Penyakit Gonore: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


By Cindy Wijaya

Gonore adalah penyakit menular seksual yang sangat umum, terutama pada kalangan orang muda yang berganti-ganti pasangan seks. Penyakit gonore kadang disebut penyakit kencing nanah, yang merupakan salah satu gejala gonore pada wanita maupun pria. Penyebab gonore adalah infeksi bakteri melalui kontak seksual. Meski bisa berakibat parah, namun penderitanya bisa pulih dengan pengobatan gonore yang tepat.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan info penting mengenai ciri-ciri gonore yang harus diwaspadai, penyebab penyakit gonore yang perlu dihindari, cara pencegahan gonore, dan cara mengobati penyakit gonore yang biasanya disarankan dokter.

Seperti Apa Gejala Gonore?

Kebanyakan penderita penyakit gonore tidak mengalami gejala-gejala yang jelas terlihat. Itu sebabnya banyak orang tidak menyadari ketika mereka terinfeksi penyakit ini. Tapi sewaktu gejala gonore terlihat jelas, Anda mungkin bisa melihat ciri-cirinya di beberapa lokasi tubuh, dan yang paling sering di alat kelamin.

Gejala Gonore pada Pria:

Ada beberapa pria yang sama sekali tidak merasakan gejala apapun meski terlah terinfeksi. Akan tetapi bila gejalanya muncul, berikut adalah ciri-ciri gonore pada pria yang perlu diperhatikan:

  • Rasa nyeri seperti terbakar sewaktu buang air kecil
  • Keluar cairan putih, kuning, atau hijau dari ujung penis (kadang mirip nanah)
  • Rasa nyeri atau bengkak di testis (buah zakar)
  • Bengkak atau kemerahan pada lubang di ujung penis

Ciri-ciri gonore di atas kemungkinan mulai terlihat dalam waktu 2 – 14 hari setelah Anda berhubungan seks dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Gejala Gonore pada Wanita:

Kebanyakan wanita tidak mengalami gejala apapun. Walaupun gejalanya terasa, biasanya hanya ringan dan sering keliru dianggap sebagai gejala infeksi biasa. Gonore pada wanita berisiko mengalami komplikasi meskipun gejalanya tidak berat. Jadi perhatikanlah gejala gonore pada wanita berikut:

  • Rasa sakit atau seperti terbakar saat buang air kecil
  • Keluar lebih banyak cairan dari vagina (kadang mirip keputihan atau nanah)
  • Pendarahan dari vagina meski tidak sedang menstruasi
  • Rasa sakit ketika berhubungan seks

Ciri-ciri gonore di atas kemungkinan mulai muncul sekitar 2 – 14 hari setelah berhubungan seks dengan orang yang sudah terinfeksi.

Gejala Gonore pada Anus:

Infeksi bakteri penyebab gonore yang terjadi di anus dapat menimbulkan sejumlah keluhan yang berbeda. Waspadailah gejala gonore pada wanita maupun pria yang memiliki gonore di anusnya:

  • Keluar cairan dari anus
  • Gatal-gatal di anus
  • Rasa sakit di anus
  • Pendarahan dari anus
  • Terasa sakit ketika buang air besar

Gejala Gonore di Lokasi Tubuh Lain:

Selain menginfeksi alat kelamin dan anus, bakteri penyebab gonore juga dapat menyerang area-area tubuh lain, seperti mata, tenggorokan, dan sendi-sendi. Ciri-ciri penyakit gonore yang dapat diamati pada lokasi-lokasi tersebut yakni:

  • Mata: Sakit mata, sensitif terhadap cahaya, dan keluar cairan seperti nanah dari satu atau kedua mata.
  • Tenggorokan: Sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Sendi-sendi: Sendi yang terkena akan terasa hangat, terlihat merah, membengkak, dan terasa sangat nyeri khususnya sewaktu digerakkan.

Anda harus segera periksa ke dokter jika terlihat ada tanda dan gejala gonore pada Anda maupun pasangan seks Anda. Biasanya dokter akan menggunakan tes urin untuk memastikan apakah Anda sudah terinfeksi atau belum. Tapi kalau Anda melakukan seks oral atau seks anal, mungkin dibutuhkan sampel dari tenggorokan atau anus untuk dites.

Apa Saja Penyebab Gonore?

Penyebab gonore adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, yang biasanya terjadi akibat berhubungan seks dengan orang lain yang telah terinfeksi. Bakteri penyebab gonore menular ketika air mani atau cairan vagina masuk ke dalam alat kelamin, anus, atau mulut Anda. Gonore bahkan bisa menular meskipun penis tidak masuk ke vagina atau ke anus (seks anal).

penyakit gonore - penyebab gonore - gejala gonore - pengobatan gonore - gonore pada wanita

Pria memiliki risiko sekitar 20% untuk terinfeksi dari satu kali hubungan seks vaginal dengan seorang wanita yang sudah terinfeksi. Risikonya lebih tinggi bila seorang pria berhubungan seks dengan pria lain. Sedangkan wanita memiliki risiko antara 60 – 80% untuk terinfeksi dari satu kali hubungan seks vaginal dengan seorang pria yang terinfeksi.

