harus mencoba untuk BAK setidaknya untuk mencegah terbentuknya sumbatan. Meski secara medis belum dipastikan benar apakah saran ini dapat sepenuhnya bermanfaat.

Usia yang Menua

Untuk membuat seseorang terdorong untuk berkemih, dibutuhkan kemampuan kerja saraf dan otot yang saluran kemih dan kandung kemih yang membaca sinyal bahwa kandung kemih sudah penuh oleh urin dan perlu dikeluarkan.

Pada manula sistem ini sudah mulai mengalami degradasi. Kerja saraf mulai melemah baik dalam menangkap sinyal juga untuk mengirimpkan perintah bagi otot mengeluarkan urin.

Sedang kerja otot mulai menurun sehingga aliran urin mulai terhambat dan tersendat. Ini yang kemudian menyebabkan para manula mudah merasa tiba-tiba ingin BAK, tiba-tiba ngompol dan juga rasa anyang-anyangan.

Apa Saja Penyebab Anyang-anyangan?

Sebenarnya, masalah anyang-anyangan sendiri adalah gejala yang dapat terbilang kompleks. Ada banyak faktor yang bisa dikaitkan dengan masalah anyang-anyangan.

Dan karenanya kita perlu memahami dengan baik terlebih dulu apa penyebab anyang-anyangan sebelum kita memutuskan mengatasi anyang-anyangan.

Penyebab Anyang-anyangan yang Tidak Bahaya

Beberapa jenis anyang-anyangan cenderung mudah diatasi, karena pada dasarnya hanya disebabkan oleh faktor fisiologi yang tidak berbahaya. Beberapa penyebab anyang-anyangan yang mudah diatasi dan tidak berbahaya antara lain.

Kurang Minum

Kurang minum ternyata memberi efek anyang-anyangan. Ketika kita kurang minum, kadar air yang masuk ke dalam ginjal akan berkurang hingga laju urin keluar akan melambat.

Melambatnya kecepatan laju urin yang keluar dari tubuh ini menyebabkan urin mudah tertinggal sebagian pada saluran kemih. Dan akhirnya menjadi penyebab anyang-anyangan.

Terlalu Banyak Minum Komponen Diuretik

Beberapa jenis minuman seperti soda atau kopi memiliki efek diuretik. Selain itu, senyawa diuretik juga dapat ditemukan dalam sejumlah jenis sayuran dan buah.

Diuretik adalah efek dari sejumlah senyawa yang dapat menstimulasi ginjal menarik lebih banyak air dari dalam tubuh untuk kemudian merubahnya menjadi urin. Ini artinya, efek diuretik akan membuat tubuh menghasilkan lebih banyak urin.

penyebab anyang-anyangan - saluran kemih - kandung kemih
Sumber: Shutterstock

Masalahnya terlalu banyak urin menyebabkan efek dehidrasi yang justru memancing reaksi anyang-anyangan. Untuk mengatasi anyang-anyangan karena kondisi ini, kita harus mengendalikan asupan makanan dan minuman yang mengandung efek diuretik dan mengimbanginya dengan minum yang cukup.

Sering Menahan Hasrat Ingin BAK

Kebiasaan menahan hasrat BAK adalah kebiasaan buruk. Ketika Anda menahan berkemih, otot dan saraf pada saluran renal akan mengalami ketegangan dan memicu penyempitan saluran kemih.

Saluran yang sempit dan otot yang mengalami gangguan akan menyebabkan urin Anda mudah tertinggal pada saluran kemih. Ini yang kemudian memunculkan rasa anyang-anyangan. Kebiasaan ini juga pada akhirnya memudahkan bakteri untuk tinggal pada saluran kemih.

Anyang-anyangan sebagai Sinyal Penyakit

Selain aspek fisiologis yang dianggap bersifat sementara dan tidak bahaya. Sejumlah kasus anyang-anyangan juga bisa menjadi tanda bahaya akan munculnya penyakit yang tergolong berbahaya.

Sejumlah aspek seperti penyakit tertentu, infeksi tertentu atau karena efek dari terapi tertentu menyebabkan munculnya gangguan pada laju aliran urin keluar dari tubuh. Kondisi ini pada jangka panjang memicu munculnya reaksi anyang-anyangan.

Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab anyang-anyangan antara lain adalah :

Menderita Diabetes

Mereka yang memiliki masalah diabetes rupanya juga memiliki kencenderungan untuk mengalami masalah pada fungsi renal. Hal ini dijelaskan dalam laporan studi pada Journal of Urology tahun 2009.

Dikatakan 70% kasus diabetes akan memicu terjadinya gangguan berkemih, diantaranya dorongan anyang-anyangan dan keinginan BAK yang tidak tertahankan. Dan prosentasi kasus anyang-anyangan pada pasien diabetes ini didominasi oleh pasien wanita.

Sistem jaringan saraf pada sistem renal pasien diabetes mengalami gangguan sehingga menjadi overaktif, akibatnya dorongan untuk BAK datang dengan cepat dan kadang mendadak.

Dorongan ini kerap kali tidak disertai dengan kadar urin yang banyak hingga akhirnya laju keluarnya urin malah cenderung lambat dan menyisakan cairan urin dalam saluran. Ini memicu anyang-anyangan. Kondisi ini bila diabaikan juga bisa memicu terjadinya infeksi pada saluran kemih dan kandung kemih.

Menderita Masalah Ginjal dan Prostat

Gangguan pada fungsi ginja dan prostat jelas akan memicu munculnya gangguan pada aliran urin dan kinerja saluran kemih. Karenanya biasanya pasien ginjal dan gangguan prostat akan mengeluhkan BAK yang tidak lancar dan terasa tidak nyaman.

Pasien ginjal dan gangguan prostat cenderung tidak dapat memproduksi urin dalam jumlah cukup dan seringkali mengalami masalah penyempitan pada saluran kemih. Penyumbatan juga lazim terjadi bila pasien menderita gangguan batu ginjal dan pembesaran prostat.

Kondisi-kondisi ini akan menghambat jalan keluar urin dan memudahkan urin tersisa pada saluran dan kandung kemih hingga menjadi penyebab anyang-anyangan.

Pasca Operasi

Beberapa tindakan operasi yang berkaitan dengan area renal, kawasan pelvis dan panggul dan organ genital wanita cenderung pula memiliki resiko anyang-anyangan yang lebih tinggi.

Ini karena beberapa operasi rentan menyebabkan cidera pada saluran kemih atau menyebabkan efek tekanan pada fungsi renal. Ini yang menjadi penyebab anyang-anyangan.

Selain karena efek fisiologi, anyang-anyangan juga bisa disebabkan oleh efek infeksi. Inilah kondisi berbahaya yang perlu Anda waspadai. Karena infeksi bakteri pada saluran renal bisa memicu kerusakan yang serius bila tidak segera ditangani. Kenapa seseorang mudah mengalami infeksi pada saluran kemih dan menjadi penyebab anyang-anyangan?

Gangguan Saraf dan Otot

Sebagaimana dijelaskan untuk seseorang terdorong BAK, dibutuhkan kinerja dari saraf dan otot pada saluran kemih dan kandung kemih. Keduanya bersinergi membaca sinyal dan mendorong aliran urin keluar.

Tetapi pada beberapa kasus dimana sistem saraf dan otot pada area panggul mungkin terganggu, besar kemungkinan sinergi otot dan saraf pada saluran kemih dan kandung kemih juga turut tidak bekerja optimal. akibatnya aliran urin keluar tidak berjalan lancar, dan menyebabkan efek anyang-anyangan.

Beberapa kondisi seperti pada stroke, fibromyalgia, cidera dan beberapa kondisi lain adalah contoh kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan saraf dan otot pada sistem renal.

Infeksi

Segala jenis infeksi yang berkaitan dengan sistem renal dan jaringan disekitarnya  dapat memicu terjadinya rasa anyang-anyangan. biasanya rasa yang muncul akan bergantung pada bagian mana dari sistem renal yang mengalami infeksi. Infeksi bisa berkembang dari saluran kemih, kandung kemih hingga ginjal dan prostat.

