Benarkah Penyakit Reumatik Meningkatkan Resiko Kanker?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 


Menderita penyakit reumatoid arthritis selalu menjadi masalah bagi pengidapnya. Keluhan penyakit reumatik ini menimbulkan gangguan pada kinerja otot dan sendi dan menyebabkan rasa nyeri yang cukup menyiksa.

Tidak hanya itu, karena rupanya penyakit reumatik ini juga dapat menimbulkan sejumlah masalah atau efek samping. Dan yang mungkin tidak banyak disadari, keluhan reumatoid arthritis ini juga dapat meningkatkan resiko kanker.

Apa saja sebenarnya efek samping dan reumatoid arthritis dan bagaimana pengaruhnya terhadap resiko kanker? Kita akan coba mengupasnya lebih jauh dalam kesempatan kali ini.

Apa Sebenarnya Reumatoid Arthritis?

Penyakit reumatik atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai keluhan reumatoid arthritis adalah jenis masalah persendian (arthritis) yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Ini berbeda dari jenis arthritis lain seperti asam urat yang disebabkan oleh tingginya kadar purin dalam darah.

Kinerja dari penyakit ini disebabkan oleh serangan sistem imun tubuh kita sendiri yang menyerang bagian tertentu dari persendian (biasanya yang paling sering digunakan). Efek dari serangan autoimun ini memicu terbentuknya inflamasi pada persendian dengan ditandai terbentuknya pembengkakan, rona kemerahan dan rasa nyeri hebat di persendian.

Biasanya gangguan akan muncul pada daerah buku jari, pergelangan tangan, lutut dan area engkel kaki. Pada umumnya, serangan rematik mudah dikenali karena akan menyerang dua sisi tubuh dengan simetris.

penyakit reumatik dan resiko kanker
Sumber: Getty Images

Gangguan autoimun ini terjadi ketika sistem imun salah mengidentifikasi serat halus pada sistem persendian atau disebut pula dengan jaringan sinovium sebagai benda asing yang mengganggu tubuh.

Akibatnya terjadi kerusakan pada jaringan ini yang kemudian menyebar ke seluruh bagian persendian. Munculnya inflamasi serius yang menyakitkan pada persendian.

Penyakit ini lazim menyerang pada usia 30 – 60 tahunan dan 3 kali lebih sering muncul pada wanita. Penyebab penyakit ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa pakar melihat kaitan antara faktor genetik dan gangguan fungsi hormon imunitas memicu penyakit reumatik ini.

Efek dari Penyakit Reumatik

Meski secara umum kinerja autoimun dalam penyakit reumatoid arthritis ini lebih menyerang pada bagian persendian. Tidak menutup kemungkinan bahwa keluhan ini juga bisa menyebabkan sejumlah efek samping pada organ dan bagian lain tubuh.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada pasien penyakit reumatik adalah sebagai berikut.

Gangguan Tulang

Akibat dari terbentuknya inflamasi pada persendian, maka fungsi dari persendian akan terganggu. Bila diabaikan inflamasi dapat menyebar hingga tendon, tulang rawan, dan tulang.  Setidaknya ini beresiko melemahkan fungsi tulang rawan, tendon, dan tulang.

Kondisi kerusakan ini dapat menyebabkan ruang gerak pasien menjadi terbatas. Dan pasien mudah mengalami gangguan otot dan tulang lain seperti masalah osteoporosis dan masalah carpal sindrom. Tulang yang melemah juga membuatnya mudah patah dan retak akibat benturan yang tidak berat.

Gangguan Sirkulasi Darah

Penyakit reumatik akan menyebabkan bagian persendian Anda membengkak. Kadang pembengkakan ini menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah dan akan mengganggu kelancaran sirkulasi darah yang melalui sumbatan tersebut.

Sumbatan ini sendiri bisa memberi efek samping cukup serius bila diabaikan. Karena dapat menyebabkan pembengkakan pada persendian memburuk dan menurunkan fungsi sel yang tidak mendapatkan cukup suplai darah.

Ini sebabnya pada mereka dengan masalah reumatoid arthritis cenderung mudah mengalami masalah kebas dan kesemutan. Seperti bila persendian pergelangan tangan terserang reumatoid arthritis maka biasanya telapak tangan akan mudah terasa kebas.

Dalam beberapa temuan, diungkap bahwa mereka dengan kasus penyakit reumatik juga memiliki masalah dengan produksi sel darah merah. Inflamasi yang terus terbentuk mendorong tubuh memproduksi ekstra sel darah putih.

Dalam kasus yang terbatas, autoimun yang memicu terbentuknya reumatoid arthritis juga menyerang lapisan serat tipis pada jantung, hingga memicu sejumlah inflamasi pada organ jantung seperti perikarditis, myokarditis dan masalah gagal jantung.

Gangguan Gigi dan Mulut

Mereka dengan masalah reumatoid arthritis rupanya juga memiliki sensitivitas tinggi untuk membentuk sejenis autoimun lain. Dan salah satu yang memiliki resiko paling tinggi adalah autoimun yang menyerang area mulut, atau disebut pula dengan sindrom sjogren.