Cara Penularan Penyakit Gonore:

Cara-cara utama penularan gonore adalah melalui seks vaginal, anal, dan oral. Seks vaginal yaitu hubungan seks antar kelamin (penis-vagina), seks anal adalah hubungan seks antara kelamin dengan anal (anus), sedangkan seks oral ialah kontak seksual antara kelamin dengan oral (mulut).

Anda juga bisa terinfeksi gonore bila menyentuh mata Anda setelah tangan terkena cairan dari kelamin orang yang terinfeksi. Seorang ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan bakteri penyebab gonore ke bayinya selama proses melahirkan.

Akan tetapi, bakteri penyebab gonore tidak menular melalui kontak-kontak biasa, misalnya dengan berbagi minuman atau makanan, ciuman, pelukan, pegangan tangan, batuk, bersin, atau duduk di toilet.

Faktor Risiko Penularan Gonore:

Ada sejumlah faktor yang dapat memperbesar risiko Anda untuk terjangkit infeksi gonore. Maksudnya, Anda lebih gampang tertular penyakit ini apabila memiliki salah satu atau beberapa faktor berikut:

  • Usia muda
  • Memiliki pasangan seks baru
  • Berhubungan seks dengan orang yang punya banyak pasangan seks
  • Berganti-ganti pasangan seks
  • Pernah terinfeksi bakteri gonore
  • Menderita penyakit menular seksual lainnya

Anda bisa meminimalkan risiko terinfeksi gonore dengan tidak mencoba-coba praktik seks yang menyimpang. Cara-cara mencegah gonore akan dibahas lebih lanjut dalam bagian selanjutnya.

Bagaimana Cara Mencegah Gonore?

Pencegahan gonore dapat diupayakan untuk mengurangi risiko penularan bakteri penyebab gonore. Anda bisa terhindar dari penyakit menular seksual ini apabila melakukan hal-hal ini:

  • Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Ini adalah cara terbaik untuk melindungi Anda dari berbagai macam penyakit menular seksual.
  • Sebelum menikah, minta pasangan Anda untuk dites apakah terinfeksi penyakit menular seksual. Ini terutama penting jika dia pernah menjalani gaya hidup seks bebas.
  • Setia hanya pada satu pasangan (monogami), dan pasangan Anda juga tidak berhubungan seks dengan orang lain.
  • Pertimbangkan untuk melakukan tes skrining gonore. Tes skrining setiap tahun dapat dilakukan oleh semua wanita yang aktif secara seksual, terutama yang berganti pasangan seks.

Bagi orang-orang yang telah terinfeksi bakteri penyebab gonore, mereka tidak boleh melakukan hubungan seks tanpa pengaman. Hubungan seks bisa kembali dilakukan secara normal dalam waktu 7 hari setelah menyelesaikan pengobatan gonore dan sesudah gejala-gejalanya hilang.

Bagaimana Pengobatan Gonore secara Medis?

Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan gonore yang tepat. Sewaktu melihat adanya gejala gonore pada pasien, dokter akan memastikannya melalui tes. Tes gonore biasanya dilakukan dengan menganalisa sampel urin atau swab dari lokasi tubuh yang terinfeksi.

Sampel swab umumnya diambil dari penis, serviks, uretra (saluran kencing), anus, dan tenggorokan. Selain itu, tes untuk gonore pada wanita juga termasuk pengambilang swab dari vagina. Sampel-sampel tersebut lalu diperiksa di laboratorium dan hasilnya akan dijelaskan ke pasien.

Apabila hasil tesnya positif terinfeksi bakteri penyebab gonore, maka Anda dan pasangan perlu menjalani pengobatan gonore. Pengobatan gonore sering kali mengharuskan Anda untuk:

Mengonsumsi Antibiotik:

Lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan agar infeksi bakteri gonore yang belum komplikasi diobati dengan antibiotik ceftriaxone (diberikan melalui suntikan) dan dikombinasikan dengan antibiotik azithromycin atau doxycycline (diberikan secara oral). Namun apabila pasien alergi terhadap ceftriaxone, dokter mungkin akan menggantinya dengan memberikan gemifloxacin oral atau gentamicin suntikan.

penyakit gonore - penyebab gonore - gejala gonore - pengobatan gonore - gonore pada wanita

Berpantangan Seks:

Anda dan pasangan dianjurkan untuk tidak berhubungan seks sampai pengobatan gonore selesai dijalankan. Ini karena ada risiko terjadi komplikasi dan penyebaran infeksi ke lokasi-lokasi tubuh lainnya.

Mengulangi Tes Gonore:

Tes ulang untuk memastikan apakah pengobatan gonore telah bekerja dengan efektif. Memang langkah ini tidak selalu diharuskan oleh dokter. Jika Anda dianjurkan dokter untuk tes ulang, biasanya tes akan dilakukan 7 hari setelah pengobatan gonore selesai.

