Penyakit Cacar Api: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya


By Cindy Wijaya

Selain cacar air, Anda juga perlu waspada dengan penyakit cacar api. Meski keduanya berasal dari jenis virus yang sama, ternyata dampak yang ditimbulkan bisa sangat berbeda. Cacar api bisa menimbulkan efek nyeri dan luka ruam yang lebih berat dan kadang lebih sulit pula untuk dihilangkan.

Cacar api sering juga disebut dengan istilah “cacar ular”, atau dalam bahasa medisnya adalah “herpes zoster” atau “shingles” . Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella zostervirus yang sama yang menjadi penyebab penyakit cacar air. Mengapa virus yang sama dapat menyebabkan dua penyakit berbeda?

Sebenarnya cacar api berasal dari penyakit cacar air yang tidak diatasi secara tuntas sehingga virus masih hidup dalam tubuh lalu menunggu sampai kondisi imunitas tubuhnya menurun. Dan di saat itulah pasien bisa mengalami cacar api.

Virus Varicella zoster ini bisa hidup dalam waktu yang relatif lama dalam tubuh dalam keadaan pasif sampai menunggu kondisi tubuh melemah lalu menjadi aktif dan menyerang tubuh. Beberapa kondisi yang bisa memicu penurunan kondisi imunitas antara lain usia tua, diabetes, HIV, terapi dengan pengobatan tertentu, serta kelainan hormon tiroid tertentu. Ini pula sebabnya kebanyakan kasus cacar api terjadi pada orang lanjut usia.

Tanda dan Gejala Cacar Api

Cacar api memiliki karakter ruam yang lebih berat dari bentuk ruam pada cacar air. Bentuknya serupa dengan efek melepuh karena luka bakar ringan. Ruam biasanya berupa warna kemerahan yang memiliki bentuk seperti luka melepuh berisi air. Luka ruam ini dilingkari oleh lingkaran kemerahan.

Rasa yang timbul cukup menyiksa dengan perpaduan gatal, perih, dan panas seperti terbakar. Biasanya ruam melepuh ini nantinya akan berkembang menjadi koreng dalam waktu 3 sampai 5 hari. Kadang ruam baru bisa muncul hanya pada satu sisi kulit saja, namun juga bisa tersebar. Kadang penyebaran terjadi dari satu luka ruam yang pecah dan menyebarkan cairan ke bagian kulit lain.

Bersamaan dengan tumbuhnya ruam ini, pasien juga akan merasakan demam disertai efek menggigil. Pasien juga merasakan efek nyeri pada persendian dan sakit kepala sebagaimana yang dirasakan seseorang yang akan mengalami flu berat. Kadang pasien juga merasakan kehilangan selera makan yang cukup berat karena lidah yang terasa getir.

Pencegahan Cacar Api

Cara paling aman untuk mencegah cacar api adalah dengan menghindari segala sumber yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus Varicella zoster. Atau dengan menjalankan vaksin cacar. Vaksin ini memang tidak dapat membuat Anda 100 persen bebas dari cacar, tetapi akan sangat efektif mengurangi dampak serangan, menekan pertumbuhan, serta keagresifan virus Varicella zoster.

Pastikan juga Anda mengatasi kondisi cacar air Anda dengan tuntas sehingga tubuh sepenuhnya menjadi kebal terhadap virus tersebut. Karena jika Anda tidak tuntas menangani serangan cacar air, maka virus Varicella zoster masih hidup dalam tubuh dan menunggu imunitas Anda melemah lalu mendapatkan peluang untuk kembali aktif serta menyerang lagi sehingga terjadilah cacar api.

Komplikasi Akibat Cacar Api

Meski cacar api bukanlah jenis penyakit berbahaya dan mematikan, akan tetapi bila kondisi cacar api tidak mendapatkan perawatan yang optimal bisa memicu terjadinya sejumlah komplikasi. Beberapa risiko komplikasi tersebut antara lain:

1. Herpes zoster mata

Ternyata mata juga bisa mengalami serangan herpes zoster dan kondisi ini bisa mengarah pada kebutaan. Cacar api yang muncul pada mata akan merusak selaput luar bola mata berikut dengan sejumlah jaringan di dalamnya yang bisa merusak sistem penglihatan, kerusakan saraf mata yang bisa menjadi sangat menyakitkan dan bisa memicu glukoma.

2. Neuralgia pasca-herpes

Herpes zoster atau cacar api bisa menyerang jaringan saraf pada lapisan kulit yang akan menyisakan efek jangka panjang yang serius. Efek luka bisa menjadi cukup dalam dan menyakitkan serta akan memerlukan waktu penyembuhan hingga berbulan-bulan, bahkan kadang lebih dari 1 tahun. Setidaknya 15% kasus cacar api bisa berkembang pada taraf ini.

3. Kerusakan pigmen kulit

Cacar api yang dalam akan menyerang sistem jaringan kulit dalam termasuk merusak sel induk dan pembentuk pigmen dalam kulit. Sehingga ketika luka ruam kering dan sembuh, kulit akan menyisakan noda bintik putih yang tidak akan hilang.

