Penyakit Gondongan: Info Seputar Infeksi Kelenjar Parotis

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 7, 2018


Wabah baru mulai banyak menyerang banyak anak-anak usia pertumbuhan. Musim hujan yang berkepanjangan dengan curah hujan tinggi disertai angin dan suhu yang relatif rendah menyebabkan anak-anak terserang penyakit musim dingin, salah satunya penyakit gondongan.

Tak banyak yang benar-benar memahami apa sebenarnya penyakit gondongan ini. Padahal, dibalik penyakit yang kerap dipandang remeh ini tersimpan ancaman yang cukup serius termasuk komplikasi infeksi yang lebih mematikan. Artikel ini akan membahas mengenai penyebab gondongan, gejala gondongan, pengobatan gondongan, komplikasi yang bisa diakibatkannya, serta cara mencegah gondongan.

Memahami Penyakit Gondongan

Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh serangan virus. Virus ini termasuk dalam kelompok virus influenza dan berasal dari golongan virus paramyxovirus. Virus ini menginfeksi kelenjar parotis, sehingga secara medis juga dikenal dengan sebutan parotitis.

Kelenjar parotis tidak sama dengan kelenjar tiroid. Jadi masalah gondongan tidak berkaitan dengan kelenjar tiroid sebagaimana yang selama ini banyak dipercaya. Kelenjar parotis adalah kelenjar yang bekerja memproduksi air liur. Posisi kelenjar ini tepat di bawah telinga dan bersisian dengan kelenjar tiroid di kedua sisi wajah.

Itu sebabnya pasien gondongan akan menunjukan gejala khas berupa pembengkakan sisi pangkal pipi hingga ke leher bawah telinga. Beberapa pasien juga dapat mengalami serangan infeksi kelenjar parotis di kedua sisi wajah.

Bagaimana Penyakit Gondongan Menyerang?

Karena disebabkan oleh virus, penyakit gondongan ini dapat menular. Biasanya memang lebih mudah menyerang anak-anak, karena pada umumnya setelah seorang terserang gondongan mereka akan lebih kebal terhadap virus penyebabnya.

Jadi kalangan dewasa cenderung lebih jarang terserang gondongan, dengan asumsi sebagian besar orang dewasa sudah pernah mengalami serangan gondongan. Atau sudah membentuk kekebalan lebih baik terhadap sejumlah jenis virus flu sehingga juga akan lebih baik menangkal virus penyebab gondongan.

Penyebaran Virus Penyebab Gondongan

Penularan dari penyakit gondongan ini juga termasuk mudah, sebagaimana kebanyakan jenis virus flu lain. Virus mudah menular melalui cairan lendir dan air liur. Penularan cepat terjadi hanya karena berbicara berhadapan dengan berdekatan dengan pasien.

Biasanya pasien gondongan tidak disarankan untuk beraktivitas di tempat umum, juga dilarang menggunakan peralatan makan bersama dengan pasien. Karena dengan cara-cara tersebut pasien mudah sekali menularkan penyakitnya pada orang lain.

Meski sebenarnya, si pembawa virus bisa saja tidak menunjukan gejala apa pun, sehingga sulit untuk dihindari. Ini karena sekitar 30% kasus serangan virus ini mampu ditangkal oleh imunitas pasien, tetapi tidak berhasil dibunuh oleh sistem imunitas. Kondisi ini memungkinkan pasien tetap dapat menularkan virus penyebab gondongan pada orang lain.

Virus penyebab gondongan sebenarnya tidak tahan dengan panas dan paparan sinar UV. Karenanya penyakit ini lebih cepat berkembang pada saat udara dingin dan musim hujan yang curah hujannya tinggi.

Seperti Apa Gejala Gondongan?

Masa inkubasi dari penyakit gondongan ini berjalan sekitar 2 minggu dari masa penularan. Biasanya penderita akan menunjukkan sejumlah gejala gondongan yang menyerupai gejala flu seperti berikut ini.

  • Demam ringan biasanya pada kisaran 38 derajat C.
  • Nyeri saat menelan dan rasa mengganjal di tenggorokan.
  • Nyeri sendi dan rasa kelelahan.
  • Mulut terasa kering.
  • Sakit kepala
  • Di bagian leher yang bengkak terasa sedikit linu dan pegal
  • Pembengkakan pada pipi hingga leher di satu sisi wajah (atau di kedua sisi wajah)

Kadang pasien akan mengalami pembengkakan sebelum demam tinggi muncul. Itu menyebabkan orang kesulitan menyadari keberadaan penyakit ini. Penderitanya juga kerap mengeluhkan tidak nafsu makan seiring dengan munculnya pembengkakan.