Pengobatan Gonore pada Wanita Hamil:

Cara mengobati gonore pada wanita hamil pada dasarnya sama saja dengan pengobatan gonore pada wanita lain. Hanya satu pengecualian, yaitu antibiotik jensi quinolone (seperti ciprofloxacin dan ofloxacin) tidak diberikan pada ibu hamil.

Antibiotik jenis itu bisa menghambat pembentukan DNA dan menyebabkan cacat pada bayi. Selain itu, ibu hamil yang alergi terhadap ceftriaxone atau cefixime akan diberikan spectinomycin sebagai gantinya.

Bagaimana Herbal Membantu Pengobatan Gonore?

Herbal yang bermanfaat sebagai anti-mikroba dan anti-bakteri dapat membantu Anda untuk pulih dari infeksi gonore. Noni juice adalah herbal yang memiliki kedua manfaat tersebut.

Penelitian di John A. Burns School of Medicine, Universitas Hawaii, menjelaskan bahwa Noni (bahan baku Noni juice) mampu menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh.

penyakit gonore - penyebab gonore - gejala gonore - pengobatan gonore - gonore pada wanita

Cara kerjanya yaitu dengan meningkatkan aktivitas sel-sel darah putih—komponen utama sistem kekebalan Anda—untuk menciptakan antibodi-antibodi pelindung. Antibodi tersebut bertugas mengepung bakteri dan melahapnya sebelum menimbulkan banyak kerusakan pada tubuh.

Selain itu, Noni juice juga mempunyai khasiat untuk mengurangi rasa sakit. Sebagaimana dijelaskan, rasa sakit atau nyeri pada kelamin, anus, atau bagian tubuh lain yang terinfeksi, adalah gejala yang sering dialami penderitanya.

Jadi herbal ini punya dua fungsi. Pertama, untuk membantu mengatasi infeksi bakteri gonore di dalam tubuh. Kedua, untuk membantu meringankan gejala yang Anda rasakan.

Bahaya Jika Tidak Menjalani Pengobatan Gonore:

Walaupun penyakit gonore tidak menimbulkan gejala yang berat, bukan artinya Anda tidak perlu mengobatinya. Segera obati dan lakukan pengobatan gonore hingga selesai jika tidak ingin mengalami hal-hal ini:

Kemandulan pada Wanita

Bakteri penyebab gonore pada wanita dapat menyebar ke rahim dan tabung fallopi, menyebabkan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease atau PID). PID bisa menimbulkan kerusakan permanen yang memicu kemandulan, nyeri kronis, atau kehamilan ektopik.

Kemandulan pada Pria

Bakteri penyebab gonore pada pria dapat menyebar ke epididimis (tabung pembawa sperma dari testis), dan menyebabkan nyeri di testis. Meski jarang, tapi hal ini bisa mengakibatkan kemandulan pada pria.

Risiko Terinfeksi HIV

Menderita gonore membuat Anda lebih rentan untuk terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS. Orang yang terinfeksi bakteri gonore dan virus HIV bisa menularkan kedua penyakit itu pada pasangan seksnya.

Menyebar ke Sendi dan Lokasi Tubuh Lain

Bakteri penyebab gonore dapat menyebar melalui aliran darah dan menginfeksi bagian-bagian tubuh lain, termasuk sendi-sendi Anda. Gejala gonore yang telah menyerang sendi yaitu demam, ruam merah, nyeri sendi, bengkak, dan kaku di sendi-sendi.

Menular ke Bayi Anda

Gonore pada wanita hamil dapat menular ke bayi selama proses kelahiran bila penyakit ini tidak diobati. Bayi yang terinfeksi gonore bisa mengalami beragam masalah kesehatan, termasuk kebutaan, infeksi di sendi-sendi, atau infeksi darah yang berakibat fatal.

Kesimpulan

Bakteri penyebab gonore dapat menjangkiti pria maupun wanita, bahkan juga bayi yang baru lahir. Gonore pada pria menimbulkan gejala-gejala berupa rasa sakit saat buang air kecil, keluar cairan aneh dari ujung penis, dan nyeri atau bengkak di testis. Gejala gonore pada wanita yaitu sakit ketika buang air kecil, keluar cairan aneh dari vagina, dan pendarahan dari vagina.

Jika tidak ingin tertular penyakit gonore, Anda sebaiknya tidak berhubungan seks sampai menikah dan setia pada suami/istri Anda. Namun jika sudah terlanjur terinfeksi gonore, segeralah periksa ke dokter dan jalankan pengobatan gonore hingga selesai. Itu akan menghindarkan Anda dari berbagai dampak buruk penyakit ini.

Demikianlah artikel tentang penyakit gonore. Semoga informasi ini dapat membuat Anda semakin sadar pentingnya menjaga perilaku seks yang aman dan tidak menyimpang. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, dan pengobatan herbal hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}