Adenomiosis dan Endometriosis Kaitannya?


By Fery Irawan

Penyakit Adenomiosis dan Endometriosis – Apakah keduanya merupakan penyakit yang sama? Yuk kita cari tahu persamaan maupun perbedaan adenomiosis dan endometriosis! Tidak banyak orang mengetahui perbedaan dari keduanya.

Karena memang ada persamaan yaitu sama-sama timbulnya jaringan endometrium secara tidak normal. Mari kita perhatikan bersama-sama ulasan singkat adenomiosis dan endometriosis berikut ini. – Sumber: The Difference Between Adenomyosis and Endometriosis.

Adenomiosis dan Endometriosis – Kaitannya?

Karena keduanya merupakan jaringan sel endometrium, beberapa orang menganggapnya sama. Sekalipun keduanya menggambarkan kondisi pertumbuhan tidak normal sel endometrium yang tidak pada tempatnya. Rupanya lokasi keberadaan tumbuhnya sel inilah yang membuat kedua penyakit ini berbeda.

Keduanya bukanlah kondisi yang sama, sekalipun keduanya merupakan kondisi metaplasia endometrium. Yakni kondisi berupa pertumbuhan jaringan sel endometrium yang tidak pada tempatnya. Perbedaan keduanya terletak di lokasi tumbuhnya jaringan endometrium.

Selain dari lokasi keberadaan penyakit, adenomiosis juga lebih sering dialami oleh wanita berusia 40-50an. Sedangkan endometriosis seringkali dialami oleh wanita di usia produktif.

Pada kasus adenomiosis pertumbuhan sel endometrium berada di otot rahim atau di jaringan yang disebut dengan “junctional zone”. Lokasinya ada di bagian tengah antara endometrium dan myometrium. Sedangkan pada endometriosis pertumbuhan jaringan endometrium muncul diluar rahim.

Misalnya; di rongga perut bahkan bisa menyerang organ jauh lainnya. Keduanya dapat menimbulkan rasa sakit. Hanya saja pada kasus endometriosis rasa sakit tidak selalu disertai dengan pendarahan.

Pemeriksaan Adenomiosis dan Endometriosis

Adenomiosis dapat diketahui setelah penderitanya menjalani histerektomi dengan pemeriksaan rahim secara menyeluruh. Jika hasil pemeriksaan memperlihatkan adanya tanda-tanda adenomiosis sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh penderitanya.

Maka dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan panggul atau pemeriksaan pencitraan dengan ultrasound atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Pemeriksaan ini diperlukan guna mengetahui beberapa penyebab adenomiosis, misalnya: fibroid atau polip rahim. Bagaimana dengan pemeriksaan endometriosis? Apakah berbeda?

Endometriosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan panggul, ultrasound ataupun laparoskopi yang merupakan salah satu cara untuk memeriksa endometriosis.

Pemeriksaan laparoskopi akan memungkinkan dokter untuk mengetahui secara menyeluruh sehubungan dengan kondisi penyakit dan jangkauannya. Laparaskopi merupakan tindakan pembedahan dengan menggunakan kamera fiber optik seukuran 5mm-10mm.

Demikianlah keterkaitan antara adenomiosis dan endometriosis yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami kedua jenis penyakit ini, janganlah khawatir – karena Anda dapat pulih kembali jika mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat.

Anda juga dapat mengombinasi pengobatan medis dengan pengobatan alternatif menggunakan herbal. Nantikan informasi menarik lainnya – hanya di deherba.com

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}