Penyebab Nyeri Seks yang Dialami Wanita


By Fery Irawan

Gangguan kesehatan seksual tidak hanya dialami oleh kaum pria, wanita juga sering mengalaminya. Hanya saja wanita lebih berhati-hati sewaktu membicarakan topik yang berkaitan dengan seksualitas.

Sewaktu berhubungan intim, wanita bebas mengutarakan apa yang ia rasa sehingga aktivitas seksual dapat lebih menyenangkan. Bagaimana jika nyeri saat berhubungan intim yang dialami wanita mulai timbul?

Hubungan intim tidak seindah yang dibayangkan kaum pria, beberapa wanita mengalami rasa nyeri saat berhubungan intim (Dyspareunia).

Apa sebenarnya Dyspareunia?

Ini adalah rasa sakit yang tidak biasa bagi seorang wanita, gejala nyeri yang berulang sering dirasa sebelum, selama, dan sesudah berhubungan intim.

Rasa sakit ini bukan hanya sesekali timbul, rasa nyeri ini bisa timbul pada saat penetrasi awal hubungan intim atau bahkan setelah beberapa kali penetrasi (proses masuknya alat vital pria kedalam organ seks wanita).

Juga saat Anda menggunakan tampon (semacam pembalut yang dimasukan kedalam organ seks wanita untuk menyerap sisa darah selama menstruasi). Rasa nyeri dapat seperti terbakar walau setelah berhubungan intim.

Faktor apa saja yang menyebabkan nyeri?

Untuk rasa nyeri saat penetrasi, ini bisa terjadi karena Anda sebenarnya belum siap melakukan hubungan intim atau mengalami penurunan kadar esterogen (hormon yang mempengaruhi gairah seksual pada wanita).

Kadar esterogen penting untuk menghasilkan pelumas alami yang mempermudah penetrasi juga mengurangi rasa nyeri pada wanita saat berhubungan intim.

Penurunan kadar esterogen biasanya terjadi setelah wanita melahirkan, selama menyusui, dan setelah menopause (masa saat wanita tidak lagi menghasilkan sel telur).

Selama masa subur pelumas alami yang dihasilkan oleh hormon esterogen dapat dipicu dengan melakukan pemanasan (foreplay).

Penurunan hormon esterogen juga dapat terjadi karena pengaruh obat-obatan; anti depresi, obat tekanan darah tinggi, obat penenang, dan beberapa pil KB. Selain kadar esterogen, nyeri saat penetrasi dapat terjadi karena infeksi saluran kemih, operasi panggul, atau kejang yang tidak terkendali pada otot vagina (vaginismus).

Sama seperti pria, masalah psikologis seringkali memainkan peranan penting dalam kesehatan seksual wanita. Misalnya pada saat Anda mengalami stres, secara otomatis otot panggul akan mengencang. Beberapa wanita yang mengalami trauma karena pelecehan seksual juga beresiko mengalami rasa nyeri ini.

Pengalaman seksual yang menyebabkan nyeri di masa lalu juga membuat seorang wanita menghindari aktivitas seksual, jika ia memutuskan untuk mencobanya lagi, seringkali tidak dapat tenang atau sering cemas.

Jangan khawatir masih tersedia pengobatan yang dapat membantu Anda mengatasi nyeri saat berhubungan intim. Dokter akan memberikan obat yang membantu Anda meningkatkan hormon esterogen.

Terapi juga sering dilakukan, salah satunya adalah terapi desensitasi yang membantu melemaskan otot-otot organ kewanitaan Anda. Senam kegel juga bermanfaat bagi otot panggul Anda.

Namun cara terbaik dan paling aman adalah komunikasi yang terbuka dengan pasangan, sehingga Anda dan pasangan dapat mencari solusi yang cocok dengan keadaan Anda. Maka nyeri saat berhubungan intim yang dialami wanita dapat teratasi. Sudahkah Anda mengutarakannya?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}