Beberapa kasus anyang-anyangan bisa disebabkan karena infeksi menghambat laju keluarnya urin hingga urin tidak dapat leluasa keluar hingga habis dari tubuh. Tersisanya sedikit urin pada saluran kemih menjadi penyebab rasa anyang-anyangan.

Tetapi beberapa kasus infeksi juga bisa menyebabkan rasa linu dan tidak nyaman pada saluran kemih yang kemudian diterjemahkan oleh tubuh seperti rasa anyang-anyangan. Hanya saja, rasa yang muncul terasa lebih dalam dan lebih kuat.

Kebiasaan Buruk dalam Menjaga Kebersihan Organ Vital

Pada dasarnya, beberapa kasus infeksi pada sistem renal erat kaitannya dengan kebiasaan tidak sehat dalam perawatan organ vital. Beberapa kebiasaan buruk tersebut antara lain.

  • Membersihkan organ vital yang salah arah

    Dalam anus terdapat sangat banyak bakteri yang secara alami memang hidup di dalam usus besar untuk membantu proses pembusukan makanan. Bersamaan dengan keluarnya feses, bakteri-bakteri ini termasuk jenis E.coli turut keluar.

    Kesalahan yang lazim terjadi adalah ketika kita terbiasa membasuh area vital kita ke arah depan. Karena dengan demikian, bakteri yang seharusnya cukup berada di anus justru terdorong maju ke lubang depan, yakni liang vagina dan liang urinasi. Ini memicu infeksi pada kedua saluran tersebut.

  • Kurang kebersihan

    Selain salah arah dalam membilas organ vital, kebiasaan kita yang tidak terlalu rutin membersihkan organ vital juga bisa menjadi masalah. Semakin tidak rutin kita membersihkan organ vital, semakin mungkin tumbuh bakteri, virus hingga jamur yang menyerang.

    Coba untuk lebih rutin membersihkan area vital dengan air hangat. Bila diperlukan boleh menggunakan sabun, tetapi hanya pada area luar dan tidak sampai masuk ke dalam saluran. Ganti celana dalam dengan rutin setiap hari. hindari pula menggunakan pembalut dan tampon dalam waktu yang terlalu panjang.

  • Penggunaan alat kebersihan yang tidak tepat

    Beberapa sabun kewanitaan terbukti justru tidak memberi manfaat bagi kesehatan organ vital. Bukan membantu menjaga kebersihan dan kesehatan organ tersebut, malah beberapa menimbulkan reaksi alergi, membunuh bakteri baik dalam anus dan vagina dan menyebabkan kadar asam dalam daerah ini meningkat. Ini justru memudahkan organ vital terserang infeksi.

Beberapa pakar menanggap cara terbaik membersihkan area vital adalah dengan air hangat. Bilapun dirasa memerlukan sabun, bersihkan dengan hanya membilas area luar saja tanpa memasukan sabun ke bagian dalam. Hindari sabun yang mengandung pewangi, mengandung kadar ph terlalu asam atau terlalu basa, juga memiliki efek antiseptik berlebihan.

Kapan Anyang-anyangan Berbahaya?

Meski dikatakan aman dan sebenarnya bukan gejala serius, beberapa kondisi anyang-anyangan berikut sebaiknya segera Anda tindak lanjuti. Besar kemungkinan Anda sedang mengalami masalah kesehatan serius bersamaan dengan munculnya tanda anyang-anyangan.

  • Anyang-anyangan yang sering datang dalam beberapa pekan

  • Rasa linu yang cukup tajam menusuk ke area lubang urinasi

  • Muncul rasa nyeri di perut bawah

  • Muncul rasa panas dan nyeri pada saat berkemih dan setelah berkemih

  • Muncul darah pada urin

Kini Anda bisa memahami bukan? pada dasarnya anyang-anyangan bukan kondisi berbahaya. Tetapi tidak menutup kemungkinan, bahwa penyebab anyang-anyangan adalah gangguan serius pada fungsi saluran kemih dan kandung kemih.

Beberapa penyakit seperti infeksi ginjal, infeksi saluran kencing dan pembengkakan prostat bisa jadi sedang mengancam Anda. Patut Anda waspada bila kondisi anyang-anyangan yang Anda alami disertai dengan sejumlah keluhan serius pada sistem renal.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}