Mereka dengan keluhan autoimun ini akan mengalami masalah mulut kering karena terbentuknya melemahnya fungsi kelenjar air liur dalam memproduksi air liur. Akibatnya. Mulut akan sangat mudah mengalami inflamasi, seperti gangguan peradangan pada gusi, gigi, lidah hingga tenggorokan.

Gangguan Pernafasan

Dalam kasus terbatas, gangguan persendian karena reumatoid arthritis juga dapat memicu terbentuknya inflamasi pada area paru-paru. Inflamasi terjadi pada lapisan tipis yang membungkus paru paru atau dikenal pula sebagai pleura.

Kerusakan pada lapisan ini dapat menyebabkan gangguan serius pada fungsi paru-paru. Termasuk menyebabkan gangguan sirkulasi udara dan oksigen dari paru-paru menuju seluruh tubuh dan menyebabkan sejumlah gangguan infeksi pada paru-paru.

Gangguan Imunitas

Pada dasarnya gangguan penyakit reumatik sendiri adalah masalah autoimun. Sehingga pada banyak kasus ketika keluhan reumatik tidak terkendali, maka dapat memicu sejumlah gangguan lain yang terkait dengan gangguan autoimun lain.

Gangguan ini pada dasarnya malah melemahkan sistem imunitas itu sendiri. Karena imunitas justru terkonsentrasi untuk menyerang organ sendiri sehingga tidak cukup efektif lagi mengatasi serangan bakteri dan virus dari luar.

Imunitas juga dapat melemah karena efek dari autoimun yang bekerja membentuk sejumlah inflamasi pada tubuh. Pada dasarnya, inflamasi sendiri adalah bentuk sinyal bagi sistem imun untuk menyerang unsur mikroba yang akan menyebabkan infeksi.

Kinerja imunitas yang terkonsentrasi pada pembentukan inflamasi ini dapat membuat imunitas sendiri praktis tidak efektif membentuk garda pertahanan yang cakap untuk mengatasi serangan infeksi sebenarnya. Bahkan kadang tidak lagi cukup efektif membaca sel-sel rusak dan abnormal yang justru seharusnya diberantas.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Efek Penyakit Reumatik terhadap Resiko Kanker

Bagaimana pengaruh sebenarnya dari penyakit reumatik ini terhadap resiko kanker? bagaimana keluhan reumatoid arthritis ini dapat dikaitkan dengan resiko kanker? mungkinkah reumatik sendiri menjadi penyebab kanker?

Pandangan mengenai pengaruh reumatoid arthritis terhadap resiko kanker sebenarnya sudah banyak diungkap oleh para pakar. Salah satunya dapat Anda lihat pada Arthritis Research and Therapy tahun 2015.

Dalam ulasan jurnal tersebut diungkap bahwa mereka dengan kasus penyakit reumatik memiliki kencenderungan resiko kanker lebih tinggi.  Bahkan dikatakan pula resiko kanker akan meningkat pada 7 tahun awal seseorang terserang reumatik.

Pandangan ini sebenarnya cukup kontradiktif. Karena dalam ulasan lain Rheumatology and Therapy tahun 2017, sebenarnya resiko kanker dan reumatoid arthritis memiliki kaitan yang cukup unik. Beberapa jenis kanker akan meningkat resikonya ketika seseorang mengidap penyakit reumatik. Tetapi resiko kanker dari sejumlah jenis lainnya justru dapat menurun.

Berdasar data dari jurnal tersebut, setidaknya beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker kolorektal, kanker lambung dan kanker liver dinyatakan justru mengalami penurunan resiko.Tetapi resiko kanker yang perlu dipahami juga adalah mereka pengidap kanker dengan penyakit reumatik juga memiliki resiko kematian lebih tinggi.

Pengidap kanker payudara yang juga memiliki kasus reumatoid arthritis akan memiliki resiko kematian hingga 40% lebih besar. Sedang pengidap kanker prostat yang juga mengalami reumatik akan memiliki resiko kematian lebih besar 50%.

Tetapi di sisi lain, sejumlah resiko kanker tertentu justru mengalami peningkatan akibat penyakit reumatik.Menurut Rheumatology and Therapy tahun 2017 resiko kanker yang mengalami peningkatan akibat penyakit reumatik antara lain adalah kanker tulang, kanker prostat, kanker kulit, kanker pada saluran pernafasan, kanker limfoma dan kanker pada area panggul.

Pada umumnya, peningkatan resiko kanker karena penyakit reumatik tidak muncul begitu saja. Sejumlah aspek pendorong lain juga berperan dalam meningkatkan resiko kanker pada pasien reumatik.

Sebagaimana peningkatan resiko kanker paru-paru akan meningkat seiring pasien mengidap reumatik dan merokok. Atau terjadinya peningkatan resiko kanker limfoma pada pasien reumatik yang juga mengidap infeksi Epstein-Barr virus.