Ini karena kelenjar parotis juga memengaruhi kinerja reseptor lidah dalam mengecap makanan dan juga berperan dalam fungsi otak untuk  memproduksi hormon perangsang selera makan.

Bagaimana Pengobatan Gondongan?

Pada umumnya, penyakit gondongan tidak berbahaya. Sebagaimana penyakit yang disebabkan oleh virus, infeksi ini akan cepat hilang bila diatasi dengan mengoptimalkan fungsi imunitas tubuh. Pada umumnya penggunaan antibiotik tidak banyak berperan mengatasi virus.

Masa rawan dari penyakit gondongan berlangsung sekitar 8 hari. Tepatnya sekitar 3 hari sebelum pembengkakan muncul dan 5 hari setelah pembengkakan muncul. Dalam kondisi normal, pembengkakan akan pulih setelah lewat 1 minggu.

Secara tradisional, masyarakat awam kerap mengobati gondongan dengan terapi kompres menggunakan blau, sejenis sabun cuci dengan warna biru. Cara ini dianggap efektif membantu meredakan pembengkakan dan rasa linu meski tidak ada pembuktian mengenai kegunaan cara ini.

Dalam pandangan medis, penyakit gondongan adalah jenis penyakit yang ringan dan bisa diatasi tanpa perlu penanganan khusus. Pasien akan diberikan obat pereda nyeri dan demam seperti ibuprofen atau parasetamol sekadar untuk membantu menurunkan demam serta mengatasi nyeri dan linu di leher.

Pola Makan untuk Penyembuhan Gondongan

Karena pasien akan merasa tidak nyaman saat menelan makanan untuk sementara waktu, pasien sebaiknya memakan makanan lembut seperti bubur dan yang berkuah. Tetap pastikan pasien makan dengan baik untuk membantu menjaga daya tahan tubuhnya.

Berikan asupan buah yang kaya akan vitamin C tinggi akan membantu mendorong imunitasnya. Imunitas akan bekerja dengan sendirinya melawan virus dan mengatasi infeksi. Tetapi hindari makanan dengan rasa yang tajam seperti pedas dan asam, karena akan mendorong kerja kelenjar lebih berat dan justru memperburuk kondisi kelenjar.

Pemulihan dari Penyakit Gondongan

Ringankan pembengkakan dan rasa linu dengan memberikan kompres menggunakan es batu. Secara medis, cara ini dipandang akan lebih efektif dalam membantu pasien meredakan pembengkakan pada leher.

Pastikan pasien lebih banyak istirahat, lebih banyak minum dan tidak terlalu banyak beraktivitas fisik, terutama di luar ruangan. Pasien perlu memulihkan kondisi dan beraktivitas berlebihan justru akan memperlambat proses penyembuhan.

Semakin lambat penyembuhan, semakin lama virus hidup dalam tubuh dan semakin mudah virus berkembang menyerang organ lain dalam tubuh. Bisa jadi penyakit ini berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan mematikan.

Komplikasi dari Penyakit Gondongan

Meski dapat sembuh sendiri bila imunitas berfungsi baik, namun penyakit gondongan juga bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius. Bahkan dapat merambah pada organ-organ yang lebih vital sehingga berisiko lebih tinggi. Beberapa kasus infeksi virus yang dapat berasal dari perkembangan penyakit gondongan antara lain:

  • Orkitis

    Infeksi yang menyerang testis atau buah zakar pada pria. 10% kasus gondongan dapat berkembang menjadi orkitis terutama bila penyakit ini menyerang pasien pada usia di atas 15 tahun. Meski demikian kemungkinan efek samping serius seperti kemandulan relatif jarang terjadi.

  • Ovoritis

    Infeksi yang menyerang ovarium atau organ indung telur. Infeksi menyerang organ yang berfungsi sebagai produsen telur dan biasanya terjadi bila infeksi gondongan menyerang wanita di usia produktif. Biasanya pasien akan menunjukan efek nyeri perut tengah. Keluhan kemandulan juga tidak kerap terjadi pada kasus ovoritis akibat gondongan.

  • Meningitis

    Virus yang menyerang kelenjar parotis bisa jadi turut menyerang area selaput otak. 5% kasus gondongan dapat berkembang menjadi meningitis ringan dan dapat disembuhkan dengan efek samping relatif minimal. Perhatikan bila pasien terus menerus mengeluhkan sakit kepala hebat dan kekakuan di leher belakang.

