Jika Anda mengalami penyakit adenomiosis (adenomyosis) atau Anda sedang merawat anggota keluarga yang mengalami kondisi ini. Tentu seringkali bertanya-tanya, makanan apa yang seharusnya dikonsumsi atau pantangan makanan penyakit adenomiosis mana yang perlu dihindari? Tentu saja penderita adenomiosis tidak dapat asal mengonsumsi makanan, sekalipun itu makanan sehat.
Dalam artikel ini Anda akan melihat beberapa informasi penting terkait dengan pantangan makanan penyakit adenomyosis yang perlu dihindari, serta anjuran makanan penyakit adenomiosis untuk mengendalikan penyakit ini. Mari simak dalam artikel berikut.
Pantangan Makanan Penyakit Adenomiosis
Penyakit adenomiosis adalah salah satu penyakit yang sulit ditangani. Hal ini dikarenakan perawatan yang tidak tepat atau karena kebiasaan pola makan yang tidak baik. Selama masa pengobatan adenomiosis, pasien hendaknya memperhatikan pola makan sehingga proses pemulihan diri dapat berlangsung maksimal. Dalam keterangan berikut ini, Anda akan melihat beberapa pantangan makanan penyakit adenomiosis.
Meskipun itu makanan sehat seperti buah-buahan. Sepertinya tidak semua jenis buah dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit adenomiosis. Lalu, apa sajakah buah yang hendaknya tidak dikonsumsi? Jenis makanan atau minuman apa yang perlu dihindari oleh penderita adenomyosis? Berikut penjelasannya.
Hindari Makanan Terlalu Manis atau Terlalu Asin
Jika Anda mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau terlalu asin ini akan memengaruhi sistem peredaran darah. Mengingat adenomiosis terjadi pada jaringan sel yang terdapat banyak sekali pembuluh darah didalamnya.
Maka hal ini dapat berpengaruh, terlebih jika konsumsi makanan yang terlalu manis atau asin sudah terjadi cukup lama. Penumpukan kadar gula dalam darah dapat memicu terjadinya peradangan, sedangkan kadar garam memengaruhi pada keadaan tekanan darah yang meningkat.
Konsumsi makanan tersebut, tentu tidak akan membantu proses pemulihan terhadap penyakit adenomiosis. Penderitanya seharusnya mengonsumsi makanan seperti, sayuran, buah-buahan, ayam ikan dan makanan bernutrisi lainnya. Hanya saja tidak semua jenis buah dapat dikonsumsi, apa sajakah itu?
Hindari Makanan Asam
Makanan asam dipercaya mampu menimbulkan pengaruh berupa jaringan yang “mengerut”. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasien yang juga mengalami dismenore atau nyeri haid yang disertai dengan kram di bagian bawah perut.
Makanan asam juga membuat tekstur darah mengalami pengentalan. Maka jika Anda sedang berada dalam tahap pengobatan adenomiosis, cobalah untuk menghindari makanan asam, termasuk buah lemon ataupun mangga.
Selain itu, kopi dan rokok juga memiliki kandungan asam yang cukup tinggi. Keduanya perlu dihindari karena dapat memengaruhi kontraksi pembuluh darah. Kontraksi pembuluh darah yang terganggu terutama pada jaringan tidak normal yang meradang dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Hindari Makanan Pedas
Makanan pedas dipercaya mampu meningkatkan terjadinya peradangan dan kontraksi pada otot rahim. Maka ini seharusnya menjadi pantangan makanan penyakit adenomyosis yang perlu dihindari. Makanan pedas yang dimaksud tak hanya berkaitan dengan cabai atau cabe – ini berlaku juga bagi beberapa rempah yang bersifat pedas dan tajam. Misalnya: bawang merah, bawang putih, hingga merica atau lada.
Hindari Makanan Dingin
Secara medis belum ada keterangan yang memastikan apakah penderita adenomiosis boleh mengonsumsi makanan dingin atau tidak. Namun beberapa pengobatan tradisional dari “negeri tirai bambu” menganggap bahwa makanan dingin tidak baik bagi penderita adenomiosis. Hal ini bertujuan agar penyakit dapat hilang dengan cepat, namun penelitan medis perlu dilakukan sehubungan dengan hal ini.
Anjuran Makanan Penyakit Adenomiosis
Tujuan dari anjuran makanan penyakit adenomyosis adalah untuk membantu mengendalikan kondisi agar gejala-gejalanya diringankan atau tidak memburuk. Namun Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter agar mendapat saran yang tepat untuk pola makan Anda.
Serealia (Biji-bijian)
Makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) rendah seperti gandum utuh, beras merah, oat, dan quinoa membantu mengendalikan hormon estrogen dalam tubuh. Serealia juga membantu menurunkan berat badna dan mengatasi kram menstruasi.
Kacang-kacangan
Konsumsilah berbagai jenis kacang-kacangan dan taoge (kecambah). Protein dalam jumlah sedang dari sumber nabati membantu menjaga keseimbangan hormon.
Sayur-sayuran
Sayur-sayuran yang kaya serat menjadi anjuran makanan penyakit adenomiosis. Termasuk sayuran berdaun hijau, kentang, kacang polong, dan wortel, yang dapat membantu mengontrol lemak tubuh. Sayur-sayuran juga membantu menurunkan berat badan dan menjaga kadar hormon estrogen.
Buah-buahan
Sama seperti sayur-saruran, buah-buahan juga menjadi anjuran makanan penyakit adenomyosis. Sertakan buah apel, berry, anggur, pepaya, pir, serta kiwi.
Cairan
Minumlah sedikitnya 1,5 – 2 liter air setiap hari. Sertakan juga kuah sayur, sup, atau jus buah untuk meningkatkan asupan cairan harian.
Lemak Sehat
Sertakan asam lemak omega-3 ke dalam menu makan Anda untuk mengurangi peradangan yang dapat memicu adenomyosis. Konsumsilah ikan, minyak ikan, juga minyak zaitun. Selain itu biji rami (flaxseed), kenari, dan biji labu juga dapat membantu.
Makanan Kaya Anti-Inflamasi dan Antioksidan
Sertakan konsumsi makanan yang memiliki manfaat anti-inflamasi seperti kunyit, kayu manis, biji chia, biji adas, dan biji jintan. Buah-buahan dan sayur-sayuran segar yang kaya antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan di rahim.
Makanan Segar
Makanan segar memiliki kandungan gizi yang paling baik. Jadi hindari mengonsumsi makanan kaleng atau yang sudah diawetkan. Makanan segar bukan hanya kaya akan antioksidan, tetapi juga memiliki manfaat anti-inflamasi.
Demikianlah informasi sehubungan dengan makanan yang perlu dihindari dan yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita adenomiosis. Anjuran dan pantangan makanan penyakit adenomyosis ini hendaknya tidak diabaikan agar proses pemulihan dan pengobatan dapat berlangsung dengan baik.
Untuk keterangan terinci sehubungan dengan menu makanan yang dapat dikonsumsi, silahkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat. Nantikan informasi kesehatan dan pengobatan herbal lainnya – hanya di deherba.com