Kenapa Resiko Kanker Meningkat?

Belum ada kepastian dari para pakar apa sebenarnya yang menyebabkan pasien reumatik juga memiliki resiko kanker jenis tertentu yang lebih tinggi. Beberapa dugaan memang sudah mengemuka mengenai masalah ini. Dan beberapa dugaan penyebab peningkatan resiko kanker pada kasus reumatik tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Tingginya Inflamasi pada Tubuh

Pasien reumatoid arthritis memang akan cenderung mudah mengalami inflamasi. Lokasi inflamasi memang pada awalnya dapat tumbuh di area persendian. Tetapi bila tidak terkendali, autoimun akan mulai menyerang sejumlah membran lain dan menimbulkan inflamasi pada area lain.

Pada dasarnya tubuh sudah memiliki mekanisme khusus untuk menangani kasus inflamasi. Tubuh dengan sendirinya akan membentuk sistem penyembuhan untuk membantu sel memperbaiki dirinya sendiri dan membentuk sel-sel baru yang sehat.

resiko kanker
Sumber: Cloudinary.com

Juga dengan sistem imunitas yang diarahkan pada inflamasi untuk mencegahnya membentuk inflamasi dan infeksi serius. Ini akan menjadi sistem terpadu dari dalam tubuh untuk mengendalikan dan mengatasi inflamasi.

Hanya saja, bila inflamasi terbentuk dengan berlebihan, maka mekanisme alami tersebut tidak akan cukup mampu mengatasi masalah. Kondisi inilah yang dapat memicu terbentuknya penyimpangan DNA dari sel-sel dimana inflamasi ini terbentuk.

Lemahnya Imunitas

Imunitas yang baik menjadi salah satu cara terbaik dalam mencegah kanker. Dan ketika imunitas terganggu otomatis resiko kanker dapat meningkat. Inilah yang menjadi kaitan reumatik dengan peningkatan resiko kanker.

Karena ketika penyakit reumatik menyerang dalam jangka panjang, maka otomatis pasien juga akan mengalami gangguan pada fungsi imun. Fungsi imunitas dalam mengatasi serangan bakteri dan virus akan menurun. Dan fungsi imunitas dalam menyerang sel-sel abnormal juga akan melemah.

Alih-alih mengatasi kanker, sejumlah gangguan autoimun juga dapat memicu terbentuknya kanker. mereka dengan masalah autoimun termasuk reumatoid arthritis , juga dapat memicu munclnya kasus autoimun lain. Dan autoimun yang agresif rupanya juga menjadi penyebab peningkatan resiko kanker, sebagaimana dijelaskan dalam Autoimmunity Research tahun 2017.

Kurangnya Suplai Oksigen pada Organ Tertentu

Dalam ulasan sebelumnya di atas mengenai efek samping reumatoid arthritis dijelaskan bahwa penyakit reumatik mungkin membentuk inflamasi pada sejumlah organ lain, termasuk pada area pernafasan.

Gangguan akan terbentuk pada membran tipis pada paru-paru yang memicu terbentuknya inflamasi dan gangguan fungsi paru-paru dalam mensuplai oksigen bagi tubuh. Di sisi lain, ditemukan adanya gangguan sirkulasi darah yang sangat lazim muncul pada pasien reumatik.

Kedua aspek ini menyebabkan munculnya gangguan pada sel-sel tubuh. beberapa sel tubuh mengalami kekurangan suplai oksigen dan ini memungkinkan sel-sel tersebut teroksidasi tanpa mengalami perbaikan hingga membentuk sel kanker.

Efek Pengobatan Jangka Panjang

Dalam beberapa ulasan diduga bahwa terapi yang dijalankan pasien reumatoid arthritis memiliki kemungkinan memberi efek mutagenik dan mengganggu fungsi imun dalam mengatasi sel kanker. Menurut Arthritis Foundation, obat yang bekerja pada fungsi imunitas cenderung meningkatkan resiko kanker.

Sejumlah terapi yang lazim diberikan untuk pengobatan reumatik adalah terapi yang bekerja secara biologis menurunkan kondisi autoimun. Kondisi ini sebenarnya juga akan menurunkan intensitas daya tahan tubuh. Pada akhirnya ini dapat menurunkan kemampuan fungsi imun dalam menjalankan fungsi pertahanan tubuh.

Salah satu obat yang banyak digunakan untuk terapi reumatik yang dikenal dengan nama methotrexate memiliki pengaruh merusak fungsi limfoma dalam jangka panjang. Dan ini dapat dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker limfoma.

Dapat Anda pahami, bahwa aspek penyakit reumatik memiliki efek dalam meningkatkan resiko kanker. Keluhan reumatoid arthritis sendiri sebenarnya dapat diatasi dengan sejumlah terapi, tetapi pastikan Anda menjalankan terapi dengan moderat untuk mencegah efek samping penyakit ini dan terapi reumatik berkembang lebih jauh.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}