  • Pankreatitis

    Dalam kasus yang lebih rendah, pasien gondongan dapat mengembangkan kasus pankreatitis. Infeksi terjadi pada organ pankreas yang mengelola fungsi endokrin (hormonal) dalam tubuh. Secara umum, penyakit infeksi ini tak berbahaya selama cepat tertangani, tetapi dapat mengganggu fungsi hormonal dan metabolisme tubuh.

  • Nefritis

    Masih dalam kasus yang relatif rendah, dibawah 5%, pasien gondongan dapat mengembangkan infeksi lanjut pada organ ginjal. Infeksi ginjal dapat membahayakan karena bekerja dalam fungsi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

  • Thiroiditis

    Infeksi pada kelenjar tiroid adalah salah satu infeksi lanjutan dari kasus gondongan yang cukup sering terjadi. Sekitar 15% kasus gondongan berisiko mengalami kasus thiroiditis. Ini karena lokasi kelenjar ini yang bersisian dengan kelenjar parotis. Infeksi ini bisa berkembang cukup serius karena berakibat langsung pada fungsi imunitas. Padahal dibutuhkan imunitas yang optimal untuk melawan serangan virus ini.

  • Infeksi Rongga Telinga

    Infeksi ini juga mudah muncul dari kasus gondongan yang tidak lekas teratasi. Lokasi yang dekat dengan kelenjar parotis menyebabkan virus demikian mudah menyerang rongga telinga. Penyakit ini dapat terus berkembang menjadi penurunan pendengaran dan berkembang lebih jauh menjadi meningitis.

  • Miokarditis

    Infeksi pada otot jantung juga dapat berkembang meski dalam skala resiko relatif sangat rendah. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pompa jantung dan menyebabkan detak jantung tidak berjalan normal atau biasa disebut dengan aritmia.

  • Mastitis

    Infeksi payudara juga dapat terjadi sebagai efek komplikasi dari infeksi pada kelenjar parotis. Meski tidak terlalu dekat, tetapi infeksi ini rentan muncul pada kasus gondongan yang menjangkit orang dewasa. Infeksi ini dapat menyebabkan efek nyeri pada payudara dan memicu gangguan pada fungsi kelenjar air susu.

  • Pneumonia

    Kasus infeksi pneumonia atau infeksi pada saluran paru-paru juga salah satu infeksi yang rentan terjadi sebagai efek komplikasi dari kasus gondongan. Infeksi ini dapat mematikan bila diabaikan karena akan mengganggu kemampuan paru-paru dalam mensuplai oksigen menuju seluruh tubuh.

Bisakah Kita Mencegah Gondongan?

Karena penyait gondongan adalah jenis infeksi yang sejenis dengan flu, penyakit ini sebenarnya relatif mudah dicegah. Pencegahan paling optimal adalah dengan melakukan vaksinasi MMR (Mumps, Morbili, dan Rubella).

Vaksin MMR ini diberikan pada bayi usia 15 bulan atau pada anak usia sebelum 15 tahun bila belum terserang gondongan. Tetapi vaksin ini terbilang mahal di Indonesia. Jadi Anda bisa mencoba beberapa cara lain yang terbilang sederhana dalam mencegah gondongan, terutama pada anak-anak.

Virus penyebab gondongan adalah jenis virus yang melemah ketika terpapar panas dan sinar matahari. Karenanya secara rutin beraktivitas di bawah sinar matahari pagi adalah cara efektif mencegah infeksi berkembang. Termasuk pula membunuh dan mencegah virus terus tumbuh dalam tubuh.

Anda juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak. Semakin baik daya tahan tubuh mereka, semakin baik pula dalam mencegah infeksi ini berkembang. Imunitas akan menjadi benteng awal melawan serangan virus apa pun.

Selalu perhatikan asupan makanan si kecil dengan memperhatikan keseimbangan vitamin dan mineral yang diasup anak-anak. Karena fungsi imunitas tubuh bergantung pada kecukupan vitamin dan mineral dari pola makan si kecil. Mengonsumsi Noni juice pada anak usia di atas 6 tahun juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara efektif.

Jangan lupa pula untuk pastikan pula anak-anak mendapatkan istirahat yang cukup. Karena anak yang tidak cukup istirahat akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, hingga mereka dua kali lebih rentan infeksi. Ini akan membantu mencegah gondongan dengan cukup baik.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang penyakit gondongan. Semoga kita jadi semakin waspada terhadap infeksi penyakit ini yang bisa menimbulkan komplikasi serius bila dibiarkan. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}