4. Sindrom Ramsay Hunt

Sindrom ini terjadi apabila serangan virus Varicella zoster mencapai jaringan saraf pada otak. Efeknya cukup berat bahkan bisa memicu sejumlah efek samping mulai dari rasa sakit kepala hebat, sampai sejumlah efek cacat, kerusakan pendengaran, keseimbangan, dan masalah motorik.

5. Pneumonia dan meningitis

Varicella zoster juga bisa memicu terjadinya infeksi serius pada sistem pernafasan dan sistem kinerja otak. Dan kondisi ini juga bisa menyebabkan kematian.

Pengobatan Cacar Api

Sebenarnya, herpes zoster atau cacar api ini tidak berbahaya. Cukup menyakitkan dan sulit untuk dihilangkan bekasnya, namun tidak mematikan. Pastikan pasien mendapatkan cairan yang cukup, makan dengan nutrisi yang lengkap, sambil dibantu untuk mengeringkan ruam secara intensif.

Namun, virus yang tersimpan dalam cairan cacar api ini bisa dengan mudah menular pada orang lain. Virus ini akan menyebabkan mereka yang terpapar akan mengalami cacar air bagi yang belum pernah terserang sebelumnya. Jadi sebaiknya, pasien dijauhkan dari orang yang belum pernah terserang cacar air.

Penanganan penyakit cacar api sebenarnya hampir serupa dengan perawatan cacar air. Karena faktor penyebabnya virus, maka obat antibiotik tidak efektif untuk menangani keluhan. Anda membutuhkan obat antivirus untuk membantu menekan serangan dan mematikan virus yang bersarang dalam luka. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 14 sampai 30 hari untuk pasien cacar api sampai sembuh total.

Untuk mengatasi luka ruam yang timbul, Anda akan mendapatkan terapi dengan obat minum antivirus yang bertujuan menyerang virus dari dalam tubuh seperti obat sejenis acyclovir, valacyclovir, atau famcyclovir.

Selain itu untuk meredakan demam dan nyeri pada kepala dan persendian, pasien juga mungkin diresepkan obat ibuprofen atau parasetamol. Biasanya terapi akan ditambahkan dengan obat antihistamin untuk mencegah reaksi alergi yang dapat mempersulit proses penyembuhan.

Pada tahap infeksi virus yang lebih serius, biasanya pasien akan mendapatkan sejumlah terapi tambahan seperti anti-consulvant dan anti- depresan. Ini karena kondisi infeksi sudah melebar serta dalam, juga akan menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat. Namun biasanya efek dari terapi anti-consulvant dan anti-depresan akan efektif setelah beberapa hari pengobatan.

Sementara pasien juga sebaiknya tetap dipakaikan dengan pakaian yang tipis dan sejuk. Karena keringat akan memperburuk rasa nyeri dan memudahkan luka menjadi lebih lebar.

Beberapa pakar mengatakan sebaiknya justru pasien tidak perlu mendapatkan terapi antibiotik oles. Terapi oles yang diijinkan dengan salep calamin atau dengan obat antivirus seperti acyclovir salep. Hanya saja bila lepuhan menjadi terlalu lebar, acyclovir kadang kurang efektif malah menyebabkan luka semakin sulit kering.

Alternatif Herbal untuk Pengobatan Cacar Api

Sebagaimana sudah dijelaskan di bagian pengobata cacar api di atas, obat yang seringkali diresepkan untuk mengatasi penyakit ini adalah obat antivirus. Bagi Anda yang ingin menggunakan alternatif selain obat kimiawi, maka salah satu pilihan terbaiknya ialah herbal Noni juice. Setidaknya ada 2 alasan mengapa Noni juice dapat membantu pengobatan cacar api.

Pertama, Noni juice mengandung senyawa unik polisakarida yang sanggup merangsang serta meningkatkan sistem kekebalan alami (imunitas) tubuh. Polisakarida ini mampu mendongkrak kemampuan imunitas tubuh dengan meningkatkan aktivitas sel-sel darah putih.

Alasan yang kedua, Noni menstimulasi kemampuan tubuh menciptakan Nitrit Oksida yang berfungsi membunuh infeksi virus. Nitrit Oksida membantu mengaktivasi makrofagus—sel-sel pada tubuh yang diaktifkan saat tubuh sedang terluka atau menderita penyakit. Sel-sel tersebut lalu mencari dan menghancurkan virus yang mengancam tubuh Anda.

Karena dua alasan utama di atas, maka Noni juice adalah herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai antivirus alami untuk pengobatan cacar api. Namun ingatlah bahwa cara kerja herbal memang tidak secepat obat kimia, seringkali Anda mungkin harus menunggu lebih lama untuk merasakan manfaat herbal.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar cara kerja Noni juice sebagai antivirus, silakan kunjungi halaman artikel: Cara Kerja Noni Juice…

Demikianlah ulasan artikel ini mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan cacar api. Apabila Anda belum pernah mengalami cacar air, maka waspadalah pada saat terkena penyakit tersebut. Pastikan pengobatannya sampai tuntas agar jangan sampai virus Varicella zoster masih hidup di dalam tubuh lalu kembali menyerang Anda di masa mendatang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}